AirAsia Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
FarhanNF (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(24 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|anak usahanya yang bergerak di bidang maskapai penerbangan|Indonesia AirAsia}}
{{Infobox_Company
{{kembangkan}}
| company_name = PT AirAsia Indonesia Tbk
{{Infobox company
| company_logo =
| name = PT AirAsia Indonesia Tbk
| company_type = [[Perusahaan publik|Publik]]
| logo =
| traded_as = {{BEI|CMPP}}
| company_sloganlogo_size = |
| logo_alt =
foundation = [[1989]] |
| logo_caption =
location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]|
| logo_padding =
num_employees = 1.872 orang (2018)|
| image =
products = [[transportasi]]|
| image_size =
industry = [[transportasi]]|
| image_alt =
key_people = [[Dendy Kurniawan]] {{br}} [[CEO|Presiden Direktur]] |
| image_caption =
revenue = Rp 4,2 Triliun (2018) |
| trading_name =
net_income = Rp -907 Miliar (2018) |
| native_name =
homepage = [http://ir.aaid.co.id/ ir.aaid.co.id] |
| native_name_lang = <!-- Use ISO 639-1 code, e.g. "fr" for French. For multiple names in different languages, use {{Lang|[code]|[name]}}. -->
| romanized_name =
| former_name = {{plainlist|
*PT Centris Multi Persada Pratama
*PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk
}}
| type =
| traded_as = {{IDX|CMPP}}
| ISIN =
| ISIN2 =
| industry =
| genre =
| fate =
| predecessor = <!-- or: | predecessors = -->
| successor = <!-- or: | successors = -->
| founded = {{plainlist|
*{{Start date|1989|07|25}} sebagai PT Centris Multi Persada Pratama
*{{Start date|2014|06|20}} sebagai PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk
*{{Start date|2018|01|03}} sebagai PT AirAsia Indonesia Tbk
}}
| founder = <!-- or: | founders = -->
| defunct = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD}} -->
| hq_location =
| hq_location_city = [[Kota Tangerang]], [[Banten]]
| hq_location_country = [[Indonesia]]
| num_locations =
| num_locations_year = <!-- Year of num_locations data (if known) -->
| area_served = [[Indonesia]]
| key_people = {{plainlist|
*Veranita Yosephine Sinaga <small>(Direktur Utama)</small>
*Tharumalingam Kanagalingam <small>(Komisaris Utama)</small>
}}
| products =
| brands =
| production =
| production_year = <!-- Year of production data (if known) -->
| services =
| revenue = {{Increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]]3,78 triliun
| revenue_year = 2022
| operating_income = {{Increase}} ([[Rupiah Indonesia|Rp]]1,32 triliun)
| income_year = 2022
| net_income = {{Increase}} ([[Rupiah Indonesia|Rp]]1,65 triliun)-->
| net_income_year = 2022
| assets = {{Increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]]5,36 triliun
| assets_year = 2022
| equity = {{decrease}} ([[Rupiah Indonesia|Rp]]6,82 triliun)
| equity_year = 2022
| owners = {{plainlist|
*AirAsia Aviation Group Limited <small>(46,25%)</small>
*PT Fersindo Nusaperkasa <small>(46,16%)</small>
*Publik <small>(7,59%)</small>
}}
| members =
| members_year = <!-- Year of members data (if known) -->
| num_employees = 1.711
| num_employees_year = 2022
| parent =
| divisions =
| subsid = PT Indonesia AirAsia
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|http://ir.aaid.co.id/}}
| footnotes =
}}
 
'''PT AirAsia Indonesia Tbk''' ({{BEI|CMPP}})adalah merupakansebuah [[perusahaan publik]] di [[Indonesia]] ({{BEI|CMPP}}) yang bergerak dalamsebagai bidangperusahaan [[transportasiinvestasi]], dan bermarkasterutama di [[Jakartaanak usaha]]nya, [[maskapai penerbangan]] [[Indonesia AirAsia]]. PerusahaanBerkantor inipusat didirikandi padaJl. tahunMarsekal Suryadharma, [[1989Tangerang]], [[Banten]],<ref name=lapx/> perusahaan ini telah beberapa kali mengganti nama dan bidang usaha yang digelutinya.
 
