Kampung Wisata Dipowinatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Cun Cun (bicara | kontrib)
 
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
Kampung Wisata Dipowinatan pertama kali diresmikan pada tanggal 4 November 2006 oleh para pejabat dari instansi terkait di pemerintah [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Persemian Kampung Wisata Dipowinatan juga dihadiri oleh para tamu dari negara lain seperti dari [[Republik Ceko]], [[Slowakia]], [[Columbia, Alabama|Columbia]] serta mantan Gubernur [[Jawa Tengah]], Bapak Mardiyanto. Menurut sumber penelitian yang ada, Kampung Wisata Dipowinatan dibuat untuk menjawab persoalan kejenuhan publik dalam menikmati [[pariwisata]] yang berhubungan dengan [[alam]] (pantai, [[gunung]]), keraton, atau pusat-pusat perbelanjaan.<ref name=":0">Istiarto, Sigit. 2015. Profil Kampung Wisata Se Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Tanpa Penerbit</ref>
 
Kampung Wisata Dipowinatan lebih populer disebut dengan DIPOWISATA yang dibagi menjadi tiga kluster wilayah, yaitu Kluster Kuliner di Kampung Kaparakan Lor, Kluster Kerajanin di Kampung Keparakan Kidul, dan Kluster seni [[budaya]] di Kampung Pujokusuman. Sedang “Dipowsiata”“Dipowisata” sendiri disebut sebagai kawasan inti. Dalam pengelolaannya, Kampung Wisata Dipowinatan dimenejerial oleh Purawisata yang mengelola objek wisata sehingga memiliki daya tarik dan keunggulan. Keunggulan itu meliputi atraksi seni dan budaya Sendratari Ramayana Ballet dan Resto. Dalam implementasinya, Kampung Wisata Dipowinatan telah melakukan kerjasama dengan kampung-kampung sekitar untuk menyediakan paket jamuan makan malam dan menyaksikan Sendratari Ramayana Ballet. Perlu digarisbawahi, Kampung Wisata Dipowinatan dalah kampung wisata sosial dan [[urban]] yang mengunggulkan potensi kehidupan [[sosial]] masyarakat sehari-hari dan budaya serta [[tradisi]] yang ada untuk terus berkembang.<ref name=":3">{{Cite web |url=http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/08/5-kampung-wisata-di-yogyakarta-tingkatkan-daya-tarik-wisata |title=Salinan arsip |access-date=2017-12-15 |archive-date=2017-12-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171215221137/http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/08/5-kampung-wisata-di-yogyakarta-tingkatkan-daya-tarik-wisata |dead-url=yes }}</ref>
 
Dalam hal lokasi dan geografis, Kampung Wisata Dipowinatan berada sekitar 1 kilometer dari [[Titik 0Nol Kilometer Yogyakarta|Titik Nol Kilometer [[Kota Yogyakarta]] dengan waktu tempuh 5 menit; berjarak 600 meter dari obyekobjek wisata keraton kesultanan [[Yogyakarta]] dengan waktu tempuh 3 menit. Sedangkan dari pusat [[Pemerintah]], jarak tempuhnya adalah 0,3&nbsp;km dari pusat pemerintahan kecamatan; 1&nbsp;km dari pusat pemerintahan kota; dan 1,5&nbsp;km dari ibukotaibu kota provinsi. Lokasi Kampung Wisata Dipowinatan yang tidak terlalu jauh memungkinkan wisatawan yang mampir ke pusat [[Kota Yogyakarta]] untuk singgah pula ke Kampung Wisata Dipowinatan. Jaraknya yang relatif dekat amat memudahkan wisatawan untuk menjangkaunya dengan berjalan kaki.<ref name=":2" />
 
Sementara itu, lokasi Kampung Wisata Dipowinatan dinilai memiliki luas sekitar 0,53 km2 yang terdiri dari 13 Rukun Warga (RW) dan 58 Rukun Tetangga (RT). Kampung Wisata Dipowinatan juga memiliki batas-batas tertentu, seperti di sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondokusuman; sebalah selatan berbatasan dengan Kelurahan Brontokusuman; sebelah barat berbatasan dengan Keluraham Panembahan, Kecamatan Kraton; sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Wirogunan.<ref name=":0" />
Baris 59:
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Tempat wisata di Yogyakarta]]
 
[[Kategori:Desa Wisatawisata]]
[[Kategori:Yogyakarta]]
[[Kategori:Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Mergangsan, Yogyakarta]]