The Satanic Verses: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thoriq1024 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox book
| name = ''The Satanic Verses''
| image = 1988 Salman Rushdie The Satanic Verses.jpg
| caption = Edisi pertama dari sampul buku
| author = [[Salman Rushdie]]
| illustrator =
Baris 23:
[[Berkas:Salman Rushdie signierend, 2017 Literaturfest München.jpg|jmpl|[[Salman Rushdie]], 2017]]
 
'''''The Satanic Verses''''' adalah [[novel]] keempat karya penulis [[Inggris]]-[[India]], [[Salman Rushdie]]. Pertama kali diterbitkan pada bulan September 1988, buku ini terinspirasi oleh kehidupan [[nabi]] [[Islam]] [[Muhammad]]. Seperti buku-bukunya yang lain, Rushdie menggunakan [[realisme magis]] dan mengandalkan peristiwa dan tokoh-tokoh kontemporer untuk membentuk karakter-karakternya. Judul novel ini mengacu pada insiden [[ayat-ayat setan]],<ref name="Erickson">{{Cite book|last=Erickson|first=John D.|year=1998|title=Islam and Postcolonial Narrative|url=https://archive.org/details/islampostcolonia00eric|location=Cambridge, UK|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-59423-5|pages=129–160[https://archive.org/details/islampostcolonia00eric/page/n142 129]–160|chapter=The view from underneath: Salman Rushdie's ''Satanic Verses''|doi=10.1017/CBO9780511585357.006}}</ref> yang merupakan sebuah peristiwa pada masa hidupnya Nabi Muhammad, di mana beliauia pernah mengaku bahwa ayat-ayat yang telah beliauia sampaikan ke khalayak ramai pada hari sebelumnya yang memuji 3 [[Dewi]] [[Paganisme|pagan]] [[Makkah]], ternyata bukanlah berasal dari [[Tuhan]] melainkan berasal dari [[setan]].<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume06/page/n156/mode/1up|title=The History of al-Tabari [Ta’rikh al-rusul wa’l-muluk], vol. VI|pages=108|archive-url=https://perma-archives.ccorg/R6PK-WFMBwarc/20210818070857/https://i.ibb.co/vkwxRhB/f.jpg|archive-date=18 Agustus 2021-08-18|url-status=live|access-date=2022-08-16|dead-url=no}}</ref> Sehingga [[Allah]] pun membatalkan ayat-ayat tersebut dan menggantikannya dengan ayat-ayat dari-Nya.<ref>{{Cite web|title=Tafsir Ath-Thabari, QS 22:52|url=https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/tabary/sura22-aya52.html|website=King Saud University|archive-url=https://perma-archives.org/warc/20210816180855/https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/tabary/sura22-aya52.html|archive-date=2021-08-16|dead-url=no|access-date=17 Agustus 2021}}</ref><ref>{{Cite web|title=QuranX.com The most complete Quran / Hadith / Tafsir collection available!|url=https://quranx.com/Tafsir/Jalal/22.52|website=quranx.com|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=Tafsir Al Jalalayn (QS 22:52)|url=https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=1&tTafsirNo=74&tSoraNo=22&tAyahNo=52&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|website=altafsir.com}}</ref> Riwayat ini disepakati kebenarannya oleh ulama-ulama islam awal ([[Salaf]]) dan yang datang berikutnya (Khalaf),<ref>{{cite book|last1=Ibn Taymiyyah|url=http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?ID=611&start=&idfrom=1015&idto=1019&bookid=22&Hashiya=5|title=Majmu' al-Fatawa|access-date=13 June 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180613111810/http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?ID=611&start=&idfrom=1015&idto=1019&bookid=22&Hashiya=5|archive-date=13 June 2018|url-status=dead}}</ref> dan tercatat pada kitab-kitab sejarah Islam seperti beberapanya yang ditulis oleh [[al-Waqidi]] dan [[Ibnu Jarir ath-Thabari|ath-Tabari]].<ref name="Erickson" />
 
Novel ini mendapat penilaian yang sangat positif secara luas dari para kritikus, dan merupakan finalis Booker Prize 1988, dan memenangkan Whitbread Award pada tahun 1988 untuk novel terbaik untuk  tahun tersebut.<ref name="Netton">{{Cite book|title=Text and Trauma: An East-West Primer|url=https://archive.org/details/texttraumaeastwe0000nett|first=Ian Richard |last=Netton|year=1996|publisher=Routledge Curzon|location=Richmond, UK |isbn=0-7007-0326-8 }}</ref> Timothy Brennan menyebut karya ini sebagai "novel paling ambisius yang pernah diterbitkan yang membahas pengalaman seorang imigran di Inggris".
 
