Geomorfologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Geomorfologi telah menjadi sebuah [[disiplin ilmiah]] sebelum abad ke-17 [[Masehi]]. Pada abad ke-19, gemorfologigeomorfologi mulai diterapkan pada negara-negara yang termasuk [[negara berkembang]]. Pada abad ke-20 Masehi, geomorfologi mengalami perkembangan yang pesat di [[dunia Barat]] ([[Eropa]] dan [[Benua Amerika|Amerika]]).<ref>{{Cite book|last=Sutikno, dkk.|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Geomorfologi_Dasar/Za3qDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&printsec=frontcover|title=Geomorfologi Dasar Bagian 1|location=Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=978-602-386-397-6|editor-last=Nadilah|pages=1|url-status=live|access-date=2022-03-06|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731134158/https://www.google.co.id/books/edition/Geomorfologi_Dasar/Za3qDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&printsec=frontcover|dead-url=no}}</ref>
 
== Ruang lingkup kajian ==
Baris 10:
 
=== Objek dan aspek kajian ===
Geomorfologi menetapkan objek kajiannya adalah bentuk [[lahan]]. Karenanya, aspek kajian dari gemorfologigeomorfologi dapat dibagi menjadi 4, yaitu morfologi, morfogenesis, morfokronologi, dan morfoaransemen. Morfologi membahas tentang permasalah bentuk dan asal-usul dari permukaan Bumi. Pembahasannya dibagi dua menjadi morfografi dan morfometri. Morfografi memberikan penjelasan secara deskriptif dengan pemerian, sedangkan morfomertri memberikan penjelasan secara kuantitatif melalui pemberian ukuran. Morfogenesis membahas proses morfologi yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk lahan. Pembahasannya dilakukan pada proses perubahan dalam jangka waktu yang singkat maupun dalam jangka waktu yang lama. Morfogenesis membahas perubahan bentuk lahan yang diakibatkan oleh gaya eksogen maupun gaya endogen. Morfokronologi membahas mengenai evolusi penambahan jumlah bentuk lahan akibat proses yang bekerja pada bentuk lahan tersebut. Morfokronologi juga membahas tentang urutan dan umur pembentukan bentuk lahan. Morfoaransemen membahas hubungan antara bentuk lahan dan unsur-unsur pembentuknya. Hubungan antara geomorfologi dengan lingkungan dikaji dalam morfoaransemen. Unsur-unsur pembentukan yang dibahas meliputi kandungan batuan dan air di lahan, struktur lahan, vegetasi lahan dan penggunaan lahan.{{Sfn|Santosa|2016|p=10-11}}
 
=== Bentang alam ===
Baris 18:
 
==== Bentang alam konstruksional ====
Bentang alam konstruksional disebut juga sebagai bentang alam endogenik. Pembentukan bentang alam destruksional dikendalikan oleh gaya ekdogen.{{Sfn|Noor|2012|p=164}} Gaya endogen mencakup semua jenis gaya yang berasal dari [[Bumi]]. Secara umum, gaya endogen meliputi aktivitas tektonik, aktivitas magmatik dan aktivitas vulkanik. Aktivitas tektonik disebabkan oleh pergeseran lempeng dan pembentukan [[pegunungan]]. Aktivitas magmatik meliputi semua intrusi [[magma]] yang menuju ke permukaan Bumi atau berada di dekat permukaan Bumi. Sedangkan aktivitas vulkanik meliputi pembentukan [[gunung berapi]] dan [[letusan gunung]] berapi.{{Sfn|Noor|2012|p=164}}
 
=== Proses Pembentuk Alam ===
Baris 65:
* ''Dry valley'': terlihat seperti halnya lembah yang lainnya namun tidak ada aliran kecuali kadang-kadang setelah adanya es yang hebat diikuti oleh pencairan es yang cepat.
*Jendela karst: lubang pada atap gua sebagai tempat masuknya cahaya matahari yang terbentuk akibat runtuhnya dinding gua.
[[Jawa|Pulau Jawa]] memiliki kawasan karst yang cukup spesifik yaitu karst [[Pegunungan Sewu]], di mana bentukan bukit-bukit seperti cawan terbalik dan kerucut begitu sempurna dengan lembah-lembahnya. Bukit merupakan residu erosi dan lembahnya adalah merupakan daerah diaman terjadi erosi aktif dari dulu sampai sekarang. Bagian-bagian depresi atau cekungan merupakan titik terendah dan menghilangnya air permukaan ke bawah permukaan. [[Erosi]] memperlebar struktur (lihat geologi gua dan teori terbentuknya gua), kekar, sesar, dan bidang lapisan, dan membentuk gua-gua, baik vertikal maupun horisontal. Gua-gua juga dapat terbentuk karena adanya [[mata air karst]].{{Butuh rujukan}}
 