==Anak usaha==
Perusahaan sudah beberapa kali berganti nama, mulai dari '''Centris Multipersada Pratama''' sebagai perusahaan transportasi darat, hingga tahun [[2014]]. Kemudian, nama perusahaan berubah menjadi '''Rimau Multi Putra Pratama''' yang bergerak sebagai perusahaan transportasi laut, yaitu pengangkutan batu bara.
* PT Indonesia AirAsia (57,25%). Indonesia AirAsia bergerak pada bidang usaha penerbangan komersial berjadwal,<ref name=lap/> berdiri pada 28 September 1999. Saat ini, dibantu dengan 28 armada (2020), Indonesia AirAsia bergerak pada penerbangan lokal dan internasional.<ref name=lapx>[https://ir.listedcompany.com/tracker.pl?type=5&id=244082&m=a888a57ff9722025c4402e86546dbaf401c67494e194fa9961a5f414dfefc9f9&redirect=http%3A%2F%2Fir.aaid.co.id%2Fmisc%2Far%2FAR2020.pdf Lap Tahunan CMPP 2020]</ref>
 
* PT Garda Tawang Reksa Indonesia (38,36%)<ref name=lapx/>
Pada tahun [[2017]], perusahaan melakukan penerbitan saham baru atau [[Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu|rights issue]] untuk membeli penyertaan saham di [[Indonesia AirAsia|Indonesia Airasia]], perusahaan penerbangan. Pemegang saham AirAsia sebelumnya, yaitu PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd menjadi penyerap saham baru di perusahaan ini.
 
Saat ini, perdagangan saham AirAsia Indonesia Tbk tengah dihentikan oleh [[Bursa Efek Indonesia]] dikarenakan porsi saham publik yang belum memenuhi ketentuan 7,5%. Perusahaan ini akan menindaklanjutinya dengan mengadakan aksi korporasi [[Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu|rights issue]].
 
==Sejarah dan perkembangan==
===Perusahaan taksi===
Perusahaan ini didirikan pada 25 Juli 1989<ref name=centris>[https://britama.com/index.php/2022/04/laporan-keuangan-airasia-indonesia-tbk-cmpp-2021/ britama.com, Laporan Keuangan AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) 2021]</ref> dengan nama '''PT Centris Multipersada Pratama'''.<ref name=rimou>[{{Cite web |url=https://mainsaham.id/wp-content/uploads/2021/08/AR-CMPP-2014.pdf |title=LapTahunan CMPP 2014] |access-date=2022-05-25 |archive-date=2022-06-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220601155136/https://mainsaham.id/wp-content/uploads/2021/08/AR-CMPP-2014.pdf |dead-url=yes }}</ref> Bisnis awalnya adalah perusahaan [[taksi]] yang pada suatu waktu merupakan perusahaansalah satu pemain terbesar di bidang ini, dengan pernah memiliki kurang lebih 3.000 armada dan beroperasi secaradi nasionalbanyak daerah di Indonesia.<Refref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=ZRHkAAAAMAAJ&dq=centris+multipersada+1989&focus=searchwithinvolume&q=armada Indonesian Capital Market Directory]</ref> Bisnis taksi ini menggunakan merek Kartika, Liberty, Mercury, Ratax, Sri Medali, Victory, Centrisraya, Centris dan Solo Central Taksi.<reFref name="books.google.co.id">[https://books.google.co.id/books?id=DdwTAQAAMAAJ&q=taksi+centris&dq=taksi+centris&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwir-KOqgfv3AhU8RmwGHS-hBzo4ChDoAXoECAoQAg Indonesia Business Weekly, Volume 3,Masalah 29-40]</ref>
 
Bisnis taksi Centris dirintis oleh Suherman Ade Yulimar, seorang pengusaha pemilik ''dealer'' mobil asal [[Bandung]]. Pada tahun 1987, Suherman membeli PT Centris Bandung Rayalestari yang mengoperasikan 100 armada taksi di Bandung dari tangan Moh. Gunawan Satyapermana dengan 200 karyawan.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IwwoAAAAMAAJ&q=centris+chondro&dq=centris+chondro&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjHytzjgvv3AhVHFLcAHTfuC-0Q6AF6BAgLEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 6,Masalah 9-14]</reFref> Perusahaan taksi tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak tahun 1978, awalnya hanya memiliki 30-40 armada saja.<ref name=perso>[https://books.google.co.id/books?id=0eXsAAAAMAAJ&q=centris+silalahi&dq=centris+silalahi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiEtaWWgvv3AhXWILcAHb34Ah0Q6AF6BAgLEAI Indonesia's Economy: Personalities]</ref> Untuk mengembangkan bisnis taksi yang baru dibelinya itu, Suherman berkerjasama dengan beberapa rekan, seperti Ginawan Chondro. Ekspansi masif kemudian dilakukan pada 1989 dengan mendirikan PT Solo Central Taxi (100 unit taksi, beroperasi di kota [[Surakarta]]); PT Botabek Central Taxi (200 unit taksi, beroperasi di kota [[Jabodetabek|Jabotabek]]); PT Varia Indoperkasa Pratama (100 unit taksi, beroperasi di kota [[Medan]]); dan PT Triyasa Megaperkasa (50 unit taksi, beroperasi di kota Bandung). Centris kemudian juga mengakuisisi operator taksi lain, PT Ratax Armada (lewat PT Vaya Interpersada) dari tangan [[Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Pemda DKI Jakarta]]. Ekspansi terus berlanjut pada tahun 1990 dengan pendirian 1990 PT Centris Metro Sarana (operator taksi Liberty, 300 unit), PT Centris Wahana Taxi (operator taksi Wahana, 500 unit) dan PT Adhicita Sarana Kartika (100 unit) yang kesemuanya beroperasi di Jabotabek; PT Centris Nusantara Transportasi (100 unit, beroperasi di [[Padang]]) dan PT Citraperdana Kendedes (100 unit taksi, beroperasi di [[Kota Malang]]). Sementara PT Centris Multipersada Pratama sendiri awalnya didirikan untuk menangani bisnis taksi Centris Group di kota [[Semarang]].<Refref name=teks>[https://books.google.co.id/books?id=8t7sAAAAMAAJ&q=Padang+(+PT+Centris+Nusantara+Transportasi+-+100+unit+)+dan+...&dq=Padang+(+PT+Centris+Nusantara+Transportasi+-+100+unit+)+dan+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjbnuighvv3AhVBaGwGHRypDsYQ6AF6BAgJEAI Informasi, Masalah 209-214]</ref>
 
