Gua Laili: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
 
{{Infobox ancient site
| name = Laili
Baris 13 ⟶ 15:
| map_caption = Lokasi di Timor Leste
| altitude_m = 86
| coordinates = {{Coord|-8.5409|S|126.1632|E|display=inline,title}}
| map_dot_label = Gua Laili
| location = dekat Laleia, [[Manatuto]]
Baris 19 ⟶ 21:
| type = Gua batu kapur
}}
 
'''Laili''' adalah sebuah [[gua]] [[Gamping|batu kapur]] yang terletak di dekat kota Laleia, Distrik [[Manatuto]], [[Timor Leste]]. Penemuan-penemuan arkeologis di gua Laili membuktikan bahwa gua tersebut telah dihuni oleh [[Manusia|manusia modern]] sejak 44.600 tahun yang lalu, menjadikannya sebagai tempat tinggal tertua yang diketahui di kawasan [[Wallacea]].<ref name="laili" />{{rp|58}}<ref name="jerimalai">{{cite journal|last1=Langley|first1=Michelle C.|last2=O'Connor|first2=Sue|last3=Piotto|first3=Elena|title=42,000-year-old worked and pigment-stained Nautilus shell from Jerimalai (Timor-Leste): Evidence for an early coastal adaptation in ISEA|journal=Journal of Human Evolution|date=August 2016|volume=97|pages=1–16|doi=10.1016/j.jhevol.2016.04.005|pmid=27457541}}</ref><ref>{{cite journal|last1=O’Connor|first1=Sue|last2=Barham|first2=Anthony|last3=Spriggs|first3=Matthew|last4=Veth|first4=Peter|last5=Aplin|first5=Ken|last6=St Pierre|first6=Emma|title=Cave Archaeology and Sampling Issues in the Tropics: A Case Study from Lene Hara Cave, a 42,000 Year Old Occupation Site in East Timor, Island Southeast Asia|journal=Australian Archaeology|date=17 March 2016|volume=71|issue=1|pages=29–40|doi=10.1080/03122417.2010.11689382}}</ref>
 
Usia temuan di gua Laili menguatkan teori bahwa penyebaran manusia dari [[Asia]] ke [[Australia]] melewati rute Selatan, melalui [[Jawa ]] dan [[Kepulauan Sunda Kecil]].<ref name="laili" /><ref>{{cite journal|last1=O'Connor|first1=Sue|title=New evidence from East Timor contributes to our understanding of earliest modern human colonisation east of the Sunda Shelf|journal=Antiquity|date=2 January 2015|volume=81|issue=313|pages=523–535|doi=10.1017/S0003598X00095569}}</ref>
 
== Lokasi ==
 
Saat ini gua Laili terletak di ketinggian 86 meter (282 kaki).<ref name="laili">{{cite journal|last1=Hawkins|first1=Stuart|last2=O'Connor|first2=Sue|last3=Maloney|first3=Tim Ryan|last4=Litster|first4=Mirani|last5=Kealy|first5=Shimona|last6=Fenner|first6=Jack N.|last7=Aplin|first7=Ken|last8=Boulanger|first8=Clara|last9=Brockwell|first9=Sally|last10=Willan|first10=Richard|last11=Piotto|first11=Elena|last12=Louys|first12=Julien|title=Oldest human occupation of Wallacea at Laili Cave, Timor-Leste, shows broad-spectrum foraging responses to late Pleistocene environments|journal=Quaternary Science Reviews|date=September 2017|volume=171|pages=58–72|doi=10.1016/j.quascirev.2017.07.008|url=https://www.researchgate.net/publication/318403952_Oldest_human_occupation_of_Wallacea_at_Laili_Cave_Timor-Leste_shows_broad-spectrum_foraging_responses_to_late_Pleistocene_environments|bibcode=2017QSRv..171...58H|access-date=2018-07-10|archive-date=2023-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230410084732/https://www.researchgate.net/publication/318403952_Oldest_human_occupation_of_Wallacea_at_Laili_Cave_Timor-Leste_shows_broad-spectrum_foraging_responses_to_late_Pleistocene_environments|dead-url=no}}</ref> 44.600 tahun yang lalu, selama permukiman awal, permukaan laut 63 meter (207 kaki) lebih rendah dari saat ini. Selama periode [[Glasial Maksimum Terakhir]], sekitar 20.000 tahun yange lalu, permukaan laut 130 meter (430 kaki) lebih rendah dari saat ini. Ketinggian pantai dekat gua Laili menunjukkan jarak dari gua ke pantai tetap relatif tidak berubah dari waktu ke waktu, dari 5 kilometer (3,1 mil) selama puncak zaman [[glasial]] hingga 43 kilometer (27 mil) saat ini.<ref name="laili" />
 