[[Mata air karst]] ini ada beberapa jenis:{{Butuh rujukan}}
Baris 78:
== Penafsiran ==
 
=== Sungai sebsekuensubsekuen ===
Penafsiran geomorfologi dapat dipermudah dengan pemahaman mengenai sungai subsekuen. Sungai subsekuen adalah sungai yang terbentuk di sepanjang suatu garis atau zona yang [[Resistensi|resisten]]. Letak sungai ini secara umum berada pada sungai yang alirannnya mengalir di sepanjang jalur perlapisan batuan. Lapisan batuan ini memiliki resistensi terhadap erosi. Salah satu jenis lapisan batuan ini adalah lapisan [[batu pasir]].{{Sfn|Noor|2012|p=142}}
 
Baris 95:
 
=== Pencegahan banjir ===
Kondisi [[hidrologi]] permukaan dan bawah permukaan berkaitan dengan aspek geomorfologi, khususnya tentang kemiringan lahan. Informasi mengenai kemiringan lahan dimanfaatkan untuk menentukan ukuran dan kecepatan pengaliran air tanah di suatu wilayah. Pengetahuan ini berguna untuk mencegah bencana [[banjir]] pada [[dataran]]. Caranya dengan memilih tapak di dataran yang lebih tinggi daripada wilayah dataran banjir.<ref>{{Cite journal|last=Sucipta|date=1998|title=Karakteristik Geomorfologi Calon Lahan Disposal Limbah Radioaktif Aktivitas Rendah dan Sedang di Daerah Lemahabang|url=https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/33/052/33052513.pdf?r=1&r=1|journal=Hasil Penelitian Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif Tahun 1997/1998|pages=79|issn=0852-2979|access-date=2022-03-06|archive-date=2022-03-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220306043022/https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/33/052/33052513.pdf?r=1&r=1|dead-url=no}}</ref>
 
== Lihat juga ==
Baris 107:
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Noor|first=Djauhari|date=2012|url=https://www.academia.edu/16849979/PENGANTAR_GEOLOGI|title=Pengantar Geologi|publisher=Pakuan University Press|edition=2|ref={{sfnref|Noor|2012}}|url-status=live|access-date=2022-03-06|archive-date=2022-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220407132934/https://www.academia.edu/16849979/PENGANTAR_GEOLOGI|dead-url=no}}
* {{Cite book|last=Santosa|first=Langgeng Wahyu|date=2016|url=https://www.google.co.id/books/edition/Keistimewaan_Yogyakarta_dari_Sudut_Panda/ndWWDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&pg=PA10&printsec=frontcover|title=Keistimewaan Yogyakarta dari Sudut Pandang Geomorfologi|location=Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=978-602-386-007-4|pages=10|url-status=live|access-date=2022-03-06|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731134243/https://www.google.co.id/books/edition/Keistimewaan_Yogyakarta_dari_Sudut_Panda/ndWWDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&pg=PA10&printsec=frontcover|dead-url=no}}
* {{Cite book|last=Suharjo, dkk.|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Geomorfologi_Dasar/r7VVDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&printsec=frontcover|title=Geomorfologi Dasar: Dinamika Permukaan Bumi dan Dampaknya terhadap Manusia di Berbagai Lingkungan Bentang Lahan|location=Surakarta|publisher=Muhammadiyah University Press|isbn=978-602-361-072-3|ref={{sfnref|Suharjo, dkk.|2017}}|url-status=live|access-date=2022-03-06|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731134145/https://www.google.co.id/books/edition/Geomorfologi_Dasar/r7VVDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&printsec=frontcover|dead-url=no}}
{{Geologi |state=expanded}}
 
[[Kategori:Geomorfologi| ]]