Plompong, Sirampog, Brebes: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hariri Amri (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(16 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{desa
|peta =
|nama =Plompong
|provinsi =Jawa Tengah
Baris 7:
|kecamatan =Sirampog
|kode pos =52272
|nama pemimpin =
|luas =6000 Ha
|penduduk =11000
|kepadatan =1/100 M2
}}
Kelurahan/Desa '''Plompong''' (selanjutnya disebut desa) adalah sebuah [[desa]]
Desa [[Plompong]] ini bisa ditempuh dari kota terdekat, yaitu [[Bumiayu]] yang terletak di ruas jalan antara [[Tegal]] dan [[Purwokerto]]. Dari Bumiayu jaraknya sekitar 10 km ke arah timur. Untuk mencapai desa ini bisa ditempuh dari 2 jalur. Yang pertama dari Bumiayu melalui Desa [[Langkap]] dan [[Cilibur]]. Dan yang kedua dari Bumiayu melalui Desa [[Benda]] dan [[Manggis]], [[Kaliloka]]. Dari Bumiayu sepanjang 7 km jalannya cukup lebar dan halus. Tetapi setelah sampai Desa Manggis sepanjang 3 km menuju desa ini, jalannya sempit dan kasar, sehingga mobil sangat sulit mencapai lokasi. Sangat terkesan desa ini luput dari perhatian dan dianaktirikan oleh Pemerintah. Apalagi jembatan utama yang menuju desa ini pernah hancur dilanda banjir bandang beberapa waktu yang lalu. Desa yang satu ini terletak di lereng sebelah barat dari [[Gunung Slamet]] yang masih menyimpan
== Sejarah ==
Dalam sejarah, Desa Plompong pada zaman zaman kolonial [[Belanda]] sudah cukup dikenal. Banyak pejuang kemerdekaan yang lahir dari desa ini. Sewaktu penjajahan [[Jepang]], penderitaan penduduk sangat parah. Makanya bangkitlah semangat juang nasionalis-patriotis dari para nenek moyang yang hidup di kala itu untuk melawan penjajah. Dalam masa-masa agresi militer Belanda, desa ini juga sejarah 'bisu' pertempuran antara konon dan pribumi. Rakyat mengungsi karena ketakutan dan khawatir menjadi korban, menuju hutan-hutan di perbukitan yang saat itu masih sangat lebat. Bahkan penduduk dari desa lain juga banyak yang mengungsi di wilayah desa ini. Ketika muncul
== Geografis ==
Desa Plompong terletak di daerah dataran lereng Gunung Slamet memiliki kemiringan lahan yang relatif curam antara 45-85 % dan berada pada ketinggian diatas rata-rata. Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanik berjenis Andosol, memiliki ciri-ciri berbutir halus, tidak mudah tertiup angin, berwarna abu-abu, sehingga sangat subur cocok untuk pertanian.
- Sebelah Utara
- Sebelah Timur
- Sebelah Selatan
- Sebelah Barat
Terdapat sebuah aliran sungai besar yang cukup terkenal, karena selalu keruh dan ketika musim hujan alirannya cukup deras dan berbahaya, yaitu [[Sungai Keruh]]. Di bagian timur desa terdapat sebuah puncak bukit yang bentuknya sangat unik, seperti tumpeng nasi. Disebut dengan [[Gunung Sumping]]. Terdapat tugu sebagai penanda Titik [[Triangulasi]]. Di puncaknya yang banyak ditumbuhi pepohonan jenis bambu. Dari puncak bukit yang tinggi ini bisa dilihat pemandangan ke berbagai penjuru yang sangat eksotis dan menakjuban. Pengunjung bisa menyaksikan perkampungan penduduk, hamparan sawah, kebun, lembah, hutan, dan sungai-sungai yang berkelok-kelok di kejauhan.
