Gadang, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(22 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kelurahan
|foto =[[Berkas:Kantor Kelurahan Gadang, Banjarmasin.jpg|250px300px|Kantor kelurahanlurah Gadang]]
|keterangan =Kantor kelurahan Gadang
|nama =Gadang
|provinsi =Kalimantan Selatan
Baris 12 ⟶ 13:
}}
 
[[Berkas:Tridarma_Banjarmasin.jpg|thumbjmpl|rightka|Tempat Ibadah Tridharma di Kampung Pacinan Laut, Kelurahan Gadang, Banjarmasin.]]
[[Berkas:Gajah Manyusu Kampung Gadang.jpg|thumbjmpl|rigtka|Gaya arsitektur Banjar kolonialRumah Bubungan Jajar Talu di Kampung Gadang.]]
 
'''Gadang''' adalah salah satu [[kelurahan]] di kecamatan [[kecamatanBanjarmasin Tengah, Banjarmasin|Banjarmasin Tengah]], Kota [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]], Provinsi [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]].
 
== Sejarah ==
[[FileBerkas:Chinese-wijk-te-Bandjermasi.jpg|thumbjmpl|250px|Kawasan [[pecinan]] di Banjarmasin pada tahun 1862]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Opgerichte erepoort in de Chinese wijk te Bandjermasin ter gelegenheid van de komst van de Gouverneur-Generaal van Nederlands-Oostindië aan de Zuider- en Oosterafdeling van Borneo TMnr 60013438.jpg|jmpl|250px|Kawasan [[pecinan]] di Banjarmasin]]
Pada masa kolonial [[Hindia Belanda]] kawasan ini merupakan pemukiman orang [[Tionghoa]] disebut ''Chineezen Kamp'', terutama kawasan tepian [[sungai Martapura]] yang disebut '''Kampung Pacinan Laut''' (Jl. Kapten Piere Tendean). Kampung ini berseberangan dengan [[pulau Tatas]] dimana terdapat Benteng Tatas (sekarang [[Masjid Raya Sabilal Muhtadin]]) pusat militer Belanda tempo dulu yang berdekatan dengan Kampung Amerongan (sekarang Gubernuran Kalsel). Di sebelah hulunya dari '''Kampung Pacinan Laut''' berbatasan dengan '''Kampung Sungai Mesa''', sebuah perkampungan yang didirikan oleh Kiai Mesa Jaladri. Di kampung Sungai Mesa inilah dahulu terdapat Balai Kaca dan istana Sultan Tamjidullah II. Bagian sebelah darat dari Kampung Pacinan Laut terdapat '''Kampung Pacinan Darat''' (Jl. Veteran, Kelurahah Melayu) dan '''Kampung Gadang''' (Jl. AES Nasution) yang kebanyakannya dihuni oleh pendatang [[suku Madura]] disamping penduduk asli [[suku Banjar]] sendiri, diantaranya beberapa keluarga [[Gusti]] (gelar bangsawan Banjar). Kampung Gadang inilah dipakai sebagai nama kelurahannya. Sultan Tamjidillah II ([[1857]]-[[1859]]), yang diangkat [[Belanda]] sebagai [[Sultan Banjar]] yang ibundanya merupakan wanita Tionghoa-Dayak dari Kampung Pacinan ini yaitu Nyai Besar Aminah. Orang-orang Cina di Banjarmasin tahun [[1898]] dikepala letnan-letnan Cina (Luitenants der Chinezen) yaitu The Sin Yoe dan Ang Lim Thay.
Dahulu sebelum pemekaran kecamatan, kelurahan ini merupakan bagian dari kecamatan Banjarmasin Timur. Penduduk kelurahan Gadang ini terdiri dari suku [[Suku Madura|Madura]] 50%, [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] 30%, [[Suku Banjar|Banjar]] 10% dan [[Suku Jawa|Jawa]] 10%.<ref name="Budaya Masyarakat Perbatasan">{{cite book
|lang=id
|author=Djoko Mudji Rahardjo, Sri Guritno, Ernayanti
|title=Budaya Masyarakat Perbatasan: Studi Interaksi Antaretnik di Kelurahan Gadang
|location=Indonesia
|page=40
|url=https://www.google.co.id/books/edition/Budaya_Masyarakat_Perbatasan_Studi_Inter/-de1CgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=kekerabatan+bahasa+kalimantan+selatan&printsec=frontcover
|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
|year=1998
|isbn=
|access-date=2021-10-10
|archive-date=2023-07-27
|archive-url=https://web.archive.org/web/20230727030136/https://www.google.co.id/books/edition/Budaya_Masyarakat_Perbatasan_Studi_Inter/-de1CgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=kekerabatan+bahasa+kalimantan+selatan&printsec=frontcover
|dead-url=no
}}</ref>
Pada masa kolonial [[Hindia Belanda]] kawasan ini merupakan pemukiman orang [[Tionghoa]] disebut ''Chineezen Kamp'', terutama kawasan tepian [[sungai Martapura]] yang disebut '''Kampung Pacinan Laut''' (Jl. Kapten Piere Tendean). Kampung ini berseberangan dengan [[pulau Tatas]] dimanadi mana terdapat Benteng Tatas (sekarang [[Masjid Raya Sabilal Muhtadin]]) pusat militer Belanda tempo dulu yang berdekatan dengan Kampung Amerongan (sekarang Gubernuran Kalsel). Di sebelah hulunya dari '''Kampung Pacinan Laut''' berbatasan dengan '''Kampung Sungai Mesa''', sebuah perkampungan yang didirikan oleh Kiai Mesa Jaladri. Di kampung Sungai Mesa inilah dahulu terdapat Balai Kaca dan istana Sultan Tamjidullah IIBanjar. Bagian sebelah darat dari Kampung Pacinan Laut terdapat '''Kampung Pacinan Darat''' (Jl. Veteran, Kelurahah Melayu) dan '''Kampung Gadang (Gedang)''' (Jl. AES Nasution) yang kebanyakannya dihuni oleh pendatang [[suku Madura]] disamping penduduk asli [[suku Banjar]] sendiri, diantaranya beberapa keluarga [[Gusti]] (gelar bangsawan Banjar). Kampung Gadang inilah dipakai sebagai nama kelurahannya. Sultan Tamjidillah II ([[1857]]-[[1859]]), yang diangkat [[Belanda]] sebagai [[Sultan Banjar]] yang ibundanya merupakan wanita Tionghoa-Dayak dari Kampung Pacinan ini yaitu Nyai Besar Aminah. Orang-orang Cina di Banjarmasin tahun [[1898]] dikepala letnan-letnan Cina (Luitenants der Chinezen) yaitu The Sin Yoe dan Ang Lim Thay.
 
== Batas wilayah ==
Batas-batas wilayah kelurahan '''Gadang''' adalah sebagai berikut :
{{batas_USBT
|utara=Kelurahan [[Seberang Mesjid, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin|Seberang Mesjid]]
Baris 36 ⟶ 54:
=== Sarana Pendidikan ===
* [[Sekolah Kristen Kanaan]]
* SMP N 10 Banjarmasin
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Banjarmasin.jpg|Pasar Terapung Siring Piere Tendean
Baris 44 ⟶ 62:
File:Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Banjarmasin.jpg|Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Kota Banjarmasin
</gallery>
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
{{Banjarmasin Tengah, Banjarmasin}}
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}