Distimia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
WanaraLima (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
|||
(7 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Distimia''' atau gangguan distimik
Pengobatan dilakukan sama halnya dengan bentuk [[depresi]] lainnya, yaitu dengan cara terapi.<ref name="Stres"/> Terapi untuk pengobatan distimia yang digunakan dalam kedokteran disebut dengan ''Selective Serotonin Reuptake Inhibitors'' (SSRIs) seperti [[fluoksetin]] (Prozac) lebih sering digunakan.<ref name="Stres"/> Metode [[terapi perilaku kognitif]] dan terapi interpersonal digunakan secara beriringan dengan pengobatan (medis).<ref name="Stres"/> Beberapa jenis obat anti [[depresi]] ([[antidepresan]]) mempunyai efek samping seperti penurunan gairah seksual, [[insomnia]], atau gangguan pada perut.<ref name="Stres">[http://pikirdong.org/distimia/ dysthymia disorder]</ref>
== Penyebab ==
Penyebab distimia masih belum diketahui secara pasti. Namun demikian, distimia dapat memiliki penyebab yang sama halnya dengan [[depresi berat]]. Beberapa sebab terjadinya distimia ialah perbedaan biologis, kimia otak, sifat bawaan atau peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan penderita distimia. Orang dengan gangguan depresi persisten mungkin mengalami perubahan fisik pada otak mereka. Lalu di dalam otak terdapat [[zat kimia]] yang disebut neurotransmiter yang berperan sebagai penyebab depresi. [[Neurotransmiter]] diketahui melakukan interaksi dengan sirkuit neuro yang berperan penting dalam terjadinya depresi dan perawatannya. Distimia juga lebih sering terjadi pada individu dengan kerabat dekat yang juga menderita kondisi yang sama. Seperti halnya depresi berat, peristiwa berat seperti kehilangan orang yang dicintai, masalah keuangan, atau tingkat stres yang tinggi dapat memicu gangguan depresi persisten atau distimia pada beberapa orang.<ref name=":0">{{Cite web|last=Fadli|first=Rizal|date=2010-07-10|title=Kenali Lebih Jauh Tentang Distimia|url=https://www.halodoc.com/artikel/kenali-lebih-jauh-tentang-distimia|website=Halodoc.com|access-date=2023-02-27}}</ref>
== Gejala ==
Baris 26:
== Pencegahan ==
Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah gangguan depresi yang terjadi secara terus-menerus.
Strategi yang dapat membantu mengurangi atau mencegah gejala meliputi:<ref name=":1" />
*
*
*
*
== Diagnosis dan pengobatan ==
Dokter dapat mendiagnosis secara pasti adanya gangguan depresi persisten pada seseorang dengan melakukan serangkaian pemeriksaan. Jenis pemeriksaannya meliputi [[pemeriksaan fisik]], uji laboratorium, serta [[tes psikologi]]. Gejala depresi dapat terjadi hampir sepanjang hari selama satu tahun pada orang dewasa. Sedangkan pada anak-anak, gejala depresi dapat terjadi hampir sepanjang hari selama dua tahun atau lebih.<ref name=":2">{{Cite web|last=Handayani|first=Verury Verona|date=2020-07-14|title=Mengidap Distimia, Bagaimana Cara Mengobatinya?|url=https://www.halodoc.com/artikel/mengidap-distimia-bagaimana-cara-mengobatinya|website=Halodoc.com|access-date=2023-02-27}}</ref>
Gejala depresi yang muncul pada anak-anak maupun orang dewasa akan ditangani dengan memberikan obat-obatan yang dikombinasikan dengan [[terapi]]. Langkah-langkah pengobatan distimia dimulai dengan pemberian obat, mengikuti [[psikoterapi]] dan menjalankan pola hidup sehat. <ref name=":2" />
=== Pemberian obat-obatan ===
Baris 47:
=== Menjalani pola hidup sehat ===
Di samping mengonsumsi obat dan melakukan psikoterapi, langkah mengobati distimia juga perlu didukung dengan pola hidup sehat untuk membantu meredakan gejala yang muncul. Pola hidup sehat yang dianjurkan adalah mencukupi waktu tidur, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, tidak mengonsumsi [[alkohol]], serta
== Referensi ==
|