Gut (ritual): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Korean.Folk.Village-Minsokchon-01.jpg|thumbjmpl|rightka|200px|Persiapan ritual gut.]]
'''Gut''' (굿) adalah suatu ritual yang dilakukan untuk memohon berkat dan kesejahteraan manusia kepada [[dewa]] dalam [[Shamanisme Korea]], kepercayaan asli [[Bangsa Korea|masyarakat Korea]].<ref name="satu">{{cite book
|last=
Baris 10:
|location=Junggu, Seoul
|isbn=
|pages= 130-131}}</ref><ref name="dua">{{cite book|last=|first=|coauthors=|year=2002|month=|title=An Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words|url=https://archive.org/details/illustratedguide0000unse_j0p0|publisher=Hakgojae Publishing Co|location=Seoul|isbn= 89-8546-98-1|pages= [https://archive.org/details/illustratedguide0000unse_j0p0/page/316 316]-318}}</ref><ref name="tiga">{{cite book|last=Kim|first=Soo-nam|coauthors=|year=2005|month=|title=Gut, Korean Shamanic Ritual, Songs Calling Spirits|publisher=Youlhwadang|location=Paju-si, Gyeonggi|isbn=89-301-0178-x|pages= 15-17 }}</ref><ref name="empat">{{cite book|last=Howard|first=Keith|coauthors=|year=1998|month=|title=Korean Shamanism, Revivals, Survivals, and Change|publisher=Seoul Press|location=Seoul|isbn= 89-7225-094-5|pages= 21-78 }}</ref><ref name="lima">{{en}}[http://www.koreatimes.co.kr/www/news/art/2009/11/145_9458.html Music of Shamans to Be Featured] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305020653/http://www.koreatimes.co.kr/www/news/art/2009/11/145_9458.html |date=2016-03-05 }}, ''koreatimes''. Diakses pada 14 Mei 2010.</ref> Pada saat ini, gut dilaksanakan baik sebagai ritual dan pertunjukkan [[kesenian]] yang memadukan permainan musik, menyanyi dan menari.<ref name="satu"/> Pada masa lalu, gut diselenggarakan sebagai upacara bersifat nasional untuk memohon keberkatan bagi [[bangsa]] dan [[negara]], kemudian bentuk-bentuknya berkembang di masyarakat.<ref name="satu"/> Setiap gut yang diselenggarakan berbeda-beda menurut wilayah serta karakter dan kemampuan [[mudang]].<ref name="satu"/>
 
== Sejarah ==
{{main|Sansin}}
Berbagai catatan sejarah menuliskan bahwa [[orang Korea]] telah melaksanakan gut semenjak zaman kuno.<ref name="village">{{en}} {{cite journal
| author = Im Dong-kwon
| year = 1994
Baris 23:
| issue =
| pages = 7-11
| doi =
| id =
| url = http://koreana.kf.or.kr/pdf_file/1994/1994_SPRING_E006.pdf
| format =
| accessdate = 15 Juni 2010
| archive-date = 2016-10-03
| archive-url = https://web.archive.org/web/20161003180141/http://koreana.kf.or.kr/pdf_file/1994/1994_SPRING_E006.pdf
| dead-url = yes
}}</ref> Catatan [[Cina]] kuno dari [[Dinasti Tang]] menuliskan masyarakat [[Silla]] dan [[Baekje]] melakukan ritual-ritual untuk memuja dewa-dewa gunung.<ref name="village"/> ''Catatan Sejarah Tiga Kerajaan'' ([[Samguk Yusa]]) menuliskan bahwa [[Dangun]], tokoh yang mendirikan kerajaan pertama bangsa Korea, menjelma menjadi dewa gunung saat ia meninggal.<ref name="village"/>
 
Masyarakat tradisional Korea mengenal banyak [[dewa]] dan akan mengadakan berbagai [[upacara]] sesuai tingkatan dan kekuatan yang dimiliki dewa-dewa tersebut.<ref name="village"/> Terdapat berbagai macam dewa yang dipuja, antara lain dewa [[kelahiran]], dewa [[tanah]], dewa pelindung, dewa [[dapur]] dan sebagainya.<ref name="village"/> Semua dewa ini biasanya disembah secara individu atau secara bersama-sama dalam [[keluarga]], sedangkan upacara penyembahan dewa penjaga desa dan dewa gunung selalu dilakukan oleh satu desa dengan mengadakan ritual besar.<ref name="village"/>
 
