Pembuatan baja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan 1 suntingan by Satriawelderrr (bicara): Spam pranala(Tw) Tag: Pembatalan |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:
'''Pembuatan baja''' adalah proses untuk memproduksi [[baja]] dari [[bijih besi]] dan [[scrap]]. Dalam pembuatan baja, [[Impurity|kotoran]] seperti [[nitrogen]], [[silikon]], [[Fosforus|fosfor]], [[Belerang|sulfur]] dan kandungan [[karbon]] berlebih dikeluarkan dari [[Pig iron|bahan baku besi]], dan elemen paduan seperti [[mangan]], [[nikel]], [[kromium]] dan [[vanadium]] ditambahkan untuk menghasilkan berbagai [[Steel grades|nilai dari baja]]. Membatasi gas-gas terlarut seperti [[nitrogen]] dan [[oksigen]], dan kotoran terlarut (disebut "inklusi") dalam baja ini juga penting untuk memastikan kualitas produk cor dari [[Baja|baja cair]].<ref>B. Deo and R. Boom, Fundamentals of Steelmaking Metallurgy, Prentice and Hall, 1993</ref>
Baris 5:
== Sejarah ==
[[Berkas:
Pembuatan baja telah memainkan peran penting dalam pengembangan komunitas teknologi zaman kuno, abad pertengahan dan zaman modern. Awal proses pembuatan baja telah dilakukan selama era klasik di [[Science and technology in Iran|Iran Kuno]], [[Sejarah Tiongkok|Cina Kuno]], [[Ancient India|India]], dan [[Romawi Kuno|Roma]], tapi proses kuno pembuatan baja hilang di [[Dunia Barat|Barat]] karena [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|jatuhnya]] Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 Masehi.<ref>{{Cite book|title=Breaking Away from the Textbook: Prehistory to 1600|last=Pahl|first=Ron|publisher=Scarecrow Press Inc.|year=2002|isbn=978-0810837591|page=53}}</ref>
Baris 16:
Revolusi nyata dalam pembuatan baja modern baru dimulai pada akhir tahun 1850-an ketika proses Bessemer menjadi sukses pertama metode pembuatan baja dengan kuantitas raksasa, diikuti oleh [[open-hearth furnace]].
Bijih besi terdiri atas [[oksigen]] dan [[atom]] [[besi]] yang berikatan bersama dalam [[molekul]]. Besi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk [[magnetit]] (Fe<sub>3</sub>O<sub>4</sub>), [[hematit]] (Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub>), [[goethit]], [[limonit]] atau [[siderit]]. Bijih besi biasanya kaya akan [[besi oksida]] dan beragam dalam hal [[warna]], dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat. Saat ini, cadangan biji besi tampak banyak, namun seiring dengan bertambahnya penggunaan besi secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang, karena jumlahnya tetap. Sebagai contoh, [[Lester Brown]] dari [[Worldwatch Institute]] telah memperkirakan bahwa bijih besi bisa habis dalam waktu 64 tahun berdasarkan pada ekstrapolasi konservatif dari 2% pertumbuhan per tahun.<ref>{{cite web |url=http://www.mii.org/Minerals/photoiron.html |title=Iron Ore – Hematite, Magnetite & Taconite |work=Mineral Information Institute |access-date=7 April 2006 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20060417160321/http://www.mii.org/Minerals/photoiron.html |archive-date=17 April 2006 }}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Goldstein|first1=J.I.|last2=Scott|first2=E.R.D.|last3=Chabot|first3=N.L.|date=2009|title=Iron meteorites: Crystallization, thermal history, parent bodies, and origin|journal=Geochemistry|language=en|volume=69|issue=4|pages=293–325|doi=10.1016/j.chemer.2009.01.002|bibcode=2009ChEG...69..293G}}</ref>
== Bahan baku bijih besi ==
[[Berkas:LightningVolt Iron Ore Pellets.jpg|300px|ka|jmpl|Timbunan butiran bijih besi]]
[[Berkas:TaconitePellet.JPG|250px|jmpl|Pelet Taconite. Bijih besi setelah proses peletisasi. Bahan pelet ini kemudian diolah menjadi [[batu pasir besi|batu besi kasar]] DRI direct reduction, sponge iron atau pig iron di pengolahan [[blast furnace]] atau [[shaft furnace]] dengan teknologi Midrex atau HYL. Besi batu kasar kemudian diolah menjadi baja di [[Pembuatan baja dengan oksigen dasar|basic oxygen furnace]] BOF atau [[Tanur busur listrik|electric arc furnace]] EAF atau induction melting furnace]]
[[Berkas:Magnetite-57228.jpg|250px|jmpl|Magnetit]]
[[Berkas:HematitaEZ.jpg|250px|jmpl|Hematit]]
[[Berkas:Rognon ferrique colorado de Rustrel.jpg|250px|jmpl|Limonit]]
Bijih besi utama adalah sulfida, karbonat dan oksida.