Perusahaan-perusahaan taksi tersebut kemudian dikonsolidasikan dalam PT Centris Multipersada Pratama sebagai [[perusahaan induk]].<Refref name=teks/> Dengan ekspansi masif tersebut, pada pertengahan 1990-an perusahaan ini sudah menancapkan kukunya sebagai salah satu perusahaan taksi terbesar di tanah air, dengan diperkirakan memiliki 2.093 unit yang beroperasi di Jabotabek, Solo, Yogyakarta dan Semarang, belum lagi rencana akuisisi pada sejumlah taksi di Medan, [[Sidoarjo]], [[Surabaya]] dan Malang.<Ref>[https://ref name="books.google.co.id"/books?id=DdwTAQAAMAAJ&q=taksi+centris&dq=taksi+centris&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwir-KOqgfv3AhU8RmwGHS-hBzo4ChDoAXoECAoQAg Indonesia Business Weekly, Volume 3,Masalah 29-40]</ref> Mulai 8 Desember 1994, PT Centris Multipersada Pratama telah menjadi [[perusahaan publik]] dengan melepas 20 juta sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]] dengan harga penawaran Rp 2.450/lembar.<Refref>[https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-cmpp/ Sejarah dan Profil Singkat CMPP (Rimau Multi Putra Pratama Tbk)]</ref> Kode emiten '''CMPP''' berasal dari singkatan nama perseroan saat itu. Belakangan, kemudian bergabung juga Andri Tedjadharma dalam perusahaan taksi ini. Bisnis taksi Centris kemudian berkembang ke daerah-daerah lain seperti [[Bali]], menyediakan jasa [[limosin]], memiliki 13 anak usaha. Pada tahun 1997, diperkirakan dari seluruh anak usaha dan merek yang dimiliki oleh Centris Multipersada, terdapat sekitar 3.500 unit taksi yang beroperasi.<ref name=perso/> Seakan tidak terdampak oleh krisis, pada tahun 1999, Centris Multipersada kemudian meluncurkan "taksi wisata" yang dilengkapi dengan fasilitas informasi pariwisata yang ditangani anak usahanya, Ratax.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=XdHXAAAAMAAJ&dq=taksi+centris&focus=searchwithinvolume&q=centris Ummat, Volume 4,Masalah 33-41]</ref> Meskipun sempat merugi Rp 10,4 miliar pada 1998, perusahaan bisa kembali mendapat untung Rp 570 juta pada 1999 dan Rp 4,2 miliar pada 2000. Perusahaan taksi ini yang pada awal 2001 mengoperasikan 2.739 unit taksi dan memperkerjakan 4.800 supir, merencanakan ekspansi ratusan taksi baru dengan modal Rp 9 miliar pada tahun 2001.<Refref>[https://jawawa.id/newsitem/centris-expects-higher-revenues-1447893297 JP/Centris expects higher revenues]</ref>
 
