Phu Quoc: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan pranala ke halaman disambiguasi
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox Islands
|name = Phu Quoc
|image nameimage_name = phu quoc plage sao.jpg
|image captionimage_caption =Phú Quốc
|native namenative_name =
|native_name_link =
|native name link =
|image_flag = Cờ Nhân Sinh - Ngọc Giao.png
|location = [[Asia Tenggara]]
|coordinates= {{coor dm|10|10|N|104|00|E|type:isle}}
|archipelago =
|total islandstotal_islands =
|major islandsmajor_islands =
|area = 574 km²
|highest_mount =
|highest mount =
|elevation =
|country = Vietnam
|country admin divisions titlecountry_admin_divisions_title = Provinsi
|country admin divisionscountry_admin_divisions = [[Kien Giang]]
|country admin divisions title 1country_admin_divisions_title_1 = Kabupaten
|country_admin_divisions_1 =
|country admin divisions 1 =
|country largest citycountry_largest_city =Duong Dong
|country_largest_city_population =
|country largest city population =
|population =100.000100000
|population as ofpopulation_as_of =2011
|density =
|ethnic_groups =
|ethnic groups =
}}
[[Berkas:Phu quoc suoi tranh.jpg|250px|jmpl|ka|{{PAGENAME}}]]
[[Berkas:Phu quoc plage.jpg|250px|jmpl|ka|{{PAGENAME}}]]
'''Phu Quoc''' ([[bahasa Vietnam]] ''Phú Quốc'') adalah sebuah [[pulau]] yang terletak di sebelah barat pulau [[Ko Thmei]] ([[Kamboja]]). Ini adalah distrikkota [[provinsi Kien Giang]]. Pulau dengan luas wilayah 574 km² ini berpenduduk sekitar 100.000 jiwa.
 
Agama mayoritas daerah ini adalah [[Protestan|Kristen Protestan]], [[Agama Buddha]]. Nias saat ini telah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan 2 kota.
Ada beberapa pantai dan resort, hotel di pulau ini. Ini adalah tujuan populer bagi wisatawan. Ini memiliki dua bandara ([[Bandar Udara Phu Quoc]], [[Bandar Udara Internasional Phu Quoc]]), [[Bandar Udara Internasional Phu Quoc]] sedang dalam konstruksi dan akan selesai pada bulan Desember 2012.
 
Sejak [[Maret 2014]], Vietnam telah mengizinkan semua wisatawan asing untuk mengunjungi Phú Quốc tanpa visa selama maksimal 30 hari.<ref>{{Cite web |url=http://www.vietnamvisaexpert.com/Vietnam-immigration-and-visa-news/news15/ |title=Visa no longer needed to enter Phú Quốc by sea |access-date=2014-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140512222739/http://www.vietnamvisaexpert.com/Vietnam-immigration-and-visa-news/news15/ |archive-date=2014-05-12 |url-status=dead }}</ref><ref>{{cite web|url=http://english.vietnamnet.vn/fms/travel/96352/phu-quoc-giving-free-30-day-visas.html|title=Phu Quoc giving free 30-day visas - News VietNamNet|last=vietnamnet.vn}}</ref> Pada tahun 2017, pemerintah Vietnam berencana untuk mendirikan Wilayah Administratif Khusus yang mencakup Pulau Phú Quốc dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, serta mengangkat statusnya menjadi sebuah kota provinsi dengan administrasi khusus.
 
Penjara bersejarah Phú Quốc Prison berada di pulau ini; penjara ini dibangun oleh orang-orang Prancis untuk menahan pejuang Viet Minh yang ditangkap. Selama Perang Vietnam, tahanan perang Viet Cong dan Tentara Vietnam Utara dipantau oleh tentara Vietnam Selatan.
 
==Sejarah==
[[File:Ở khu vực chợ Dương Đông.jpg|thumb|Di area pasar kota Dương Đông]]
 
Referensi Kamboja tertua tentang Phú Quốc (dikenal sebagai Koh Tral) ditemukan dalam dokumen kerajaan yang berasal dari tahun 1615, namun belum ada bukti yang meyakinkan bahwa orang Khmer pernah memiliki kehadiran yang signifikan di sana, atau bahwa sebuah negara pernah menguasai wilayah tersebut. Bagi banyak orang Khmer, kasus Koh Tral adalah sebuah sejarah yang dibayangkan daripada diingat.<ref name="thediplomat1">{{cite web|url=https://thediplomat.com/2014/06/cambodias-impossible-dream-koh-tral|title=Cambodia's Impossible Dream: Koh Tral|publisher=[[The Diplomat]]|date=June 17, 2014}}</ref>
 
Pada sekitar tahun 1680, Phú Quốc menjadi bagian dari [[Principality of Hà Tiên]], sebuah entitas maritim yang didirikan oleh pedagang Tiongkok dan penjelajah [[Mạc Cửu]] di bawah perlindungan raja Kamboja.
 
