Gunung Gumitir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib) |
Rescuing 8 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(47 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Mountain
|
| photo = Gumitir 03.jpg|200px
| caption = Panorama Gunung Gumitir
| elevation = 620 m (2.034 [[Kaki (satuan panjang)|kaki]])
|
|
| prominence =
|
|
|
|
|
|
|
|
| language = [[bahasa Jawa|Jawa]]
| pronunciation = ''gumitèr''
|
}}
'''Gunung Gumitir''' ([[dialek]] [[bahasa Jawa|Jawa]]: ''gumitèr'') merupakan sebuah [[gunung]] yang terletak di wilayah perbatasan antara [[
Sejak zaman
== Etimologi ==
Gumitir, gemitir, kumitir, atau kemitir merupakan nama tanaman ''[[Tagetes erecta]]'' yang memiliki bunga berwarna kekuningan. Di [[Bali]], bunga gumitir banyak digunakan untuk membuat sesajen ([[canang sari]]).<ref>Julianto. 05 Agustus 2014. Tabloit Sinar Tani, [http://m.tabloidsinartani.com/index.php?id=148&tx_ttnews%5Btt_news%5D=1035&cHash=8091adcdd3ab7cb19a74b78df976866d Usaha Tani Gumitir Takkan Getir] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150209155946/http://m.tabloidsinartani.com/index.php?id=148&tx_ttnews%5Btt_news%5D=1035&cHash=8091adcdd3ab7cb19a74b78df976866d |date=2015-02-09 }}.</ref> Dalam kepercayaan [[Kejawen|Jawa kuno]], ''alang-alang kumitir'' merupakan nama kahyangan dari [[Sang Hyang Wenang]].<ref>Achmad Effendi Kadarisman. 2009. [http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/005-Sketsa-Puitika-Jawa.dc1.pdf Sketsa Puitika Jawa: Dari Rima Anak-Anak sampai Filsafat ''Rasa''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220810230218/https://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/005-Sketsa-Puitika-Jawa.dc1.pdf |date=2022-08-10 }}. Kegiatan Tri Darma Dosen. [[Universitas Negeri Malang]]</ref><ref>G.P.H. Hadiwidjojo. 1958. "Alang-alang Kumitir". Yayasan Sastra Lestari.</ref>
== Sejarah ==
=== Legenda ===
Menurut legenda yang beredar di kalangan masyarakat, terutama penduduk kabupaten Banyuwangi, nama gumitir berasal dari kisah [[Damar Wulan]]. Setelah Damar Wulan berhasil membunuh dan memenggal kepala Menak Jinggo, ia bertemu Layang Seta dan Layang Kumitir, putra kembar patih Logender, di tengah jalan. Keduanya berhasil menipu Damar Wulan dan merampas kepala Menak Jinggo.<ref>Kaori Okado. 2011. ''[http://urbanscope.lit.osaka-cu.ac.jp/journal/pdf/vol002/02-okado.pdf When Women are Kings: Cross-Gendered Expression in an All-Female Central Javanese Court Dance-Drama and Its Public Reception] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230331144344/https://urbanscope.lit.osaka-cu.ac.jp/journal/pdf/vol002/02-okado.pdf |date=2023-03-31 }}''. ''UrbanScope'' 2: 19-30.</ref> Gunung tempat keduanya menipu Damar Wulan akhirnya dikenal dengan nama ''Gunung Kumitir'' atau ''Gunung Gumitir''.<ref>Udi Putrowangi. 25 Oktober 2012. [http://bisnis-banyuwangi.blogspot.com/2012/10/kota-banyuwangi.html Kota Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150209172649/http://bisnis-banyuwangi.blogspot.com/2012/10/kota-banyuwangi.html |date=2015-02-09 }}.</ref>
=== Masa kolonial ===
Wilayah Gunung Gumitir telah menjadi perhatian pemerintah kolonial Belanda, antara lain pembangunan lintasan kereta api
=== Masa
Pada masa [[penjajahan Jepang]], serdadu Dai Nippon membangun sebuah gua untuk mengawasi jalur kereta api yang melintasi Gunung Gumitir. Gua Jepang tersebut terletak sekitar 100 meter dari '''Watu Gudang''', terbuat dari beton tebal dengan ukuran sekitar 6 m × 8 m.<ref>Radar Jember. 7 Agustus 2014. [http://www.jemberonline.com/index.php/keliling-jember/3255-mengunjungi-bunker-peninggalan-jepang-di-desa-sidomulyo-silo Mengunjungi Bunker Peninggalan Jepang di Desa Sidomulyo Silo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150209184444/http://www.jemberonline.com/index.php/keliling-jember/3255-mengunjungi-bunker-peninggalan-jepang-di-desa-sidomulyo-silo |date=2015-02-09 }}.</ref>
