Gua Jatijajar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Gua ini ditemukan pada tahun 1802 oleh seorang petani bernama Jayamenawi yang memiliki lahan pertanian di atas gua tersebut. Pada suatu ketika Jayamenawi sedang mengambil rumput, kemudian jatuh ke sebuah lubang yang ternyata lubang itu adalah sebuah ventilasi yang ada di langit-langit gua tersebut. Lubang ini mempunyai garis tengah 4 meter dan tinggi dari tanah yang berada di bawahnya 24 meter. Setelah Jayamenawi menemukan gua, tak lama kemudian Bupati Ambal, salah satu penguasa Kebumen waktu itu, meninjau lokasi tersebut. Saat mendatangi gua, dia menjumpai dua pohon jati tumbuh berdampingan dan sejajar pada tepi mulut gua. Dari kisah itulah asal-muasal penamaan Gua Jatijajar. Pada mulanya pintu-pintu gua masih tertutup oleh tanah. Maka setelah tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ditemukanlah pintu gua yang sekarang menjadi pintu masuk.<ref name="Gemintang, diakses 13 Feb 2015">[{{Cite web |url=http://gemintang.com/kisah-sukses-motivasi-inspirasi/legenda-raden-kamandaka-di-gua-jatijajar-2/ |title=Gemintang, diakses 13 Feb 2015] |access-date=2015-02-13 |archive-date=2022-03-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220308204623/http://gemintang.com/kisah-sukses-motivasi-inspirasi/legenda-raden-kamandaka-di-gua-jatijajar-2/ |dead-url=no }}</ref><ref name="Gemintang, diakses 13 Feb 2015"/>
 
=== Sungai dan mitos ===
Baris 18:
 
=== Objek wisata ===
Pada tahun 1975 Gua Jatijajar mulai dibangun dan dikembangkan menjadi objek wisata. Adapun yang mempunyai ide untuk mengembangkan atau membangun Gua Jatijajar yaitu Bapak Suparjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah pada saat itu. Sedang pada waktu itu yang menjadi Bupati Kebumen adalah Bapak Supeno Suryodiprojo.<ref>[{{Cite web |url=http://wisatakebume.blogspot.com/2013/02/goa-jatijajar-kebumen-dan-legenda.html |title=Wisata Kebumen, diakses 13 Feb 2015] |access-date=2015-02-13 |archive-date=2022-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220309010839/http://wisatakebume.blogspot.com/2013/02/goa-jatijajar-kebumen-dan-legenda.html |dead-url=no }}</ref>
 
Untuk melancarkan dan melaksanakan pengembangan Gua Jatijajar ditunjuk langsung oleh Bapak Suparjo Rustam cv.AIS dari Yogyakarta, sebagai pimpinan dari cv.AIS adalah Bapak Saptoto, seorang seniman deorama yang terkenal di Indonesia. Sebelum Pemda Kebumen melaksanakan pembangunan Gua Jatijajar, terlebih dahulu Pemda Kebumen telah mengganti rugi tanah penduduk yang terkena lokasi pembangunan Objek Wisata Gua Jatijajar Seluas 5,5 hektar.
Baris 25:
 
== Batuan ==
Di dalam Gua Jatijajar banyak terdapat [[stalagmit]] dan juga pilar atau tiang kapur, yaitu pertemuan antara [[stalaktit]] dengan stalagmit. Kesemuanya ini terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya. Menurut penelitian para ahli, untuk pembentukan Stalagtit itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam satu tahun terbentuknya Stalagtit paling tebal hanya setebal 1 (satu) cm saja. Oleh sebab itu Gua Jatijajar merupakan gua Kapur yang sudah tua sekali.<ref>[{{Cite web |url=http://www.oladoo.com/2012/12/wisata-gua-jatijajar-kebumen-jateng.html |title=Informasi Goa Jatijajar] |access-date=2012-12-21 |archive-date=2022-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220311022308/http://www.oladoo.com/2012/12/wisata-gua-jatijajar-kebumen-jateng.html |dead-url=no }}</ref>
 
Batu-batuan yang ada di Gua Jatijajar merupakan batuan yang sudah tua sekali. Karena umur yang sudah tua sekali itu, maka di muka Gua Jatijajar dibangun sebuah patung dinosaurus sebagai simbol dari objek wisata Gua Jatijajar, dari mulut patung itu keluar air dari Sendang Kantil dan sendang Mawar, yang sepanjang tahun belum pernah kering. Sedangkan air yang keluar dari patung dinosaurus tersebut dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai pengairan sawah desa Jatijajar dan sekitarnya.<ref>[{{Cite web |url=http://www.indonesia-tourism.com/forum/showthread.php?43043-Goa-Jatijajar-Kebumen |title=Indonesia Tourism, diakses 13 Feb 2015] |access-date=2015-02-13 |archive-date=2022-02-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220222121339/https://www.indonesia-tourism.com/forum/showthread.php?43043-Goa-Jatijajar-Kebumen |dead-url=no }}</ref>
 
== Diorama ==
Baris 34:
Perlu diketahui bahwa zaman dahulu sebagian dari wilayah Kabupaten Kebumen adalah termasuk wilayah kekuasaan Pajajaran, yang pusat pemerintahannya di Bogor (Batutulis) Jawa Barat.<ref>{{Cite web |url=http://teamtouring.net/goa-jatijajar.html |title=Goa Jatijajar |access-date=2010-06-30 |archive-date=2010-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101102234735/http://teamtouring.net/goa-jatijajar.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Adapun batasnya yaitu Kali Lukulo dari Kabupaten Kebumen sebelah Timur Kali Lukulo masuk ke wilayah Kerajaan Mojopahit, sedangkan sebelah barat Kali Lukulo masuk wilayah Kerajaan Pajajaran. Sedangkan cerita itu terjadinya di kabupaten Pasir Luhur, yaitu daerah Baturaden atau Purwokerto pada abad ke-14. Namun keseluruhan dioramanya dipasang di dalam Gua Jatijajar.<ref>[{{Cite web |url=http://sip-alamnusantara.blogspot.com/2013/07/goa-jatijajar-kebumen-lutung-kasarung.html |title=Alam Nusantara, diakses 13 Feb 2015] |access-date=2015-02-13 |archive-date=2021-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211117090207/https://sip-alamnusantara.blogspot.com/2013/07/goa-jatijajar-kebumen-lutung-kasarung.html |dead-url=no }}</ref>
 
== Referensi ==