Ular-lumpur kapuas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Matabulanhari (bicara | kontrib)
 
(21 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox spesies
{{Taxobox | color = pink
| binomial = ''EnhydrisHomalophis gyii''
| name = Ular-lumpur Kapuas
| image = Enhydris gyii RBZ holotype.jpg
| image_width = 250px
| image_caption = Ular-lumpur kapuas, ''Enhydris gyii''<br/>foto hidup holotipe (ZFMK 65824)
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| classis = [[Reptilia]]
| ordo = [[Squamata]]
| subordo = [[Ular|Serpentes]]
| familia = [[Colubridae]]
| subfamilia = [[Homalopsinae
| genus = ''[[Enhydris]]''
| species = '''''E. gyii'''''
| binomial = ''Enhydris gyii''
| binomial_authority = (Murphy, Voris and Auliya, 2005)
| synonyms =
Baris 19 ⟶ 6:
}}
 
'''Ular-lumpur kapuas''' ('''''Enhydris gyii''''') adalah sejenisspesies [[ular air]] dariyang sukuendemik di pedalaman [[HomalopsidaeKalimantan Barat]]. bagian utara, tepatnya di daerah [[sungai Kapuas]]. Ular ini merupakan spesies yangbaru relatifdari barugenus dideskripsi''Homalophis'' dan hasil penelitian ular ini telah dipublikasi pada akhir 2005 melalui jurnal ilmiah [[The Raffles Bulletin of Zoology]] no 53, Desember 2005. Dalam bahasa Inggris, ular ini disebut '''''Kapuas mud-snake'''''.
 
== Etimologi ==
Dinamai demikian ([[bahasa Inggris|Inggris]]: ''Kapuas mud-snake'') karena ular air tersebut sejauh ini hanya ditemukan terbatas di sistem aliran [[Sungai Kapuas]], [[Kalimantan Barat]]. Sementara nama epitet-spesifiknya diberikan untuk menghormati mendiang Profesor [[Ko Ko Gyi]]; [[herpetolog]] dari [[Burma]], yang telah merevisi anak suku Homalopsinae pada tahun 1970.
Nama spesifiknya, ''gyii'', diberikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa Profesor [[Ko Ko Gyi]], seorang [[herpetolog]] dari [[Burma]], yang telah merevisi klasifikasi suku [[Homalopsinae]] pada tahun 1970.
 
== Pemerian ==
Ular ini berukuran panjang antara 64&nbsp;cm hingga 76&nbsp;cm. [[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|sisik-sisik dorsal]] (punggung) tersusun dalam 25 deret di bagian tengah badan (27 di atas leher dan 21 di sekitar anus). Tidak seperti ular pada umumnya, [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|sisik-sisik bibir atas]] (''supralabial'') bagian belakang terbagi menjadi 2-3 susunan. Ciri-ciri ini juga dimiliki oleh jenis dari marga (genus) yang sama, ''H. doriae'' dan jenis dari marga lain, ''Phytolopsis punctata''.<ref name=murphy/>
[[Berkas:Enhydris gyii RBZ holotype-2.jpg|thumb|left|180px|[[Sisik_ular#Sisik-sisik_kepala|Perisai temporal]] (pelipis) berukuran relatif besar-besar]]
Ular air berukuran sedang. Dari tiga spesimen yang dideskripsi, semuanya berkelamin betina, panjang totalnya bervariasi antara 64 cm hingga 76 cm.<ref name=murphy/>
 
Tubuh bagian atas berwarna hitam keabu-abuan, cokelat tanah, atau merah kehitaman. Bagian sisi tubuh dan bawah tubuh berwarna cokelat terang atau jingga. Pewarnaan ini mirip dengan pola pewarnaan pada ''Homalophis doriae'' ([[ular-lumpur sarawak]]), ''Homalophisyang doriae''memiliki yangwarna hitam kelabu gelap di bagian atas (dorsal)tubuh, danserta terangcokelat kekuningan, krem, atau pucat kemerahan di tubuh bagian bawah. Perbedaannya, warna-warna terang iniitu terdapat dipada 5 hingga 7 deret terbawah sisik dorsal;, sedangkan sisik dorsal itu sendiri berjumlah 29-31 deret di bagian tengah badan. Begitu Demikianjuga pula,dengan [[Sisik_ularSisik ular#Sisik-sisik_kepalasisik kepala|perisai temporal]] ''H. doriae'' yang relatif kecil-lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan milik ''H. gyii'' yang serupa dengan pelat.<ref name=murphy/>
[[Sisik_ular#Sisik-sisik_di_badan|Sisik dorsal]] (punggung) berkilau seperti pelangi, tersusun dalam 25 deret di tengah badan (27 di atas leher dan 21 di sekitar anus). Warna di punggung kelabu hitam sampai coklat-merah kehitaman. Masing-masing sisik di punggung dengan bagian tengah (pusat) berwarna kemerahan. Sisik ventral dan empat deret terbawah sisik dorsal berwarna merah terang kecoklatan.<ref name=murphy/>
 
