Uludanau, Sindang Danau, Ogan Komering Ulu Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sekilah Sejarah Berdirinya Uludanau OKU Selatan, merupakan desa pemekaran yang sekarang sudah menjadi kota Kecamatan Sindang Danau Kabupaten OKU Selatan dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada.
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kata Sumatra menjadi Sumatera, per diskusi
 
(23 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{amboxdesa
|peta type = content =
|nama =Uludanau
| image = [[Berkas:Info blue.svg|40px|Informasi|link=]]
|provinsi =Sumatera Selatan
| text = '''Subjek artikel ini tidak memenuhi''' {{ #switch: {{lc:{{{1}}}}}
|dati2 =Kabupaten
| notability = '''[[Wikipedia:Kelayakan artikel|Kelayakan artikel]]'''
|nama dati2 =Ogan Komering Ulu Selatan
| kelayakan tokoh
|kecamatan =Sindang Danau
| tokoh
|kode pos =
| biografi = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/tokoh|pedoman kelayakan biografi]]
|luas =... km²
| kelayakan akademis
|penduduk =... jiwa
| akademik
|kepadatan =... jiwa/km²
| akademis = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/akademis|pedoman kelayakan akademis]]
}}
| kelayakan buku
'''Uludanau''' adalah sebuah desa/dusun di wilayah [[Sindang Danau, Ogan Komering Ulu Selatan|kecamatan Sindang Danau]], [[kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan]], [[provinsi]] [[Sumatera Selatan]], [[Indonesia]].
| buku = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/buku|pedoman kelayakan buku]]
| kelayakan organisasi dan perusahaan
| institusi
| perusahaan
| organisasi = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/organisasi dan perusahaan|pedoman kelayakan organisasi dan perusahaan]]
| produk = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/organisasi dan perusahaan#Produk dan jasa|pedoman kelayakan produk dan jasa]]
| kelayakan fiksi
| fiksi = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/fiksi|pedoman kelayakan fiksi]]
| kelayakan musik
| musik = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/musik|pedoman kelayakan musik]]
| kelayakan angka
| angka = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/angka|pedoman kelayakan angka]]
| kelayakan situs
| situs
| web = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/situs|pedoman kelayakan situs]]
| episode televsi
| episode = [[Wikipedia:Kelayakan artikel/episode televisi|pedoman kelayakan episode televisi]]
| lain-lain
| other = pedoman kelayakan {{{2}}}
| usulan
| proposed = usulan pedoman untuk '''[[Wikipedia:Kelayakan artikel|kelayakan]]''' ''(lihat {{{2}}})''
| '''[[Wikipedia:Kelayakan artikel|kriteria kelayakan umum]]''' maupun kebijakan kelayakan Wikipedia lainnya: [[Wikipedia:Kelayakan artikel/tokoh|Tokoh]], [[Wikipedia:Kelayakan artikel/organisasi dan perusahaan|Organisasi]], atau [[Wikipedia:Kelayakan artikel/web|Web]].<!-- [[Wikipedia:Notability (people)|Biographies]], [[Wikipedia:Notability (books)|Books]], [[Wikipedia:Notability (organizations and companies)|Companies]], [[Wikipedia:Notability (fiction)|Fiction]], [[Wikipedia:Notability (music)|Music]], [[Wikipedia:Avoid neologisms|Neologisms]], [[Wikipedia:Notability (numbers)|Numbers]], [[Wikipedia:Notability (web)|Web content]], or several [[Template:Notabilityguide|proposals]] for new guidelines -->}}
 
== Sejarah ==
Anda dapat membantu [{{fullurl:{{FULLPAGENAME}}|action=edit}} mengembangkan] artikel ini agar memenuhi unsur kelayakan. Cara yang paling tepat adalah mencari dan mencantumkan [[Wikipedia:Kutip sumber tulisan|referensi]] dari [[Wikipedia:Sumber terpercaya|sumber-sumber]] dari pihak ketiga. Apabila dalam dua minggu artikel ini belum memenuhi kelayakan, Anda dapat [[Wikipedia:Pengalihan|mengalihkan]], [[Wikipedia:Penggabungan|menggabungkan]], atau memberikan {{tl|hapus:kelayakan}}, sesuai dengan [[Wikipedia:Kebijakan penghapusan]]. {{#if:|<small>Tag ini telah diberikan sejak [[Wikipedia:Warung Kopi/Kembangkan|'''{{{tanggal}}}''']].</small>}}
Pada tahun 1888 yaitu saat [[gunung Krakatau]], meletus desa ini sudah ada, buktinya banyak cerita tentang hujan abu akibat gunung Krakatau meletus.<ref>Sawidah, 1957</ref> Kemudian Danau Rakihan itu sendiri merupakan danau akibat gunung meletus atau bisa disebut kawah gunung karena disekitar danau itu dulu banyak ditemukan batu-batu bekas terbakar yang tentunya akibat gunung meletus, dan masih sering muncul belerang yang sering mewarnai air danau tersebut jika terjadi angin kencang/badai.<ref>Observasi tahun 1968</ref> Pendiri dusun ini pindahan dari Semendo Darat daerah [[Kabupaten Muara Enim]].
}}{{#if:||[[kategori:Artikel yang perlu rujukan kelayakan]]}}
SEKILAS SEJARAH SINGKAT ULUDANAU RAKIHAN (by: AZ.MARZUQ)
 
