Hak para penyintas anak jalanan di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
Tag: kemungkinan perlu dirapikan paws [2.2]
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 24 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
Baris 1:
[[Berkas:Anak Jalanan.jpg|jmpl|Anak Jalanan di Simpang Lima , Semarang '''Karya''' Supriadi Pangkapi '''TAhun''' 21 november 2021]]
 
Menurut [[Kementerian Sosial Republik Indonesia]], [[anak jalanan]] adalah anak yang menghabiskan sebagian besar aktivitas hidupnya berada di jalanan, pusat kota dan fasilitas umum lainnya. [http://repository.unair.ac.id/23776/3/TESIS-ONNY%20FRANSINATA%20ANGGARA-111314153007_Part14.pdf#:~:text=Menurut%20%20Departemen%20%20Sosial%20%20RI%20,faktor%20budaya%20yang%20membuat%20mereka%20turun%20ke%20jalan.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191101141030/http://repository.unair.ac.id/23776/3/TESIS-ONNY%20FRANSINATA%20ANGGARA-111314153007_Part14.pdf#:~:text=Menurut%20%20Departemen%20%20Sosial%20%20RI%20,faktor%20budaya%20yang%20membuat%20mereka%20turun%20ke%20jalan. |date=2019-11-01 }} Sedangkan menurut [[Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNICEF]] anak jalanan adalah anak-anak yang berumur di bawah 16 tahun yang telah meninggalkan dan melepaskan diri dari orang tuanya, keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat yang disebabkan oleh bebarapa faktor.<ref>{{Cite web|last=Says|first=Weblink|date=2018-10-25|title=Street Children – Statistics, Their Lives And Why We Have To Care|url=https://inbreakthrough.org/street-children-statistics-lives/|website=Breakthrough|language=en-US|access-date=2021-07-30|archive-date=2023-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230410133143/https://inbreakthrough.org/Street-Children-Statistics-Lives/|dead-url=no}}</ref> ''' '''
 
Indonesia telah banyak mengeluarkan sederet undang-undang yang melindungi hak-hak anak untuk memenuhi dan mensehjaterakan kehidupan hak Anak jalanan. didalam UU nomor 4 tahun 1979<ref>{{Cite web|title=UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/47148/uu-no-4-tahun-1979|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2021-07-30|archive-date=2022-08-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220829173729/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/47148/uu-no-4-tahun-1979|dead-url=no}}</ref> sebelum meratifikasi [[Konvensi Hak-Hak Anak|Konvensi international Hak anak]] tahun 1990 namun semua upaya yang dilkakukan pemerintah Indonesia gagal dalam menerapakan dan merealisasikan undang-undang tersebut baik dalam UU nomor 3 tahun 1997<ref>{{Cite web|title=UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45923/uu-no-3-tahun-1997|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2021-07-30|archive-date=2022-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220711082341/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45923/uu-no-3-tahun-1997|dead-url=no}}</ref> tentang peradilan anak dan undang-undang no 23 tahun 2002<ref>{{Cite web|title=UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44473/uu-no-23-tahun-2002|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2021-07-30|archive-date=2023-07-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20230726004031/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44473/uu-no-23-tahun-2002|dead-url=no}}</ref> tentang perlindungan anak, dimana kedua undang tersebut telah di [[ratifikasi]] dalam prinsip-prinsip yang menyambung dengan ''[[Konvensi Hak-Hak Anak|convention of the right the children]]'' dimana prinsipn dasar dari konvensi internasional hak anak memuat prinsip non diskriminasi perlindungan, pengembangan, keberlangsungan hidup sejahtera untuk anak. Dan seluruh kerangka undang-udndang yang di ratifikasi dengan prinsip KIHA telah menjadi landasan pokok bagi peraturan undang-undang pemerintahan RI dalam hal penyelanggaraan perlindungan Anak.
 
''' ''' [[Indonesia]] menerapkan konsep sistem [[pertahanan]] [[Sosial ekonomi|sosial-ekonomi]] yaitu [[Negara kesejahteraan|negara kesehjteraaan]] (''welfare state )'' yang mana konsep ini pertama kalinya dipergunakan oleh system [[Kerajaan Inggris|kerajaan inggris]] dan bagian Negara eropa barat lainya, yang kemudian diperkembang dan diperkuat dengan adanya [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|amandemen UUD 1945]] yang dilakukan sejak tahun 1999 hingga 2002, salah satunya yang termaktub pada bunyi pasal 34. Ayat (2) <ref name="petikanhidup.com">{{Cite web|last=Cg|first=Eka|date=2020-09-14|title=Bunyi UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1, 2, 3, 4 dan Penjelasannya {{!}} Petikanhidup.Com|url=https://petikanhidup.com/bunyi-uud-1945-pasal-34-ayat-1-2-3-4-dan-penjelasannya.html|language=id-ID|access-date=2021-07-30|archive-date=2021-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20210730163841/https://petikanhidup.com/bunyi-uud-1945-pasal-34-ayat-1-2-3-4-dan-penjelasannya.html|dead-url=yes}}</ref> yang menyatakan bahwa “Negara mengembangkan sisitem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”.<ref name="petikanhidup.com"/>
Baris 12:
 