Buku tersebut dan apa yang dianggap sebagai penistaan agama di dalamnya dikutip sebagai motivasi dalam pengeboman, pembunuhan, dan kerusuhan ekstremis Islam dan memicu perdebatan tentang penyensoran dan kekerasan bermotif agama. Khawatir akan kerusuhan, pemerintah [[Rajiv Gandhi]] melarang impor buku tersebut ke India.<ref>{{Cite news|author=Manoj Mitta|date=25 January 2012|title=Reading 'Satanic Verses' legal|url=http://articles.timesofindia.indiatimes.com/2012-01-25/india/30662344_1_import-ban-book-satanic-verses|newspaper=[[The Times of India]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20130429125416/http://articles.timesofindia.indiatimes.com/2012-01-25/india/30662344_1_import-ban-book-satanic-verses|archive-date=29 April 2013|access-date=24 October 2013|url-status=dead}}</ref><ref name="YouCant">{{Cite news|last=Suroor|first=Hasan|date=3 March 2012|title=You can't read this book|url=http://www.thehindu.com/books/you-cant-read-this-book/article2953626.ece|newspaper=[[The Hindu]]|access-date=7 August 2013}}</ref> Pada tahun 1989, Pemimpin Tertinggi [[Iran]], [[Ruhollah Khomeini]] menyerukan supaya Rushdie dibunuh, yang mengakibatkan beberapa upaya pembunuhan terhadap sang penulis, yang diberikan perlindungan polisi oleh pemerintah Inggris,<ref>{{Cite news|title='The Satanic Verses' author Salman Rushdie on ventilator after New York stabbing|url=https://fortune.com/2022/08/13/the-satanic-verses-author-salman-rushdie-on-ventilator-new-york-stabbing-liver-nerve-lose-eye/|work=Fortune|access-date=15 August 2022|quote=The death threats and bounty led Rushdie to go into hiding under a British government protection program, which included a round-the-clock armed guard}}</ref> dan serangan terhadap individu-individu yang terkait, termasuk penerjemah novelnya ke dalam [[Bahasa Jepang]] Hitoshi Igarashi, yang ditikam sampai mati oleh pria berkebangsaan [[Bangladesh]] pada tahun 1991. Upaya pembunuhan terhadap Rushdie terus berlanjut, di mana yang terkini, pada 12 Agustus 2022, seorang pria bernama Hadi Matar, menikam Rushdie ketika akan berpidato di Chautaqua, [[New York (negara bagian)|New York]].<ref>{{Cite web|last=Gelles|first=David|last2=Root|first2=Jay|date=12 August 2022|title=Live Updates: Salman Rushdie Is Stabbed During Speech in Western New York|url=https://www.nytimes.com/live/2022/08/12/nyregion/salman-rushdie-stabbed-new-york|website=[[The New York Times]]|access-date=12 August 2022|last3=Harris|first3=Elizabeth}}</ref> Rushdie segera dilarikan ke rumah sakit pada saat itu. Pada 14 Agustus 2022, dilaporkan bahwa Rushdie telah lepas dari [[ventilator]] dan sudah dapat berbicara.<ref>{{Cite news|date=2022-08-14|title=Salman Rushdie off ventilator and able to talk|url=https://www.bbc.com/news/world-us-canada-62537389|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2022-08-16}}</ref>
Baris 32:
The Satanic Verses terdiri dari narasi bingkai, dengan menggunakan elemen [[realisme magis]], yang disisipi dengan serangkaian sub-plot yang dinarasikan sebagai penglihatan yang dialami oleh salah satu protagonis. Bingkai narasinya, seperti banyak karya Rushdie lainnya, melibatkan [[ekspatriat]] [[India]] di [[Inggris]] kontemporer. Dua [[protagonis]], Gibreel Farishta dan Saladin Chamcha, keduanya adalah aktor yang berlatar belakang [[Muslim]] India. Farishta adalah seorang bintang [[Bollywood]] yang berspesialisasi dalam memerankan tokoh-tokoh suci, ia juga tergila-gila dengan konsep [[reinkarnasi]]. Sedangkan Chamcha adalah seorang [[Emigrasi|emigran]] yang telah memutuskan hubungan dengan identitas India-nya dan bekerja sebagai pengisi suara di Inggris.
 