Kemudian, Mạc Cửu beralih setia kepada para penguasa [[Nguyễn]] dan mengakui kedaulatan Vietnam.<ref name="thediplomat1"/><ref name="Coedes 1966 213">{{citation|last=Coedes|first=George|year=1966|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-05061-7|title=The making of South East Asia|page=213}}</ref> Dia mengirim misi upeti ke istana Nguyễn pada tahun 1708, dan sebagai balasannya diberikan gelar ''Tong Binh'' dari Hà Tiên<ref>{{citation|title=Water frontier: commerce and the Chinese in the Lower Mekong Region, 1750-1880|first1=Nola|last1=Cooke|first2=Tana|last2=Li|publisher=Rowman & Littlefield|year=2004|isbn=978-0-7425-3083-6|pages=43–44}}</ref> dan gelar kebangsawanan ''Marquess Cửu Ngọc'' ({{lang-vi|Cửu Ngọc hầu}}).
 
Mạc Cửu meninggal pada tahun 1736, dan putranya [[Mạc Thiên Tứ]] (Mo Shilin) menggantikannya. Tentara Kamboja menyerbu Hà Tiên pada tahun 1739 tetapi mengalami kekalahan. Sejak saat itu, Kamboja tidak mencoba merebut kembali Hà Tiên dan wilayah tersebut menikmati kemerdekaan penuh dari Kamboja setelahnya.<ref>{{citation|title=Water frontier: commerce and the Chinese in the Lower Mekong Region, 1750-1880|first1=Nola|last1=Cooke|first2=Tana|last2=Li|publisher=Rowman & Littlefield|year=2004|isbn=978-0-7425-3083-6|pages=43–46}}</ref>
 
Pada masa pemerintahan Mạc Thiên Tứ, Hà Tiên mengalami masa keemasan. Pada tahun 1758, Hà Tiên menobatkan [[Outey II]] sebagai raja boneka Kamboja. Setelah [[Perang Burma-Siam (1765-67)|Perang Jatuhnya Ayutthaya yang Kedua]], Mạc Thiên Tứ mencoba mengangkat Pangeran [[Chao Chui]] ({{lang|th|เจ้าจุ้ย}}, ''Chiêu Thúy'' dalam bahasa Vietnam) sebagai raja Siam baru, tetapi dia dikalahkan oleh [[Taksin]].<ref name=dai313/> Pada tahun 1771, Hà Tiên benar-benar dihancurkan oleh pasukan Siam, dan Mạc Thiên Tứ melarikan diri ke Trấn Giang (kini [[Cần Thơ]]). Di sana, dia mendapat perlindungan dari penguasa Nguyễn. Dua tahun kemudian, pasukan Siam mundur dari Hà Tiên, dan Mạc Thiên Tứ mengambil kembali wilayahnya.<ref name=dai313>{{citation|first1=Kelai|last1=Dai|first2=Baoyun|last2=Yang|title=Ling nan zhi guai deng shi liao san zhong|publisher=Zhongzhou gu ji chu ban she|location=Zhengzhou|year=1991|isbn=7534802032|url=https://trove.nla.gov.au/work/11838010?q&versionId=13948492|language=zh|pages=313–319}}</ref>
 
Misionaris [[Prancis]] [[Pigneau de Behaine]] menggunakan pulau ini sebagai basis selama tahun 1760-an dan 1780-an untuk menyelamatkan [[Nguyễn Ánh]], yang dikejar oleh pasukan [[Dinasti Tây Sơn|Tây Sơn]].<ref>Nick Ray, Wendy Yanagihara. [https://books.google.com/books?id=eB_kEfBlMUEC&dq=phu+quoc&pg=PA445 Vietnam]. Retrieved 2015-10-09. p.445</ref> Deskripsi mengenai misi ini menyebutkan penduduk asli Vietnam di pulau ini, namun tidak menyebutkan orang Khmer.<ref name="thediplomat1"/>
 
