Bendung Walahar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Dasnusantara (bicara | kontrib)
+Peta; +kategori DAS;
 
(25 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
<!-- {{coord|6|22|973|S|107|21|660|E}} -->
[[Berkas:Bendungan Walahar.jpg|thumb|Bendungan Walahar]]
{{Infobox tempat wisata|name=Bendung Walahar|image=Bendungan Walahar.jpg|image caption=Bendunngan Walahar|Provinsi=[[Jawa Barat]]|lokasi=[[Walahar, Klari, Karawang]]|negara=[[Indonesia]]|country admin divisions=[[Karawang]], [[Jawa Barat]]|imagesize=300px}}
== Awalan ==
'''Bendung Walahar''' adalah sebuah [[bendung]] yang terletak di [[Walahar, Klari, Karawang]], [[Jawa Barat]]. Bendung ini merupakan salah satu bangunan peninggalan masa penjajahan [[Belanda]] yang masih ada dan kokoh berdiri di Karawang.{{cn}} Bendung Walahar digunakan untuk mengatur debit air sungai [[Ci Tarum]] serta mengairi sawah-sawah yang berada di [[Kabupaten Karawang]] seluas 87.396 [[hektare]].<ref name="karawanginfo.com_BendunganWalaha">{{Cite web |title=Bendungan Walahar, Saksi Peradaban Sungai Di Karawang |trans-title= |last=Andriana |first=Deni |work=karawanginfo.com |date= |accessdate={{date|2016-12-03}} |url=http://www.karawanginfo.com/?p=231 |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Bendung Walahar membentuk waduk seluas ±15 hektare.<ref name="disparbud.jabarprov.go.id_BendunganWalaha">{{Cite web |title=Bendungan Walahar |author= |work=disparbud.jabarprov.go.id |date= |accessdate={{date|2016-12-03}} |url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=1079&lang=id |language= |quote= |archivedate=2016-05-31 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160531152050/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=1079&lang=id |dead-url=yes }}</ref> Bendung ini berbatasan dengan [[Gintungkerta, Klari, Karawang|Gintungkerta]] sebelah utara, [[Anggadita, Klari, Karawang|Anggadita]] sebelah barat, [[Kutapohaci, Ciampel, Karawang|Kutapuhaci]] sebelah selatan, dan sebelah timur berbatasan dengan [[Cimahi, Klari, Karawang|Cimahi]].<mapframe latitude="-6.383417" longitude="107.361222" zoom="13" width="300" height="300">{
 
"type": "FeatureCollection",
Bendungan Walahar atau parisdo merupakan Suatu bangunan yang terletak di Desa Walahar Kecamatan Klari, [[Kabupaten Karawang]], Provinsi [[Jawa Barat]] dengan letak astronomis pada koordinat 06° 22' 973" S, 107° 21' 660". Bangunan ini di bangun pada tahun 1918 dan selesai tahun 1925 berguna untuk mengatur debit air sungai citarum serta mengairi sawah yang ada di kota Karawang seluas 87.396 ha dan menahan banjir untuk daerah Karawang bagian utara.
"features": [
Bendungan Walahar membendung sungai [[Ci Tarum|Citarum]] pada koordinat 06° 22' 973" Lintang Selatan dan 107° 21' 660" Bujur Timur ini membentuk waduk seluas ±15 hektar pada kawasan dataran rendah pantai utara. Bendungan Walahar berbatasan dengan Desa Gintungkerta di utara, Desa Anggadita di barat, Desa Kutapuhaci di selatan, dan di timur berbatasan dengan Desa Cimahi.
{
"type": "Feature",
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"0050d0", "title":"Bendung Walahar"},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.361184, -6.383491 ]
}
}
]
}</mapframe>
 
