Masjid Muhammad Cheng Ho Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
 
(30 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
|image =
|caption =
|building_name = Masjid Muhammad Cheng Ho Banyuwangi<br>ꦩꦯ꧀ꦗꦶꦢ꧀ꦩꦸꦲꦩ꧀ꦩꦢ꧀ꦕ꧀ꦲꦼꦁ꧀ꦲꦴꦨꦘꦸꦮꦔꦶ<br>穆罕默德郑和外南梦清真寺<br>مسجد محمد تشنغ خه بانيووانجى
|location = [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|religious_affiliation = [[Islam]]
|website =
|architect =
|architecture_type = [[Masjid]]
|architecture_style = Paduan Tiongkok dan Arab<ref name="kebanyuwangi">{{cite web|url=http://www.kebanyuwangi.com/2017/02/pofil-dan-fakta-masjid-muhammad-cheng-ho.html|title=Pofil Dan Fakta Masjid Muhammad Cheng Ho Banyuwangi|publisher=kebanyuwangi.com|author=Wajir Alfa|access-date=19 Juni 2017}}</ref>
|groundbreaking =
Baris 19:
|minaret_height =
}}
'''Masjid Muhammad Cheng Ho Banyuwangi''' adalah sebuah masjid bergaya arsitektur paduan [[Tiongkok]] dan [[Arab]] yang terletak di [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]. Masjid Muhammad Cheng Ho di Banyuwangi ini merupakan Masjid Muhammad Cheng Ho yang kesepuluh yang tersebar di seluruh Indonesia. Berdirinya masjid ini merupakan inisiatif warga keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang tergabung dalam [[Persatuan Islam Tionghoa Indonesia]] (PITI) dengan donatur pembangunan berasal dari masyarakat setempat, warga Tionghoa, serta Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Jawa Timur.<ref name="kebanyuwangi"/>
 
'''Masjid Muhammad Cheng Ho Banyuwangi''' adalah sebuah masjid bergaya arsitektur paduan [[Tiongkok]] dan [[Arab]] yang terletak di [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]. Masjid Muhammad Cheng Ho di Banyuwangi ini merupakan Masjid Muhammadmasjid [[Cheng Ho]] yang kesepuluh yang tersebar di seluruh Indonesia. Berdirinya masjid ini merupakan inisiatif warga keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang tergabung dalam [[Persatuan Islam Tionghoa Indonesia]] (PITI) dengan donatur pembangunan berasal dari masyarakat setempat, warga Tionghoa, serta Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Jawa Timur.<ref name="kebanyuwangi" />
Masjid ini diresmikan pada tanggal 26 November 2016 oleh [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia|Menkopolhukam]] [[Wiranto]], yang dihadiri oleh Gu Jingqi, [[Konsul|Konsul Jenderal]] Tiongkok untuk Indonesia di [[Surabaya]], tokoh agama, perwakilan PWNU Jatim, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol. Inf. Robby Bulan, serta warga setempat.<ref name="kebanyuwangi"/>
 
Masjid ini diresmikan pada tanggal 26 November 2016 oleh [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia|Menkopolhukam]] [[Wiranto]], yang dihadiri oleh Gu Jingqi, [[Konsul|Konsul Jenderal]] Tiongkok untuk Indonesia di [[Surabaya]], tokoh agama, perwakilan PWNUPengurus JatimWilayah [[Nahdatul Ulama]] Jawa Timur, Dandim[[Komando Distrik Militer|Komandan Distrik Militer]] [[Kodim 0825/Banyuwangi|0825 Banyuwangi]] Letnan Letkol.Kolonel Inf. Robby Bulan, serta warga setempat.<ref name="kebanyuwangi"/>
 
== Penamaan ==
Nama Muhammad Cheng HoHoo yang menjadi nama masjid merupakan bentuk penghormatan kepada [[Cheng Ho|Muhammad Cheng HoHoo]], seorang laksamana Tiongkok yang dalam perjalanannya di kawasan [[Asia Tenggara]] bukan hanya berdagang, tetapi juga menyebarkan agama Islam.<ref name="liputan6">{{cite web|url=http://ramadan.liputan6.com/read/2532057/simak-gaya-arsitektur-3-masjid-cheng-ho-yang-memukau|title=Simak Gaya Arsitektur 3 Masjid Cheng HoHoo yang Memukau|publisher=Liputan6|date=16 Juni 2016|access-date=19 Juni 2017|archive-date=2017-10-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20171030073615/http://ramadan.liputan6.com/read/2532057/simak-gaya-arsitektur-3-masjid-cheng-ho-yang-memukau|dead-url=yes}}</ref>
 
Laksamana Cheng Hoo merupakan pelaut Muslim asal [[Yunnan]], Tiongkok, yang melakukan penjelajahan antara 1405 sampai 1433. Dia adalah orang kepercayaan [[Daftar Kaisar Dinasti Ming|Kaisar Ketiga]] [[Dinasti Ming]], [[Kaisar Yongle]], untuk melakukan pelayaran dengan tujuan memetakan wilayah yang mungkin bisa dijadikan kekuasaannya. Sepanjang hayatnya, Laksamana Cheng Hoo telah melakukan tujuh kali pelayaran. Di Indonesia, dia sempat berlabuh di [[Jawa]], [[Palembang]], dan [[Sumatra]]. Di sela kegiatannya, dia aktif menyebarkan ajaran [[Islam]], meskipun sebagian besar awak kapalnya menganut [[agama Buddha]] dan [[Taoisme]].<ref name="CNNIndonesia">{{cite web|url=http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170618163143-269-222603/banyuwangi-kemas-jejak-tradisi-jadi-atraksi-wisata-menarik/|title=Banyuwangi Kemas Jejak Tradisi Jadi Atraksi Wisata Menarik|publisher=CNN Indonesia|author=Ardita Mustafa|date=18 Juni 2017|access-date=19 Juni 2017}}</ref>
 
== Deskripsi ==
Masjid Muhammad Cheng Hoo ini memiliki atap lima tingkat dengan ujung semakin mengecil, khas arsitektur [[pagoda]]. Begitu juga dengan desain pagar dan gapura pintu masuk masjid, sekilas menyerupai [[klenteng]] dengan paduan warna merah, kuning, dan hijau.<ref name="merdeka">{{cite web|url=https://banyuwangi.merdeka.com/info-banyuwangi/melihat-masjid-muhammad-cheng-hoo-bergaya-arsitektur-klenteng-1612305.html|title=Melihat masjid Muhammad Cheng Hoo bergaya arsitektur klenteng|publisher=Merdeka.com|author=Mohammad Ulil Albab|date=30 Desember 2016|access-date=19 Juni 2017}}</ref>
 
Bangunan Masjid Muhammad Cheng HooHo memiliki luas 28 x 26 meter., Sedangkansedangkan area pondok pesantrennya, seluas 2 hektare. Masjid Cheng HoHoo di Banyuwangi ini merupakan Masjid Cheng Hoo yang terbesar dan sekaligus menjadi pondok pesantren.<ref name="merdeka"/> Pondok Pesantren (Ponpes) Adz -Dzikra Muhammad CengCheng HoHoo adalah [[pesantren]] Cheng HoHoo pertama yang diresmikan di Indonesia.<ref name="kebanyuwangi"/>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Masjid di Jawa Timur|M]]
[[Kategori:Kabupaten Banyuwangi]]