Bijih besi sulfida, mineral utama adalah pirit dan pirhotit, tidak pernah digunakan secara langsung untuk produksi besi karena efek melemahnya sulfur pada paduan besi. Di sisi lain, mereka merupakan bahan utama yang penting untuk produksi sulfur dioksida, diperoleh dengan memanggang. Masih ada residu oksida besi ("abu pirit") yang berbentuk bubuk dan mungkin masih mengandung sejumlah sulfur yang menyusahkan, oleh karena itu penggunaannya sebagai bijih besi dapat menimbulkan masalah.<ref>{{Cite journal|last1=Jonsson|first1=Erik|last2=Troll|first2=Valentin R.|last3=Högdahl|first3=Karin|last4=Harris|first4=Chris|last5=Weis|first5=Franz|last6=Nilsson|first6=Katarina P.|last7=Skelton|first7=Alasdair|date=2013-04-10|title=Magmatic origin of giant 'Kiruna-type' apatite-iron-oxide ores in Central Sweden|journal=Scientific Reports|language=en|volume=3|issue=1|pages=1644|doi=10.1038/srep01644|pmid=23571605|pmc=3622134|bibcode=2013NatSR...3E1644J|issn=2045-2322|doi-access=free}}</ref><ref name="ChileIronOxideLava">{{cite journal | url=https://www.researchgate.net/publication/241044499 | title=Geological, Geographical and Legal Considerations for the Conservation of Unique Iron Oxide and Sulphur Flows at El Laco and Lastarria Volcanic Complexes, Central Andes, Northern Chile | author=Guijón, R., Henríquez, F. and Naranjo, J.A. | journal=Geoheritage | year=2011 | volume=3 | issue=4 | pages=99–315 | doi=10.1007/s12371-011-0045-x| s2cid=129179725 }}</ref>
Bijih besi karbonat, siderit atau siderosis, {{Chem|FeCO|3}}, yang memberikan oksida pada kalsinasi. Di udara lembab, sideritis berubah menjadi lepidocrocitis atau, lebih jarang, goethitis. Siderit sering dikaitkan dengan pirit, magnesia, kapur, mangan. Kita dapat membedakan besi karbonat spatik, bijih kristal putih, agak kekuningan, sangat tersebar luas, dan sferosiderit, dalam massa bulat, dicampur dengan bahan tanah, jarang di Prancis. Bijih besi dari deposit batubara mengandung arang: warnanya hitam dan mudah dipanggang. Di Inggris dikenal sebagai blackband.<ref name=":0">{{Cite journal|title=Innovative methodology for comprehensive utilization of iron ore tailings: Part 1. The recovery of iron from iron ore tailings using magnetic separation after magnetizing roasting|issue=1–3|pages=71–77|last1=Li|first1=Chao|last2=Sun|first2=Henghu|date=2010-02-15|journal=Journal of Hazardous Materials|volume=174|last3=Bai|first3=Jing|last4=Li|first4=Longtu|doi=10.1016/j.jhazmat.2009.09.018|pmid=19782467}}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Sirkeci|first1=A. A.|last2=Gül|first2=A.|last3=Bulut|first3=G.|last4=Arslan|first4=F.|last5=Onal|first5=G.|last6=Yuce|first6=A. E.