Kurikulum di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengalihkan ke Kurikulum
Tag: Pengalihan baru VisualEditor
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH [[Kurikulum]]
'''Kurikulum di Indonesia''' pertama kali disusun pada tahun 1947. Hingga tahun 2013, kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan dan penetapan kurikulum di Indonesia merupakan [[kewenangan]] dari [[Daftar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia|Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia]]. Kurikulum di Indonesia dikelola melalui [[kebijakan publik]] dalam bidang [[pendidikan]] yang diatur oleh [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia]]. Secara berurut, kurikulum Indonesia ditetapkan atau diubah pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013. Perubahan kurikulum di Indonesia merupakan akibat adanya perubahan kondisi [[politik]], sosial, [[budaya]], [[ekonomi]], dan [[Ilmu|ilmu pengetahuan]] serta [[teknologi]] yang berkembang di dalam [[masyarakat]] Indonesia. Penyusunan kurikulum di Indonesia berlandaskan pada [[ideologi]] [[Pancasila]]. Sedangkan landasan [[hukum]] yang digunakan adalah [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945]]. Perbedaan di antara kurikulum yang telah digunakan berpusat pada tujuan utama dalam pendidikan serta pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut.<ref>{{Cite book|last=Yulianti dan Nuriasih, N.|date=2016|url=https://repository.unikama.ac.id/931/1/isi%20buku%20ajar%20_revisi.pdf|title=Telaah Kurikulum dan Aplikasinya dalam Proses Belajar Mengajar|location=Malang|publisher=CV. Media Sutra Atiga|isbn=978-602-74882-4-3|pages=4|url-status=live}}</ref>
 
__PENGALIHANSTATIK__
== Sejarah ==
__TANPASUNTINGANBAGIAN__
 
=== Masa sebelum kemerdekaan ===
Kurikulum telah diterapkan di Indonesia oleh pemerintah [[Hindia Belanda]] dan [[Jepang]] sebelum [[kemerdekaan]] Indonesia tercapai. Belanda menerapkan kurikulum pada [[sekolah]]-sekolah yang dikuasainya. Pembuatan kurikulum disesuaikan dengan kepentingan Belanda. Belanda membentuk kurikulum untuk tujuan memperlancar [[perdagangan]] dengan [[pribumi]] serta mempercepat penyebaran [[Kekristenan|agama Kristen]] di Indonesia. Dalam lembaga pendidikan, penduduk pribumi diajari cara [[membaca]] dan [[menulis]] agar dapat bekerja di perdagangan yang dikuasai oleh Belanda. Setelah Belanda menyerah kepada Jepang, kurikulum di Indonesia diubah sesuai dengan kepentingan Jepang. Di Indonesia, Jepang mendirikan sekolah rakyat yang bernama ”Kokumin Gako”. Penduduk pribumi diharuskan mengikuti pembelajaran selama 6 [[tahun]]. Dalam penerapan kurikulum di Indonesia oleh Jepang, [[bahasa Belanda]] digunakan hanya sebagai bahasa pengantar.<ref>{{Cite book|last=Aslan dan Wahyudin|date=978-623-7753-01-8|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/14083/1/KURIKULUM%20DALAM%20TANTANGAN%20PERUBAHAN%20%28BUKU%29.pdf|title=Kurikulum dalam Tantangan Perubahan|location=Medan|publisher=Bookies Indonesia|isbn=978-623-7753-01-8|editor-last=Siadari|editor-first=Debora Afriyanti|pages=17-18|url-status=live}}</ref>
 