== Wilayah administrasi ==
Secara administrasi Desa Plompong dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Sirampog tahun 2016 terdiri dari 18 dukuh/dusun, 8 rukun warga (RW) dan 50 rukun tetangga (RT)[https://brebeskab.bps.go.id/publication/2017/09/20/969c66be808c41d043212877/kecamatan-sirampog-dalam-angka-2017.html]. Namun dalam perkembanganya banyak nama-nama padukuhan yang lahir namun tidak tercatat dalam BPS kecamatan dikarenankan masih bagian dari satu padukuhan lainnya. Berikut nama-nama padukuhan yang ada di lingkup Desa Plompong
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
# Sorangan:lokasinya berada di sebelah selatan Cirendu, berbatasan dengan desa Cilibur.
#
#
#
#
#
Sebenarnya masih ada kelompok-kelompok permukiman penduduk yang relatif kecil dan terpencar,
== Pemerintahan ==
Nama-nama warga Desa Plompong yang pernah menjabat menjadi kepala desa dari tahun ketahun adalah:
- H. Zaenul Muttaqin (Kepala Desa yang legendaris)
- Suhaemi,
- H. Nasucha,
- H. Bajuri
Baris 74:
- Ahmad Fathoni
-ust.suyanto
Sedangkan banyaknya perangkat kelurahan tercatat mempunyai 8 orang yang menjabat menjadi perangkat desa. Untuk membantu menjaga ketertiban dan keamanan maka disetiap kelurahan dibentuk pasukan Hansip. Hansip adalah Organisasi pertahanan masyarakat sipil yang bertanggungjawab atas hal-hal yang terkait dengan keamanan dan ketertiban juga membantu masyarakat dalam kondisi darurat sehingga secara langsung berada dibawah pemerintah desa, dibawah pengawasan bupati dan gubernur pemerintah daerah. ▼
▲Sedangkan banyaknya perangkat kelurahan tercatat mempunyai 8 orang yang menjabat menjadi perangkat desa. Untuk membantu menjaga ketertiban dan keamanan maka disetiap kelurahan dibentuk pasukan Hansip. Hansip adalah Organisasi pertahanan masyarakat sipil yang bertanggungjawab atas hal-hal yang terkait dengan keamanan dan ketertiban juga membantu masyarakat dalam kondisi darurat sehingga secara langsung berada
== Fauna dan Flora ==
Sampai dengan tahun 1980-an di wilayah perbukitan yang masih berhutan, masih hidup dan mudah dijumpai berbagai binatang liar, seperti [[harimau jawa]], [[macan kumbang]], [[rusa]]/ [[kijang]], [[babi hutan]], [[ular|ular besar]], [[kucing hutan]], [[burung elang]], dan [[alap-alap]], dan banyak [[spesies]] [[burung]] lainnya. Namun setelah terjadi penjarahan hutan yang membabi buta mulai tahun 1997, [[habitat]] binatang tersebut rusak. Akibatnya saat ini binatang-binatang tersebut sirna, dan sebagian berpindah ke wilayah yang lebih tinggi karena di sana hutannya masih cukup lebat. Fauna yang sekarang masih hidup di alam terutama dari golongan binatang melata, seperti: berbagai jenis ular, biawak, dan berbagai jenis kadal.kelompok mamalia, seperti: landak, musang/
Flora yang tumbuh umumnya khas daerah semi-pegunungan. Pinus, mahoni, waru, surya, lamtoro, petai, nangka, dadap, kelapa, dan lain-lain. Tanaman budidaya umumnya padi, jagung, singkong, dan aneka sayur-sayuran. Sampai tahun 1990-an, areal perbukitan masih ditutupi oleh hutan yang cukup lebat, terdiri dari hutan pinus milik Perhutani, dan hutan hujan tropis.
== Pertanian ==
Pertanian di desa ini cukup berkembang, walaupun sekarang kondisi saluran irigasinya banyak yang rusak. Produksi utama adalah padi, yang cukup terkenal karena berasnya jika dimasak menjadi nasi yang amat "pulen" dan lezat. . Banyak terdapat sumber mata air, walaupun debitnya relatif kecil,
Menurut data Statistik dari BPS Kabupaten Brebes Keluarahan Plompong memiliki luas pengunaan sawah sebesar 194,96 Ha dengan memanfaatkan aliran sungai dan mata air sebagai irigasi.
== Iklim ==
Sebagimana daerah di Indonesia, Desa Plompong juga beriklim tropis dengan memperoleh pengaruh angin muson yang berganti arah setiap setengah tahun sekali. pengaruh angin muson ini akan menyebabkan timbulnya musim hujan dan musim kemarau. Rata-rata curah hujan tertinggi di Desa Plompong selama tahun 2015 terjadi pada bulan Desember - Januari, yaitu sebanyak 366
== Referensi ==
Baris 97 ⟶ 99:
{{Sirampog, Brebes}}
{{Authority control}}
|