Belakangan, nama Suhendra dan Ginawan menghilang, menyisakan Andri dalam posisi kepemimpinan perusahaan ini.<Refref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=KJ2yAAAAIAAJ&dq=centris+tedjadharma&focus=searchwithinvolume&q=tedjadharma Major Companies of Asia and Australasia, Volume 1]</ref> Pada tahun 2004, tercatat CMPP memiliki anak usaha taksi yang beroperasi di Jakarta (Jabodetabek), Bandung, Semarang, Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, Sidoarjo, Medan dan Malang, dengan armada 2.693 taksi yang ditargetkan bertambah 250 unit baru di tahun tersebut. Tidak hanya itu, lewat anak usahanya Ratax, Centris juga memiliki 33% saham di operator [[BRT]] [[Transjakarta]].<ref>[https://jawawa.id/newsitem/centris-multipersada-to-add-250-new-taxis-1447893297 JP/Centris Multipersada to add 250 new taxis]</ref> Namun, pada periode ini (2000-an), tekanan mulai membayangi Centris. Kenaikan 80% persen harga [[bahan bakar minyak]] pada 2005, membuat argo harus dinaikkan dan membuat pendapatan menurun, serta membebani keuangan perusahaan ini yang sebelumnya melakukan pembelian armada baru. Selain itu, perusahaan pun kemudian juga harus berhutang ratusan miliar rupiah. Untuk memperbaiki kondisinya, perusahaan pun melepas bisnis taksinya di beberapa kota, seperti Malang dan Surakarta. Akibatnya, pada tahun 2009 armada Centris Multipersada sudah menurun menjadi 800 unit saja dan direncanakan tidak akan bertambah lagi. Target keuntungan pada tahun 2009 ditetapkan sebesar Rp 17 miliar.<Refref>[https://bisnis.tempo.co/read/213231/masih-berutang-rp-20-miliar-taksi-centris-yak-tambah-armada Masih Berutang Rp 20 Miliar, Taksi Centris Yak Tambah Armada]</ref><ref>[https://www.thejakartapost.com/news/2012/01/09/centris-taxi-s-fleet-upgrade-dims-govt-convert-fuel-gas.html Centris taxi’s fleet upgrade dims as govt to convert fuel to gas]</ref> Tidak hanya di dua kota tersebut, tercatat pada 2010, Centris juga melepas bisnis taksinya di kota asalnya, [[Bandung]] kepada [[Citra Maharlika Nusantara Corpora|Cipaganti]] yang diubah namanya sesuai pemilik barunya.<ref>[https://bandung.bisnis.com/read/20101005/550/940191/cipaganti-ambil-alih-centris-taxi Cipaganti ambil alih Centris Taxi]</ref> Malah, meskipun pada 2012 menargetkan peremajaan armada (mayoritas saat itu [[Toyota Limo]]) dan penambahan armada menjadi 1.000 unit, tercatat di kuartal-III 2011 perseroan merugi Rp 2,41 miliar.<Refref>[https://economy.okezone.com/read/2012/01/06/278/552729/remajakan-armada-centris-multipersada-gelontorkan-rp200-m Remajakan Armada, Centris Multipersada Gelontorkan Rp200 M]</ref>
 
===Perusahaan batu bara===
Pada Desember 2012, pihak Centris Multipersada mengumumkan rencananya untuk masuk dalam bisnis [[pertambangan]] [[batu bara]] lewat anak usahanya yang baru dibentuk bernama PT Multi Mekar Lestari yang dimiliki sahamnya sebesar 55%. Bisnis batu bara yang dijalani adalah transportasi batu bara, baik dengan kapal [[tongkang]] maupun ''[[dump truck]]''.<ref>[https://ekonomi.bisnis.com/read/20121217/44/110089/cmpp-jajaki-masuk-ke-bisnis-tambang CMPP: Jajaki masuk ke bisnis tambang]</ref> Kemudian, di tanggal 3 Januari 2013, Andri Tedjadharma lewat PT Centris Mekarlestari melepas 62,96% sahamnya di CMPP kepada PT Rimau Multi Investama. Rimau kemudian menaikkan sahamnya menjadi 80,26% setelah ''tender offer'' di tanggal 26 Februari 2013.<ref name=rimou/> Awalnya, pemilik baru masih mempertahankan bisnis taksi Centris. Namun, kemudian pada 17 Maret 2014, diakuisisilah sebuah perusahaan transportasi batu bara bernama PT Rimau Shipping sebanyak 65% seharga Rp 13,08 miliar.<ref name=rimou/> Tidak lama setelah itu, di bulan yang sama, pemilik baru Centris Multipersada kemudian melepas seluruh bisnis taksinya (pada anak usahanya Centris Wahana Taksi, Adhi Citra Sarana, Botabek Central Taksi, Varia Indoperkasa Pertama, Bogor Adi Pradana, serta unit-unit taksi di Semarang dan Yogyakarta) dengan total transaksi Rp 8,75 miliar. Pelepasan bisnis taksi ini diklaim karena prospeknya yang terus menurun, dari 2012 mencapai Rp 5,91 miliar menjadi Rp 1,63 miliar pada 2013 dan bisnis batu bara lewat PT Multi Mekar Lestari dirasa lebih menguntungkan.<Refref>[https://ykmfebui.org/2014/04/18/lepas-bisnis-taksi-centris-garap-batu-bara/ LEPAS BISNIS TAKSI, CENTRIS GARAP BATU BARA]</ref> Diharapkan, pasca-akuisisi (lebih tepatnya proses ''backdoor listing'' Rimau) tersebut, keuntungan perusahaan naik menjadi 30-68% di tahun 2014.<Refref>[https://industri.kontan.co.id/news/centris-menyetop-bisnis-jasa-taksi Centris menyetop bisnis jasa taksi]</ref><ref>[https://market.bisnis.com/read/20140617/192/236807/centris-multipersada-cmpp-targetkan-pendapatan-tumbuh-68 CENTRIS MULTIPERSADA (CMPP) Targetkan]</ref>
 