|date=April 2006|title=Recovery of Co, Ni, and Cu from the tailings of Divrigi Iron Ore Concentrator|journal=Mineral Processing and Extractive Metallurgy Review|volume=27|issue=2|pages=131–141|doi=10.1080/08827500600563343|s2cid=93632258|issn=0882-7508}}</ref><ref>{{Cite journal|title=Exploitation of iron ore tailing for the development of ceramic tiles|issue=8|pages=725–729|journal=Waste Management|volume=20|doi=10.1016/S0956-053X(00)00034-9|date=December 2000|last1=Das|first1=S.K.|last2=Kumar|first2=Sanjay|last3=Ramachandrarao|first3=P.}}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Gzogyan|first1=T. N.|last2=Gubin|first2=S. L.|last3=Gzogyan|first3=S. R.|last4=Mel’nikova|first4=N. D.|date=2005-11-01|title=Iron losses in processing tailings|journal=Journal of Mining Science|volume=41|issue=6|pages=583–587|doi=10.1007/s10913-006-0022-y|s2cid=129896853|issn=1573-8736}}</ref>
Bijih besi magnetit, spinel ferrimagnetik {{Chem|Fe|3|O|4}}, adalah mineral besi terkaya dalam logam. Hal ini sering dikaitkan dengan hematit dalam deposit yang sama, tetapi deposit magnetit murni juga diketahui. Berat jenis 5.15, warna hitam, kilau logam, sering disertai dengan kotoran seperti silika, kapur, alumina dan fosfor.<ref>{{Cite journal|last1=Uwadiale|first1=G. G. O. O.|last2=Whewell|first2=R. J.|date=1988-10-01|title=Effect of temperature on magnetizing reduction of agbaja iron ore|journal=Metallurgical Transactions B|volume=19|issue=5|pages=731–735|doi=10.1007/BF02650192|issn=1543-1916|bibcode=1988MTB....19..731U|s2cid=135733613}}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Stephens|first1=F. M.|last2=Langston|first2=Benny|last3=Richardson|first3=A. C.|date=1953-06-01|title=The Reduction-Oxidation Process For the Treatment of Taconites|journal=JOM|volume=5|issue=6|pages=780–785|doi=10.1007/BF03397539|issn=1543-1851|bibcode=1953JOM.....5f.780S}}</ref><ref>H.T. Shen, B. Zhou, ''et al.'''''Roasting-magnetic separation and direct reduction of a refractory oolitic-hematite ore''' Min. Met. Eng., 28 (2008), pp. 30-43</ref>
Bijih besi hematit {{Chem|α-Fe|2|O|3}}, merupakan komponen terpenting dari mineral besi yang diproses dalam industri baja. Ini memiliki beberapa jenis:
* oligist mengkristal dalam rhombohedra.
* specularite terdiri dari agregat kristal hematit dengan permukaan yang halus seperti cermin.
* hematit merah biasa terjadi pada massa berserat, atau kompak.
* hematit merah oolitik terbentuk dari bola kecil yang diaglomerasi.
* martite adalah pseudomorphs hematit dari magnetit.
Bijih besi maghemite, {{Chem|γ-Fe|2|O|3}}, adalah bentuk hematit metastabil, {{Chem|α-Fe|2|O|3}}, yang terbentuk dari magnetit melalui oksidasi progresif. Ini memiliki karakteristik magnetik yang sama dengan magnetit, sedangkan hematit bersifat magnetis lemah. Strukturnya spinel, tetapi dengan kekosongan atom besi.