== KebiasaanEkologi dan Penyebaran ==
Pewarnaan ini mirip dengan pola pewarnaan [[ular-lumpur sarawak]] ''Homalophis doriae'' yang kelabu gelap di bagian atas (dorsal) dan terang kekuningan, krem atau kemerahan di bagian bawah. Perbedaannya, warna terang ini terdapat di 5 hingga 7 deret terbawah sisik dorsal; sedangkan sisik dorsal itu sendiri berjumlah 29-31 deret di tengah badan. Demikian pula, [[Sisik_ular#Sisik-sisik_kepala|perisai temporal]] ''H. doriae'' relatif kecil-kecil ukurannya dibandingkan dengan milik ''H. gyii'' yang serupa pelat.<ref name=murphy/>
TidakInformasi banyaktentang yangular-lumpur diketahuikapuas mengenaisangat perisedikit. kehidupan ularUlar ini, selainhanya bahwadiketahui ia hidup padasebagai [[habitat]]ular [[riparianair]] (datarandan banjirtinggal di sekitartepian aliran sungai). Sampai dengan saat ini, belum banyakada spesimenlagi informasi yang tertangkapakurat ataumengenai teramati,kehidupan sehinggaular informasiini mengenainya masih sangatdi minimalam.<ref name=murphy/><ref name=murph>{{aut|Murphy, J.C. & H.K. Voris}}. 2014. A Checklist and Key to the Homalopsid Snakes (Reptilia, Squamata, Serpentes), with the Description of New Genera. [https://www.academia.edu/3588999/2014._A_Checklist_and_Key_to_the_Homalopsid_Snakes_Reptilia_Squamata_Serpentes_with_the_Description_of_New_Genera._Murphy_and_Voris ''Fieldiana: Life and Earth Sciences'' ('''8'''): 23.]</ref>
 
Sebetulnya, spesimen pertama yang terkoleksiditemukan dari jenis ini telah berumur lebih dari seabadsatu abad (tertangkapyakni padahasil tangkapan tahun 1897 didari aliran S.Sungai Kapuas, KalbarKalimantan Barat, tanpa lokasi spesifik). Akan tetapi, spesimen iatersebut tidak dikenalidiklasifikasikan sebagai jenis baru, hinggasampai belakanganakhirnya penelitian terhadap spesimen ini dilakukan. Pada tahun 1996, Mark Auliya, seorang herpetolog muda dari [[Jerman]], berhasil menangkap dua spesimen lagi dari lokasi yang berbeda, di sekitartepian aliransugai Kapuas dekat kota [[Putussibau]]. Hingga tahun 2003, ketiganya masih dianggap dan dicatat sebagai spesimen dari jenis ''Enhydris doriae''; sebelum(''Homalophis padadoriae''), sampai akhirnya ditelaahdilakukan penelitian ulang dan ditetapkanmenetapkannya sebagai spesies baru.<ref name=murphy/>
Tidak seperti umumnya ular, [[Sisik_ular#Sisik-sisik_kepala|sisik-sisik bibir atas]] (''supralabial'') bagian belakang terbagi menjadi 2-3 susun<ref name=murphy/>. Ciri ini juga dimiliki oleh kerabat dekatnya, ''H. doriae'' dan ''Phytolopsis punctata''.
 
HinggaMengenai saatpenyebaran ular ini ''H.sendiri, gyii''sampai masihsaat dianggapini jenisdiketahui endemikhanya Kalimantan,menyebar khususnyaterbatas di aliransepanjang [[Sungai Kapuas]], Kalimantan Barat<ref name=murph/>. Namun, ada pula peneliti yang memperkirakanmenyebutkan kemungkinan ditemukannyabahwa ular lumpur ini kemungkinan terdapat di pesisir timur [[Sumatra]], mengingat pada kalazaman [[Pleistosen]] terdapat hubungansaluran yang cukup lama antara sistemmenghubungkan sungai di Kalimantan bagian barat dengan sistem sungai-sungai di Sumatra tengah. Pada kalawaktu iniitu, permukaan air laut menurun begitu rendah sehingga tercipta hubungan darat antara pulau Sumatra, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan saling tersambung dengan daratan kering.<ref name=murphy/><ref name=murph/>
== Kebiasaan dan Penyebaran ==
Tidak banyak yang diketahui mengenai peri kehidupan ular ini, selain bahwa ia hidup pada [[habitat]] [[riparian]] (dataran banjir di sekitar aliran sungai). Sampai dengan saat ini belum banyak spesimen yang tertangkap atau teramati, sehingga informasi mengenainya masih sangat minim.<ref name=murphy/><ref name=murph>{{aut|Murphy, J.C. & H.K. Voris}}. 2014. A Checklist and Key to the Homalopsid Snakes (Reptilia, Squamata, Serpentes), with the Description of New Genera. [https://www.academia.edu/3588999/2014._A_Checklist_and_Key_to_the_Homalopsid_Snakes_Reptilia_Squamata_Serpentes_with_the_Description_of_New_Genera._Murphy_and_Voris ''Fieldiana: Life and Earth Sciences'' ('''8'''): 23.]</ref>
 
