Petition of Right: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Membatalkan 1 suntingan oleh 202.67.45.46 (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot (TW) Tag: Pembatalan |
||
(16 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox document|document_name=Petition of Right|image=Petition of Right.jpg|image_caption=Salinan Petition of Right|date_created=8 May 1628|date_ratified=7 June 1628|location_of_document=Parliamentary Archives, London|writer=[[Edward Coke|Sir Edward Coke]]|signers=|purpose=Perlindungan hak-hak sipil|wikisource=Petition of Right}}
'''Petition of Right''' adalah [[Konstitusi|dokumen konstitusional]] [[Britania Raya
<br />
== Latar Belakang ==
=== Kepemimpinan Charles I ===
Raja Charles I naik takhta pada bulan Maret 1625, menggantikan raja [[James I dari Skotlandia|James I]] yang meninggal pada tahun yang sama. Pemerintahan Charles dimulai dengan hubungan yang tidak menyenangkan dengan Adipati Buckingham saat itu, [[George Villiers, Adipati Buckingham Pertama|George Villiers]]. Penyebabnya adalah kecendurungannya untuk menggunakan kekuasaan yang berlawanan dengan keinginan para bangsawan.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/charles_i_king.shtml|title=BBC - History - King Charles I|website=www.bbc.co.uk|language=en-GB|access-date=2020-01-30}}</ref> Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Charles I juga tidak populis, di antaranya adalah pengumpulan paksa bea cukai untuk membiayai perang di luar negeri. Parlemen memutuskan pembatasan pungutan ini hanya selama satu tahun pada tahun 1625. Hal ini tidak diindahkan oleh Charles I dengan mengumpulkan uang tanpa persetujuan Parlemen melalui Pinjaman Paksa pada tahun 1626 dan memenjarakan orang yang menolak untuk membayarnya tanpa diadili.<ref>{{Cite web|url=https://www.parliament.uk/about/living-heritage/evolutionofparliament/parliamentaryauthority/civilwar/overview/petition-of-right/|title=Charles I and the Petition of Right|website=UK Parliament|language=English|access-date=2020-01-30}}</ref>
==== Kehidupan Pribadi ====
Charles adalah seorang penganut aliran [[Anglikanisme|Anglikan]] Tinggi{{Sfn|Yates|1999|p=22|ps="It is, however, clear that Charles I and his bishops had greatly underestimated the strength of Puritan opinion in large areas of the British Isles. (...) There is, however, some evidence that Anglican worship and the ceremonial that accompanied it continued to take place. High-Church landed families took care of High-Church clergy, (...)"}} dan menikahi Henrietta Maria yang beragama [[Katolik]] pada 1 Mei 1625.<ref>{{Cite web|url=https://www.westminster-abbey.org/abbey-commemorations/royals/charles-i|title=Charles I|last=pixeltocode.uk|first=PixelToCode|website=Westminster Abbey|language=en|access-date=2020-01-30}}</ref> Perbedaan kepercayaan ini menimbulkan kebencian rakyat, terutama kaum [[Puritan]]. Pada tahun 1629, Charles I memerintahkan tindakan kekerasan terhadap orang-orang Puritan dan Katolik dan banyak dari mereka yang pindah ke [[Tiga Belas Koloni|daerah koloni Amerika]]. Raja Chales juga memaksakan penggunaan [[Buku Doa Umum|buku doa]] baru di [[Skotlandia]] sehingga menimbulkan perlawanan. Dia terpaksa bekerja sama dengan Parlemen untuk mendapatkan dana meredam perlawanan rakyat. Pada November 1641, pemberontakan pecah di Irlandia. Ketegangan semakin meningkat akibat perselisihan mengenai siapa yang harus memimpin pasukan untuk menekan pemberontakan di Irlandia. Charles menyuruh penahanan lima anggota Parlemen pada Agustus 1642 dan menegaskan diri sebagai pemimpin pasukan. Nantinya, hal ini menyebabkan [[Perang Saudara Inggris]] terjadi.<ref name=":0" />
==== Pinjaman Paksa (''Forced Loan)'' ====