== Sejarah ==
Proyek pembangunan Bendung Walahar ini dimulai pada tahun 1923 oleh [[Belanda]] dengan pengawasan seorang ahli perairan dari [[Belanda]] bernama C. Swaan Koopman.{{cn}} Bendung Walahar mulai dipakai pada tanggal 30 November 1925.<ref name="databudaya.net_BendunganWalaha">{{Cite web |title=Bendungan Walahar |trans-title= |author= |work=Pengumpul Data Kebudayaan |date= |accessdate={{date|2016-12-03}} |url=http://databudaya.net/index.php/databudaya/databudayaatribut/cabud/id/1833 |language= |quote=Bendungan ini dibangun pada tahun 1920 dan difungsikan pada tahun 1925 sesuai dengan inskripsi yang tertera pada dinding atas sisi Utara, berbunyi "Bendung Walahar Kali Tjitarum Mulai Dipakai 30 Nopember 1925". |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no }}{{Pranala mati|date=April 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Bendung ini dibangun melintang pada aliran Sungai [[Ci Tarum]] sehingga membendung sungai tersebut seluas ± 50 [[meter]]. Bangunan bendung terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian bawah, yang merupakan pintu penahan air yang berjumlah 5 pintu; bagian kedua merupakan jembatan seluas 3 meter, yang menghubungkan Klari dan Anggadita; dan bagian ketiga merupakan ruang mesin untuk mengatur sistem bendung.
Proyek pembangunan bendungan ini dimulai pada tahun 1918 dan selesai pada tahun 1925 tepatnya tanggal 25 Nopember Oleh bangsa [[Belanda]] dan di awasi oleh seorang ahli perairan dari Belanda bernama C. Swaan Koopman dan mulai di pakai pada tanggal 30 Nopember 1925. Bendungan ini di bangun melintang pada alirsan Sungai Citarum dan sehingga membendung Sungai Citarum.
Bangunan bendungan ini menahan aliran sungai citarum seluas 50M dan terdiri dari tiga bagian. Bagian bawah merupakan bagian bendungan, di atas bendungan terdapat jembatan dengan lebar jalan sekitar 3 m. Di jembatan terdapat semacam bangunan terdiri beberapa ruangan. Langit-langit di atas jembatan dengan bentuk lengkung. Pintu Bendungan walahar pernah di renovasi yaitu pintu air no 1 yaitu pada tahun 1989 dan di rehabilitasi pada tahun 2009.
.
== Pemanfaatan ==
* Irigasi
Bendungan walahar berfungsi sebagai pengatur debit air serta mengairi areal persawahan seluas 87.396 ha yang berada di Kabupaten Karawang.
* Penahan Banjir
Bendungan walahar juga di buat untuk menahan air untuk di daerah Karawang bagian utara ketika musim penghujan tiba.
* Sarana Rekreasi
Selain untuk menjadi Irigasi dan Penahan Banjir Bendungan Walahar juga sekarang di manfaatkan oleh masyrakat setempat menjadi tempat sarana rekreasi. Di hari libur biasanya masyarakat setempat juga memancing di bagian pinggir bendungan Walahar.
* Wisata Kuliner
Di wilayah sekitar bendungan Walahar banyak sekali rumah makan yang menjual menu makanan khas daerah yaitu Pepes Ikan Jambal.
 
Pintu Bendung Walahar pernah direnovasi pada tahun 1989 dan direhabilitasi pada tahun 2009.{{cn}}
== Galeri ==
<gallery>
 
== Pemanfaatan ==
Bendungan Walahar 2.jpg| ''Bagian Bangunan 1''
Bendung Walahar berfungsi sebagai pengatur debit air sungai [[Ci Tarum]] serta mengairi areal persawahan seluas 87.396 hektare yang berada di [[Kabupaten Karawang]]. Selain itu, bendung ini dipakai untuk menahan air bagi penduduk di Karawang bagian utara ketika musim hujan tiba. Bendung ini digunakan pula sebagai sarana rekreasi, lokasi memancing, serta lokasi wisata.<ref name="karawanginfo.com_BendunganWalaha" /><ref name="disparbud.jabarprov.go.id_BendunganWalaha" />
Bendungan Walahar 7.jpg| ''Bagian Bangunan 2''
Bendungan Walahar 8.jpg| ''Bagian Bangunan 3''
Bendungan Walahar 3.jpg| ''Pintu Keluar Jembatan''
Bendungan Walahar 10.jpg| ''Pintu Masuk Jembatan''
Bendungan Walahar 4.jpg| ''Jembatan''
Bendungan Walahar 5.jpg| ''Kegiatan Masyarakat di Sekitar Bendungan 1''
Bendungan Walahar 6.jpg| ''Kegiatan Masyarakat di Sekitar Bendungan 2''
 
== AwalanGaleri ==
<gallery mode=packed>
Bendungan Walahar 2.jpg| ''Bagian Bangunanbangunan 1''
Bendungan Walahar 7.jpg| ''Bagian Bangunanbangunan 2''
Bendungan Walahar 8.jpg| ''Bagian Bangunanbangunan 3''
Bendungan Walahar 3.jpg| ''Pintu Keluarkeluar Jembatan''jembatan
Bendungan Walahar 10.jpg| ''Pintu Masukmasuk Jembatan''jembatan
Bendungan Walahar 4.jpg| ''Jembatan''
</gallery>
 
== Sumber bacaan ==
* (Indonesia) Suganda, Her (2009). ''Buku Rengasdengklok Revolusi dan Peristiwa 16 Agustus 1945, :''. Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-979-709-435-5. halaman 176
 
== Referensi ==
{{reflist}}
* (Indonesia) Suganda, Her (2009). Buku Rengasdengklok Revolusi dan Peristiwa 16 Agustus 1945, : Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-979-709-435-5. halaman 176
{{Commonscat|Walahar Dam}}
Referensi Lainya
 
* http://www.kompasiana.com/kang-asep/menikmati-bendungan-tua-di-karawang_54f90f48a33311a8048b4583
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Barat|Walahar]]
* http://www.wisatajabar.com/2016/05/wisata-sejarah-dan-menikmati-kuliner-di.html
[[Kategori:DAS Citarum]]
* http://gemalaputri.blogspot.co.id/2013/10/walahar-dan-jatiluhur-kisah-dua-bendung.html
* http://www.mengatasi.id/2016/05/wisata-sejarah-dan-menikmati-kuliner-di.html