Anak-anak usaha dan bisnis taksi tersebut dilepas ke PT Catur Mandiri Sejati.<ref>[https://ir.aaid.co.id/misc/financial/Laporan_Keuangan_Konsolidasi_Desember_2013.pdf Lapkeu CMPP 2013]</ref> Kurang jelas sendiri bagaimana perkembangan bisnis taksi eks-CMPP pasca pelepasan tersebut, dengan tercatat hanya di Yogyakarta saja taksi tersebut beroperasi.<ref>[https://impessa.id/read/1540/ekuin-bisnis/sambut-hut-75-ri-ambarrukmo-group-serahkan-bantuan-kepada-500-driver-taksi.html Sambut HUT 75 RI, Ambarrukmo Group Serahkan Bantuan Kepada 500 Driver Taksi]</ref><ref>[https://radarjogja.jawapos.com/sleman-bantul/2014/08/16/jajaki-pasar-taksi-kelas-premium/ Jajaki Pasar Taksi Kelas Premium]</ref> Sementara itu, pasca-pelepasan usaha taksi, nama PT Centris Multipersada Pratama Tbk resmi diganti menjadi '''PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk''' pada 20 Juni 2014. Pergantian nama ini juga diiringi dengan perubahan kantor pusat dan direksi.<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/centris-multipersada-ganti-nama-perusahaan Centris Multipersada ganti nama perusahaan]</ref> Tidak lama kemudian, perusahaan juga melakukan ''[[stock split]]'' sahamnya 1:4.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20140825/192/252287/centris-multipersada-cmpp-stock-split-14-simak-rincian-jadwalnya CENTRIS MULTIPERSADA (CMPP) Stock Split 1:4, Simak Rincian Jadwalnya]</ref> Meskipun bisa menaikkan pendapatannya menjadi Rp 33,82 miliar dan laba menjadi 3,52 miliar di kuartal pertama 2016,<ref>[https://market.bisnis.com/read/20160517/192/548294/kinerja-cmpp-laba-bersih-rimau-multi-putri-pratama-naik-3006-di-kuartal-i2016 KINERJA CMPP: Laba Bersih Rimau Multi Putri Pratama Naik 30,06% di Kuartal I/2016]</ref> namun bisnis batu bara yang ditangani dua anak usahanya, PT Multi Mekar Lestari dan PT Rimau Shipping, tercatat harus terdampak penurunan harga komoditas dan kelesuan bisnis batu bara di pertengahan 2010-an. Kedua perusahaan itu menyalurkan 104.000 ton batu bara pada 2015 ke luar negeri (ke [[India]], [[Vietnam]], [[Tiongkok]]) dan dalam negeri (ke [[PLN]]). Untuk menunjang bisnisnya, perseroan berencana untuk terjun ke bisnis [[manufaktur]] dan [[pembangkit listrik]].<ref>[https://pemeriksaanpajak.com/2015/12/21/batubara-lesu-rimau-masuk-listrik/ Batubara Lesu, Rimau Masuk Listrik]</ref> Untuk memenuhi kewajiban saham publik 7,5%, sejak 28 Januari 2016, kepemilikan PT Rimau Multi Investama (induk usaha CMPP) telah menurun menjadi 76,23% seiring pelepasan sejumlah sahamnya ke publik.<ref>[https://www.neraca.co.id/article/64926/rimau-penuhi-aturan-free-float-saham Rimau Penuhi Aturan Free Float Saham]</ref> Memasuki tahun 2017, tercatat perusahaan ini masih merugi Rp 10,98 miliar.<ref name=biznis>[https://industri.kontan.co.id/news/rimau-multi-rights-issue-demi-ubah-fokus-bisnis Rimau Multi rights issue demi ubah fokus bisnis]</ref>
 