=== Masa setelah kemerdekaan ===
Setelah Indonesia melakukan proklamasi kemerdekaan, kurikulum di Indonesia telah berubah beberapa kali pada masa Orde Lama, Orde Baru maupun masa reformasi. Pada masa Orde Lama, kurikulum di Indonesia mengalami 3 kali perubahan melalui kebijakan negara tentang pendidikan nasional. Periode pertama merupakan periode penetapan kurikulum pertama di Indonesia. Kurikulum ini diterbitkan dan ditetapkan pada tahun 1947. Pembuatannya dimulai sejak tahun 1945 dan berlaku hingga tahun 1949. Periode kedua dimulai dengan penetapan kurikulum baru pada tahun 1952. Perancangannya sejak tahun 1950 dan berlaku hingga tahun 1960. Perubahan kurikulum ketiga sekaligus terakhir pada masa pemerintahan Orde Lama adalah kurikulum 1964. Kurikulum ini telah dipersiapkan pada tahun 1961 dan dilaksanakan hingga tahun 1968. Pada masa Orde Lama, kurikulum di Indonesia bertujuan untuk menetapkan karakter kebangsaan tetapi disertai dengan tujuan politik penguatan ideologi kekuasaan Soekarno. Setelah pemerintahan Orde Lama berakhir dan pemerintahan Orde Baru dimulai, kurikulum di Indonesia bertujuan untuk memperkuat ideologi Pancasila dan pembangunan negara. Pada masa Orde Baru terjadi 4 kali pergantian kebijakan kurikulum. Penetapan kurikulum dilandasi oleh pemanfaatan alumnus pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil dan menciptakan stabilitas politik serta keamanan. Secara berurutan, nama kurikulum pada masa Orde Baru ialah Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984 dan Kurikulum 1994. Setelah masa Orde Baru berakhir dan digantikan dengan masa reformasi, kurikulum di Indonesia telah berganti sebanyak 3 kali. Kurikulum yang pertama pada masa reformasi adalah [[Kurikulum Berbasis Kompetensi]] atau Kurikulum 2004, [[Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan]] atau Kurikulum 2006, dan [[Kurikulum 2013]].<ref>{{Cite book|date=2017|url=http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/Dinamika_Perkembangan_Kurikulum_di_Indonesia.pdf|title=Dinamika Perkembangan Kurikulum di Indonesia: Rentjana Pembelajaran 1947 Hingga Kurikulum 2013|location=Jakarta|publisher=Penerbit Labsos|isbn=978-602-74610-7-9|editor-last=Hidayat, R., Siswanto, A., dan Bangun, B.N.|pages=iv|url-status=live}}</ref>
 
== Masa Orde Lama ==
 
=== Rencana Pelajaran 1947 (Kurikulum 1947) ===
Setelah Indonesia mencapai kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mulai menyusun kurikulum yang akan diberlakukan di seluruh wilayah indonesia. Kurikulum pertama berhasil disusun dan mulai diberlakukan pada tahun 1947. Pada masa Orde Lama, istilah "kurikulum" belum terlalu dikenal karena merupakan kata serapan dari bahasa Inggris. Nama kurkikulum ini ialah Rencana Pelajaran 1947. Rencana pelajaran 1947 disusun dengan tujuan politik yaitu menghilangkan sistem kurikulum yang diterapkan oleh Belanda selama menjajah Indonesia. Tujuan utama dalam Rencana Pelajatan 1947 adalah pembentukan watak, kesadaran bernegara, dan kesadaran bermasyarakat. Pendidikan yang berkaitan dengan pemikiran-pemikiran umum belum terlalu diperhatikan. Materi pembelajaran disusun sesuai dengan kejadian sehari-hari, kesenian, dan [[pendidikan jasmani]]. Dalam Rencana Pelajaran 1947 dibangun banyak Sekolah Rakyat dengan masa pendidikan yang berlangsung selama 6 tahun. Penduduk yang menderita [[kemiskinan]] dapat langsung bekerja setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Rakyat. Di dalam sekolah ini, masyarakat diajarkan keterampilan dalam bidang [[pertanian]], pertukangan, dan [[perikanan]] serta keterampilan lain yang ditujukan untuk bekerja.<ref>{{Cite book|last=Hidayat, R., dan Abdillah|date=2019|url=http://repository.uinsu.ac.id/8064/1/Buku%20Ilmu%20Pendidikan%20Rahmat%20Hidayat%20%26%20Abdillah.pdf|title=Ilmu Pendidikan: Konsep, Teori dan Aplikasinya|location=Medan|publisher=Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia|isbn=978-623-90653-8-6|editor-last=Wijaya, C., dan Amiruddin|pages=248|url-status=live}}</ref>
 
=== Rencana Pelajaran Terurai (Kurikulum 1952) ===
Rencana Pelajaran Terurai atau Kurikulum 1952 merupakan penyempurnaan dari Rencana Pelajaran 1947 atau Kurikulum 1947. Dalam kurikulum ini, Indonesia sudah mulai membentuk suatu sistem pendidikan nasional. Ciri khas dari kurikulum ini adalah penggunaan kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari materi pelajaran yang disusun dalam rencana pelajaran.<ref>{{Cite book|last=Setian, D.S., dan Nuryadi|date=2020|url=http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/9152/1/buku%20kurikulum%20matematika.pdf|title=Kajian Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah|location=Yogyakarta|publisher=Gramasurya|isbn=978-623-7993-01-8|pages=56|url-status=live}}</ref> Selain itu, dalam [[silabus]] kurikulum ini, satu mata pelajaran hanya diajarkan oleh satu orang [[guru]].<ref>{{Cite book|last=Sari|first=Eliiana|date=2019|url=http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/Manajemen_Lingkungan_Pendidikan,_Implementasi_Teori_Manajemen_Pendidikan_Pada_Pengelolaan_Lingkungan_Sekolah_Berkelanjutan1.pdf|title=Manajemen Lingkungan Pendidikan: Implementasi Teori Manajemen Pendidikan pada Pengelolaan Lingkungan Sekolah Berkelanjutan|publisher=Uwais Press|isbn=|editor-last=Rochana|editor-first=Siti|pages=8|url-status=live}}</ref>
 