== Factor-faktor Internal dan Eksternal kemunculan anak jalanan. ==
faktor internal<ref>{{Cite journal|last=Pamuchtia|first=Yunda|last2=K. Pandjaitan|first2=Nurmala|date=2010-05-06|title=Konsep Diri Anak Jalanan : Kasus Anak Jalanan di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat|url=http://dx.doi.org/10.22500/sodality.v4i2.5844|journal=Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan|volume=4|issue=2|doi=10.22500/sodality.v4i2.5844|issn=2302-7525|access-date=2021-08-02|archive-date=2023-08-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230813055435/https://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/5844|dead-url=no}}</ref> yang mendorong anak untuk keluar dari rumah dan menjadi anak jalanan sebagai berikut
 
a.kekerasan dalam rumah tangga (''[[:en:Broken home|broken home]])'' terjadi percekcokan dan menyebabkan anak kabur ke jalanan
Baris 24:
''' '''e.pembangunan tidak merata yang di akbitakan banyak pendatang dari desa ke kota ([[urbanisasi]])
 
selain factor internal yang mendorong anak jalanan, factor eksternal<ref>{{Cite web|last=Rosihan|first=Amha|date=2015-06-15|title=Faktor Internal Yaitu Faktor Yang Berasal Dari Dalam Diri Seseorang Sebagai Subjek Antara Lain - ASTALOG|url=https://www.astalog.com/2610/faktor-internal-yaitu-faktor-yang-berasal-dari-dalam-diri-seseorang-sebagai-subjek-antara-lain.htm|website=ASTALOG.COM|language=en-US|access-date=2021-07-30|archive-date=2022-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20221203064432/https://www.astalog.com/2610/faktor-internal-yaitu-faktor-yang-berasal-dari-dalam-diri-seseorang-sebagai-subjek-antara-lain.htm|dead-url=no}}</ref> mendorong anak jalanan muncul turun ke jalanan menurut Andriyani Mustika<ref>{{Cite journal|last=mustika|first=andriyani|date=2 0 1 2/1|title=EKSPLOITASI ANAK: PERLINDUNGAN HUKUM ANAK
JALANAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA DI
DAERAH YOGYAKARTA|url=https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/2136/14_Andriyani%20Mustika%20Nurwijayanti.pdf?sequence=1&isAllowed=y|journal=|volume=1|pages=4|access-date=2021-07-30|archive-date=2021-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20210730163843/https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/2136/14_Andriyani%20Mustika%20Nurwijayanti.pdf?sequence=1&isAllowed=y|dead-url=no}}</ref> (2012;2011) mengunkapkan ada tiga factor eksternal di antaranya :
 
1.Tingkat Mikro (''[https://socialcalm.wordpress.com/2021/05/30/anak-jalanan/ immediate causes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210730170612/https://socialcalm.wordpress.com/2021/05/30/anak-jalanan/ |date=2021-07-30 }})''
 
factor yang disebabkan antara anak dengan keluarga sehingga anak lari dari rumahnya seperti contoh: anak yang selalu ditimpa oleh kekerasan baik itu dengan skala kecil lama kelamaan akan menimbulkan batas toleransi melampaui hak anak maka anak akan cenderung kabur dari rumahnya dan hidup di jalanan yang didasari oleh ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan dasar.
 