Wilayah Gunung Gumitir dilindungi dan dikelola oleh Perum [[Perhutani]] KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Banyuwangi Barat dan PT. [[Perkebunan Nusantara XII]] (PTPN XII) Gunung Gumitir. Sebelum digabung dengan PTP XXIII dan PTP XXVI oleh Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1996, wilayah Gumitir dikelola oleh PTP XXIX (lihat [[Perkebunan Nusantara XII#Sejarah|Sejarah Perkebunan Nusantara XII]]).<ref name=vivin/><ref name=dinas>Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.[http://www.disbun.jatimprov.go.id/dbdata/dwnlad/stakeholder/ptpnxiiwiliii/PTPN%20XII%20WIL%20III-Jember-Gunung%20Gumintir.pdf Profil Perkebunan: UUS Gunung Gumitir]</ref>▼
=== Masa kemerdekaan ===
Komoditas utama Perum Perhutani KPH BanyuwangiBarat adalah [[jati]], [[pinus]], dan [[mahoni]]; sementara komoditas utama PTPN XII di Gunung Gumitir adalah [[kopi]] [[robusta]], [[pohon jarak]], dan berbagai kayu.<ref name=dinas/><ref>Tim Penulis. 2013. [http://www.bappenas.go.id/files/3713/9346/9271/RPJMN_Bidang_Pangan_dan_Pertanian_2015-2019.pdf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pangan dan Pertanian 2015-2019]. Jakarta: Direktorat Pangan dan Pertanian,Bappenas.</ref>▼
[[Berkas:Gumitir plantation.jpg|jmpl|200px|PTPN XII]]
[[Berkas:Afdeling Gumitir.jpg|jmpl|200px|Salah satu komplek perumahan perkebunan PTPN XII]]
▲Wilayah Gunung Gumitir dilindungi dan dikelola oleh Perum [[Perhutani]]
▲Komoditas utama Perum Perhutani KPH
==Jalur transportasi==▼
Pada gunung ini terdapat jalur penghubung antara Jember-Banyuwangi, baik berupa jalan raya maupun lintasan kereta api.<ref name=akvian/>▼
▲== Jalur transportasi ==
▲Pada gunung ini terdapat jalur penghubung antara Jember-Banyuwangi, baik berupa jalan raya maupun
Jalur lintasan mobil Gunung Gumitir (Jalan Raya Jember) adalah satu-satunya jalur penghubung antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember. Jalan dengan panjang sekitar delapan kilometer ini berkelok-kelok menyusuri tepian gunung.<ref name=akvian/> Puncak teratas dari lintasan jalan raya dikenal dengan nama '''Batu Gudang''' karena terdapat struktur batu raksasa yang terpaksa dibelah pada saat pembukaan jalan. Batu Gudang ini pernah kembali dipapas dalam rangka pelebaran jalan.▼
===
[[Berkas:Gumitir 04.jpg|jmpl|200px|''Watu gudang'']]
Jalur jalan raya di lintasan Gunung Gumitir cukup berbahaya karena kelokan yang tajam, lereng curam, dan salipan kendaraan. Titik-titik kelokan yang berbahaya biasanya selalu dijaga oleh penduduk setempat untuk membantu mengarahkan pengguna jalan dan memberi tanda apakah ada kendaraan yang melewati arah berlawanan sehingga tidak terjadi kecelakaan. Para penunjuk jalan ini biasa disebut ''awe-awe'' ([[bahasa Jawa|Jawa]]= "melambai-lambai") karena mereka melambai-lambaikan tangan untuk memberi tanda pada pengguna jalan.<ref name=didit>Didit Saputro. 2011. [http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10545 Potensi dan kendala Pelaku ''Awe-Awe'' di Gunung Gumitir]. Abstrak Skripsi. Program Studi Sosiologi, [[Universitas Jember]].</ref>▼
▲
▲
Seiring perubahan waktu, pelaku ''awe-awe'' tidak hanya sekadar membantu penguna jalan, tetapi berkembang menjadi media untuk meminta-minta. Para penunjuk jalan tersebut umunnya terdesak oleh kebutuhan ekonomi.<ref name=didit/>
▲====''Tanah longsor''====
Jalur lintasan mobil di Gunung Gumitir sering terputus akibat [[tanah longsor]]. Tanah di Gunung Gumitir tergolong labil dan memiliki tingkat kecuraman lereng yang tinggi sehingga berpotensi longsor, terutama saat [[musim hujan]]. Faktor dominan penyebab longsor adalah penggalian tebing, kemiringan lereng, dan tekstur tanah. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh banyaknya alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan, jalan, dan bangunan rumah makan.<ref name=amin/><ref name=akvian/>▼
==== ''Tanah longsor'' ====