Wakil dari Inggris, [[John Crawfurd]], dalam perjalanan menuju Siam dari [[Singapura]] pada tahun 1822 berhenti sejenak di Phú Quốc, yang ia transkripsikan sebagai ''Phu-kok'' pada bulan Maret. Catatannya sebagai berikut:
{{cquote|Tempat yang telah kami kunjungi ini disebut oleh penduduk Cochinchina sebagai Phu-kok, dan oleh penduduk Siamese sebagai Koh-dud... Dalam bahasa Kamboja disebut Koh-trol... Ini adalah pulau terbesar di pantai timur Teluk Siam, dengan perkiraan panjangnya tidak kurang dari tiga puluh empat mil. Mayoritas wilayahnya merupakan daratan yang tinggi, dengan puncak tertinggi mencapai tujuh hingga delapan ratus kaki. Beberapa tempat di sepanjang pantainya saja yang dihuni, - sementara sisanya, seperti biasa, ditutupi oleh hutan lebat, yang kami diberitahu mengandung banyak rusa, babi hutan, kerbau liar, dan sapi, tetapi tidak ada macan atau harimau... Penduduk Phu-kok dijelaskan kepada kami berjumlah empat hingga lima ribu orang, semuanya berasal dari suku Cochinchina, kecuali beberapa orang Tionghoa yang tinggal sesekali. Mereka tidak menanam jenis gandum dan pertanian mereka terbatas pada beberapa buah kasar, sayuran hijau yang bisa dimakan, dan umbi-umbian...''<ref>Crawfurd, John. Journal of an Embassy to the Courts of Siam and Cochinchina''. Kuala Lumpur: Oxford University Press, 1967. p64-5</ref>}}
 
Catatan-barat pada tahun 1856 kembali menyebutkan tentang pulau ini: "... Raja [[Ang Duong]] (Kamboja) memberitahukan kepada Mr. de Montigny, utusan Prancis yang sedang mengunjungi [[Bangkok]], melalui perantara Uskup Miche, niatnya untuk menyerahkan Phú Quốc kepada Prancis."<ref>"Le Second Empire en Indo-Chine (Siam-Cambodge-Annam): l'ouverture de Siam au commerce et la convention du Cambodge”, Charles Meyniard, 1891, Bibliothèque générale de géographie</ref> Usulan semacam itu bertujuan untuk menciptakan aliansi militer dengan Prancis untuk menghindari ancaman dari Vietnam terhadap Kamboja. Namun, usulan tersebut tidak mendapatkan jawaban dari pihak Prancis.<ref>"La Politique coloniale de la France au début du second Empire (Indo-Chine, 1852-1858)", Henri Cordier, 1911, Ed. E.J. Brill</ref> Sebuah publikasi pada tahun 1856 oleh The Nautical Magazine menyebutkan bahwa Phú Quốc masih merupakan bagian dari Kamboja meskipun telah diduduki oleh orang [[Vietnam|Cochinchinese]]. Kutipan dari publikasi tersebut adalah sebagai berikut:
 
{{cquote|Seluruh pulau ini ditutupi hutan lebat, dan hanya bagian pesisir yang tampak dihuni, terutama oleh orang [[Vietnam|Cochinchinese]], karena meskipun berada di wilayah Kekaisaran Kamboja, pulau ini telah diambil alih oleh penduduk Cancao yang tidak bermoral."<ref>[https://books.google.com/books?id=aoQEAAAAQAAJ&dq=koh+tron+cambodian+empire&pg=PA693 Remarks on the East Side of the Gulf of Siam. (1856). In The Nautical Magazine: A Journal of Papers on Subjects Connected with Maritime Affairs (p. 693). Brown, Son and Ferguson.]</ref>}}
 
Ketika perang antara [[Vietnam]] dan Prancis akan dimulai, Ang Duong mengirim surat lain, tertanggal 25 November 1856, kepada [[Napoleon III]] untuk memperingatkannya mengenai klaim Kamboja atas wilayah bawah daerah [[Cochinchina]]: raja Kamboja menyebutkan provinsi-provinsi dan pulau-pulau, termasuk Phú Quốc, sebagai bagian dari Vietnam selama beberapa tahun atau beberapa dekade (dalam kasus [[Saigon]] sekitar 200 tahun). Ang Duong meminta kaisar Prancis untuk tidak menggabungkan bagian dari wilayah-wilayah ini karena, seperti yang ditulisnya, meskipun di bawah penguasaan Vietnam selama waktu yang relatif lama, wilayah-wilayah ini tetap merupakan tanah air Kamboja. Pada tahun 1867, penguasa Vietnam di Phú Quốc bersumpah setia kepada pasukan Prancis yang baru saja menaklukkan [[Hà Tiên]].
 