Dusun Uludanau ini didirikan sekitar tahun 1700-1800 dengan pendirinya antara lain: Puyang Tamtu Agung dan Puyang Bangseraje. Nama asli dusun Uludanau sebelum menjadi Uludanau adalah dusun '''Tanjung Beringin'''.<ref>Mazrul Uludanau, 2014</ref> yang berada disekitar masjid Al Hidayah Uludanau sekarang. Pada waktu gunung Krakatau meletus di desa Uludanau juga kena hujan abu vulkanik. Saat itu dusun Uludanau jumlah rumahnya belum sampai 100 buah dan termasuk dalam wilayah [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan|OKU (Ogan Komering Ulu) Selatan]]. Dahulunya, Uludanau masuk wilayah Bengkulu Selatan dengan ibu kota kewedanan Bintuhan, Kresidenan Bengkulu, Provinsi Sumatera Selatan (yang dikenal dengan Sumatera bagian selatan). Dengan perjuangan para tetua seperti alm. KH. Abd. Razak, alm. KH. Bustami, alm. KH. Marzuki dan beberapa lainnya masih di zaman Belanda desa ini masuk wilayah Kewedanan Muaradua Kresidenan Palembang,<ref>H.Marzuki, 1966</ref> yang kemudian berubah menjadi [[Provinsi]] [[Sumatera Selatan]] dengan [[Kabupaten Ogan Komering Ulu]] (OKU).
Pada tahun 1888 yaitu saat gunung Krakatau meletus desa ini sudah ada, buktinya banyak cerita tentang hujan abu akibat gunung Krakatau meletus (Sawidah, 1957). Kemudian Danau Rakihan itu sendiri merupakan danau akibat gunung meletus atau bisa disebut kawah gunung karena disekitar danau itu dulu banyak ditemukan batu-batu bekas terbakar yang tentunya akibat gunung meletus, dan masih sering muncul belerang yang sering mewaernai air danau tersebut jika terjadi angin kencang/badai (Observasi 1968). Pendiri dusun ini pindahan dari Semendo Darat daerah Kabupaten Muara Enim Dusun Uludanau ini didirikan sekitar tahun 1700-1800 dengan pendirinya antara lain: Puyang TAMTU AGUNG DAN PUYANG BANGSERAJE. nama asli dusun Uludanau sebelum menjadi Uludanau adalah dusun TANJUNG BERINGIN (Mazrul Uludanau, 2014) yang berada disekitar masjid Al Hidayah Uludanau sekarang.Pada waktu gunung Krakatau meletus di desa uludanau juga kena hujan abu vulkanik, saat itu dusun uludanau rumahnya belum sampai 100 buah rumah. Sedangkan Uludanau masuk dalam wilayah OKU Selatan. Dahulunya Uludanau masuk wilayah Bengkulu Selatan dengan ibu kota kewedaan Bintuhan Kresidenan Bengkulu Propinsi Sumatera Selatan (yang dikenal dengan Sumatera bagian selatan). Dengan perjuanagn para tetua seperti alm. KH. Abd. Razak, alm. KH. Bustami, alm. KH. Marzuki dan beberapa lainnya masih dizaman Belanda desa ini masuk wilayah Kewedanaan Muaradua Kresidenan Palembang(H.Marzuki, 1966), kemudian berubah menjadi Propinsi Sumatera Selatan dengan Kabupaten OKU. Sekarang Kabupaten OKU sudah dimekarkan menjadi empat yaitu : Kota Baturaja, Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur dan Kabupaten OKU Selatan. Yang dahulunya Uludanau masuk Kecamatan Pulau Beringin sekarang sudah menjadi kota kecamatan dari Kecamatan Sindang Danau UU No.37 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003. . Setiap Kresidenan menjadi propinsi yaitu Propinsi Sumatera Selatan, Propinsi Lampung dan Propinsi Bengkulu. Dulu Babel masih wailayah Sumatera Selatan.Puyang Lebih Penghulu temannya Puyang PENGHULU yang terkenal sebagai pejuang kemerdekaan. Puyang Penghulu lahir di Ulu Danau dengan turun temurun tunggu tubang turun ke rumah Tamah masih puyang