===Induk usaha Indonesia AirAsia===
Anak-anak usaha dan bisnis taksi tersebut dilepas ke PT Catur Mandiri Sejati.<ref>[https://ir.aaid.co.id/misc/financial/Laporan_Keuangan_Konsolidasi_Desember_2013.pdf Lapkeu CMPP 2013]</ref>
Hanya tiga tahun setelah berganti bisnis dan kepemilikan, CMPP kembali dijadikan alat ''backdoor listing'' oleh perusahaan tertutup lainnya. Sebuah perusahaan penerbangan yaitu [[Indonesia AirAsia]], sebelumnya merencanakan akan melakukan [[penawaran umum perdana]] di bursa saham pada 2016. Rencana ini merupakan ide langsung dari pemilik [[AirAsia]] di [[Malaysia]], [[Tony Fernandes]] dan direncanakan sebesar 30% saham maskapai itu akan dilepas ke publik.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20150609/192/441818/airasia-tetap-berencana-ipo-di-indonesia AirAsia Tetap Berencana IPO di Indonesia]</ref> Rencana IPO sebesar US$ 300 miliar tersebut, kemudian tertunda setelah sempat direncanakan pada awal 2016.<ref name=reu>[https://www.reuters.com/article/indonesia-airasia-idUSL4N1MT3JF Indonesia's transport group Rimau to raise money to buy AirAsia unit]</ref> Rupanya, kemudian rencana IPO tersebut terealisasi lewat ''backdoor listing'' di CMPP.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-3621765/airasia-masih-irit-bicara-soal-backdoor-listing AirAsia Masih Irit Bicara Soal Backdoor Listing]</ref> Dimulai pada Oktober 2017, pihak Rimau Multi Putra Pratama mengumumkan rencana ''[[rights issue]]'' sebesar Rp 3,4 triliun, dimana hak ''rights issue'' itu akan dibeli oleh dua pemegang saham pengendali Indonesia AirAsia, PT Fersindo Nusaperkasa and AirAsia Investment Ltd. Sementara, kepemilikan pemegang saham sebelumnya (PT Rimau Multi Investama) dan masyarakat akan terdilusi menjadi di bawah 2%.<ref>[https://economy.okezone.com/read/2017/11/07/278/1810083/dicaplok-airasia-rimau-multi-putra-ganti-core-bisnis Dicaplok AirAsia, Rimau Multi Putra Ganti Core Bisnis]</ref> Selanjutnya, sebanyak Rp 2,6 triliun hasil proses tersebut akan digunakan untuk membeli Indonesia AirAsia dari dua pemilik sebelumnya lewat skema konversi ''prepetual securities'', sedangkan sisanya untuk belanja modal.<ref name=reu/> Perubahan itu diklaim sebagai upaya memperbaiki kinerja perseroan di tengah minat masyarakat akan transportasi udara yang meningkat.<ref name=biznis/> Nantinya, CMPP akan memiliki 57,25% saham di Indonesia AirAsia, sedangkan bisnis batu baranya akan dilepas.<ref>[https://investor.id/market-and-corporate/164711/fokus-ke-airasia-rimau-multi-lepas-bisnis-batubara Fokus ke AirAsia, Rimau Multi Lepas Bisnis Batubara]</ref><ref>[https://www.industry.co.id/read/18209/rimau-multi-putra-pratama-berniat-lakukan-put-senilai-rp34-triliun Rimau Multi Putra Pratama Berniat Lakukan PUT Senilai Rp3,4 Triliun]</ref> Pasca transaksi yang tuntas pada Desember 2017 tersebut, mulai 21 Desember 2017, nama perusahaan diganti menjadi '''PT AirAsia Indonesia Tbk'''. Pada saat yang sama, juga dilakukan perubahan bisnis perusahaan dan manajemen.<ref>[https://economy.okezone.com/read/2017/12/21/278/1834113/rimau-multi-putra-pratama-ganti-nama-jadi-airasia-indonesia Rimau Multi Putra Pratama Ganti Nama Jadi AirAsia Indonesia]</ref> Secara resmi, CMPP telah menjadi perusahaan induk bagi Indonesia AirAsia sejak 29 Desember 2017.<ref>[https://ir.aaid.co.id/ PT AirAsia Indonesia Tbk]</ref>
 
