Kantor virtual: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(24 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
{{Advert|date=Maret 2019}}
'''Kantor virtual''' atau ''virtual office'' adalah sebuah "ruang kerja" yang berlokasi di [[dunia maya]], tempat seorang individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan [[bisnis]] profesional atau pribadi tanpa memiliki lokasi kantor secara fisik. [[Kantor]] virtual merupakan sebuah bentuk [[aplikasi]] layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja secara [[luring]].
== Tujuan ==
Kantor Virtual timbul sebagai upaya untuk mewujudkan [[efisiensi]] kerja yang berujung pada penekanan biaya (''cost reduction'') yang salah satunya adalah pengurangan penggunaan lingkungan kantor secara fisik.
Kantor virtual merupakan implementasi dari upaya otomasi perkantoran (''office automation'') yang bertujuan membantu pemilik atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Keberadaan kantor virtual seorang pemilik atau karyawan persahaan dapat “datang” ke kantor secara cepat yang sebetulnya, kedatangan dan kepergian tersebut berlangsung secara virtual yang tidak secara fisik datang dan hadir di lingkungan kantor.{{cn}}
== Infrastruktur ==
Baris 24:
Kantor virtual saat ini bukan hanya sebagai pemanfaatan ”ruang kerja” di dunia maya, tetapi juga merupakan aplikasi lengkap termasuk komunikasi profesional. Konsep kantor bersama ini pun sesuai dengan program Kemenkop Bidik 49 Kampung Digital di 2017 atau secara informal bisa menjadi tempat berkumpul para [[Blogger (layanan)|blogger]], pekerja IT serta inkubator bisnis UKM.
Keberadaan bisnis ''co-working space'' atau kantor virtual ini karena adanya kebutuhan tempat untuk bekerja tetapi penyewa tidak ingin modal terikat ke properti, biaya persiapan yang tinggi, serta biaya layanan dan fasilitas ruang kantor. Kantor bersama seperti ini cocok untuk pekerja lepas, UKM, usaha kecil mikro atau para pekerja industri kreatif & IT. Adanya komunitas informal di kantor bersama ini bertujuan untuk berbagi biaya sekaligus berkolaborasi dan berkomunitas, selain interaksi untuk berbagi ide.
Dengan biaya mulai Rp300 ribuan perbulan orang bisa untuk menyewa nya.
Baris 49:
Kantor virtual memudahkan para pengusaha hingga ''researcher'' untuk menggunakan jasa kantor tanpa perlu banyak mengeluarkan banyak biaya. Kantor virtualmenjadi pilihan yang tepat untuk perusahaan yang ingin melakukan ''market research'' di suatu wilayah.<ref>{{Cite web |url=https://www.mesoindonesia.com/blog/4-jenis-perusahaan-ini-membutuhkan-jasa-virtual-office/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-01 |archive-date=2019-03-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190302024559/https://www.mesoindonesia.com/blog/4-jenis-perusahaan-ini-membutuhkan-jasa-virtual-office |dead-url=yes }}</ref> Perusahaan yang banyak kali menggunakan jasa tersebut sebagai berikut:
* [[Industri|Home Industri]] barang
* Anak/cabang perusahaan
* [[Akuntan]]
Baris 83:
* ''Networking'' antar pengguna kantor bersama - Merupakan keharusan bagi dunia bisnis untuk mengembangkan networking untuk pemasaran sehingga saling menguntungkan satu dengan lainnya. Jadi carilah kantor virtual yang memiliki banyak anggotanya.
* Kolaborasi antar pengguna kantor bersama - Mencari peluang untuk saling berkolaborasi antar pengguna kantor virtual dalam bidang pemasaran seperti contoh promosi silang untuk kemajuan usaha Anda.
'''Analisis [[Analisis SWOT|SWOT]]'''
Baris 117:
'''Kesimpulan Kantor Virtual'''
Analisis SWOT memperlihatkan bahwa sistem ini memberikan dampak positif yang sesuai dengan kebutuhan kota-kota besar di Indonesia saat ini dan pada masa yang akan datang. Sistem kantor virtual memiliki peluang besar untuk berkembang lebih luas penggunaannya karena memiliki nilai keuntungan yang lebih signifikan, dibandingkan beberapa kelemahannya.
== Sumber ==
|