Secara garis besar, lintasan jalan di Gunung Gumitir termasuk daerah yang memiliki tingkat kerentanan longsor sedang yang tersebar di sepanjang jalan seluas 24.30 ha.<ref name=amin/> Tingkat kerentanan longsor tinggi mendominasi jalur Km 34 hingga Km 37+4 (sepanjang 3,3 km), tingkat kerentanan longsor sedang terdapat pada Km 40+6 hingga Km 41, Km 39+4 hingga Km 40+6, Km 38+5 hingga Km 39+4, dan Km 37+7 hingga Km 38+2 (total panjang sekitar 3 kilometer). Tingkat kerentanan longsor rendah terletk pada Km 32+7 hingga Km 34+1 dan Km 37+4 hingga Km 37+7 (panjang 1,7 kilometer).<ref name=akvian/>▼
▲
▲Secara garis besar,
===Lintasan kereta api===▼
Wilayah gunung Gumitir ditembus oleh dua terowongan kereta api yang sudah dibangun semenjak [[masa penjajahan Belanda|masa kolonial Belanda]], yaitu [[terowongan Mrawan]] dan [[terowongan Garahan]]. Terdapat dua buah stasiun yang terletak di wilayah Gunung Gumitir, yaitu [[Stasiun Mrawan]] dan [[Stasiun Garahan]], yang kini masih tetap beroperasi meskipun sudah tidak menjadi tempat pemberhentian kereta api lagi.▼
==Pariwisata==▼
▲
===''Lori Wisata Kaliraga''===▼
Lori Wisata Kaliraga merupakan sebuah paket wisata yang ditawarkan [[KAI|PT. KAI (Persero)]] wilayah Daop 9 Jember dan merupakan bagian dari proyek Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT Kereta Api Indonesia untuk membuka kembali beberapa jalur bersejarah dan unik peninggalan Hindia Belanda. Wisata ini menawarkan agrowisata perkebunan kopi, cokelat, hutan pinus, dan panorama Gunung Gumitir. Lori berangkat dari [[Stasiun Kalibaru]] menuju [[Stasiun Mrawan]] dan berakhir di [[Stasiun Garahan]], kemudian kembali lagi. Perjalanan wisata melewati [[Terowongan Garahan]] (113m) dan [[Terowongan Mrawan]] (690m).<ref>Anonim. Situs Resmi PT. KAI. [https://tiket.kereta-api.co.id/?_it8tnz=MTQ= Layanan Produk]. Diunduh tanggal 9 Februari 2015].</ref><ref>Anonim. Website Resmi Pemerintah Banyuwangi. [http://banyuwangikab.go.id/berita-daerah/menikmati-keindahan-gunung-gumitir-dengan-berwisata-lori.html Menikmati Keindahan Gunung Gumitir dengan Berwisata Lori].</ref>▼
▲== Pariwisata ==
===''Cafe & Rest Area Gumitir''===▼
PT. PTPN XII mendirikan "''Cafe & Rest Area Gumitir''" yang mulai beroperasi pada tanggal 14 Maret 2010 sebagai salah satu bentuk optimalisasi lahan perkebunan milik BUMN, selain tetap fokus dalam bisnis komoditas utama yaitu kopi, karet, kakao, teh, dan kayu-kayuan. Area cafe yang semula hanya satu 1 hektar terus dikembangkan menjadi 3 hektar dengan laba yang terus meningkat, yaitu sebesar Rp 1,7 miliar (2011) menjadi sekitar 2 miliar (2012).<ref name=sri>Sri Roswati. 22 Agustus 2014. Tempo Kini, [http://www.tempokini.com/2014/08/alas-gumitir-membutuhkan-sentuhan-tanganmu-pemerintah/ Alas Gumitir Membutuhkan Sentuhan Tanganmu, Pemerintah].</ref><ref>Mahbub Djunaidy. 05 MARET 2013. Tempo, [http://www.tempo.co/read/news/2013/03/05/204465150/Menikmati-Blusukan-Kebun-dan-Pabrik-Kopi-Gumitir Menikmati Blusukan Kebun dan Pabrik Kopi Gumitir].</ref> ▼
▲Lori
Sarana yang disediakan oleh Cafe Gumitir adalah sebagai berikut:<ref name=sri/>▼
[[Berkas:Gumitir Cafe 02.jpg|jmpl|200px|Bangunan utama Cafe Gumitir pada tahun 2015]]
#Permainan ''Outbound'' (''spider web'', ''jumping dot'', ''jembatan elvis''), Flying Fox''.▼
[[Berkas:Giant wooden chair at Gumitir Cafe.jpg|jmpl|200px|Kursi kayu raksasa]]
#Kereta wisata dan kendaraan Willys mengelilingi wilayah PTPN XII Gunung Gumitir.▼
▲
#[[Kendaraaan segala medan|ATV]]▼
#[[Berkuda]].▼
#Area bermain anak, area [[perkemahan]], lapangan [[olah raga]].▼
#''Live music''.▼
#Mushola dan gedung pertemuan dekat pabrik pengolahan kopi.▼
Salah satu daya tarik ''Cafe & Rest Area Gumitir'' adalah kursi kayu raksasa dari kayu [[kayu Segawe]] (''Adentahera microsperma'') untuk tempat berteduh dan gardu pandang. Kursi ini berukuran 3x3 m², tinggi alas 2,5 meter, dan tinggi sandaran 5,3 meter.<ref name=sri/>▼
▲# Permainan ''Outbound'' (''spider web'', ''jumping dot'', ''jembatan elvis''), Flying Fox''.