Ritual gut mengalami pasang surut seiring dengan sejarah [[Shamanisme Korea|Shamanisme di Korea]].<ref name="new york"/><ref name="musik"/> Pada masa [[Dinasti Joseon]] (1397-1910), Shamanisme ditekan oleh [[pemerintah]] dan [[dukun]] menempati [[status sosial]] yang paling rendah.<ref name="musik"/> Pada masa penjajahan [[Jepang]] (1910-1945), praktik gut dilarang.<ref name="musik"/> Baru pada tahun 1960-an, saat pemerintah [[Korea Selatan]] gencar melestarikan bentuk-bentuk [[kebudayaan]] daerah seperti tarian dan [[musik]] tradisional sebagai warisan budaya nasional, Shamanisme dan praktik gut mulai kembali berkembang.<ref name="musik"/> Sejak saat itu, sebanyak 12 gut yang terdiri dari ritual [[tarian]] dan [[musik]] telah dijadikan [[Warisan Budaya Nonbendawi Korea Selatan]].<ref name="musik"/>
Baris 37 ⟶ 40:
 
== Prosesi ==
[[Berkas:Korea-Mudang perfermingperforming gut-01.jpg|thumbjmpl|rightka|Upacara gut]]
 
Terdapat tiga faktor penting dalam prosesi gut, yakni [[dewa]] yang menjadi objek kepercayaan, para peserta yang memohon, serta [[mudang]] sendiri yang menjadi penghubung antara keduanya.<ref name="satu"/>
Baris 45 ⟶ 48:
Komposisi sebuah gut terdiri dari:
* ''Bujeong'': Ini merupakan adalah ritual pensucian.<ref name="tiga"/> Pertama-tama area untuk menyelenggarakan ritual dibersihkan lalu arwah-arwah dan [[dewa]] mulai dipanggil.<ref name="tiga"/> Tempat yang telah disucikan menggunakan [[air]] dan [[api]] dianggap sakral.<ref name="tiga"/> Setelah itu mudang akan menyanyikan ''muga'' (lagu dukun) sambil memainkan [[genderang]].<ref name="tiga"/><ref name="musik"/>
 
* ''Cheongbae'' adalah melantunkan [[syair]] untuk mengundang [[dewa]] dan [[arwah]] memasuki tempat upacara.<ref name="tiga"/> Ritual cheongbae bisa dilakukan berbeda-beda.<ref name="tiga"/> Biasanya ritual ini dilaksanakan setiap awal upacara, namun bisa pula di bagian-bagian lain.<ref name="tiga"/> Isi syair mudang adalah deskripsi tentang dewa dan legendanya yang diikuti musik dan tarian.<ref name="tiga"/>
 
* ''Gochuk dan sintak'': Pada bagian ini, para tamu diundang untuk [[menyanyi]] dan menari serta mengucapkan permintaan.<ref name="tiga"/> Mudang akan mengalami kerasukan dan berkomunikasi dengan dunia [[gaib]], dimana arwah atau dewa akan berbicara melalui dirinya.<ref name="tiga"/> Ini dinamakan ''gongsu junda'' atau ''gongsu naerinda''.<ref name="tiga"/>
 
* ''Osin'' atau menghibur [[dewa]] adalah ritual mengundang dewa dan proses berinteraksi dengannya.<ref name="tiga"/> Pada ritual ini para tamu ikut serta menari dan menyanyi.<ref name="tiga"/>
 
* ''Songsin'': Ritual ini mengantarkan [[dewa]] dan para pengikutnya pulang.<ref name="tiga"/> Ritual ini diakhiri dengan cara yang berbeda-beda di setiap wilayah.<ref name="tiga"/> Ada yang membakar dekorasi yang menjadi benda simbolis upacara.<ref name="tiga"/> Pada masyarakat pesisir, hal ini dilakukan dengan melarung bahan makanan ke laut.<ref name="tiga"/>
 
== Pelaku gut ==
{{main|Mudang}}
[[Berkas:Hyewon-Munyeo.sinmu.jpg|thumbjmpl|rightka|200px|Lukisan Mudang pada zaman [[Dinasti Joseon]].]]
 
Pelaku gut adalah dukun yang dapat dikategorikan menjadi dukun wanita ([[mudang]]) atau dukun pria ([[baksu]]).<ref name="musik">{{cite book
|authorlink= Yong-Shik Lee
|year=
|title= Religious Music : Shamanism
|edition=
|url= http://www.ncktpa.go.kr/eng/aboutg/pdf/musicofkorea_13.PDF
|accessdate= 2010-06-16
|pages= 159-170
}}{{Pranala mati|pagesdate=Maret 1592021 |bot=InternetArchiveBot |fix-170attempted=yes }}</ref> Namun, pada umumnya mudang lebih banyak ditemui daripada baksu.<ref name="new york">{{en}}[http://www.nytimes.com/2007/07/06/world/asia/06iht-shaman.1.6527738.html?_r=1 In the age of the Internet, Korean shamans regain popularity] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230812025822/https://www.nytimes.com/2007/07/06/world/asia/06iht-shaman.1.6527738.html?_r=1 |date=2023-08-12 }}, ''New York Times. Diakses pada 16 Juni 2010.</ref>
 