Sebetulnya spesimen pertama yang terkoleksi dari jenis ini telah berumur lebih dari seabad (tertangkap pada 1897 di aliran S. Kapuas, Kalbar, tanpa lokasi spesifik). Akan tetapi ia tidak dikenali sebagai jenis baru hingga belakangan ini. Pada 1996, Mark Auliya, seorang herpetolog muda dari [[Jerman]], berhasil menangkap dua spesimen lagi dari lokasi yang berbeda di sekitar aliran Kapuas dekat kota [[Putussibau]]. Hingga 2003, ketiganya masih dianggap dan dicatat sebagai ''Enhydris doriae''; sebelum pada akhirnya ditelaah ulang dan ditetapkan sebagai spesies baru.<ref name=murphy/>
 
Hingga saat ini ''H. gyii'' masih dianggap jenis endemik Kalimantan, khususnya aliran [[Sungai Kapuas]], Kalimantan Barat<ref name=murph/>. Namun ada pula peneliti yang memperkirakan kemungkinan ditemukannya ular lumpur ini di [[Sumatra]], mengingat pada kala [[Pleistosen]] terdapat hubungan yang cukup lama antara sistem sungai di Kalimantan bagian barat dengan sistem sungai di Sumatra tengah. Pada kala ini, permukaan air laut menurun begitu rendah sehingga tercipta hubungan darat antara Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.<ref name=murphy/>
 
== Keistimewaan ==
Satu keistimewaanKeistimewaan yang unik dan langka dari ular ini adalah kemampuannya untuk bertukarberubah warna. Mark Auliya, si kolektor, menceritakan: "Saatbahwa sayasaat dia meletakkan ular tersebut di dalam wadah berwarna gelap, diabadan ular tersebut masih berwarna coklat kemerahan... Ketika sayaNamun, mengambilketika ular tersebut diambil beberapa menit kemudian, warna tubuh ular itu telah berubah warna hampir menjadi putih sepenuhnya"pucat.<ref name=murphy/>
 
KemampuanSebenarnya, bergantikemampuan berubahnya warna sebetulnyakulit bukanbukanlah hal yang aneh bagi sebagianpada [[amfibia]] dan [[reptil]]. Beberapa jenisgolongan reptil dan amfibi seperti [[kodokkameleon]], [[cecakkodok]], danserta terutamabeberapa jenis [[bunglon]] dan [[chamaeleoncecak]] dapatterkenal memiliki kemampuan mengubah warna kulitnya. Pada beberapa jenis hewanspesies, perubahan warna itu relatif lambat dan sederhana;, biasanya menjadi lebih pucat atau sekedarsekadar lebih gelap warnanya. Akan tetapi pada chamaeleonkelompok (bunglon[[kameleon]] di benua Madagaskar)Afrika, perubahan itu berlangsung cepat dan drastis, hinggabahkan bertukardengan kombinasi warna yang berganti-ganti. Pada kelompok [[reptilia]] sendiri, kemampuan ini biasanya hanya ditemukan pada golongan [[kadal]] dan hampir tidak pernah dijumpai pada golongan ular, dan ular-lumpur kapuas ini memperlihatkan kemampuan tersebut pada penelitian yang pernah dilakukan.<ref name=murphy/>
 
== Pustaka acuan ==
Akan tetapi kemampuan ini langka dijumpai pada ular. Dan ular-lumpur kapuas ini memperlihatkan kemampuan yang umumnya telah tidak dimiliki lagi oleh bangsa ular.
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
----
* {{id}} [http://www.wwf.or.id/index.php?fuseaction=press.detail&id=PRS1151306062&language=i Press Release WWF Indonesia - Ditemukan ular Bunglon di Heart of Borneo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070312215328/http://www.wwf.or.id/index.php?fuseaction=press.detail&id=PRS1151306062&language=i |date=2007-03-12 }} Diakses pada 05/7/2006.
* {{id}} [http://www.antara.co.id/seenws/?id=36811 ANTARA News - WWF Temukan Ular Bunglon di Sungai Kapuas Kalimantan] Diakses pada 05/7/2006.
 
{{Taxonbar|from=Q580402}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.wwf.or.id/index.php?fuseaction=press.detail&id=PRS1151306062&language=i Press Release WWF Indonesia - Ditemukan ular Bunglon di Heart of Borneo] Diakses pada 05/7/2006.
* {{id}} [http://www.antara.co.id/seenws/?id=36811 ANTARA News - WWF Temukan Ular Bunglon di Sungai Kapuas Kalimantan] Diakses pada 05/7/2006.
 
{{DEFAULTSORT:Kapuas, Ular-lumpur}}
[[Kategori:ColubridaeHomalopsidae]]
 
[[Kategori:Colubridae]]
[[Kategori:Ular Indonesia]]