▲# Kereta wisata dan kendaraan Willys mengelilingi wilayah PTPN XII Gunung Gumitir.
▲# [[Berkuda]].
▲# ''Live music''.
▲# Mushola dan gedung pertemuan dekat pabrik pengolahan kopi.
▲Salah satu daya tarik ''
===Konservasi alam===▼
==Galeri==▼
[[Berkas:Coffee plantation on Gumitir.jpg|jmpl|200px|Sebagian lahan hutan yang berubah fungsi menjadi perkebunan kopi]]
Kawasan hutan Gumitir merupakan habitat bagi [[monyet]]. Sekitar tahun 1990an, banyak penduduk sekitar yang menangkap monyet untuk dijual. Hal tersebut menyebabkan komunitas monyet di Gunung Gumitir menjadi berkurang dan tidak pernah terlihat berkeliaran bebas di tepi-tepi jalan seperti sebelumnya. Setelah ada pengawasan ketat dari Perhutani, komunitas monyet di Gunung Gumitir kembali meningkat meskipun sangat jarang dapat ditemui di tepi jalan.
Setelah [[kerusuhan 1998]], sebagian wilayah hutan Gunung Gumitir ditebang oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dan dialihfungsikan sebagai lahan perkebunan. Hal tersebut menyebabkan rusaknya wilayah hutan beserta pepohonan berusia puluhan tahun atau lebih serta peningkatan suhu udara rata-rata yang dampaknya terasa hingga ke [[Kalibaru, Banyuwangi|Kota Kalibaru]]. Hingga kini, wilayah hutan masih digunakan sebagai lahan perkebunan rakyat dengan hak sewa kepada Perum Perhutani.
Hal ini juga berdampak kepada mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar berubah menjadi petani karena banyak yang memiliki lahan garapan. Selain itu, para pengrajin [[rotan]] juga menjadi buruh tani karena bahan baku yang biasa mereka gunakan ikut hilang bersama alih fungsi lahan. Secara garis besar, alih fungsi lahan memberi dampak positif pada peningkatan kesejahteraan penduduk sekitar.<ref>Arie Kusuma Wardani. 2011. [http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Geografi/article/view/15085 Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Akibat Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan di Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150209175316/http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Geografi/article/view/15085 |date=2015-02-09 }}. Abstrak Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, [[Universitas Negeri Malang]].</ref>
▲== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Raung forestry.jpg|Gunung Gumitir (barisan rendah di kiri hingga tengah foto) dilihat dari [[Gunung Raung]]. Jalan Gumitir berlokasi di barisan pegunungan terendah pada foto.
Berkas:Welcome to Banyuwangi.jpg|Patung gandrung selamat datang ke [[Kabupaten Banyuwangi]] di sisi timur kaki Gunung Gumitir
Berkas:Gumitir 05.jpg|Gapura batas [[Kabupaten Jember]] di sisi barat kaki Gunung Gumitir
Berkas:Gumitir 02.jpg|Salah satu warung di sepanjang jalan Gunung Gumitir
Berkas:Gumitir 01.jpg|Jalan berkabut di kaki Gunung Gumitir
Berkas:Gumitir pine plantation.jpg|Kebun pinus di kaki Gunung Gumitir sebelah Barat
Berkas:Gumitir Cafe 01.jpg|Pintu masuk Cafe Gumitir, 2015
Berkas:Gumitir 06.jpg|Perkebunan dilihat dari Cafe Gumitir
Berkas:Kursi raksasa Gumitir.jpg|Kursi raksasa Gumitir menghadap ke pegunungan
</gallery>
== Lihat pula ==
* [[Daftar gunung di Indonesia]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
{{Gunung di Indonesia}}
{{Tempat Wisata Jawa Timur Timur}}
{{Topik Jember}}
[[Kategori:Gunung di Jawa Timur]]
|