Nosisepsi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
WanaraLima (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Nociception Illustration.jpg|jmpl]]
'''Nosisepsi''' (juga disebut '''nosiosepsi''' atau '''nosipersepsi''', dari bahasa Latin ''nocere'' 'untuk melukai atau menyakiti') adalah respons [[Sistem somatosensori|sistem saraf sensorik]] terhadap rangsangan tertentu yang membahayakan atau berpotensi berbahaya. Pada nosisepsi, rangsangan zat kimia intens (misalnya, bubuk cabai di mata), mekanik (misalnya tergores atau terinjak), atau termal (panas dan dingin) pada sel-sel saraf sensorik disebut [[Nociceptor|nosiseptor]] yang menghasilkan sinyal yang bergerak sepanjang rantai serat saraf melalui [[sumsum tulang belakang]] menuju ke [[otak]].<ref>{{Cite book|title=Handbook of Neurorehabilitation|last=Portenoy|first=Russell K.|last2=Brennan|first2=Michael J.|publisher=Informa Healthcare|year=1994|isbn=0-8247-8822-2|chapter=Chronic Pain Management|editor-last=Couch|editor-first=James R.|chapter-url=https://books.google.com/books?id=1RGIDl4OP0IC&pg=RA3-PA403|language=en}}</ref> Nosisepsi memicu berbagai respons fisiologis dan perilaku dan biasanya mengakibatkan pengalaman [[Rasa sakit|nyeri]] subjektif pada makhluk hidup.<ref name="Bayne">{{Cite journal|year=2000|title=Assessing Pain and Distress: A Veterinary Behaviorist's Perspective by Kathryn Bayne|url=http://fermat.nap.edu/books/0309072913/html/23.html|language=en}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Deteksi rangsangan berbahaya ==
Baris 23 ⟶ 24:
Proprioception ditentukan dengan menggunakan mekanoreseptor standar (terutama sel-sel korpus ruffini (peregangan) dan saluran ''transient reseptor potential'' (TRP)). Propriosepsi tertutup sepenuhnya di dalam [[sistem somatosensori]] saat otak memprosesnya sekaligus.
 
Termosepsi mengacu pada rangsangan suhu sedang (~24–28&nbsp;°C), rangsangan di luar kisaran suhu dianggap sebagai nyeri diperantarai oleh nosiseptor. TRP dan saluran kalium [TRPM (1-8), TRPV (1-6), TRAAK, dan TREK] masing-masing merespon suhu yang berbeda (di antara rangsangan yang lain) yang menciptakan [[potensial aksi]] pada saraf yang terhubung dengan sistem mechanik (sentuhan) di saluran posterolateral. Termosepsi, seperti halnya proprioception, kemudian dicakup oleh sistem somatosensori.<ref>{{cite book|last=Tillotson|first=Joanne|last2=McCann|first2=Stephanie|title=Kaplan Medical Flashcards|date=2 April 2013|language=en}}</ref><ref>{{cite book|last=Albertine|first=Kurt|title=Barron's Anatomy Flash Cards|language=en}}</ref><ref>{{cite journal|last=Hofmann|first=Thomas|first2=Michael|last2=Schaefer|title=Subunit Composition of Mammalian Transient Receptor Potential Channels in Living Cells|journal=PNAS|date=21 Maret 2002|language=en}}</ref><ref>{{cite journal|last=Noel|first=Jacques|first2=Katharina|last2=Zimmermann|title=The Mechano‐activated K Channels TRAAK and TREK‐1 Control Both Warm and Cold Perception|journal=EMBO Press|date=11 Februari 2009|language=en}}</ref><ref>{{cite journal|last=Scholz|first=Joachim|first2=Clifford J.|last2=Woolf|title=Can We Conquer Pain?|journal=Nature Neuroscience|date=28 Oktober 2002|language=en}}</ref>
 
Saluran TRP yang mendeteksi rangsangan berbahaya (nyeri mekanik, termal, dan kimia) menyampaikan informasi kepada nosiseptor yang menghasilkan potensial aksi. Saluran TRP mekanik bereaksi terhadap depresi sel (seperti sentuhan), TRP termal berubah bentuk pada suhu yang berbeda, dan TRP kimia bertindak seperti ''[[Taste bud|''taste bud]]'']], menandakan jika reseptor terikat pada unsur-unsur/zat kimia tertentu.
 
=== Saraf ===
Baris 35 ⟶ 36:
* Serat Ao bersinaps pada lamina 1 dan 5 sedangkan Ab bersinaps pada 1, 3, 5, dan C. Serat C hanya bersinaps pada lamina 2.<ref>{{cite journal|last=Braz|first=Joao M.|first2=Mohammed A.|last2=Nassar|title=Parallel “Pain” Pathways Arise from Subpopulations of Primary Afferent Nociceptor|journal=Science Direct|date=15 September 2005|language=en}}</ref><ref>{{cite book|last=Brown|first=A. G.|title=Organization in the Spinal Cord: The Anatomy and Physiology of Identified Neurones|publisher=Springer|date=6 Desember 2012|language=en}}</ref>
* Amygdala dan hippocampus membuat dan mengodekan memori dan emosi dari rangsangan nyeri.
* [[Hipotalamus]] mengirim sinyal untuk pelepasan hormon yang membuat supresi nyeri lebih efektif, beberapa di antaranya disertai hormon seks.
* ''Periaqueductal grey'' (dengan bantuan hormon hipotalamus) mengirim sinyal secara hormonal kepada ''reticular formation’s raphe nuclei'' untuk memproduksi [[serotonin]] yang menghambat nukleus nyeri lamina.<ref>{{cite journal|last=Van Den Pol|first=Anthony D|title=Hypothalamic Hypocretin (Orexin): Robust Innervation of the Spinal Cord|journal=Journal of Neuroscience|date=15 April 1999|language=en}}</ref>
* Saluran spinotalamus lateral membantu melokalisasi nyeri.
* Saluran spinoretikular dan spinotektal adalah saluran hanya terhubung ke [[talamus]] yang membantu membentuk persepsi nyeri dan tanda-tanda siaga. Serat bersilang (kiri menjadi kanan) pada komisura putih anterior sumsum tulang belakang.
Baris 52 ⟶ 53:
 
== Sejarah istilah ==
Istilah "nosisepsi" diciptakan oleh [[Charles Scott Sherrington]] untuk membedakan proses fisiologis (aktivitas saraf) dari nyeri (pengalaman subjektif).<ref>{{Cite book|title=The Integrative Action of the Nervous System|url=https://archive.org/details/integrativeacti00shergoog|last=Sherrington|first=C.|publisher=Oxford University Press|year=1906|location=Oxford|language=en}}</ref> Istilah ini diturunkan dari verba bahasa Latin "''nocēre''", yang berarti "melukai".
 
== Referensi ==