keturunan keluarga admin (H.Sabaruddin, 2014), . Kemudian ada seorang yang konon merupakan pelarian dari tentara Arab Saudi yang tidak mau tunduk kepada kekuasaan Wahabi zaman itu akhirnya menetap di Ulu Danau namanya Said Hasyim yang dikubur di "Sawah Ilie", isterinya Maspinah (Observasi, 1976). Awalnya Ulu Danau adalah sebuah desa dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Namun demikian seiring dengan perjalanan waktu dan berkembangnya pembangunan, maka keberadaan ulu danau juga ikut berkembang. Pada tahun enam puluhan dan sebelumnya nasib rakyat Ulu danau tidak jauh berbeda dengan nasib rakyat pedesaan lainnya, terutama sekali masalah transportasi yang selalu menjadi momok bagi masyarakat. Betapa tidak, sebagai rakyat pedesaan dengan penghasilan dari perkebunan kopi yang perlu dipasarkan ke luar daerah memerlukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki dan menggunakan alat angkut kuda beban. Penulis sendiri pada waktu masih belia sangat sering berjalan kaki untuk menjual hasil pertanian dan usaha orang tua. Pada era 70-an, perkembangan masyarakat mulai berubah ditandai dengan munculnya seorang putera daerah yaitu H.Alimarwan Hanan SH yang pada saat itu ikut bergabung ke Partai Politik dan berhasil menjadi anggota DPRD Propinsi. Sejak munculnya putera daerah menjadi anggota legislatif daerah maka seiring itu pula perkembangan desa Ulu Danau mulai berbenah diri, terutama sekali dengan perjuangan dari Alimarwan Hanan tersebut transportasi menuju Ulu Danau mulai diperbaiki walaupun memerlukan tahapan tahapan yang melelahkan, hingga sekarang sudah bisa menembus wilayah Bengkulu Selatan dengan kendaraan roda empat. Alhamdulillah sebelum H.Alimarwan Hanan hijrah ke Jakarta untuk menjadi anggota DPR pusat, maka nasib masyarakat Ulu Danau mulai berubah yaitu dengan semakin baiknya transportasi darat ke daerah tersebut. Perkembangan berikutnya yaitu setelah Alimarwan Hanan diangkat menjadi Menteri Koperasi dan UKM (2004-2009), maka masyarakat desa Ulu Danau ikut merasakan buah perjuangan beliau antara lain dengan munculnya berbagai kegiatan koperasi dan industri kecil di desa Ulu danau sebagai binaan dari Departemen Koperasi dan UKM wilayah Sumatera Selatan. Tidak hanya itu bahkan sekarang disesa uludanau yang tadinya gelap gulita sudah memiliki penerangan listrik melalui listrik PLN kerja sama dengan PLTA binaan koperasi, bahkan sekarang di uludanau sudah memiliki Air bersih dengan mengalirkan air bersih dari "Aik Pikhi'an" yang jernih dan sudah mengalir ke rumah-rumah penduduk Ulu danau. Penulis sendiri adalah putra dari H.Marzuki masih masuk keluarga besar dari kakanda H.Alimarwan Hanan SH yang berada dirantauan, namun karena keadaan belum dapat menyumbangkan apapun untuk masyarakat dusun laman. Cukup dulu tulisan kali ini, sampai jumpa di kesempatan lain. Jangan lupa kita kirim do'a dan fatihah buat alm.puyang Lebih Penghulu dan Puyang Pendiri dusun Uludanau, Puyang Pendiri Suku Semende yaitu Puyang Nurqadim yang terkenal dengan nama Puyang Awak. kemudian pejuang (pindah daerah istilah mereka) yaitu alm. KH. Abd. Razak, alm.KH. Marzuki, alm.KH. Bustami dan lain-lain dan pejuang terakhir yaitu alm. H. Alimarwan Hanan yang telah berjuang mengangkat derajat kehidupan suku semende umumnya, daerah Uludanau dan sekitarnya. Alfaaatihah
 
