Pancoran, Jakarta Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 114.125.29.226 (bicara) ke revisi terakhir oleh CommonsDelinker Tag: Pengembalian |
|||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kecamatan
|peta = [[Berkas:Locator Kecamatan Pancoran di Jakarta Selatan.png|180px]]
Baris 12:
|kepadatan=- per km²
|kelurahan = 6}}
'''Kecamatan Pancoran'''
== Asal Usul Nama Pancoran ==
Nama Pancoran berasal dari sebuah dongeng Betawi yang menceritakan sebuah kerajaan di selatan Jakarta yang memiliki seorang raja yang dikaruniai tiga pangeran. Ketiga pangeran tersebut bernama Pangeran Jaya, Pangeran Suta, dan Pangeran Gerinda.
Pada suatu hari, sang raja berencana memilih penerus takhta dan memerintahkan ketiga putranya untuk pergi dari istana untuk menempuh ujian. Ketiga putra itu pun, meninggalkan istana dan melakukan perjalanan. Di tengah perjalanan, ketiga putra tersebut kehausan. Kedua putra raja, Pangeran Suta dan Pangeran Gerinda sudah terlalu haus, maka mereka meminum air dari pancuran tersebut, meskipun sudah dilarang sang kakak, Pangeran Jaya. Setelah meminum air tersebut, kedua pangeran tersebut tewas di tempat.
Sang kakak, Pangeran Jaya kebingungan, karena kedua adiknya tewas. Tiba-tiba, seorang kakek muncul. Dia pun berkata bahwa kedua adiknya telah meminum air dari telaga pancuran tanpa meminta izin dan hal itu membuat kedua pangeran tersebut tewas. Pangeran Jaya sangat sedih mendengar adiknya tewas. Ia pun meminta sang kakek mengembalikan nyawa kedua adiknya.
Kemudian, sang kakek menawarkan Pangeran Jaya mengganti nyawanya untuk menghidupkan kedua adiknya. Pangeran Jaya pun menyetujui tawaran sang kakek. Ia pun meminum air pancuran tersebut dan kedua adiknya kembali bangkit. Namun, setelah meminum air pancuran tersebut, Pangeran Jaya masih tetap hidup. Hal itu membuat kaget kedua adiknya.
Lalu, sang kakek meminta ketiga pangeran tersebut untuk mencabut tongkat yang ia tancapkan dan berkata bahwa ahli waris kerajaanlah yang dapat mencabut tongkat tersebut. Pangeran Suta dan Pangeran Gerinda tidak berhasil mencabut tongkat tersebut. Pada akhirnya, Pangeran Jaya mencoba mencabutnya dan ia berhasil mencabut tongkat tersebut.
Dari hasil ujian tersebut, Pangeran Suta dan Pangeran Gerinda percaya bahwa sang kakaklah yang mampu menggantikan takhta sang ayah. Mereka pun pulang dan mengabarkan hal tersebut kepada sang ayah. Maka terpilihlah Pangeran Jaya sebagai pemimpin baru kerajaan tersebut. Pada akhirnya, tempat air pancuran tempat ketiga pangeran tersebut minum disebut Pancoran.<ref>{{Cite web|last=A|first=Maharani Nur|title=Kisah dari Jakarta Selatan: Sejarah Nama Pancoran - Jaksel News - Halaman 2|url=https://jakselnews.pikiran-rakyat.com/jaksel-hits/pr-614228224/kisah-dari-jakarta-selatan-sejarah-nama-pancoran?page=2|website=jakselnews.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-11-09}}</ref><ref>{{Cite web|title=Cerita Rakyat Betawi: Asal-Usul Nama Pancoran dan Legenda Kampung Condet|url=https://kumparan.com/kabar-harian/cerita-rakyat-betawi-asal-usul-nama-pancoran-dan-legenda-kampung-condet-1wo648smnaG|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-11-09}}</ref>
== Sejarah ==
Kecamatan Pancoran merupakan bagian dari [[Mampang Prapatan, Jakarta Selatan|Kecamatan Mampang Prapatan]] sampai tahun [[1985]]. Saat itu, Pancoran masih berstatus sebagai kecamatan perwakilan di dalam Mampang Prapatan. Hingga pada tanggal 18 Desember 1990, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 1990 yang mengatur pembentukan kecamatan baru di wilayah DKI Jakarta. Kecamatan Pancoran bersama dengan kecamatan [[Johar Baru, Jakarta Pusat|Johar Baru]] di [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]], kecamatan [[Palmerah, Jakarta Barat|Palmerah]], kecamatan [[Kalideres, Jakarta Barat|Kalideres]], dan kecamatan [[Kembangan, Jakarta Barat|Kembangan]] di [[Kota Administrasi Jakarta Barat|Jakarta Barat]], kecamatan [[Pesanggrahan]] dan kecamatan [[Jagakarsa, Jakarta Selatan|Jagakarsa]] di [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]], kecamatan [[Duren Sawit, Jakarta Timur|Duren Sawit]], kecamatan [[Makasar, Jakarta Timur|Makasar]], kecamatan [[Cipayung, Jakarta Timur|Cipayung]], dan kecamatan [[Ciracas, Jakarta Timur|Ciracas]] di [[Kota Administrasi Jakarta Timur|Jakarta Timur,]] dan kecamatan [[Kelapa Gading, Jakarta Utara|Kelapa Gading]] dan kecamatan [[Pademangan, Jakarta Utara|Pademangan]] di [[Kota Administrasi Jakarta Utara|Jakarta Utara]] dimekarkan dari kecamatan induk yang membawahi wilayah kecamatan tersebut. Kelurahan yang masuk wilayah kecamatan Pancoran antara lain:
# Kelurahan Pancoran
# Kelurahan Cikoko
# Kelurahan Pengadegan
# Kelurahan Rawajati
# Kelurahan Kalibata
# Kelurahan Duren Tiga
Selain itu, PP Nomor 60 Tahun 1990 menetapkan pusat pemerintahan Kecamatan Pancoran berada di Kelurahan Pancoran.<ref name=":0" />
== Kelurahan ==
# Kelurahan [[Kalibata, Pancoran|Kalibata]], dengan kode pos 12740
Baris 27 ⟶ 50:
* Barat dengan [[Mampang Prapatan, Jakarta Selatan|Mampang Prapatan]],
* Selatan dengan [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]],
* Timur dengan [[Kramat Jati, Jakarta Timur|Kramat Jati]]
* Utara dengan [[Tebet, Jakarta Selatan|Tebet]].
Baris 39 ⟶ 62:
== Lihat pula ==
* [[Patung Dirgantara]]
== Referensi ==
{{Reflist}}{{Pancoran, Jakarta Selatan}}{{Kota Administrasi Jakarta Selatan}}
{{Batavia}}
{{Jakarta-stub}}▼
{{Authority control}}
▲{{Jakarta-stub}}
|