== Pendudukan ==
Baris 40 ⟶ 41:
Karena tidak ada bukti penangkapan ikan oleh [[burung hantu]] di Timor pada saat itu, sisa-sisa ikan (''[[Ikan kakatua|parrotfish]]'' dan [[belut]] air tawar) dapat dikaitkan dengan konsumsi manusia. Tetapi, tidak seperti di [[Jerimalai]], di mana diperkirakan ikan-ikan ini ditangkap [[Metode penangkapan ikan|menggunakan]] [[Jebakan ikan|perangkap]] atau [[tombak]], tidak dengan [[Pancing|kail pancing]].<ref name="laili" />
 
Ditemukan banyak sisa-sisa [[unggas]] yang melimpah di gua Laili, diperkirakan sebagian besar dikumpulkan oleh [[Pemangsa|predator]] unggas. Namun, unggas yang lebih besar seperti [[bebek]] dan [[merpati]] kemungkinan diburu oleh manusia.<ref>{{cite journal|last1=Hawkins|first1=Stuart|last2=O’Connor|first2=Sue|last3=Louys|first3=Julien|title=Taphonomy of bird (Aves) remains at Laili Cave, Timor-Leste, and implications for human-bird interactions during the Pleistocene|journal=Archaeological and Anthropological Sciences|date=8 December 2017|doi=10.1007/s12520-017-0568-4}}</ref>
 
Meskipun dekat dengan [[laut]], sedikit ditemukan sisa-sisa [[fauna]] yang berasal dari laut. Dalam hal ini, Laili mirip dengan gua pedalaman seperti Uai Bobo dan Matja Kuru.<ref name="laili" /><ref>{{cite journal|last1=O'Connor|first1=S.|last2=Robertson|first2=G.|last3=Aplin|first3=K.P.|title=Are osseous artefacts a window to perishable material culture? Implications of an unusually complex bone tool from the Late Pleistocene of East Timor|journal=Journal of Human Evolution|date=February 2014|volume=67|pages=108–119|doi=10.1016/j.jhevol.2013.12.002}}</ref>
Baris 48 ⟶ 49:
=== Peralatan ===
 
Bebarapa [[artefak]] batu telahyang digali di gua Laili, menunjukkan bahwa peralatan yang digunakan oleh para penghuni gua tersebut kebanyakan terbuat dari bebatuan. Berbeda dengan gua [[Jerimalai]], di mana ditemukan peralatan dan perhiasan yang terbuat dari kulit [[kerang]].<ref name="jerimalai" />
 
== Migrasi ke benua Australia ==
 
Temuan gua Laili membuktikan bahwa Timor telah dihuni setidaknya 44.600 tahun yang lalu. Namun, temuan tertua di [[Australia Utara]] diketahui sudah ada sejak 50.000 tahun lalu.<ref>{{cite journal|last1=Clarkson|first1=Chris|last2=Smith|first2=Mike|last3=Marwick|first3=Ben|last4=Fullagar|first4=Richard|last5=Wallis|first5=Lynley A.|last6=Faulkner|first6=Patrick|last7=Manne|first7=Tiina|last8=Hayes|first8=Elspeth|last9=Roberts|first9=Richard G.|last10=Jacobs|first10=Zenobia|last11=Carah|first11=Xavier|last12=Lowe|first12=Kelsey M.|last13=Matthews|first13=Jacqueline|last14=Florin|first14=S. Anna|title=The archaeology, chronology and stratigraphy of Madjedbebe (Malakunanja II): A site in northern Australia with early occupation|journal=Journal of Human Evolution|date=June 2015|volume=83|pages=46–64|doi=10.1016/j.jhevol.2015.03.014|pmid=25957653}}</ref> Terdapat kemungkinan bahwa beberapa temuan di Laili lebih tua, tetapi usia mereka tidak dapat ditentukan dengan menggunakan [[penanggalan radiokarbon]]. PenanggalanMetode penanggalan ''luminescence'' yang digunakan untuk situs paling awal di Australia Utara, dapat menunjukkan hasil yang lebih awal.<ref name="laili" />
 
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
 
{{Coord|-8.5409|126.1632|display=title}}
 
[[Kategori:Gua]]
[[Kategori:Timor Leste]]
[[Kategori:Situs arkeologi di Timor Leste]]