Bijih besi limonite (atau hematit coklat) adalah campuran dari hidroksida dari besi mikrokristalin. Hidroksida ini merupakan "tutup besi". Ini adalah bijih sedimen yang berisi goethite, dari lepidocrocite dan sejumlah kecil hematit, dari hidroksida dari aluminium, yang merupakan silika koloid, anorganik tanah liat, dari fosfat, dari arsenates, serta senyawa organik. Dalam massa berserat, limonitcukup murni, tetapi ketika terjadi dalam massa padat atau tanah, ia kehilangan nilai bajanya, karena mengandung sulfida (dari besi, juga timbal), fosfat dan arsenat. Di Prancis, ada sedikit limonit, tetapi ditemukan juga di Amerika Serikat, Rusia, dan Skandinavia.
Ilmenit struktur mineral hematit digunakan sebagai pengganti untuk ekstraksi titanium, besi dengan bunga tambahan.
Silikat tidak digunakan untuk ekstraksi besi, karena proses pengayaan yang kompleks. Selain itu, tanpa perlakuan, mereka tidak sesuai dengan penggunaan dalam tanur tinggi karena ketika mereka dalam bentuk pasir mereka tidak memiliki permeabilitas yang diperlukan untuk memungkinkan gas pereduksi bersirkulasi.
Kandungan besi unsur mineral besi utama bervariasi dalam batas-batas khas:
* magnetit : Fe = 50 - 67%
* hematit : Fe = 30 - 65%
* limonit : Fe = 25 - 45%
* siderit : Fe = 30 - 40%
{| class=wikitable
!Mineral !! Rumus kimia !! Kandungan besi teoritis dalam mineral (dalam%)!! Kandungan besi teoritis setelah kalsinasi (dalam%)
|-
| [[Hematit]] || {{Chem|Fe|2|O|3}} || align="center" | 69,96 || align="center" | 69,96
|-
| [[Magnetit]] || {{Chem|Fe|3|O|4}} || align="center" | 72,4 || align="center" | 72,4
|-
| [[Magnesioferrite]] || {{Chem|MgOFe|2|O|3}} || align="center" | 56-65 || align="center" | 56-65
|-
| [[Goetit]] || {{Chem|Fe|2|O|3|H|2|O}} || align="center" | 62,9 || align="center" | 70
|-
| [[Hydrogœthite]] || {{Chem|3Fe|2|O|3|4H|2|O}} || align="center" | 60,9 || align="center" | 70
|-
| [[Limonit]] || {{Chem|2Fe|2|O|3|3H|2|O}} || align="center" | 60 || align="center" | 70
|-
| [[Siderite]] || {{Chem|FeCO|3}} || align="center" | 48,3 || align="center" | 70
|-
| [[Pirit]] || {{Chem|FeS|2}} || align="center" | 46,6 || align="center" | 70
|-
| [[Pyrrhotite]] || {{Chem|Fe|1-x|S}} || align="center" | 61,5 || align="center" | 70
|-
| [[Ilmenit]] || {{Chem|FeTiO|3}} || align="center" | 36,8 || align="center" | 36,8
|}
== Peletisasi bijih besi ==
Pelet bijih besi biasanya berbentuk bola berukuran 6–16 mm (0,24–0,63 in) untuk digunakan sebagai bahan baku [[tanur sembur]]. Mereka biasanya mengandung 64-72% Fe dan berbagai bahan tambahan yang menyesuaikan komposisi kimia dan sifat metalurgi pelet. Biasanya batu kapur, dolomit dan olivin ditambahkan dan Bentonit digunakan sebagai pengikat.<ref>Advanced Explorations Inc.:[http://www.advanced-exploration.com/industry/io_products/ ''Iron Ore Products''] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141031140356/http://www.advanced-exploration.com/industry/io_products/ |date=2014-10-31 }}</ref><ref>National Steel Pellet Company:[http://www.steel.org/AM/Template.cfm?Section=Home&CONTENTID=12309&TEMPLATE=/CM/ContentDisplay.cfm ''Iron Ore Processing for the Blast Furnace''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101231142549/http://www.steel.org/AM/Template.cfm?Section=Home&CONTENTID=12309&TEMPLATE=%2FCM%2FContentDisplay.cfm |date=2010-12-31 }}</ref>
Proses pelletizing menggabungkan pencampuran bahan baku, membentuk pelet dan perlakuan panas memanggang pelet mentah lunak ke bola keras. Bahan mentah digulung menjadi bola, kemudian dibakar di tungku pembakaran atau di jeruji untuk mensinter partikel menjadi bola keras.