2.tingkat meso (''[https://socialcalm.wordpress.com/2021/05/30/anak-jalanan/ underlying cause] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210730170612/https://socialcalm.wordpress.com/2021/05/30/anak-jalanan/ |date=2021-07-30 }} )''
 
factor antar agama yang berhubungan dengan masyarakat yang mana dasar agama mendorong anak-anak untuk bekerja meningkatakan taraf perekonomian keluarga denan mengajarkan dari budaya yang selalu di terapkan oleh keluarga
 
3.tingkat makro (''[https://socialcalm.wordpress.com/2021/05/30/anak-jalanan/ basic cause] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210730170612/https://socialcalm.wordpress.com/2021/05/30/anak-jalanan/ |date=2021-07-30 }} )''
 
tingkatan yang didorong oleh pengaruh dan ''[[anekdot]]'' kehidupan masyarakat yang mana berhubungan langsung dengan konsep dan struktur masyarakat memunculkan sebab akibat ketika anak jalan meluangkan waktunya di jalanan maka anak jalan tersebut mendapatkan hasil akan banyak uang. Awal dari kemunculan Anjal (anak jalanan) yang menjajak dan mengai rezeki dengan cara menjadi pengemis dan gelandangan yang selalu identik dengan munculnya kriminalitas dan diskriminasi yang sering dianggap menjadi biang masalah di jantung pusat kota-kota besar oleh sebagian banyak pihak, sering diberi label sebagai ‘sampah masyarakat’ tak luput juga dari sorotan mata pemerintah seharusnya telah mengetahui dari tahun ke tahun kesenjangan sosial terhadap masyarakat kelas bawah ini harus lebih focus dalam rehabilitas dan pembinaan untuk menuju jenjang kehidupan lebih sejahtera agar memberikan keamanan dan ketertiban bagi segenap pengguna jalan
 
== Anak Jalanan dibagi dalam tiga Kelompok ==
terkadang Anak jalanan sering juga di sebut secara [[:en:Euphemism#:~:text=From Wikipedia, the free encyclopedia Sign in a,may be found offensive or suggest something unpleasant.|eufemistis]] sebagai anak mandiri adalah anak-anak yang tersisih, [[Marjinalia|marginal]], dan [[wikt:teralienasi|teralienasi]] dari perilkau kasih sayang karena kebanyakan dalam usia yang relative dini sudah harus berhadapan dengan lingkungan kota yang keras, bahkan tidak bersahabat (B.suyanto 2010:199)<ref>{{Cite journal|last=suyanto|first=bagong|date=2010|title=studi anak jalanan|url=https://ojs.unm.ac.id/supremasi/article/download/2816/1516|journal=|pages=199|access-date=2021-07-30|archive-date=2023-08-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230813055417/https://ojs.unm.ac.id/supremasi/article/download/2816/1516|dead-url=no}}</ref>
 
Dalam buku sosiologi anak prof.Dr.Bagong Suyanto menjelasakan bahwa secara garis besar anak jalanan di bedakan dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
Baris 55:
3). ''children from of the family''
 
yakni anak-anak yang berasal dari keluaraga yang hidup di jalanan. Meski anak-anak ini mempunyai hubungan kekeluargaan yang cukup kuat ,tetapi hidup mereka terombang-ambing dari satu tempat ke tempat yang lain dengan segala resikonya (blanck associate 1990: Irwanto dkk 1995 :Taylor & veale 1996)<ref>{{Cite web|title=University College Cork|url=https://www.ucc.ie/|website=UCC|language=en|access-date=2021-07-30|archive-date=2013-12-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20131209034558/http://publish.ucc.ie/researchprofiles/D006/eoinoreilly|dead-url=no}}</ref>
 
Baris 70:
 
== Data Badan pusat Statistik (BPS) (2019-2021) dan Pusdatim Kementerian Sosial RI mencatat dari tahun ke tahun, ==
Jumlah Anak dengan berbagai persoalan dan permasalahannya semakin meningkat pada tahun 2019-2021 mengalami indeks peningkataan secara massif tercatat sebanyak183.104 anak dengan rincian 6.572 AMPK (Anak Memerlukan Perlindungan Khusus<ref>{{Cite web|title=KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK|url=https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2684/kemen-pppa-penuhi-kebutuhan-spesifik-anak-yang-memerlukan-perlindungan-khusus|website=www.kemenpppa.go.id|access-date=2021-08-02|archive-date=2023-05-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230529153904/https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2684/kemen-pppa-penuhi-kebutuhan-spesifik-anak-yang-memerlukan-perlindungan-khusus|dead-url=no}}</ref> ) 8.320 Anak Jalan, 8.507 [[Balita]],92.861 AMPFS (Anak yang Memerlukan Pengembangan Fungsi Sosisal Khusus<ref name="kemensos.go.id">{{Cite web|title=Komitmen Kemensos Bantu Anak-anak di Kondisi COVID-19 {{!}} Kementerian Sosial Republik Indonesia|url=https://kemensos.go.id/komitmen-kemensos-bantu-anak-anak-di-kondisi-covid-19-melalui-progresa|website=kemensos.go.id|access-date=2021-08-02|archive-date=2022-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220730032812/https://kemensos.go.id/komitmen-kemensos-bantu-anak-anak-di-kondisi-covid-19-melalui-progresa|dead-url=no}}</ref>) 64.053 [https://kemensos.go.id/komitmen-kemensos-bantu-anak-anak-di-kondisi-covid-19-melalui-progresa Anak Terlantar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220730032812/https://kemensos.go.id/komitmen-kemensos-bantu-anak-anak-di-kondisi-covid-19-melalui-progresa |date=2022-07-30 }} keberadaanya dari 183.104 anak tersebut. terdiri dari 106.406 Anak di Dalam Lembaga Kesehjateraan Sosial Anak (LKSA) dan 76.698 Anak di dalam keluarga.<ref name="kemensos.go.id"/>
 