Untuk membiayai rencana Perang Inggris-Spanyol (1625–30), Charles I mengenakan pinjaman paksa pada rakyatnya yang kaya pada tahun 1626. Para bangsawan ditunjuk sebagai komisaris untuk pengumpulan pinjaman. Lebih dari 250.000 Pound sterling terkumpul dalam setahun. Tujuh puluh enam orang yang menolak atau menghalangi peminjaman uang dipenjarakan. Mereka tidak diadili karena hakim takut menentang raja. Charles I juga berusaha memaksa [[Gereja Inggris|Gereja]] untuk mendukung pinjaman paksa. Para pendeta mengkhotbahkan pembenaran terhadap tindakannya atas [[Hak ilahi raja-raja|hak ilahinya]].<ref>{{Cite web|url=http://bcw-project.org/church-and-state/the-kings-peace/forced-loans|title=Forced Loans, 1626-7|website=bcw-project.org|access-date=2020-01-30}}</ref>{{Campaignbox|name=Kotak kampanye Perang Inggris-Spanyol (1625–1630)|title=[[Perang Inggris-Spanyol (1625–30)|Perang Inggris-Spanyol<br>(1625–1630)]]|listclass=hlist|battles=* [[Pengepungan Breda (1624)|Breda]]
* [[Ekspedisi Cádiz (1625)|Cádiz]]
* [[Pertempuran St. Kitts (1629)|St. Kitts dan Nevis]]}}
=== Konflik dengan Parlemen ===
==== Parlemen Pertama ====
Ketika Parlemen pertama raja Charles I membahas pengangkatan menteri raja pada bulan Juni 1625, muncul ketidakpercayaan atas dirinya karena kegagalan Perang Spanyol dan Charles tidak memberi penjelasan kepada Parlemen tentang kebijakan luar negerinya atau biayanya. Pertentangan juga muncul antara raja yang baru dan Kaum Puritan yang mendominasi [[Dewan Rakyat Britania Raya|House of Commons]]. Parlemen membatasi hak untuk memungut bea cukai hanya selama setahun, tidak seumur hidup seperti pada raja-raja sebelumnya.{{Sfn|Maitland|2011|p=307|ps="When Charles I met his first parliament, the commons refused to make that grant of tonnage and poundage for the king's life, which since the days of Henry V had been usual; they would grant it for but one year"}} Menyadari ancaman terhadap kekuasaannya, Charles membubarkan Parlemen pertamanya pada 12 Agustus 1625.<ref>{{Cite web|url=http://bcw-project.org/church-and-state/the-kings-peace/king-charles-first-parliament-1625|title=King Charles' First Parliament, 1625|website=bcw-project.org|access-date=2020-01-30}}</ref>
==== Parlemen Kedua ====
Charles I menjadikan lawan-lawan politiknya anggota Parlemen kedua menjadi ''sheriff'' di daerah asal mereka untuk menghindari perlawanan. Kenyataannya, Parlemen kedua lebih kritis terhadap raja di pertemuan pada Februari 1626. Parlemen menyoroti kegagalan ekspedisi Cádiz di [[Spanyol]]. Ajuan raja untuk mendanai armada pasukan melawan Spanyol dan [[Prancis|Perancis]] ditolak. Posisi Charles kembali terancam dan dia memutuskan membubarkan Parlemen pada Juni 1626.<ref>{{Cite web|url=http://bcw-project.org/church-and-state/the-kings-peace/king-charles-second-parliament-1626|title=King Charles' Second Parliament, 1626|website=bcw-project.org|access-date=2020-01-30}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.britannica.com/biography/Charles-I-king-of-Great-Britain-and-Ireland|title=Charles I {{!}} Biography, Accomplishments, & Facts|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-01-30}}</ref>
==== Parlemen Ketiga ====
Charles I mengatur pembentukan Parlemen baru dengan harapan Parlemen akan menyetujui pengiriman pasukan ke La Rochelle, Perancis. Parlemen justru bertindak lebih keras menentang raja dan mengeluarkan resolusi Petition of Right pada pertemuan pada 17 Maret 1628 dan [[The Tree Resolutions]] pada 23 Januari 1629.<ref name=":2">{{Cite web|url=http://bcw-project.org/church-and-state/the-kings-peace/king-charles-third-parliament|title=King Charles' Third Parliament, 1628-29|website=bcw-project.org|access-date=2020-01-30}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/place/United-Kingdom|title=United Kingdom - Charles I (1625–49)|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-01-30}}</ref>
== Pengesahan ==
Kekalahan perang melawan Perancis dan Spanyol pada tahun 1627 membuat perpajakan darurat didesak oleh raja Charles I. Dua puluh tujuh anggota Parlemen yang menolak memberi pinjaman dipenjara dan menimbulkan kecemasan di antara anggota yang lain.{{Sfn|Banaszak|2001|p=3b|ps="Twenty-seven of its members had been imprisoned by the king for refusing the loan."}}