Konfigurasi pelet bijih besi sebagai bola yang dikemas dalam tanur tinggi memungkinkan udara mengalir di antara pelet, mengurangi resistensi terhadap udara yang mengalir ke atas melalui lapisan material selama peleburan. Konfigurasi serbuk bijih besi dalam tanur sembur lebih padat dan membatasi aliran udara. Inilah alasan mengapa bijih besi lebih disukai dalam bentuk pelet daripada dalam bentuk partikel yang lebih halus.
;Persiapan bahan baku
Bahan tambahan ditambahkan ke bijih besi untuk memenuhi persyaratan pelet akhir. Hal ini dilakukan dengan menempatkan campuran dalam pelet, yang dapat menampung berbagai jenis bijih dan aditif, dan pencampuran untuk menyesuaikan komposisi kimia dan sifat metalurgi pelet. Secara umum tahapan-tahapan berikut termasuk dalam periode pengolahan ini: konsentrasi/pemisahan, homogenisasi rasio zat, penggilingan, klasifikasi, peningkatan ketebalan, homogenisasi pulp dan penyaringan.
Pembentukan pelet bijih besi mentah, juga dikenal sebagai peletisasi, memiliki tujuan untuk menghasilkan pelet dalam ukuran pita yang sesuai dan dengan sifat mekanik, kegunaan yang tinggi selama tekanan pemindahan, pengangkutan, dan penggunaan. Baik gaya mekanik dan proses termal digunakan untuk menghasilkan sifat pelet yang benar. Dari sudut pandang peralatan, ada dua alternatif untuk produksi industri pelet bijih besi: drum dan piringan pelet.
;Pemrosesan termal
Untuk memberikan ketahanan tinggi mekanika metalurgi pelet dan karakteristik yang sesuai, pelet dikenakan pemrosesan termal, yang melalui beberapa tahap pengeringan, pemanasan awal, pembakaran, setelah pembakaran dan pendinginan. Durasi setiap tahap dan suhu pelet yang dikenakan memiliki pengaruh yang kuat pada kualitas produk akhir.
== Proses pembuatan besi ==
[[Berkas:Saldanha Steel works 2.jpg|250px|jmpl|Midrex di Saldanha Steel works.]]
[[Berkas:ГБЖ-1 - panoramio.jpg|250px|jmpl|Unit produksi HBI: Lebeddinskv GOK-1 di Gubkin, Rusia. Proses HYL dimulai pada tahun 1999.]]
[[Berkas:Hot-briquetted iron.JPG|250px|jmpl|Hot-briquetted iron HBI diatas kertas A4, bentuk lain dari direct reduced iron, DRI, sponge iron dicetak di pabrik.]]
[[Berkas:Krupp-Renn Process diagram.svg|250px|jmpl|Krupp-Renn Process diagram. Kiln putar, proses alternatif pembuatan DRI sponge iron besi kasar, bahan baku baja.]]
Proses pembuatan baja didahului dengan pembuatan [[besi kasar]] sebagai bahan baku. Terdapat beberapa cara modern proses pembuatan besi di dunia :
* Blast Furnace. Menggunakan kokas sebagai reduktor. Produk berupa logam cair dan pig iron. Hampir 85% produk besi kasar dari blast furnace. Ekonomis pada skala besar 1 ~ 6 juta ton/tahun.