[[File:Carte de l'Indochine Routes chemins (...)Indochine française btv1b530574891 1.jpg|thumb|ka|upright|Indochina Prancis sekitar tahun 1933]]
Pada tahun 1939, untuk tujuan administratif, Gubernur Jenderal [[Indochina Prancis]], [[Jules Brévié]], menarik garis demarkasi batas laut antara Kamboja dan Cochinchina; dan Phú Quốc tetap berada di bawah administrasi Cochinchina. Setelah Perjanjian Jenewa pada tahun 1954, kedaulatan Cochinchina diserahkan kepada Vietnam.<ref>Polomka, Peter. [https://books.google.com/books?id=pHWiI6JsNZcC&dq=phu+quoc&pg=PA19 Ocean Politics in Southeast Asia]. Retrieved 2015-10-09. p.20</ref>
 
Setelah daratan Tiongkok jatuh di bawah kendali Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1949, Jenderal Huang Chieh memindahkan lebih dari 33.000 tentara Angkatan Darat Republik Tiongkok, sebagian besar dari Provinsi Hunan, ke Vietnam dan mereka diinternir di Phú Quốc. Kemudian, pasukan tersebut dipindahkan ke Taiwan pada Juni 1953.<ref>2009年03月31日, [http://news.ifeng.com/history/1/jishi/200903/0331_2663_1084838.shtml 抗日名将黄杰与最后一支离开大陆的国民党部队], 凤凰资讯. Saat ini, di [[Danau Chengcing]] di Kaohsiung, Taiwan, ada sebuah pulau kecil yang dibangun pada November 1955 dan dinamai Pulau Phú Quốc sebagai kenangan atas tentara loyalis dari Partai Nasionalis China yang ditahan dari tahun 1949 hingga 1953.</ref>
 
Pada tahun 1967, pemerintah Vietnam dan Kamboja menerima "Garis Brévié" sebagai batas maritim. Namun, kemudian Sihanouk mengulang klaimnya atas Koh Tral. Pemerintah Vietnam juga meninggalkan penerimaan mereka sebelumnya terhadap Garis Brevie.<ref name="thediplomat1"/>
 
Dari tahun 1953 hingga 1975, pulau ini menjadi lokasi kamp tahanan terbesar di [[Vietnam Selatan]] (40.000 tahanan pada tahun 1973), yang dikenal sebagai [[Penjara Phú Quốc]].<ref>Ngo Cong Duc, wakil dari provinsi Vinh Binh, dikutip dalam "Le régime de Nguyen Van Thieu à travers l'épreuve", Etude Vietnamienne, 1974, pp. 99–131</ref>
 
Pada tanggal 1 Mei 1975, skuadron tentara [[Khmer Merah]] menyerang dan menduduki Phú Quốc, tetapi Vietnam segera merebutnya kembali. Ini menjadi serangkaian insiden dan kontra-insiden yang akan eskalasi menjadi [[Perang Kamboja-Vietnam]] pada tahun 1979. Kamboja menarik klaimnya atas Phú Quốc pada tahun 1976.<ref name="puolotrip">{{cite web |last1=Tổng quan về Phú Quốc |title=tour phú quốc |url=https://puolotrip.com/package/tour-phu-quoc-gia-re/ |access-date=25 Juli 2023}}</ref><ref>Hanns Jürgen Buchholz. [https://books.google.com/books?id=2KZEEuaS6RIC&dq=phu+quoc&pg=PA41 Law of the Sea Zones in the Pacific Ocean]. Retrieved 2015-10-09. p.41</ref> Namun, sengketa terkait pulau ini antara pemerintah kedua negara tetap berlanjut, karena keduanya memiliki klaim sejarah atas pulau dan perairan sekitarnya. Pada Juli 1982, ada kesepakatan antara Vietnam dan Republik Rakyat Kampuchea yang secara lahiriah menyelesaikan sengketa ini; namun, pulau ini masih menjadi objek sentimen irredentis.<ref name=Ramses>Amer, Ramses. 2002. ''Claims and Conflict Situations'' in "War or Peace in the South China Sea?" edited by Timo Kivimaki. Nordic Institute of Asian Studies (NIAS), Copenhagen, Denmark</ref>
 
Pada tahun 1999, perwakilan Kamboja untuk Komisi Perbatasan Gabungan Vietnam-Kamboja mengonfirmasi penerimaan negara atas Garis Brevie dan kedaulatan Vietnam atas Phú Quốc, posisi ini dilaporkan dan diterima oleh Majelis Nasional.<ref name="thediplomat1"/>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{commonscat}}