Parlemen ketiga raja Charles I berkumpul pada 17 Maret 1628. Pada Pidato pembukaannya, raja menyerukan pemungutan pajak segera untuk melanjutkan perang. Parlemen memanfaatkan kegentingan tersebut dengan menyusun Petition of Right dipimpin [[Edward Coke|Sir Edward Coke]] dan memutuskan akan memberi dana yang dibutuhkan jika dokumen tersebut ditandatangani.{{Sfn|Banaszak|2002|p=3|ps="This Parliament used Charles's need for money as a tool to establish limits on his power."}}{{Sfn|Banaszak|2002|p=3b|ps="The king's chief adversary in Parliament was Sir Edward Coke. Coke led Parliament in drafting a Petition of right that condemned arbitrary government."}}
Awalnya, Charles menolak untuk memberikan persetujuannya kepada Parlemen, tetapi dia sangat membutuhkan uang. Dia berkonsultasi dengan Coke tentang status hukum Petition of Right. Dengan harapan dapat kembali menegakkan kekuasaannya, Charles menyetujui Petition of Right pada tanggal 7 Juni 1628.{{Sfn|Hallam|2009|p=307|ps="In March, 1628, Charles had to face his third parliament, and on 7 June he gave his assent to the Petition of right which turned it into a statute."}} Parlemen kemudian memberikan dana yang dibutuhkan raja. Pada saat Parlemen keempat bertemu pada Januari 1629, pihak kerajaan tidak punya banyak wewenang. House of Commons sekarang berkeberatan atas munculnya praktik-praktik ibadah baru di gereja-gereja dan pengadaan bea cukai dan penangkapan orang oleh para pejabat raja tanpa persetujuannya. Raja ingin memerintahkan penangguhan Parlemen di pertemuan pada 2 Maret 1629, tetapi sebelum dia berbicara, pembesar suara di kursinya diturunkan. Charles menyadari bahwa perilaku itu adalah gerakan revolusi. Selama 11 tahun berikutnya ia memerintah kerajaan tanpa melibatkan Parlemen.<ref name=":1" />
== Isi ==
Kutipan Petition of Right berbunyi:
:: ''They do therefore humbly pray your most excellent Majesty, that no man hereafter be compelled to make or yield any gift, loan, benevolence, tax, or such like charge, without common consent by act of parliament; and that none be called to make answer, or take such oath, or to give attendance, or be confined, or otherwise molested or disquieted concerning the same or for refusal thereof; and that no freeman, in any such manner as is before mentioned, be imprisoned or detained; and that your Majesty would be pleased to remove the said soldiers and mariners, and that your people may not be so burdened in time to come; and that the aforesaid commissions, for proceeding by martial law, may be revoked and annulled; and that hereafter no commissions of like nature may issue forth to any person or persons whatsoever to be executed as aforesaid, lest by color of them any of your Majesty's subjects be destroyed or put to death contrary to the laws and franchise of the land.''<ref>{{Cite web|url=https://www.constitution.org/eng/petright.htm|title=The Petition of Right 1628|website=www.constitution.org|access-date=2020-01-30}}</ref>
Inti dari Petition of Right adalah empat tuntutan:
* tidak boleh ada pemungutan pajak tanpa persetujuan Parlemen
* tidak boleh ada penangkapan tanpa sebab
* tidak boleh ada rakyat yang dipaksa menjadi tentara atau pelaut di luar keinginan mereka
* tidak boleh ada [[Darurat militer|aturan militer]] di masa damai
Hak-hak ini juga dilindungi oleh hukum dan undang-undang [[Magna Carta]] dan hukum [[Edward I dari Inggris|Edward I]], [[Edward III dari Inggris|Edward III]] dan [[Richard III dari Inggris|Richard III]]. Tuntutan ketiga dan keempat memperlihatkan dampak kebijakan luar negeri Charles I yang suka berperang.<ref name=":2" />
== Status ==