Mudang mendemonstrasikan ritual gut dengan perilaku di luar kesadaran, seperti berjalan di atas parang, membangunkan [[jiwa]] orang mati atau menjadi sarana penyampaian pesan gaib kepada orang-orang.<ref name="dua"/>
Baris 85:
[[Musik]] gut menampilkan pertunjukkan yang lebih dominan akan sisi [[hiburan]] dibanding [[ritual]]. Oleh karena itu, sebuah gut tampak seperti perayaan yang meriah dan ramai.<ref name="musik"/> Musik ritual gut dapat dikategorikan menjadi 5 jenis variasi berdasarkan daerah asalnya di [[Semenanjung Korea]], antara lain musik gut barat laut dan tengah dari [[Korea Utara|Korea bagian utara]], musik gut daerah timur, barat daya dan [[Jeju]] berasal dari [[Korea Selatan|Korea bagian selatan]].<ref name="musik"/>
 
Mudang menyanyikan lagu dan memainkan alat musik untuk mengiringi jalannya gut.<ref name="musik"/> Nyanyian ini dinamakan [[Muga]] atau "Nyanyian Dukun".<ref name="musik"/> Fungsi dari lagu adalah untuk mengundang, menghibur, memuji dan mengantar pulang dewa-dewa yang disembah.<ref name="musik"/>
 
Setiap musik gut memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing, karena setiap mudang memiliki cara-cara yang berbeda dalam menampilkannya.<ref name="musik"/> ''Gangsin mudang'' yang bukan terlahir dari [[keluarga]] [[dukun]], mendapatkan pengalaman pertunjukkan dari usahanya sendiri, sementara ''Seseup mudang'' dari Korea bagian selatan mendapatkan pelatihan dari keluarganya dan lebih sering memainkan alat-alat musik sebagai pengiring.<ref name="musik"/> Ia pun disebut juga sebagai seorang pemain musik disamping sebagai [[dukun]].<ref name="musik"/> Oleh karena itu, gut Korea bagian selatan lebih kaya akan pertunjukkan [[musik]].<ref name="musik"/>
 
== Dewa-dewa yang disembah ==
[[Berkas:Minhwa-Sansindo-01.jpg|thumbjmpl|rightka|Sansin, dewa gunung.]]
Terdapat banyak [[dewa]] yang disembah pada [[altar]], yang dikategorikan menjadi dua, yakni dewa [[vegetarian]] ''(so)'' dan [[karnivora]] ''(yuk)''.<ref name="empat"/> Ketiga jenis dewa vegetarian adalah ''tiga Buddha'', ''chilseong'' (tujuh bintang biduk), ''yongwang'' (raja naga 4 lautan).<ref name="empat"/> Jenis dewa yang vegetarian maupun karnivora adalah ''sanshin'' ([[arwah]] [[gunung]]).<ref name="empat"/> Jenis dewa karnivora adalah ''paengma shinjang'' (jenderal dewa kuda putih), ''obang shinjang'' (jenderal dewa 5 penjuru), dan ''changgun'' (jenderal).<ref name="empat"/>
 
Dewa vegetarian merupakan mahkluk surgawi (''cheonsin'') dan jiwa kosmik (''chayon'') yang sedikit melakukan kontak dengan manusia.<ref name="empat"/> Chilseong dianggap sebagai dewa agung, sementara raja naga berhubungan dengan [[langit]], [[bumi]] dan [[manusia]].<ref name="empat"/> Dewa karnivora diberi sajian minum [[minuman keras]] dan berhubungan dekat dengan manusia.<ref name="empat"/> Jenderal dewa merupakan mahkluk surgawi namun jenderal berasal dari [[manusia]].<ref name="empat"/>
Baris 106:
 
== Pranala luar ==
* {{en}}[http://jikimi.cha.go.kr/english/world_heritage_new/intangible_treasure_07.jsp?mc=EN_04_02 Jeju Rites for Goddess of Wind] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100608080535/http://jikimi.cha.go.kr/english/world_heritage_new/intangible_treasure_07.jsp?mc=EN_04_02 |date=2010-06-08 }}
* (video) [http://www.youtube.com/watch?v=BZ1uIR0e0bo Jeju Chilmeoridang Yeongdeung-gut] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221220215654/https://www.youtube.com/watch?v=BZ1uIR0e0bo |date=2022-12-20 }}
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Budaya Korea]]
[[Kategori:KepercayaanMuisme]]