Ular-lumpur kapuas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(46 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox spesies
| binomial_authority = (Murphy, Voris and Auliya, 2005)▼
| synonyms =
*''Enhydris gyii'' {{small|Murphy,
▲| binomial = ''Enhydris gyii''
▲| binomial_authority = Murphy, Voris and Auliya, 2005
}}
'''Ular-lumpur
== Etimologi ==
Nama spesifiknya, ''gyii'', diberikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa Profesor [[Ko Ko Gyi]], seorang [[herpetolog]] dari [[Burma]], yang telah merevisi klasifikasi suku [[Homalopsinae]] pada tahun 1970.
== Pemerian ==
Ular ini berukuran panjang antara 64 cm hingga 76 cm. [[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|sisik-sisik dorsal]] (punggung) tersusun dalam 25 deret di bagian tengah badan (27 di atas leher dan 21 di sekitar anus). Tidak seperti ular pada umumnya, [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|sisik-sisik bibir atas]] (''supralabial'') bagian belakang terbagi menjadi 2-3 susunan. Ciri-ciri ini juga dimiliki oleh jenis dari marga (genus) yang sama, ''H. doriae'' dan jenis dari marga lain, ''Phytolopsis punctata''.<ref name=murphy/>
Tubuh bagian atas berwarna hitam keabu-abuan, cokelat tanah, atau merah kehitaman. Bagian sisi tubuh dan bawah tubuh berwarna cokelat terang atau jingga. Pewarnaan ini mirip dengan pola pewarnaan pada ''Homalophis doriae'' ([[ular-lumpur sarawak]]), yang memiliki warna hitam kelabu di bagian atas tubuh, serta cokelat kekuningan, krem, atau pucat kemerahan di tubuh bagian bawah. Perbedaannya, warna-warna terang itu terdapat pada 5 hingga 7 deret terbawah sisik dorsal, sedangkan sisik dorsal itu sendiri berjumlah 29-31 deret di bagian tengah badan. Begitu juga dengan [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai temporal]] ''H. doriae'' yang relatif lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan milik ''H. gyii'' yang serupa dengan pelat.<ref name=murphy/>
Informasi tentang ular-lumpur kapuas sangat sedikit. Ular ini hanya diketahui sebagai [[ular air]] dan tinggal di tepian aliran sungai. Sampai saat ini, belum ada lagi informasi yang akurat mengenai kehidupan ular ini di alam.<ref name=murphy/><ref name=murph>{{aut|Murphy, J.C. & H.K. Voris}}. 2014. A Checklist and Key to the Homalopsid Snakes (Reptilia, Squamata, Serpentes), with the Description of New Genera. [https://www.academia.edu/3588999/2014._A_Checklist_and_Key_to_the_Homalopsid_Snakes_Reptilia_Squamata_Serpentes_with_the_Description_of_New_Genera._Murphy_and_Voris ''Fieldiana: Life and Earth Sciences'' ('''8'''): 23.]</ref>
Sebetulnya, spesimen pertama yang
Mengenai penyebaran ular ini sendiri, sampai saat ini diketahui hanya menyebar terbatas di sepanjang [[Sungai Kapuas]], Kalimantan Barat. Namun, ada pula peneliti yang menyebutkan bahwa ular ini kemungkinan terdapat di pesisir timur [[Sumatra]], mengingat pada zaman [[Pleistosen]] terdapat saluran yang menghubungkan sungai di Kalimantan bagian barat dengan sungai-sungai di Sumatra tengah. Pada waktu itu, permukaan air laut menurun begitu rendah sehingga antara pulau Sumatra, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan saling tersambung dengan daratan kering.<ref name=murphy/><ref name=murph/>
▲==Kebiasaan dan Penyebaran==
== Keistimewaan ==
▲Sebetulnya spesimen pertama yang terkoleksi dari jenis ini telah berumur lebih dari seabad (tertangkap pada 1897 di aliran S. Kapuas, Kalbar, tanpa lokasi spesifik). Akan tetapi ia tidak dikenali sebagai jenis baru hingga belakangan ini. Pada 1996, Mark Auliya, seorang herpetolog muda dari [[Jerman]], berhasil menangkap dua spesimen lagi dari lokasi yang berbeda di sekitar aliran Kapuas dekat [[Putussibau]]. Hingga 2003, ketiganya masih dianggap dan dicatat sebagai ''E. doriae''; sebelum pada akhirnya ditelaah ulang dan ditetapkan sebagai spesies baru.
Sebenarnya, kemampuan berubahnya warna kulit bukanlah hal aneh pada [[amfibia]] dan [[reptil]]. Beberapa golongan reptil dan amfibi seperti [[kameleon]], [[kodok]], serta beberapa jenis [[bunglon]] dan [[cecak]] terkenal memiliki kemampuan mengubah warna kulitnya. Pada beberapa spesies, perubahan warna itu relatif lambat dan sederhana, biasanya menjadi lebih pucat atau sekadar lebih gelap warnanya. Akan tetapi pada kelompok [[kameleon]] di benua Afrika, perubahan itu berlangsung cepat dan drastis, bahkan dengan kombinasi warna yang berganti-ganti. Pada kelompok [[reptilia]] sendiri, kemampuan ini biasanya hanya ditemukan pada golongan [[kadal]] dan hampir tidak pernah dijumpai pada golongan ular, dan ular-lumpur kapuas ini memperlihatkan kemampuan tersebut pada penelitian yang pernah dilakukan.<ref name=murphy/>
==
{{reflist}}
▲Satu keistimewaan yang unik dan langka dari ular ini adalah kemampuannya untuk bertukar warna. Mark Auliya, si kolektor, menceritakan: "Saat saya meletakkan ular tersebut dalam wadah berwarna gelap dia masih berwarna coklat kemerahan... Ketika saya mengambil ular tersebut beberapa menit kemudian, ular itu telah berubah warna hampir menjadi putih sepenuhnya".
----
* {{id}} [http://www.wwf.or.id/index.php?fuseaction=press.detail&id=PRS1151306062&language=i Press Release WWF Indonesia - Ditemukan ular Bunglon di Heart of Borneo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070312215328/http://www.wwf.or.id/index.php?fuseaction=press.detail&id=PRS1151306062&language=i |date=2007-03-12 }} Diakses pada 05/7/2006.▼
* {{id}} [http://www.antara.co.id/seenws/?id=36811 ANTARA News - WWF Temukan Ular Bunglon di Sungai Kapuas Kalimantan] Diakses pada 05/7/2006.▼
{{Taxonbar|from=Q580402}}
{{DEFAULTSORT:Kapuas, Ular-lumpur}}
[[Kategori:Ular Indonesia]]▼
▲* Murphy, John C.; Harold K. Voris; Mark Auliya (31 Dec 2005). ''A new species of Enhydris (Serpentes: Colubridae: Homalopsinae) from the Kapuas river system, West Kalimantan, Indonesia''. [[The Raffles Bulletin of Zoology]] 53 (2): 271-275. URL http://rmbr.nus.edu.sg/rbz/biblio/53/53rbz271-275.pdf Diakses pada 05/7/2006.
▲*{{id}} [http://www.wwf.or.id/index.php?fuseaction=press.detail&id=PRS1151306062&language=i Press Release WWF Indonesia - Ditemukan ular Bunglon di Heart of Borneo] Diakses pada 05/7/2006.
▲*{{id}} [http://www.antara.co.id/seenws/?id=36811 ANTARA News - WWF Temukan Ular Bunglon di Sungai Kapuas Kalimantan] Diakses pada 05/7/2006.
▲[[Kategori:Hewan]]
▲[[Kategori:Ular]]
|