Baris 23 ⟶ 103:
* Direct Reduction Smelting. Menggunakan batu bara sebagai reduktor. Menggunakan bijih besi kadar rendah. Teknologi yang digunakan SR-Shaft : Corex. SR-Vessel : Dios, Aisi, CCF. SR-Hearth : Hismelt, Ausiron, Romelt
Blast furnace merupakan salah satu tungku yang digunakan untuk mereduksi bijih besi (iron ore), pellet, dan/atau sinter secara kimia dan mengubah material besi padat tersebut menjadi logam besi cair bersuhu tinggi (hot metal) dengan sarana tanur/tungku pelebur. Metode ini juga dikenal sebagai tanur tiup karena sepanjang prosesnya yang ditiupkan udara panas (hot blast) ke dalam tungku. Udara bersuhu hingga 1800
Bahan baku blast furnace adalah bijih besi, fluks dan kokas. Fungsi fluks adalah untuk menurunkan titik cair slag dan membuat slag menjadi lebih encer, Sehingga mudah dialirkan keluar BF serta mengikat abu dari batubara dan unsur unsur pengotor dalam bijih besi. Fungsi utama kokas adalah menghasilkan panas untuk peleburan, memasok unsur karbon dan gas CO sebagai hasil reaksi C dengan udara panas untuk mereduksi bijih besi, menahan beban(burden) dalam Blast Furnace, dan menjaga permeabilitas tungku
Blast furnace terdiri dari dua bagian utama yaitu kerucut bawah yang disebut hentian dan kerucut atas yang disebut corong. Diatas corong terdapat penutup dengan cerucuk isi. Bagian hentian terbuat dari batu tanah api yang disemen dan berdiri langsung diatas pondasi. Hentian paling bawah disebut tungku, garis tengah dalamnya bagian kecil 4 – 7 m sedangkan bagian garis tengah dalamnya pada bagian terbesar berkisar antara 10 – 14 m. Tinggi keseluruhan dapur bekisar antara 30 – 110 m. Bagian dalam tanur dilapisi dengan batu tanah api (fire brick), sedangkan bagan luar dibalut dengan baja yang tebalnya rata rata 20
Pada blastfFurnace terdapat dapur dengan kontruksi baja tegak yang tinggi didalamnya bata tahan api. Bahan baku bijih besi yang berkadar besi tinggi maupun hasil olahan (pellet/sinter/lump), kokas & Flux dimasukkan dari atas dapur dengan cara bergantian. Udara panas dan PCI ditiupkan melalui tuyer yg terletak diatas heart dapur. Akibat semburan udara panas terjadilah berbagai reaksi kimia pada tiap bagian silinder tegak yang memiliki suhu berbeda-beda. Panas yang terjadi sewaktu beroperasi pada bagian masuk tanur 200oC, makin kebagian bawah tanur panasnya makin tinggi. Setelah itu barulah dihembuskan udara panas yang suhu awalnya 800oC. Gas panas ini akan membakar kokas sehingga suhu pada bagian bawah mencapai 1600oC sampai 1800oC. Hasil Pembakaran akan menghasilkan gas CO dan panas, mereduksi dan mencairkan bijih besi secara tidak langsung. Setelah reduksi tadi akan terjadi gas CO2 yang disebut dengan gas tanur tinggi. Hasilnya adalah cairan slag/terak dan besi yang akan ditampung dibagian bawah tungku yang selanjutnya dikeluarkan dari iron and slag notch. Ciran slag/terak ini tidak akan dipakai pada fabrikasi besi kasar. Meskipun demikian terak ini masih bernilai ekonomis, misalnya sebagai bahan aspal. Selain terak, produk sampingan dari blast furnace ini yakni : Gas. Hal ini dikatakan demikian karena Gas ketika keluar dari blast furnace masih mempunyai panas yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan ulang untuk memanaskan dapur atau tanur di hot blast stoves. Gas yang tidak dibakar di hot blast stoves dikirim ke boiler house dan digunakan untuk menghasilkan uap yang memutar turbo blower untuk menghasilkan kompresi udara yang dikenal sebagai “cold blast” dan kemudian masuk kedalam stoves.
