Stabat, Langkat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Penggunaan kode HTML pada Wiki)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kata Sumatra menjadi Sumatera, per diskusi
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kecamatan
|nama = Stabat<br>كوتا ستابت
[[Berkas:|foto =Kecamatan Stabat, Langkat 01.jpg|jmpl|Kantor Kecamatan Stabat]]
|gambar=[[Berkas:Welcome gate to Stabat, Langkat.jpg|200px]]<br /><small>Gapura selamat datang di Kecamatan Stabat</small>
|caption =Kantor Kecamatan Stabat
|dati2=Kabupaten
|nama dati2 =LangkatKabupaten
|nama dati2 =Langkat
|provinsi= Sumatra =Sumatera Utara
|nama camat=Drs. Muhammad Nurta, M.A.P
|coordinates ={{coor|3.743670|98.446220}}
|kepadatan=951 jiwa/km²
|nama camat =Nuriadi, S.Sos<ref>[https://stabat.langkatkab.go.id/struktur/ Struktur Organisasi Kecamatan Stabat], www.stabat.langkatkab.go.id, 25 Agustus 2021</ref>
|luas =90.64108,56 km²
|penduduk =86.21793063
|suku bangsa=Melayu, Jawa, Batak, Karo, Minang, Tionghoa,
|penduduktahun =[[2021]]
|agama=Islam, Kristen, Hindu, Konghucu
|pendudukref =<ref name="DUKCAPIL"/>
|bahasa=Indonesia, Melayu, Jawa, Karo, Mandailing, Batak, Minang, Hokkian
|kepadatan=951 jiwa/km² =857
|zona waktu=WIB
|kelurahan =6 [[desa]]<br>6 [[kelurahan]]
|Kode Area =061
|Ibukota=Stabat Baru|Kode Area=061|kode pos=20811<br>20812<br>20813<br>20814<br>20815<br>20851}}
|kode pos =20811 - 20816
|web ={{url|https://stabat.langkatkab.go.id/}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Smalspoor locomotief en wagen van tabaksonderneming Stabat bij Timbang Langkat. TMnr 60001553.jpg|jmpl|300px|Kereta api jalur sempit di perkebunan tembakau Stabat (1885-1889)]]
'''Stabat''' adalah salah satu [[kecamatan]] dan sekaligus merupakan [[ibu kota]] Kabupatendari [[Kabupaten Langkat]], Provinsi [[SumatraSumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Sebelumnya ibu kota Kabupaten Langkat berkedudukan di Kota [[Kota Binjai|Binjai]], tetapi sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1982, ibu kota Kabupaten Langkat dipindahkan ke Stabat.
 
Stabat merupakan kota Kecamatankecamatan terbesar sekaligus dengan jumlah penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kegiatan perekonomiannya banyak bergerak di sektor perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan dan jasa. Kecamatan ini dilalui oleh salah satu sungai terpanjang di SumatraSumatera Utara yakni [[Sungai Wampu]] yang sekaligus memisahkan kecamatan ini dengan [[Wampu, Langkat|Kecamatan Wampu]] di sebelah barat. Stabat juga dilalui oleh Jalan Raya Lintas SumatraSumatera (Lintas Pantai Timur).
 
== Penduduk ==
[[Berkas:Kecamatan Stabat, Langkat 01.jpg|jmpl|Kantor Kecamatan Stabat]]
Sebagian besar penduduk Kecamatan Stabat adalah Suku Melayu Haru 60% sebagai salah satu suku asli di Provinsi Sumatra Utara terutama di Kabupaten Langkat. Namun, Suku Tionghoa dan Suku Jawa cukup besar sekitar 30% sedang selebihnya adalah suku Batak, Minang dan lainnya.{{cn}}
 
== Batas wilayah ==
|gambar=[[Berkas:Welcome gate to Stabat, Langkat.jpg|200px]]<br /><small>300px|kanan|Gapura selamat datang di Kecamatan Stabat</small>]]
 
