Gurem ayam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Telah ditambahkan ke kategori
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
{{Wikifisasi}}
 
'''Gurem''' ({{lang-la|Ornithonyssus bursa}}) atau '''tungau unggas''' atau '''tungau tropis''' merupakan jenis [[parasit]] yang masuk dalam kategori [[ektoparasit]]. Infestasi ektoparasit ini terbukti dapat menurunkan produktivitas ternak bahkan dapat menimbulkan kematian bagi [[unggas]] muda. Dampak yang ditimbulkan dari serangan ektoparasit ini cukup serius bagi kelangsungan usaha peternakan terutama [[ternak]] [[unggas]]. Gurem umumnya dengan mudah ditemui pada [[unggas]] terutama [[ayam]] yang sedang dalam masa mengerami telurnya.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Kedang|first=Virgilius Martin Kelake|last2=Rianto|first2=Rama Adi|last3=Al Kholik|first3=Idho Anugrah|last4=Hadi|first4=Upik Kesumawati|date=2020-09-26|title=Uji Potensi Ekstrak Daun Biduri (Calotropis gigantea) sebagai Akarisida terhadap Infestasi Gurem (Ornithonyssus bursa) pada Ayam Buras|url=https://e-journal.unair.ac.id/JMV/article/view/18736|journal=Jurnal Medik Veteriner|volume=3|issue=2|pages=208|doi=10.20473/jmv.vol3.iss2.2020.208-215|issn=2581-012X|access-date=2021-05-04|archive-date=2022-11-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20221109183632/https://e-journal.unair.ac.id/JMV/article/view/18736|dead-url=no}}</ref>
'''Gurem''' atau '''kutu unggas''' merupakan jenis [[parasit]] yang masuk dalam kategori Ektoparasit. Dampak yang ditimbulkan dari serangan ektoparasit ini cukup serius bagi kelangsungan usaha peternakan terutama [[ternak]] unggas.
 
Faktor terkait infestasi gurem di sektor peternakan unggas umumnya berkaitan erat dengan manajemen pemeliharaan unggas seperti faktor [[suhu]], lingkungan, kontak antar [[spesies]] yang sakit dan manajemen pemeliharaan yang kurang efektif.<ref>{{Cite book|last="Hadi"|first=Upik Kesumawati|last2=Soviana|first2=Susi|date=2010|title=Ektoparasit: Pengenalan, Identifikasi, dan Pengendaliannya|location=Bogor|publisher=IPB Press|url-status=live}}</ref> [[Parasit]] ini dapat berpindah-pindah dari satu inang ke inang lainnya. Parasit ini juga tak jarang ditemui hinggap di dinding kandang, langit-langit kandang, lantai, dan tempat ayam mengeram. Siklus hidup gurem dimulai dari fase telur, [[larva]], [[nimfa]] dan dewasa. Ketika sudah dewasa, hama ini akan bereproduksi dengan meletakkan telur-telurnya pada bulu ayam dan sarang ayam yang sedang mengeram.
Sesuai dengan pernyataan Virgilius ''et al'' (2020) yang menyebutkan bahwa dampak dari investasi Ektoparasit pada tubuh ayam terbukti nyata menurunkan produktivitas ternak bahkan kematian. Sehingga berpotensi merugikan para pelaku usaha peternakan dalam skala besar.
 
Selain [[ayam]], hama gurem juga bisadapat menginfeksimenginfestasi unggas lainnya seperti [[bebek]], [[Itik serati|entok]], [[angsa]], [[burung dara]], [[burung puyuh]] dan unggas lainnya. Ciri dari unggas yang sudah terinfeksi hama ini bermacam-macam mulai dari gelisah, terlihat tidak nyaman, gatal-gatal, iritasi (kulit merah), nafsu makan menurun, produktivitas menurun, [[anemia]] bahkan tak jarang juga menyebabkan kematian.
Jenis Ektoparasit yang biasanya paling sering menumpang (menjadi parasit) pada tubuh unggas adalah jenis ''Ornithonyssus bursa'' atau biasa dikenal dengan nama Gurem / Tungau. Biasanya, hama ini cenderung menyerang ternak unggas yang sedang mengerami telurnya.
 
Hama ini bisa dikategorikan sebagai parasit yang hidupnya berada berada diluar tubuh inangnya (unggas). Meski berada diluar tubuh inangnya, namun hama ini bertahan hidup dengan cara menghisap darah inangnya. Hal inilah yang menyebabkan beberapa kasus anemia pada ternak unggas.
 
Selain itu, Hadi dan Soviana (2010) juga menambahkan bahwasanya terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada penyebaran ektoparasit ini diantaranya [[suhu]], lingkungan, kontak antar [[spesies]] yang sakit dan manajemen pembudidayaan yang kurang efektif.
 
Cara hidup [[hama]] ini adalah berpindah-pindah dari satu ternak ke ternak lainnya. Bahkan tak jarang juga hinggap di dinding kandang, langit-langit kandang, lantai, dan tempat ayam mengeram. Siklus hidup gurem / tungau unggas ini dimulai dari fase telur, larva, nimfa dan dewasa. Ketika sudah dewasa, hama ini akan bereproduksi dengan meletakkan telur-telurnya pada bulu ayam dan sarang ayam mengeram.
 