sedangkan indeks [[tunawisma]] atau [[Pengangguran|tunakarya]] pada maret 2020 sebesar 9,78 persen , meningkat 0,56 % poin terhadap September 2019 dan jumlah penduduk miskin pada maret 2020 sebesar 26,42 juta orang meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019.
Baris 79:
 
== <big><u>Penanganan Anak Jalan</u></big> ==
model penanganan anak jalanan mengarah kepada jenis model yaitu ''family base, institional base dan multi-system'' base [https://idoc.pub/documents/anak-jalanan-makalah-q6ng8pjkv1lv] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210802112914/https://idoc.pub/documents/anak-jalanan-makalah-q6ng8pjkv1lv |date=2021-08-02 }} ''.''
 
'' family base ,'' adalah model penanganan anak jalanan dengan memberdayakan kekeluargaan dari anak jalanan melalui beberapa metode yaitu melalui pemberian model usaha, memberikan tambahan makanan, dan memberikan penyuluhan tentang keberfungsian keluarga model ini yang berperan aktif adalah keluarga sangat dominan mempengaruhi dalam menumbuh kembangkan anak jalanan.
Baris 95:
 
* Mujiyadi , 2011. [http://puslit.kemsos.go.id/hasil-penelitian/51/studi-kebutuhan-pelayanan-anak-jalanan ''Studi kebutuhan pelayanan anak jalan.''jakarta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210802120032/http://puslit.kemsos.go.id/hasil-penelitian/51/studi-kebutuhan-pelayanan-anak-jalanan |date=2021-08-02 }} :P3S. di akses 2 Agustus 2021
* percy-smith , j. ( 2000), ''introduce The countour of social exclusion .'' diakses dari https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1111/j.1467-9256.2005.00232.x {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210802120341/https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1111/j.1467-9256.2005.00232.x |date=2021-08-02 }} di akses 2 Agustus 2021
* Rawal,N. (2008). ''Dhaulagri Journal of sociology and antrhpology ,'' Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/229858045.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210802120030/https://core.ac.uk/download/pdf/229858045.pdf |date=2021-08-02 }} di akses 11 juli 2021
* Sukadi imam, ''tanggung jawab Negara terhadap anak terlantar dalam operasioal pemerintah di bidang perlindungan hak anak'' http://repository.uin-malang.ac.id/1678/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210802120046/http://repository.uin-malang.ac.id/1678/ |date=2021-08-02 }} diakses tanggal 11 juli 2021
* web resmi dari [https://www.bps.go.id/ Data badan pusat statisitik dan kementerian sosial tahun 2019-2020, www.bps.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180717152402/https://www.bps.go.id/ |date=2018-07-17 }} diakses 11 juli 2021
* web resmi dari https://www.kemenkopmk.go.id/penanganan-anak-terlantar-butuh-komitmen {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230306201800/https://www.kemenkopmk.go.id/penanganan-anak-terlantar-butuh-komitmen |date=2023-03-06 }} diakses 2 Agustus 2021
* ''Street children have been identified by the United Nations Children’s Fund'' (UNICEF) https://inbreakthrough.org/street-children-statistics-lives/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230410133143/https://inbreakthrough.org/Street-Children-Statistics-Lives/ |date=2023-04-10 }} di akses 13 juli 2021
* Agustin, A. D., Widodo, R., & Syahri, M. (2018). MODEL PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SABILUL HIKMAH MALANG. ''Jurnal Civic Hukum'', ''3''(1) https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum/article/view/7724 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210802112922/https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum/article/view/7724 |date=2021-08-02 }} di akses 2 Agustus 2021
* Undang-undang dasar 1945 dan perubahanya
* Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)