Gajah putih (idiom): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
Rescuing 14 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 8:
Istilah ini berasal dari [[gajah putih]] suci yang dipelihara oleh raja-raja [[Asia Tenggara]] di [[Burma]], [[Thailand]], [[Laos]], dan [[Kamboja]].<ref>[http://www.thailandelephant.org/en/royalstable.html "Royal Elephant Stable"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210309020106/http://www.thailandelephant.org/en/royalstable.html |date=2021-03-09 }}. Pusat Konservasi Gajah Thailand.</ref> Memiliki gajah putih dianggap (dan masih dianggap di Thailand) sebagai tanda bahwa sang raja bertakhta dengan penuh keadilan dan kekuasaan, dan bahwa kerajaan diberkati dengan kedamaian dan kemakmuran. Kemewahan yang diharapkan dari siapa pun yang memiliki binatang sebesar ini sangatlah luar biasa. Para raja sering menunjukkan kepemilikan gajah putih dalam gelar resminya (misalnya, [[Hsinbyushin]], [[Arti harfiah|har]]. 'Penguasa Gajah Putih', raja ketiga dari [[dinasti Konbaung]]).<ref name="leider">{{cite journal|last=Leider|first=Jacques P.|date=Desember 2011|title=A Kingship by Merit and Cosmic Investiture|journal=Journal of Burma Studies|volume=15|issue=2|doi=10.1353/jbs.2011.0012|s2cid=153995925|url=http://muse.jhu.edu/journals/journal_of_burma_studies/v015/15.2.leider.html}}</ref> Karena hewan ini dianggap suci dan undang-undang melindungi mereka dari penderitaan, menerima gajah putih sebagai hadiah dari seorang raja dapat berarti menerima berkah sekaligus kutukan. Ia adalah berkah karena hewan ini suci dan merupakan tanda kemurahan hati sang raja, dan juga kutukan karena si penerima sekarang memiliki hewan yang mahal untuk dipelihara yang tidak dapat ia berikan kepada orang lain dengan mudah dan tidak dapat ia gunakan secara praktis.
Di dunia Barat, istilah "gajah putih", yang berkaitan dengan beban mahal yang kegunaannya tidak memenuhi harapan, pertama kali digunakan pada tahun 1600-an dan tersebar luas pada tahun 1800-an.<ref>{{cite book|last1=Ammer|first1=Christine|title=The American Heritage Dictionary of Idioms, Second Edition|date=2013|publisher=Houghton Mifflin Harcourt|isbn=978-0547677538|url=https://books.google.com/books?id=9QuEiIMaBt0C&pg=PA495|access-date=2021-05-24|archive-date=2023-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230728041814/https://books.google.com/books?id=9QuEiIMaBt0C&pg=PA495|dead-url=no}}</ref> Menurut salah satu sumber, ia dipopulerkan menyusul pengalaman [[P.T. Barnum|Phineas Taylor Barnum]] bersama seekor gajah bernama ''Toung Taloung'' yang ia juluki sebagai "Gajah Putih Suci Burma". Setelah banyak berusaha dan mengeluarkan biaya besar, Barnum akhirnya memperoleh hewan ini dari Raja Siam hanya untuk mengetahui bahwa "gajah putih" nya sebenarnya berwarna abu-abu kotor dan memiliki beberapa bintik merah muda.<ref>{{cite book|last1=Harding|first1=Les|title=Elephant Story: Jumbo and P.T. Barnum Under the Big Top|date=1999|publisher=McFarland|location=Jefferson, N.C.|isbn=0786406321|page=110|url=https://books.google.com/books?id=iDllhLZcF0IC&pg=PA110}}</ref>
Ungkapan "gajah putih" dan "hadiah gajah putih" mulai umum digunakan pada pertengahan abad kesembilan belas.<ref>{{cite web|last1=Brown|first1=Peter Jensen|title=Two-and-a-half Idioms – the History and Etymology of 'White Elephants'
Dalam penggunaan modern, istilah ini sekarang sering merujuk pada proyek bangunan yang sangat mahal namun gagal memenuhi fungsinya atau menjadi sangat mahal untuk dirawat.<ref>{{Cite web|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/england/2872499.stm|title=White elephants and worthwhile causes|date=5 Juni 2003|via=news.bbc.co.uk|access-date=2021-05-24|archive-date=2021-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20210123061443/http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/england/2872499.stm|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.theguardian.com/commentisfree/2013/jul/18/white-elephants-10-greatest-in-tempo|title=The 10 greatest white elephants | David Shariatmadari|first=David|last=Shariatmadari|date=18 Juli 2013|via=www.theguardian.com|access-date=2021-05-24|archive-date=2022-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20220728070138/https://www.theguardian.com/commentisfree/2013/jul/18/white-elephants-10-greatest-in-tempo|dead-url=no}}</ref> Contohnya termasuk proyek infrastruktur yang prestisius namun tidak ekonomis seperti [[bandar udara]],<ref>{{cite news|last=Govan|first=Fiona|url=https://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/spain/8807723/Spains-white-elephants-how-countrys-airports-lie-empty.html
Istilah ini juga diterapkan pada proyek militer yang sudah ketinggalan zaman atau berkinerja buruk seperti [[kapal penjelajah kelas Alaska]] milik [[Angkatan Laut Amerika Serikat]].<ref>{{cite book|author1=Morison, Samuel Loring|author2=Morison, Samuel Eliot|author3=Polmar, Norman|title=Illustrated Directory of Warships of the World: From 1860 to the Present|publisher=ABC-CLIO|year=2005|isbn=1-85109-857-7|page=85}}</ref><ref>{{cite web|title=Looking more like white elephant
== Lihat juga ==
|