Pada awal cerita, keduanya terjebak di dalam pesawat yang sedang dibajak, dalam penerbangan dari India ke Inggris.<ref>{{Cite book|last=Patrascu|first=Ecaterina|year=2013|title=Between categories, beyond boundaries: Arte, ciudad e identidad|location=Granada|publisher=Libargo|isbn=978-84-938812-9-0|pages=100–111|chapter=Voices of the "Dream-Vilayet" – The Image of London in The Satanic Verses}}</ref> Pesawat meledak di atas Selat Inggris, tetapi keduanya secara ajaib selamat. Dalam transformasi gaib, Farishta berubah menjadi [[Jibril|Malaikat Jibril]] sedangkan Chamcha menjadi [[Iblis]]. Ketika Farishta berubah menjadi Malaikat Jibril. Dia mendapatkan serangkaian penglihatan, salah satunya tentang seorang pebisnis bernama Mahound (yang diduga kuat sebagai adaptasi dari [[Muhammad|Nabi Muhammad]]).
 
Mahound adalah seorang yang mengaku sebagai Nabi di kota padang pasir bernama Jahilia. Ia mengklaim mendapat [[wahyu]] ketika menyendiri di gunung bernama Cone, yang mengilhaminya untuk mendirikan agama baru dengan [[Monoteisme|Tuhan yang satu]]. Sedangkan penduduk Jahilia menganut [[politeisme]]. Melihat agama Mahound berkembang secara bertahap, seorang petinggi Jahilia bernama Abu Simbel membujuk Mahound kalau dirinya akan mengajak seluruh rakyat Jahilia untuk beriman kepada agama Mahound, dengan syarat Mahound harus mengakui 3 [[Dewi]] Jahiliah sebagai bawahan Tuhannya Mahound.
Baris 46:
Mahound pun kembali ke gunung Cone, dan setelah pergulatannya yang panjang dengan Jibril, dia pun mendapatkan wahyu bahwa ayat yang sebelumnya disampaikannya ke rakyat Jahilia rupanya bukan dari Tuhan melainkan dari [[setan]].<ref>{{Cite book|last=Salman Rushdie|date=2008|url=http://archive.org/details/wg826|title=2008 -Satanic Verses}}</ref>
 
Dua ''sequence'' pendek berikutnya mengenai Mahound mengisahkan tentang tokoh bernama Ayesha (kemungkinan besar merujuk pada [[Aisyah]]), yang diceritakan merupakan anak perempuan muda yang menjadi istri Mahound, dan awal mula sistem poligami dalam kepercayaan yang disebarkan oleh Mahound.
 
''Sequence'' ketiga mengisahkan tentang seorang pengikut Mahound, yaitu juru tulisnya dari Turki, yang mencatat semua syair (karena wahyu yang disampaikan kepada Mahound dibacakan seperti puisi sesuai dengan tradisi oral masyarakat saat itu) yang diutarakan oleh Mahound; juru tulis tersebut menjadi benci dengan Mahound karena ia beberapa kali menyelamatkan Mahound dan pengikutnya namun tidak pernah diakui jasanya, kemudian bibit ketidakpercayaannya membuatnya menguji apakah benar wahyu Mahound berasal dari malaikat. Diceritakan ia mengubah beberapa kata-kata kecil pada saat ia mencatat apa yang dikatakan Mahound tanpa sepengetahuan Mahound. Hasilnya ternyata Mahound yang mendengar ulang apa yang dituliskan tidak menyadari perubahan yang terjadi. Sang juru tulis akhirnya berkesimpulan bahwa wahyu tersebut tidak lain adalah hasil rekaan Mahound sendiri. Juru tulis tersebut besar kemungkinan mengacu pada [[Abdullah bin Sa'ad]].
Baris 52:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{buku-stub}}
 
[[Kategori:Novel oleh Salman Rushdie]]