{{batas_USBT
Baris 32:
|timur=[[Kabupaten Deli Serdang]]
}}
 
== Peristiwa Penting ==
== Demografi ==
Pada tanggal 24 November 2017 Presiden [[Joko Widodo]] ([[Jokowi]]) mengunjungi Lapangan Sepak Bola Alun-Alun T. Amir Hamzah Stabat, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara, untuk membagikan sertifikat hak atas tanah kepada 8.300 masyarakat yang hadir. Secara keseluruhan, hari itu sebanyak 9.000 sertifikat diterbitkan dan dibagikan kepada masyarakat dari dua kabupaten dan dua kota yang ada di Provinsi Sumatra Utara, di antaranya 3.000 masyarakat [[Kabupaten Langkat]], 3.250 masyarakat [[Kabupaten Deli Serdang]], 2.000 masyarakat [[Kota Medan]], dan 750 masyarakat [[Kota Binjai]].<ref>[http://presidenri.go.id/berita-aktual/ingatkan-ketelitian-masyarakat-manfaatkan-sertifikat-tanah.html Ingatkan Ketelitian Masyarakat Manfaatkan Sertifikat Tanah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181010095338/http://presidenri.go.id/berita-aktual/ingatkan-ketelitian-masyarakat-manfaatkan-sertifikat-tanah.html |date=2018-10-10 }} - PresidenRI.go.id - 24 November 2017</ref>
Penduduk asli atau suku yang mendiami kabupaten Langkat adalah suku [[Suku Langkat|Melayu Langkat]], demikian juga di kecamatan Stabat. Meski demikian, Stabat memiliki keberagaman latar belakang suku. Suku lain juga banyak tinggal di kecamatan ini, termasuk suku [[Suku Batak|Batak]], khususnya [[Suku Karo|Karo]], dan [[Suku Batak Toba|Toba]].<ref>{{cite web|url=https://www.tobatabo.com/2324+kenali-suku-batak-melayu-langkat.htm|title=Suku Batak Melayu Langkat|website=www.tobatabo.com|accessdate=25 Agustus 2021}}</ref> Bahasa yang digunakan umumnya [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Karo|Karo]], [[Bahasa Batak Toba|Batak Toba]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]].<ref>{{cite web|url=https://northsumatrainvest.id/id/city/langkat|title=Langkat|website=www.northsumatrainvest.id|accessdate=25 Agustus 2021}}</ref>
 
Berdasarkan hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], penduduk Stabat mayoritas bersuku bangsa [[Suku Jawa|Jawa]]. Adapun besaran penduduk kecamatan ini menurut suku bangsa ialah suku [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak 67,24%, kemudian [[Suku Melayu|Melayu]] 14,25%. Orang [[Suku Batak|Batak]] sebanyak 7,73% dengan mayoritas [[Suku Batak Toba|Toba]] sebanyak 3,33%, kemudian [[Suku Mandailing|Mandailing]] serta [[Suku Angkola|Angkola]] sebanyak 2,60%, dan [[Suku Karo|Karo]] sebanyak 1,80%.<ref name="SUKU"/> Kemudian orang [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 2,56%, [[Orang Minangkabau|Minang]] sebanyak 1,38%, kemudian [[Suku Aceh|Aceh]] 0,80%, [[Suku Nias|Nias]] 0,25% dan suku lainnya sebanyak 5,79%.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jdihn.go.id/files/603/2019-12-12_1576123181_PERDA-No-1---2016-(RPJMD-2014---2019).pdf|title=Komposisi Penduduk Menurut Suku|publisher=Pemerintah Kabupaten Langkat|date=(2016)|accessdate=19 Januari 2022|page=17|format=pdf}}</ref>
 
Tahun 2021, jumlah kecamatan Stabat sebanyak 93.063 jiwa, dengan kepadatan 857 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Stabat berdasarkan agama yang dianut yakni [[Islam]] 93,52%, kemudian [[Kekristenan]] 3,79% dimana [[Protestan]] 3,31% dan [[Katolik]] 0,48%. Sebagian lagi menganut [[Agama Buddha|Buddha]] yakni 2,60%, [[Hindu]] 0,08% dan [[Agama Konghucu|Konghucu]] 0,01%.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=25 Agustus 2021|format=Visual}}</ref>
 
== Peristiwa Pentingpenting ==
Pada tanggal 24 November 2017, Presiden [[Joko Widodo]] ([[Jokowi]]) mengunjungi Lapangan Sepak Bola Alun-Alun T. Amir Hamzah Stabat, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi SumatraSumatera Utara, untuk membagikan sertifikat hak atas tanah kepada 8.300 masyarakat yang hadir. Secara keseluruhan, hari itu sebanyak 9.000 sertifikat diterbitkan dan dibagikan kepada masyarakat dari dua kabupaten dan dua kota yang ada di Provinsi SumatraSumatera Utara, di antaranya 3.000 masyarakat [[Kabupaten Langkat]], 3.250 masyarakat [[Kabupaten Deli Serdang]], 2.000 masyarakat [[Kota Medan]], dan 750 masyarakat [[Kota Binjai]].<ref>[http://presidenri.go.id/berita-aktual/ingatkan-ketelitian-masyarakat-manfaatkan-sertifikat-tanah.html Ingatkan Ketelitian Masyarakat Manfaatkan Sertifikat Tanah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181010095338/http://presidenri.go.id/berita-aktual/ingatkan-ketelitian-masyarakat-manfaatkan-sertifikat-tanah.html |date=2018-10-10 }} - PresidenRI.go.id - 24 November 2017</ref>
 
== Referensi ==
Baris 39 ⟶ 47:
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Stabat}}
 
{{Stabat, Langkat}}
{{Kabupaten Langkat}}
 
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di SumatraSumatera Utara]]
{{commonscat|Stabat}}
 
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sumatra Utara]]