Britania Raya tidak memiliki konstitusi tertulis, tetapi menjalankan sejumlah instrumen dalam proses bernegaranya. Di antaranya adalah Magna Carta, Petition of Right, dan khusus di Skotlandia berlaku Claim of Rights Act 1689, Act Settlement 1701, dan Act of Union 1707.<ref>{{Citation|url=http://www.bailii.org/uk/cases/UKSC/2014/3.html|accessdate=2020-01-30|title=United Kingdom Supreme Court Judgement|ps=207. The United Kingdom has no written constitution, but we have a number of constitutional instruments. They include Magna Carta, the Petition of Right 1628, the Bill of Rights and (in Scotland) the Claim of Rights Act 1689, the Act of Settlement 1701 and the Act of Union 1707. The European Communities Act 1972, the Human Rights Act 1998 and the Constitutional Reform Act 2005 may now be added to this list. The common law itself also recognises certain principles as fundamental to the rule of law. It is, putting the point at its lowest, certainly arguable (and it is for United Kingdom law and courts to determine) that there may be fundamental principles, whether contained in other constitutional instruments or recognised at common law, of which Parliament when it enacted the European Communities Act 1972 did not either contemplate or authorise the abrogation.}}</ref> Akibat ketiadaan konstitusi tertulis, berbagai interpretasi mengenai keabsahan Petition of Right muncul. Sejarawan memberikan dua kemungkinan terhadap masalah ini. Pertama, pengakuan terhadap Petition of Right merupakan ketentuan yang bersifat pribadi, yudikatif, sehingga tidak mengikat Raja atau Parlemen; kedua, Petition of Right memiliki kekuatan undang-undang, legislatif, dan dengan demikian mengikat secara hukum.<ref>{{Cite journal|last=Flemion|first=Jess Stoddart|date=1973|title=The Struggle for the Petition of Right in the House of Lords: The Study of an Opposition Party Victory|url=http://www.jstor.org/stable/1875673|journal=The Journal of Modern History|volume=45|issue=2|pages=193–210|issn=0022-2801}}</ref>
Keabsahan Petition of Right dipertanyakan mulai dari pengesahannya. Pada saat penyusunannya, Parlemen tahu bahwa raja Charles | tidak akan menerima ketentuan yang telah mereka persiapkan untuk membatasi haknya. Namun, raja telah mengumumkan kesediaannya untuk menerima berlakunya Magna Carta bersama dengan enam ketentuan lain tetapi penafsiran hukum tersebut masih di tangan raja. Raja Charles didesak untuk memberi kejelasan atas pernyataan tersebut. Sir Edward Coke mendekati raja Charles dan memberikannya sebuah dokumen penjelasan. Usulannya didukung dan komite perancang segera ditunjuk. Gagasan mengajukan Petition of Right diajukan sebelum pidato oleh Sir Edward. Pidato anggota Parlemen, Edward Alford dan Sir John Coke memberikan usul pada pertemuan pertama Parlemen yang tidak menghasilkan ketentuan baru dan gagasan Petition of Right akhirnya diadopsi atas desakan Sir Edward Coke. Proses penyusunan Petition of Right diajukan oleh Edward Alford pada awal debat pada 6 Mei 1629.<ref>{{Cite journal|last=Young|first=Michael B.|date=1984/06|title=The Origins of the Petition of Right Reconsidered Further|url=https://www.cambridge.org/core/journals/historical-journal/article/origins-of-the-petition-of-right-reconsidered-further/D5DDB6CC2A7FC292AB5E9BC3B7EE180A|journal=The Historical Journal|language=en|volume=27|issue=2|pages=449–452|doi=10.1017/S0018246X0001788X|issn=1469-5103}}</ref>
== Signifikansi ==
Petition of Right menandai masa transisi ideologis perpolitikan Britania Raya. Hak-hak ilahi Charles I sebagai raja dipertanyakan dan menimbulkan keraguaan penerimaan tradisional otoritas hukum bersamaan dengan pengakuan raja sebagai penguasa. Parlemen di saat itu berusaha untuk mempertahankan integritas hukum, membatasi absolutisme Charles namun tidak serta merta melepaskan otoritas monarki sehingga menghindari munculnya konflik. Kerajaan Inggris menunjukkan sistem konstitusional dengan hak prerogatif raja dibatasi oleh hukum.<ref>{{Cite journal|last=Foster|first=Elizabeth Read|date=1974|title=Petitions and the Petition of Right|url=http://www.jstor.org/stable/175058|journal=Journal of British Studies|volume=14|issue=1|pages=21–45|issn=0021-9371}}</ref> Petition of Right dianggap sebagai penanda penting dalam periode [[Wangsa Stuart]].<ref>{{Cite web|url=https://courses.lumenlearning.com/boundless-worldhistory/chapter/england-and-parliamentary-monarchy/|title=England and Parliamentary Monarchy {{!