Hasil dari proses blast furnace adalah pig iron (besi kasar) dan terak. Jenis besi kasar adalah besi kasar putih dan besi kasar kelabu. Pig iron mengandung lebih dari 92% Fe. Selain digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja pig iron digunakan secara luas untuk industri pengecoran dan tempa
Untuk memproduksi 1 ton pig iron diperlukan sekitar 1 7 ton bijih besi 350-550 Kg Kokas dan bahan bakar 250 Kg dolomit /lime stone, 1620 ton udara panas. Umumnya dolomit /lime stone dibakar dulu calcine lebih dulu untuk mendapatkan CaO atau MgO. Dalam sinter atau pellet bijih besi biasanya telah dicampur CaO atau MgO tersebut untuk meningkatkan efesiensi proses. Untuk setiap ton besi dihasilkan 200 – 400 Kg terak 25 – 50 Kg debu dan 2 – 3 ton gas (Blast Furnace Gas).
Besi kasar putih dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Baris 72 ⟶ 152:
== Proses pembuatan besi baja modern ==
[[Berkas:LD-Tiegel, Technisches Museum Wien, Juni 2009.jpg|250px|jmpl|Basic oxygen steelmaking juga dikenal sebagai Linz-Donawitz converter di Vienna Technical Museu.m]]
[[Besi]] adalah [[logam]] paling banyak kedua di [[Kerak Bumi|kerak bumi]] setelah [[aluminium]]. Unsur ini reaktif terhadap [[oksigen]] dan [[air]]. Besi segar memiliki permukaan abu-abu keperakan. Namun, warna akan berubah jika besi teroksidasi dalam air normal, menyebabkan oksida besi hidrat (karat). [[Bijih besi]] pada dasarnya terbuat dari [[oksida]] ([[magnetit]], [[hematit]] dan [[limonit]]), [[karbonat]] ([[Siderit|siderit]]) dan [[sulfida]] ([[Pyrite|pyrite]]). Banyak endapan bijih ditemukan di cekungan Mediterania bagian timur dan bisa mudah dikenali karena terkait dengan warna merah karat dari bumi. Bijih besi ini sering dieksploitasi sebagai pigmen karena bisa memberikan warna kuning, ochres (kuning tua), coklat dan merah.▼
[[Berkas:Melt Down uddeholm.jpg|250px|jmpl|Electric arc furnace.]]
[[Berkas:Carbon Steel Cold Rolled Sheet Coil.jpg|250px|jmpl|Carbon Steel Cold Rolled Sheet Coil.]]
[[Berkas:ArcelorMittal Eisenhüttenstadt 04.JPG|250px|jmpl|Baja slab.]]
[[Berkas:Granulated slag — Гранульований шлак 1.jpg|250px|jmpl|Butiran terak slag tailing. Limbah baja.]]
[[Berkas:1965 PORT KEMBLA (3570155240).jpg|250px|jmpl]]
[[Berkas:Redcar Blast Furnace - geograph.org.uk - 624518.jpg|250px|jmpl]]
▲[[Besi]] adalah [[logam]] paling banyak kedua di [[Kerak Bumi|kerak bumi]] setelah [[aluminium]]. Unsur ini reaktif terhadap [[oksigen]] dan [[air]]. Besi segar memiliki permukaan abu-abu keperakan. Namun, warna akan berubah jika besi teroksidasi dalam air normal, menyebabkan oksida besi hidrat (karat). [[Bijih besi]] pada dasarnya terbuat dari [[oksida]] ([[magnetit]], [[hematit]] dan [[limonit]]), [[karbonat]] ([[
Baja adalah logam yang dihasilkan dari paduan beberapa logam lainnya. Logam paduannya bisa berupa [[besi]], [[karbon]], [[mangan]], [[fosfor]], [[belerang]], [[silikon]], serta sebagian kecil dari [[aluminium]], [[nitrogen]], dan [[oksigen]]. Selain itu, karakteristik baja yang berbeda bisa menggunakan paduan seperti [[nikel]], [[titanium]], [[kromium]], [[vanadium]], [[boron]], [[niobium]], dan [[Molibdenum|molydenum]].
