Gapura Wringinlawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat skrip VisualEditor
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 27:
== Struktur dan fungsi bangunan ==
Gapura agung ini terbuat dari bahan bata merah dengan luas dasar 13 × 11 [[meter]] dan tinggi 15,5 meter. Diperkirakan dibangun pada abad ke-14. Gerbang ini lazim disebut bergaya ''[[candi bentar]]'' atau tipe gerbang terbelah. Gaya arsitektur seperti ini diduga muncul pada era Majapahit dan kini banyak ditemukan dalam [[arsitektur Bali]]. Kebanyakan [[sejarawan]] sepakat bahwa gapura ini adalah pintu masuk menuju [[kompleks]] bangunan penting di [[ibu kota]] Majapahit. Dugaan mengenai fungsi asli bangunan ini mengundang banyak spekulasi, salah satu yang paling populer adalah gerbang ini diduga menjadi pintu masuk ke kediaman [[Mahapatih]] [[Gajah Mada]].
 
Gapura Wringinlawang adalah sebuah struktur cagar budaya yang terbuat dari bata, berbentuk gapura bentar (gapura tidak beratap), sebelum dilakukan kegiatan pemugaran tahun 1991/1992 sampai dengan tahun 1994/1995, kondisi struktur ini sudah tidak utuh lagi, kaki dan tubuh gapura masih berdiri namun pada struktur sisi utara sebagian tubuhnya dan puncak gapura telah runtuh dan hilang, yang tersisa hanya setinggi 9 meter.<ref>{{Cite web|last=Timur|first=Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa|date=2022-11-28|title=Gapura Wringinlawang|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/gapura-wringinlawang/|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur|language=en-US|access-date=2022-12-28|archive-date=2023-01-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230128142307/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/gapura-wringinlawang/|dead-url=no}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
 
== Rujukan ==