== Masa Orde Baru ==
 
=== Kurikulum 1968 ===
{{Main|Kurikulum 1968}}
Kurikulum 1968 adalah kurikulum pertama yang dibentuk oleh pemerintah Orde Baru dalam kebjiakan pendidikan di Indonesia. Pembuatan Kurikulum 1968 bertujuan untuk menggandikan Rencana Pendidikan 1964 yang dibentuk oleh Orde Lama. Dalam Kurikulum 1968, pendidikan nasional ditujukan untuk membentuk manusia dengan ideologi pancasila yang sehat secara jasmani maupun rohani serta memiliki kecerdasan dan keterampilan. Selain itu, Kurikulum 1968 juga dimaksudkan untuk meningkatkan moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama para peserta didik. Penetapan Kurikulum 1968 sebagai kurikulum di Indonesia melalui Ketetapan [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara]] Nomor XXVII/MPRS/1966. Jenjang pendidikan yang diutamakan dalam Kurikulum 1968 adalah sekolah dasar. Dalam Kurikulum 1968, mata pelajaran dikelompok menjadi tiga kelompok pembinaan. Pertama, kelompok pembinaan Pancasila yang meliputi pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan [[bahasa Indonesia]], pendidikan bahasa daerah dan pendidikan olahraga. Kedua, kelompok pembinaan pengetahuan dasar berupa berhitung, ilmu pengetahuan alam, pendidikan kesenian, dan pendidikan kesejahteraan keluarga. Sedangkan kelompok ketiga berkaitan dengan pengembangan kecakapan khusus yaitu kejuruan agragia kejuruan teknik dan kejuruan ketatalaksanaan. Kelompok kejuruan [[agraria]] dibagi lagi menjadi kejuruan pertanian, peternakan, dan perikanan. Kejuruan teknik dibagi menjadi kejuruan di bidang pekerjaan tangan dan [[perbengkelan]]. Sedangkan kejuruan ketatalaksanaan dibagi menjadi kejuruan bidang [[koperasi]] dan [[tabungan]]. Kurikulum 1968 memusatkan pembelajaran secara teori dan tidak mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik pada peserta didik. Tujuan pendidikan lebih diarahkan untuk pengembangan pengetahuan.<ref>{{Cite book|last=Syaharuddin dan Susanto, H.|date=2019|url=http://eprints.ulm.ac.id/8316/1/11.%20Sejarah%20Pendidikan%20Indonesia.pdf|title=Sejarah Pendidikan Indonesia: Era Kolonial Nusantara sampai Reformasi|location=Banjarmasin|publisher=Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat|isbn=978-602-74307-7-8|pages=95|url-status=live}}</ref>
 
=== Kurikulum 1975 ===
=== Kurikulum 1984 ===
=== Kurikulum 1994 ===
{{Lihat pula|Kurikulum 1994}}
 
== Masa Reformasi ==
 
=== Kurikulum 1999 ===
Kurikulum 1999 merupakan suatu penyempurnaan atau revisi dari [[Kurikulum 1994]].
 
=== Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 ===
{{Lihat pula|Kurikulum Berbasis Kompetensi}}
 
=== Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 ===
{{Lihat pula|Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan}}
 
=== Kurikulum 2013 (K13) ===
{{Main|Kurikulum 2013}}
[[Pemerintah Indonesia]] menetapkan Kurikulum 2013 sebagai pengganti dari [[Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan]] (KTSP) atau Kurikulum 2006. Ciri umum dari Kurikulum 2013 adalah tujuan pendidikan yang berfokus pada capaian pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ditujukan sebagai sarana pengembangan [[sikap]] dan [[budi]] peserta didik. Kurikulum 2013 diterapkan pertama kali pada tahun 2013. Pada tahun pertama penerapan Kurikulum 2013, hanya ada beberapa sekolah yang dipilih sebagai lokasi uji coba.<ref>{{Cite book|last=Masykur, R.|date=2019|url=http://repository.radenintan.ac.id/12468/1/TEORI%20DAN%20TELAAH%20PENGEMBANGAN%20KURIKULUM%20KIRIM.pdf|title=Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum|location=Bandar Lampung|publisher=CV. Anugrah Utama Raharja|isbn=978-623-211-112-7|pages=99-100|url-status=live}}</ref>
 
=== Kurikulum Merdeka 2022 ===
{{Lihat pula|Kurikulum Merdeka}}
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Pendidikan di Indonesia]]
[[Kategori:Kurikulum di Indonesia]]