Baris 82 ⟶ 169:
Pada proses pembuatan besi yang paling awal, bijih yang telah dicuci dan dihancurkan dipanaskan dengan arang dalam sebuah [[Tungku tempa|tungku]] tradisional, biasanya berupa lubang sederhana di tanah. Suhu tercapai tidak mencukupi untuk mencapai leleh dan oksidasi bijih dikurangi dengan karbon dalam keadaan padat, mengarah ke gumpalan yang disebut bloom. Ampas bijih disingkirkan dan bloom berulang kali dipanaskan dan dipalu untuk mengusir sisa ampas, dan membentuk massa yang lebih padat. Bijih yang diperoleh dengan cara ini sepenuhnya murni, dengan kandungan karbon rendah. Oleh karena itu mudah dibentuk dan relatif lunak.
Pada proses pembuatan baja, terdapat “[[
Proses pembuatan besi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu Blast Furnace dan Electric Arc Furnace (EAF). Perbedaan Blast Furnace dan EAF yaitu terletak pada bahan dasarnya. Pada proses Blast Furnance, bahan bakar (Coke) digunakan dalam jumlah yang besar, sedangkan, pada EAF tidak menggunakan Coke. Proses produksi material baja untuk struktur, mulai dari bijih besi sampai menjadi baja profil atau baja pelat dirangkum secara sederhara sebagai berikut: Pertama, ada beberapa komponen dasar yang perlu diperhatikan. Komponen dasar tersebut diantaranya adalah [[
Cara pengolahan besi lainnya adalah [[Proses Bassemer]], prosesnya adalah dari sejumlah leburan besi tuang dari tanur tinggi dimasukan ke dalam [[Converter Bassemer]] (yaitu tanur untuk Proses Bassemer). Dalam metode ini, ke dalam Conventer Bassemer ditambahkan senyawa lain seperti [[
Proses Open Hearth Furnace, merupakan proses terbuka tanur berupa piringan datar yang besar. Pada dasar kolom telah ditempatkan oksida basa yang akan berguna sebagai zat pengikat. Ke dalam tanur tinggi dimasukan besi tuang, besi bekas dan batu kapur. Campuran gas pembakar dan udara panas dilewatkan di atas piringan yang berisi besi cair ini. Sementara diaduk maka akan berlangsung reaksi antara oksida-oksida pengotor dengan CaO dan MgO menjadi kerak. Kelebihan proses ini adalah kualitas baja yang dihasilkan mudah dikontrol kualitasnya secara terus menerus selama proses ini berlangsung lama (8 sampai 10 jam) sedangkan Proses Bassemer berlangsung cepat (sekitar 15 menit).
Pig iron dimasukkan ke dalam primary steelmaking furnace, bisa berupa [[
Proses BOP (Basic Oxigen process), merupakan proses besi tuang dicampur dengan besi rongsokan. Besi tuang meleleh di dalam besi tuang. Kedalam tanur dimasukan oksigen murni melalui pipa. Oksigen murni ini akan membakar zat pengotor didalam cairan besi tuang. Batu kapur yang sebelumnya dimasukan kedalam tanur akan mengikat zat pengotor ini menjadi kerak. Hingga saat ini metode BOP banyak digunakan karena baja yang dihasilkan mutunya tinggi, prosesnya cepat (20 sampai 30 menit), pengontrolan kualitas mudah dilakukan, serta mudah mencampurkan logam-logam lain untuk membuat baja aliasi. Terakhir ini dikembangkan proses busur listrik untuk menghasilkan kualitas baja yang lebih baik lagi.
|