Pesanggrahan Ngeksiganda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
||
(23 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox cagar budaya
| Name = Pesanggrahan Ngeksiganda
| Image = Pesanggrahan Ngeksiganda02 Pj IMG 20210117 111828.jpg
| Location = [[Sleman]], [[Yogyakarta]]
| Type = Nasional
| Criteria =Bangunan
| ID = CB.46
| Extension = Menteri
| Year = 5 November 2015
| Session = 210/M/2015
| ownership = [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]
| management = [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015121600002/pesanggrahan-ngeksiganda
| map_location = Kabupaten Sleman
| map_label = {{PAGENAME}}
| map_caption =Lokasi {{PAGENAME}} di [[Sleman]], [[Yogyakarta]]
| coordinates = {{coord|-7.5982788|110.4222338}}
}}
'''Pesanggarahan Ngeksiganda''' ({{lang-jv|ꦥꦱꦁꦒꦿꦃꦲꦤ꧀ꦔꦺꦏ꧀ꦱꦶꦒꦤ꧀ꦢ|Pasanggrahan Ngèksiganda}}), atau
==
Ngeksiganda adalah suatu kata samar bagi Mataram. Berdasarkan buku Serat Wedhatama,<ref>
== Sejarah Bangunan ==
Baris 11 ⟶ 28:
=== Komisi Tiga Negara (KTN) tahun 1947 ===
Dimasa [[Agresi Militer Belanda I]] atau disebut ''clash 1'', [[Hamengkubuwana IX|Sri Sultan Hamengku Buwana IX]] berinisiatif untuk meminjamkan Pesaggrahan Ngeksiganda beserta Wisma Kaliurang kepada pemerintah Indonesia untuk mengadakan perundingan Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari negara [[Australia]] menunjuk Richard Kirby untuk mewakili pemerintah [[Indonesia]], negara [[Belgia]] menunjuk Paul van Zeeland mewakili [[Belanda|Kerajaan Belanda]], dan negara [[Amerika Serikat]] menunjuk Dr. Frank Graham sebagai pihak penengah kedua belah pihak.<ref name="dikbud"/>
=== Tradisi ===
Berawal ketika [[Hamengkubuwana IX|Sri Sultan Hamengku Buwana IX]] beristirahat di Pesanggrahan Ngeksiganda, tiap bulan Ruwah ([[Syaban]]) diselenggarakan ''uyon-uyon'' pada pukul 08.00 - 14.00 dan 19.00 - 24.00. Ketika malam, diselenggarakan pembacaan tembang.<ref>
== Bagian Bangunan ==
Bangunan yang menghadap barat daya ini terdiri dari 4 bangunan utama yaitu ''
===
====
==== Bangunan Tambahan ====▼
Gedung tambahan ini terdiri dari ruang istirahat atau tetirah, ruang servis, dapur, selasar, garasi, dan kamar mandi. Gedung ini terletak di sebelah timur dari gedung utama. Bagian atap gedung ini masih beratapkan seng dengan kuda-kuda kayu jati. Demikian halnya dengan kusen lainnya juga terbuat dari kayu jati yang sama. Bagian sekat juga terbuat dari triplek dan bata dengan ketebalan setengahnya. Bagian lantainya berupa tegel berwarna abu-abu setebal 1 cm.
==== Paviliun ====
=== Gedung Gamelan atau Gedung Gongso ===
▲==== Bangunan Tambahan ====
Bangunan Gongso inilah yang dijadikan sebagai tempat konferensi yang terbatas bagi para delegasi Komisi Tiga Negara (KTN). Sesuai nama gedung ini, gedung berbentuk ''limasan'' ini dulunya diadakan pementasan musik gamelan diiringi tarian Jawa dalam agenda konferensi tersebut sebagai sambutan dari pihak [[Yogyakarta]]. Gedung yang masih beratapkan seng dengan kuda-kuda kayu jati ini terdiri dari teras di halaman belakang, kamar mandi, serta ruang utama sebagai ruang pertemuan. Untuk kusennya juga sebagian besar terbuat dari panil kayu jati.
===
Gedung yang memiliki dimensi panjang 4 meter dan lebar 4,5 meter ini masih digunakan sebagai tempat instalasi diesel untuk keperluan listrik cadangan untuk gedung utama dan gedung lainnya.
===
Dahulu
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Cagar budaya peringkat nasional di Indonesia}}{{Topik Yogyakarta}}
[[Kategori:Yogyakarta|Pesanggrahan Ngeksiganda]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya peringkat nasional]]
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Yogyakarta]]
[[Kategori:Kabupaten Sleman]]
[[Kategori:Pakem, Sleman]]
|