Sekarang Kabupaten OKU sudah dimekarkan menjadi empat yaitu: [[Kota Baturaja]], [[Kabupaten Ogan Komering Ulu|Kabupaten OKU]], [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur|Kabupaten OKU Timur]] dan [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan|Kabupaten OKU Selatan]]. Yang dahulunya Uludanau masuk Kecamatan Pulau Beringin sekarang sudah menjadi kota kecamatan dari [[Sindang Danau, Ogan Komering Ulu Selatan|Kecamatan Sindang Danau]].<ref>UU No.37 Tahun 2003 tanggal&nbsp;18 Desember&nbsp;2003.&nbsp;</ref> Setiap Kresidenan menjadi provinsi yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi [[Lampung]] dan Provinsi [[Bengkulu]]. Dulu Babel masih wilayah Sumatera Selatan.
'''By. AZRO'I MARZUKI (Az Marzuq)'''
 
Puyang Lebih Penghulu temannya Puyang Penghulu yang terkenal sebagai pejuang kemerdekaan. Puyang Penghulu lahir di Ulu Danau dengan turun temurun tunggu tubang turun ke rumah Tamah masih puyang keturunan keluarga admin.<ref>H.Sabaruddin, 2014</ref> Kemudian ada seorang yang konon merupakan pelarian dari tentara Arab Saudi yang tidak mau tunduk kepada kekuasaan Wahabi zaman itu akhirnya menetap di Ulu Danau namanya Said Hasyim yang dikubur di "Sawah Ilie", isterinya Maspinah.<ref>Observasi, 1976</ref>
 
Awalnya Ulu Danau adalah sebuah desa dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Namun demikian seiring dengan perjalanan waktu dan berkembangnya pembangunan, maka keberadaan Ulu danau juga ikut berkembang. Pada tahun enam puluhan dan sebelumnya nasib rakyat Ulu danau tidak jauh berbeda dengan nasib rakyat pedesaan lainnya, terutama sekali masalah transportasi yang selalu menjadi momok bagi masyarakat. Betapa tidak, sebagai rakyat pedesaan dengan penghasilan dari perkebunan kopi yang perlu dipasarkan ke luar daerah memerlukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki dan menggunakan alat angkut kuda beban.<ref>Penulis sendiri (Azro'i Marzuki) pada waktu masih belia sangat sering berjalan kaki untuk menjual hasil pertanian dan usaha orang tua.</ref>
 
Pada era 70-an, perkembangan masyarakat mulai berubah ditandai dengan munculnya seorang putera daerah yaitu H. Alimarwan Hanan SH yang pada saat itu ikut bergabung ke Partai Politik dan berhasil menjadi anggota DPRD Provinsi. Sejak munculnya putera daerah menjadi anggota legislatif daerah maka seiring itu pula perkembangan desa Ulu Danau mulai berbenah diri, terutama sekali dengan perjuangan dari Alimarwan Hanan tersebut transportasi menuju Ulu Danau mulai diperbaiki walaupun memerlukan tahapan tahapan yang melelahkan, hingga sekarang sudah bisa menembus wilayah Bengkulu Selatan dengan kendaraan roda empat. Alhamdulillah sebelum H.Alimarwan Hanan hijrah ke Jakarta untuk menjadi anggota DPR pusat, maka nasib masyarakat Ulu Danau mulai berubah yaitu dengan semakin baiknya transportasi darat ke daerah tersebut. Perkembangan berikutnya yaitu setelah Alimarwan Hanan diangkat menjadi Menteri Koperasi dan UKM (2001-2004), maka masyarakat desa Ulu Danau ikut merasakan buah perjuangannya antara lain dengan munculnya berbagai kegiatan koperasi dan industri kecil di desa Ulu danau sebagai binaan dari Dinas Koperasi dan UKM wilayah Sumatera Selatan. Tidak hanya itu bahkan sekarang disesa uludanau yang tadinya gelap gulita sudah memiliki penerangan listrik melalui listrik PLN kerja sama dengan PLTA binaan koperasi, bahkan sekarang di Uludanau sudah memiliki air bersih dengan mengalirkan air bersih dari "Aik Pikhi'an" yang jernih dan sudah mengalir ke rumah-rumah penduduk Ulu danau.<ref>Penulis (Azro'i Marzuki) sendiri adalah putra dari H.Marzuki masih masuk keluarga besar dari kakanda H.Alimarwan Hanan SH yang berada dirantauan, namun karena keadaan belum dapat menyumbangkan apapun untuk masyarakat dusun laman.</ref>
 
== Para tokoh ==
* Puyang Lebih Penghulu dan Puyang Pendiri dusun Uludanau,
* Puyang Pendiri Suku Semende yaitu Puyang Nurqadim yang terkenal dengan nama Puyang Awak.
* Pejuang (pindah daerah istilah mereka) yaitu alm. KH. Abd. Razak, alm. KH. Marzuki, alm. KH. Bustami dan lain-lain dan pejuang terakhir yaitu alm. H. Alimarwan Hanan yang telah berjuang mengangkat derajat kehidupan suku semende umumnya, daerah Uludanau dan sekitarnya. Alfaaatihah<ref name=Marzuq>Sekilas Sejarah Singkat Uludanau Rakihan. Ditulis oleh Azro'i Marzuki (Az. Marzuq).</ref>
== Tempat wisata ==
Tempat wisata yang ada di desa Uludanau:
 
# Danau rakihan
# Cuhup tinggi
# Cuhup endap
# Aik jehenih
 
== Lihat pula ==
* [[Sali Payak]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Uludanau, Sindang Danau, Ogan Komering Ulu Selatan| ]]
[[Kategori:Sindang Danau, Ogan Komering Ulu Selatan]]