}} Boundless World History|website=courses.lumenlearning.com|access-date=2020-01-30}}</ref> Petition of Right juga disebut-sebut sebagai salah satu dokumen konstitusional paling terkenal di Inggris, dibandingkan dengan Magna Carta dan [[Bill of Rights 1689]].<ref>{{Cite web|url=https://www.humanrights.com/what-are-human-rights/brief-history/magna-carta.html|title=Magna Carta, Petition of Right, History of Civil Liberties|website=United for Human Rights|language=en|access-date=2020-01-30}}</ref>{{Sfn|Schachter|2005|p=5; Chapter 2|ps="Winston Churchill declared that England owed its good government to its bad kings. Certainly, such events such as Magna Carta (1215), the Petition of ight (1629), and the Bill of rights (1689) constitute milestones in the evolution of the restraints imposed on the monarch."}}
Banyak negara yang mengadopsi isi Petition of Right. [[Persemakmuran Bangsa-Bangsa|Negara-negara Persemakmuran]] banyak yang menerapkannya dalam berbagai undang-undang, terlebih di [[Australia]] dan [[Selandia Baru]].<ref>{{Cite web|url=http://www.austlii.edu.au/au/journals/MULR/2000/34.html|title=Clark, David --- "The Icon of Liberty: The Status and Role of Magna Carta in Australian and New Zealand Law" [2000] MelbULawRw 34; (2000) 24(3) Melbourne University Law Review 866|website=www.austlii.edu.au|access-date=2020-01-30}}</ref> Petition of Right juga memengaruhi ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam [[Konstitusi Amerika Serikat]]. Amandemen Ketiga Konstitusi Amerika Serikat yang mengatur ketentuan mengenai penugasan perang isinya mirip dengan yang terdapat dalam Petition of Right.<ref>{{Cite web|url=https://constitutioncenter.org/interactive-constitution/amendment/amendment-iii|title=The 3rd Amendment of the U.S. Constitution|website=National Constitution Center – The 3rd Amendment of the U.S. Constitution|language=en|access-date=2020-01-30}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Parlemen Inggris]]
* [[Konstitusi Britania Raya]]
* [[Perang Inggris-Spanyol (1654–60)]]
== Referensi ==
<references />
== Daftar Pustaka ==
{{Refbegin}}
{{Cite book|title=The constitutional history of England : a course of lectures delivered|last=Maitland|first=Frederic William|date=2011|publisher=Barnes & Noble|isbn=978-1-4114-3794-4|location=|pages=|ref={{refsfn|Maitland|2011}}|url-status=live|ocd=828934964}}
{{Cite book|title=Fair trial rights of the accused : a documentary history|url=https://archive.org/details/fairtrialrightso0000unse|last=Banaszak|first=Ronald A|date=2002|publisher=Greenwood Press|isbn=0-313-30525-0|location=|pages=|ref={{refsfn|Banaszak|2002}}|url-status=live|ocd=45890470}}
{{Cite book|title=The Constitutional History of England from the Accession of Henry VII to the Death of George II|last=Hallam|first=Henry|date=2009|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-139-09448-1|location=Cambridge|pages=|ref={{refsfn|Hallam|2009}}|url-status=live}}
{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=i6rZu27UU4oC&dq=petition%20of%20right&pg=PA3#v=onepage&q&f=false|title=Magna Charta, the Bill of Rights; with the Petition of Right, Presented to Charles I. by the Lords and Commons, Together with His Majesty's Answer; and the Coronation Oath. With Notes and Illustrations, Etc|last=Bailey|first=J.|date=|publisher=England (1820).|isbn=|location=England|pages=|url-status=live}}
{{Cite book|title=Cultural continuity in advanced economies : Britain and the U.S. versus continental Europe.|url=https://archive.org/details/culturalcontinui0000scha|last=Schachter|first=Gustav|date=2005|publisher=Ashgate|isbn=0-7546-4476-6|location=|pages=|oclc=845863156|ref={{sfnref|Schachter|2005}}|url-status=live}}
{{Cite book|title=Anglican ritualism in Victorian Britain, 1830-1910.|last=Yates|first=Nigel|date=1999|publisher=Clarendon|isbn=0-19-826989-7|location=Oxford:|pages=|oclc=42038502|ref={{refsfn|Yates|1999}}|url-status=live}}
[[Kategori:Hukum di Britania Raya]]
[[Kategori:Konstitusi]]
[[Kategori:Konstitusi menurut negara]]
|