Ilmu tanah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(31 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Erosion.jpg|
'''Ilmu tanah''' adalah pengkajian terhadap [[tanah]] sebagai [[sumber daya alam]]. Dalam ilmu ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan, klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya.<ref>{{Cite web|title=Soil science|url=https://www.sciencedaily.com/terms/soil_science.htm|website=ScienceDaily|language=en|access-date=2020-12-31}}</ref> Tanah adalah lapisan yang
Ilmu tanah dipelajari oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu-ilmu keteknikan (rekayasa), [[agronomi]]/[[pertanian]], [[kimia]], [[geologi]], [[geografi]], [[ekologi]], [[biologi]] (termasuk cabang-cabangnya), ilmu [[sanitasi]], [[arkeologi]], dan [[perencanaan wilayah]]. Akibat banyaknya pendekatan untuk mengkaji tanah, ilmu tanah bersifat multidisiplin dan memiliki sisi [[ilmu murni]] maupun [[ilmu terapan]].
Ilmu tanah dibagi menjadi dua cabang utama: [[pedologi]] dan [[edafologi]]. Pedologi mempelajari tanah sebagai objek geologi. Edafologi, atau ilmu kesuburan tanah, mempelajari tanah sebagai benda pendukung kehidupan.<ref>{{Cite book|last=Rayes|first=Mochtar Lutfi|date=2017|url=https://books.google.co.id/books?id=7-JVDwAAQBAJ&pg=PA19&dq=ilmu+tanah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjekKeVsvbtAhVbILcAHRxDBbIQ6AEwAnoECAMQAg#v=onepage&q=ilmu%20tanah&f=true|title=Morfologi dan Klasifikasi Tanah|location=Malang|publisher=Universitas Brawijaya Press|isbn=9786024322830|pages=19|url-status=live}}</ref> Keduanya menggunakan alat-alat dan sering kali juga metodologi yang sama dalam mempelajari tanah, sehingga muncul pula disiplin ilmu seperti [[fisika tanah]], [[kimia tanah]], [[biologi tanah]] (atau ekologi tanah), serta ilmu konservasi tanah. Karena tanah juga memiliki aspek [[planologi|ketataruangan]] dan [[teknik sipil|sipil]], berkembang pula disiplin seperti
== Sejarah ilmu tanah di Indonesia ==
Pada masa sebelum [[Perang Dunia II]], perkembangan ilmu tanah di Indonesia masih banyak dipengaruhi oleh kolonial Belanda.<ref>{{Cite book|last=Utomo|first=Muhajir|date=2016|url=https://books.google.co.id/books?id=i1e-DwAAQBAJ&pg=PA432&dq=ilmu+tanah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjekKeVsvbtAhVbILcAHRxDBbIQ6AEwAHoECAAQAg#v=snippet&q=Ilmu%20tanah&f=false|title=Ilmu Tanah Dasar-Dasar dan Pengelolaan|location=|publisher=Kencana|isbn=9786020895925|pages=13|url-status=live}}</ref> Ilmu tanah di Indonesia
Penelitian tanah di Indonesia mulai saat Indonesia masih dalam kekuasaan kolonial Belanda oleh Dr. E.C.Jul. Mohr (1873–1970). Dr. Mohr yang bertugas di Indonesia sebagai kepala ''Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek'' di Bogor (sekarang menjadi [[Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat]]) telah menjalankan
== Tokoh ilmu tanah Indonesia ==
Baris 15 ⟶ 16:
* [[Kang Biauw Tjwan]]
* [[Tejoyuwono Notohadiprawiro]]
Sarwono Hardjowigeno
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
Baris 20 ⟶ 26:
* {{id}} [http://soil.faperta.ugm.ac.id/ Ilmu Tanah UGM]
* {{id}} [http://www.kmit.faperta.ugm.ac.id/ KMIT]
* {{id}} [http://soil
* {{id}} [http://www.soil-climate.or.id/ Puslitbangtanak] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060203074503/http://soil-climate.or.id/ |date=2006-02-03 }}
[[Kategori:Ilmu tanah| ]]
[[Kategori:Geologi|Ilmu tanah]]
[[Kategori:Pertanian|Ilmu tanah]]
|