Nyatanya, setelah proses tersebut, kondisi keuangan AirAsia Indonesia ikut merefleksikan anak usahanya yang sering merugi. Pada tahun 2018, walaupun pendapatan naik dari 2017 sebesar Rp 3,76 triliun menjadi Rp 4,19 triliun, namun tahun tersebut perusahaan merugi Rp 907 miliar. Anak usahanya yang memang gemar menawarkan [[Maskapai penerbangan bertarif rendah|penerbangan murah]] ke konsumen itu, dibebani oleh biaya [[avtur]] yang belakangan membengkak meskipun jumlah penumpang naik<ref>[https://market.bisnis.com/read/20190227/192/894174/kinerja-2018-air-asia-indonesia-cmpp-masih-catatkan-rugi KINERJA 2018: Air Asia Indonesia (CMPP) Masih Catatkan Rugi]</ref><ref>[https://industri.kontan.co.id/news/tahun-lalu-airasia-indonesia-marih-rugi-rp-90702-miliar Tahun lalu, AirAsia Indonesia masih rugi Rp 907,02 miliar]</ref> dan adanya [[bencana alam]] di berbagai wilayah yang menurunkan niat berpergian masyarakat.<ref>[https://www.liputan6.com/bisnis/read/3882118/airasia-indonesia-angkut-52-juta-penumpang-sepanjang-2018 AirAsia Indonesia Angkut 5,2 Juta Penumpang Sepanjang 2018]</ref> ''Load factor'' Indonesia AirAsia sendiri mencapai 82% pada 2018 (menurun 2% dari tahun sebelumnya)<ref>[https://money.kompas.com/read/2019/03/25/161500126/airasia-indonesia-targetkan-pertumbuhan-penumpang-15-persen-tahun-ini AirAsia Indonesia Targetkan Pertumbuhan Penumpang 15 Persen Tahun Ini]</ref> Pada kuartal I 2019 pun juga menemui hasil serupa: penumpang naik, tetapi tetap merugi,<ref>[https://katadata.co.id/happyfajrian/berita/5e9a51838f460/meski-pendapatan-kuartal-i-naik-58-airasia-tetap-merugi-rp-93-miliar Meski Pendapatan Kuartal I Naik 58%, AirAsia Tetap Merugi Rp 93 Miliar]</ref> walaupun tercatat masih bisa diperbaiki di kuartal III pada tahun yang sama.<ref>[https://www.merdeka.com/uang/dari-rugi-rp-203-miliar-air-asia-kini-untung-rp-11-miliar.html Dari Rugi Rp203 Miliar, Air Asia Kini Untung Rp11 Miliar]</ref> Lebih-lebih setelah munculnya [[pandemi COVID-19]] yang memukul industri [[penerbangan]], pendapatan perseroan anjlok parah dari Rp 6,7 triliun menjadi Rp 1,61 triliun dan merugi Rp 2,8 triliun dari sebelumnya untung Rp 113,94 juta di tahun sebelumnya.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20210604/192/1401560/hancurnya-kinerja-keuangan-airasia-indonesia-cmpp-akibat-pandemi Hancurnya Kinerja Keuangan AirAsia Indonesia (CMPP) Akibat Pandemi]</ref> Hal ini karena jumlah penumpang berkurang drastis, namun harga sewa pesawat dan avtur masih harus dikeluarkan oleh manajemen.<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/bisnis-penerbangan-tertekan-airasia-indonesia-cmpp-rugi-rp-17-triliun Bisnis penerbangan tertekan, AirAsia Indonesia (CMPP) rugi Rp 1,7 triliun]</ref> Kondisi kurang memuaskan ini masih berlanjut pada tahun 2021, dan anak usahanya sempat menghentikan operasional penerbangannya, meskipun akhirnya dibuka kembali sejak September 2021 dan saat ini masih dalam tahap pemulihan.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20220105/192/1485605/menakar-usaha-airasia-indonesia-cmpp-bangkit-di-2022 Menakar Usaha AirAsia Indonesia (CMPP) Bangkit di 2022]</ref><ref>[https://money.kompas.com/read/2021/09/10/192428126/semester-i-2021-pendapatan-airasia-indonesia-anjlok-196-persen Semester I-2021, Pendapatan AirAsia Indonesia Anjlok 196 Persen]</ref> Sempat ada rumor bahwa anak usahanya, Indonesia AirAsia akan bangkrut dan melakukan [[PHK]] massal pada karyawannya di awal 2022, namun dibantah oleh manajemen perusahaan.<ref>[https://ekonomi.bisnis.com/read/20220202/98/1495737/isu-phk-massal-bos-airasia-indonesia-cmpp-kondisi-stabil Isu PHK Massal, Bos AirAsia Indonesia (CMPP): Kondisi Stabil]</ref>
== Manajemen ==
* Komisaris Utama : Kamarudin Bin Meranun
* Komisaris : Pin Harris
* Komisaris Independen : Agus Toni Soetirto
 