Selain ayam, hama gurem juga bisa menginfeksi unggas lainnya seperti bebek, entok, angsa, burung dara, burung puyuh dan unggas lainnya. Ciri dari unggas yang sudah terinfeksi hama ini bermacam-macam mulai dari gelisah, terlihat tidak nyaman, gatal-gatal, iritasi (kulit merah), nafsu makan menurun, produktivitas menurun, anemia bahkan tak jarang juga menyebabkan kematian.
 
== Menular ke manusia ==
Baris 21 ⟶ 14:
 
== Langkah pencegahan ==
Meskipun hama ini masih terus menghantui para pelaku usaha peternakan unggas, namun ada beberapa langkah pencegahan untuk meminimalisir penyebaran parasit ini. Salah satunya dengan memperketat [[''biosecurity''|<nowiki>''</nowiki>''biosecurity''<nowiki>''</nowiki>]] dan [[sanitasi]] kandang.
 
Dalam menerapkan ''biosecurity'' dan sanitasi kandang yang ketat, tentunya dibutuhkan kesadaran dari seluruh peternak. Adapun kegiatan tersebut meliputi membatasi lalu lintas manusia, lalu lintas kendaraan, lalu lintas ternak liar dan selalu menjaga kebersihan seluruh area kandang.
 
Selain itu, langkah pencegahan lainnya juga harus dioptimalkan seperti memisahkan ayam yang sedang mengeram, mengevaluasi kualitas sirkulasi udara (tungau suka kelembaban tinggi), mengevaluasi intensitas cahaya (tungau tidak tahan terhadap panas terik matahari). Langkah-langkah ini akan mampu meminimalisir penyebaran hama gurem dalam kandang.
 
== Pengendalian ==
SalahPengendalian satugurem carayang ampuhpaling dalamefektif mengendalikanadalah hama gurem ini adalahdengan menggunakanpenggunaan [[akarisida]]. AkarisidaUmumnya merupakan kelompok pestisidaakarisida yang ampuhdigunakan dalamdi membasahikalangan ektoparasit.peternak Berbagaiunggas jenisadalah akarisida yangsintetik paling sering digunakan oleh peternak adalahgolongan [[sipermetrin]], [[kumafos]], [[malathion]], [[karbaril]] dan lainnya (sesuai dosis anjuran). SemuaBeberapa jenispenelitian akarisidamelaporkan tadi merupakanpenggunaan akarisida sintetik yang memiliki efek negatif seperti residu yang menempel pada daging dan telur, resistensi ektoparasit terhadap akarisida, membunuh musuh alami gurem, dan mencemari lingkungan sekitar.<ref name=":0" /> Beberapa penelitian telah melaporkan kandungan senyawa tertentu yang berpotensi dijadikan bioakarisida. Salah satu hasil riset melaporkan daun biduri efektif mengendalikan gurem pada ayam.
 
Selain itu, kita juga bisa menggantikan akarisida dengan bioakarisida. Bioakarisida merupakan akarisida yang berasal dari bahan alami. Meskipun alami, efektivitas bioakarisida tidak kalah dengan akarisida pabrikan. Salah satu bahan alami untuk mendapatkan bioakarisida adalah tanaman [[biduri]] (''Calotropis gigantea''). Sesuai dengan hasil riset yang dilakukan oleh Virgilius ''et al'' (2020) yang membuktikan bahwa konsentrasi ekstrak daun biduri 6 g/l efektif mereduksi populasi gurem ayam hingga mencapai 100%.
 
Dengan mengedepankan efektivitas pestisida yang terbuat dari bahan alami, tentunya masih terdapat beberapa tanaman lainnya yang bisa dijadikan pestisida alami untuk menanggulangi hama gurem ini seperti air daun tembakau. Seperti yang kita ketahui bersama jika tembakau mengandung zat nikotin yang cukup berbahaya bagi manusia.
 
[[Nikotin]] ini bisa kita manfaatkan untuk membasmi serangga. Selain murah dan praktis, cara membuatnya juga terbilang mudah yaitu dengan merendam daun tembakau sebanyak 3 ons ke dalam air hangat sebanyak 1 liter, lalu diamkan selama 24 jam. Keesokan harinya, barulah larutan ini bisa dipakai sebagai pestisida alami untuk menyemprot seluruh area kandang yang terindikasi terserang hama gurem.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
Kedang, V.M.K, Rama, A.R, Idho, A.A.K, Upik, K.H. 2020. Uji Potensi Ekstrak Daun Biduri (Calotropis gigantea) sebagai Akarisida terhadap Infestasi Gurem (Ornithonyssus bursa) Pada Ayam Buras. Jurnal Medik Veteriner. Vol 3 No 2 Hal 208 - 215.
 
Hadi, U.K, Soviana, S. 2010. Ekoparasit: Pengenalan, Identifikasi dan Pengendaliannya. IPB Press, pp: 1 - 6.
 
https://ulahkita.com/obat-gurem-ayam/ Cara Mengatasi Gurem Pada Ayam. Beserta Cara Membuat Obatnya.
 
http://info.medion.co.id Mengatasi Kutuan Yang Mengganggu.
 
<nowiki>http://bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/post/tips-mengatasi-hama-gurem-pada-ayam</nowiki>. Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang. Kementerian Pertanian. Diakses pada tanggal 30 April 2021 Jam 07.15 WIB.
[[Kategori:Tungau]]
[[Kategori:GuremKutu]]