Gradualisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gerildwira (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Underlinked|date=Februari 2023}}
'''Gradualisme''' merupakan siasat untuk mengadakan perubahan sosial dengan melakukan pembaharuan khusus yang bertujuan menciptakan masyarakat sosialis. <ref name="gradualisme">[https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gradualisme Kamus Besar Bahasa Indonesia]</ref> Teori gradualisme dikemukakan oleh ahli Geologi Swedia bernama James Hutton ( 1726 – 1797 ). Paham tersebut menyatakan bahwa perubahan geologis berlangsung pelan-pelan tetapi pasti.
 
'''Gradualisme''' merupakan siasat untuk mengadakan perubahan sosial dengan melakukan pembaharuan khusus yang bertujuan menciptakan masyarakat sosialis. <ref name="gradualisme">[{{Cite web |url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gradualisme |title=Kamus Besar Bahasa Indonesia] |access-date=2017-11-06 |archive-date=2017-11-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171107011407/https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gradualisme |dead-url=no }}</ref> Teori gradualisme dikemukakan oleh ahli Geologi Swedia[[Skotlandia]] bernama [[James Hutton]] ( 1726 – 1797 ). Paham tersebut menyatakan bahwa perubahan geologis berlangsung pelan-pelan tetapi pasti.
Menurut Darwin, evolusi dimungkinkan akibat rentetan proses yang memerlukan waktu lama dan bertahap. Ia sependapat dengan ''natura non facit saltus'': “alam tidak membuat lompatan” yang dikenalkan oleh Gottfried Leibniz dan Carolus Linnaeus. Pandangan mengenai ''uniformitarianism dalam buku Charles Lyell's''<ref name="hutton"> Hutton, J. (1785). Theory of the Earth. United States of America: The Library of Alexandria.</ref> yang pernah menjadi salah satu buku pegangan Darwin selama melakukan ekspedisi, turut mempengaruhi pemikirannya. Pandangan tersebut menganggap bahwa alam selalu konstan sepanjang masa (dalam ruang dan waktu) dan hukum alam yang ada saat ini adalah juga sama dengan yang terjadi di masa lalu. Lewat gradualisme, darwinis sosial tidak hanya meragukan revolusi, tapi meniadakan kejutan-kejutan lainnya. Maka yang ada haruslah tahapan-tahapan terprediksi dan syarat-prasyarat. Spontanitas tidak berlaku dalam hidup yang serba gradual.
 
Menurut Darwin, evolusi dimungkinkan akibat rentetan proses yang memerlukan waktu lama dan bertahap. Ia sependapat dengan ''natura non facit saltus'': “alam tidak membuat lompatan” yang dikenalkan oleh Gottfried Leibniz dan Carolus Linnaeus. Pandangan mengenai ''uniformitarianism dalam buku Charles Lyell's''<ref name="hutton"> Hutton, J. (1785). Theory of the Earth. United States of America: The Library of Alexandria.</ref> yang pernah menjadi salah satu buku pegangan Darwin selama melakukan ekspedisi, turut mempengaruhi pemikirannya. Pandangan tersebut menganggap bahwa alam selalu konstan sepanjang masa (dalam ruang dan waktu) dan hukum alam yang ada saatHal ini adalah juga samadapat dengan yangmudah terjadidiidentifikasi didalam masatulisan lalu. Lewat gradualisme, darwinis sosial tidak hanya meragukan revolusi, tapi meniadakan kejutan-kejutan lainnya. MakaDarwin yang adabanyak haruslahmenggunakan tahapan-tahapandata terprediksigeologi dan syarat-prasyarat. Spontanitas tidak berlaku dalam hidup yangsebagai serbapendukung gradualteorinya.
 
Pandangan tersebut menganggap bahwa alam selalu konstan sepanjang masa (dalam ruang dan waktu) dan hukum alam yang ada saat ini adalah juga sama dengan yang terjadi pada masa lalu. Lewat gradualisme, darwinis sosial tidak hanya meragukan revolusi, tapi meniadakan kejutan-kejutan lainnya. Maka yang ada haruslah tahapan-tahapan terprediksi dan syarat-prasyarat. Spontanitas tidak berlaku dalam hidup yang serba gradual.
 
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}