Masalah lain yang membelit CMPP adalah suspensi perdagangan sahamnya selama beberapa waktu oleh BEI. Bursa terpaksa melakukan hal tersebut, terhitung sejak 5 Agustus 2019, akibat perusahaan hanya memiliki 1,59% kepemilikan publik (jauh dari kewajiban minimum 7,5%).<ref>[https://katadata.co.id/happyfajrian/finansial/5e9a503b1c207/saham-publik-kurang-dari-75-bei-hentikan-perdagangan-saham-airasia Saham Publik Kurang dari 7,5%, BEI Hentikan Perdagangan Saham AirAsia]</ref> Hampir dua tahun suspensi itu dilakukan yang sempat membuat perusahaan ini terancam dihapus pencatatannya (''delisting'') dari BEI pada Agustus 2021.<ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/terancam-delisting-ini-yang-dilakukan-airasia-indonesia-cmpp Terancam delisting, ini yang dilakukan AirAsia Indonesia (CMPP)]</ref> Akhirnya, pada 14 Januari 2022, baru dua pemegang saham utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investment Ltd. melepas sebagian sahamnya, sehingga kewajiban 7,5% saham publik terpenuhi. Sebenarnya, rencana ini sudah direncanakan sejak 2019 dengan skema ''rights issue'', namun kondisi perusahaan yang belakangan memburuk membuat rencana tersebut tertunda.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20220118164239-17-308447/akhirnya-airasia-indonesia--cmpp--penuhi-free-float-75 Akhirnya AirAsia Indonesia (CMPP) Penuhi Free Float 7,5%]</ref><ref>[https://katadata.co.id/hariwidowati/berita/5e9a503a3a6cd/tambah-saham-lewat-rights-issue-airasia-minta-suspend-ditangguhkan Tambah Saham Lewat Rights Issue, AirAsia Minta Suspend Ditangguhkan]</ref> Maka, sejak 22 Februari 2022, suspensi saham itu pun dicabut oleh BEI. Rencananya, kepemilikan saham publik akan ditambah lagi nantinya.<ref>[https://idxchannel.com/market-news/sempat-dihentikan-bei-buka-kembali-perdagangan-saham-airasia-indonesia-cmpp Sempat Dihentikan, BEI Buka Kembali Perdagangan Saham AirAsia Indonesia (CMPP)]</ref> Upaya juga dilakukan untuk memperbaiki keuangan perusahaan yang selama ini ekuitasnya selalu negatif.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20220519/192/1534673/adu-cepat-garuda-indonesia-giaa-dan-airasia-cmpp-tanggalkan-notasi-khusus Adu Cepat Garuda Indonesia (GIAA) dan AirAsia (CMPP) Tanggalkan Notasi Khusus]</ref> Pembukaan saham dan perbaikan perusahaan, telah menaikkan harga sahamnya yang sempat mencapai Rp 685/lembar. Pada 8 Maret 2022 juga, telah diluncurkan [[aplikasi]] AirAsia Super App yang dilengkapi aneka fitur seperti kesehatan dan hiburan, AirAsia Food yang merupakan layanan pemesanan makanan, dan AirAsia Money ([[Dompet elektronik|dompet digital]]).<ref>[https://market.bisnis.com/read/20220323/192/1514311/melihat-lagi-ekspansi-airasia-cmpp-saat-sahamnya-bergerak-bak-roller-coaster Melihat Lagi Ekspansi AirAsia (CMPP) saat Sahamnya Bergerak Bak Roller Coaster]</ref>
* Direktur Utama : Dendy Kurniawan
* Direktur Independen : Dinesh Kumar
 
== Pranala luar ==
Baris 51 ⟶ 110:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
* {{id}} [https://economy.okezone.com/read/2017/12/21/278/1834113/rimau-multi-putra-pratama-ganti-nama-jadi-airasia-indonesia Rimau Multi Putra Pratama ganti nama jadi AirAsia Indonesia]
* {{id}} [https://investasi.kontan.co.id/news/centris-multipersada-ganti-nama-perusahaan Centris Multipersada Ganti Nama Perusahaan]
* {{id}} [https://www.cnbcindonesia.com/market/20190805141439-17-89901/kepemilikan-publik-kecil-bei-suspen-saham-airasia Kepemilikan Publik Kecil, BEI Suspen Saham AirAsia]
* {{id}} [https://katadata.co.id/amp/berita/2019/08/09/tambah-saham-lewat-rights-issue-airasia-minta-suspend-ditangguhkan Tambah Saham Lewat Rights Issue, AirAsia Minta Suspend Ditangguhkan]
 
[[Kategori:Perusahaan transportasi Indonesia]]