Teori konvergensi simbolik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menghapus template inuse dan memperbaiki typo |
|||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Teori konvergensi simbolik''' ''(''[[bahasa Inggris]]'': '''Symbolic Convergence Theory''')'' berfokus terhadap perilaku anggota kelompok. Teori ini memiliki pemahaman bahwa interaksi yang dilakukan oleh manusia pada suatu kelompok tertentu memiliki [[kohesivitas]] dan penguatan kesadaran dalam suatu kelompok. Teori ini didasari dari hasil riset yang dilakukan oleh [[Robert Bales]] mengenai komunikasi dalam kelompok -kelompok kecil yang kemudian dikenal dengan istilah ''Fantasy Theme''. Kemudian Ernest Bormann meminjam gagasan tersebut untuk direplikasi kedalam tindakan [[retoris]] masyarakat dalam skala yang lebih luas dari sekedar proses komunikasi kelompok kecil. Fungsi dari teori ini adalah untuk menganalisa [[interaksi]] yang terjadi di dalam skala kelompok kecil. Dalam hal ini dapat berupa [[kelompok sosial]], kelompok tugas maupun kelompok dalam suatu pergaulan.
== Istilah
''Fantasy theme'' (tema [[fantasi]]) menjadi hal harus dimengerti dalam memahami teori ini. Tema fantasi dapat diartikan sebagai isi pesan yang didramatisasi sehingga memicu rantai fantasi. Dramatisasi pesan dapat disampaikan dalam bentuk [[permainan kata]], cerita ataupun [[lelucon]] yang dilakukan secara spontanitas. Kemudian hal yang perlu dipahami adalah ''fantasy chain'' (rantai fantasi), melalui rantai fantasi ini pesan yang didramatisasi diharapkan
== Asumsi dasar ==
Baris 8:
== Interaksi simbolik ==
Pada dasarnya [[esensi]] dari [[interaksi simbolik]] ini merupakan suatu aktivitas yang menjadi ciri khas pada manusia yang didapatkan melalui komunikasi yang dilakukan oleh manusia, baik komunikasi secara langsung ataupun secara tidak langsung yang dilakukan melalui pergantian simbol-simbol yang memiliki makna tertentu. Melalui perspektif ini hal yang ditonjolkan adalah usaha untuk memahami perilaku-perilaku manusia yang dinilai dari sudut pandang subjeknya. Perspektif ini melihat proses manusia dalam berinterasi harus mempertimbngkan perasaan manusia lainnya sebagai lawan interaksinya. Pada dasarya perspektif yang digunakan pada interaksi simbolik ini menggunakan [[Premis|premis-premis]] tertentu yang dipahami oleh semua anggota kelompoknya.
KOMUNITAS STAND UP INDO PEKANBARU|url=https://media.neliti.com/media/publications/207345-konvergensi-simbolik-dalam-komunikasi-ke.pdf|journal=JOM FISIP|volume=03|issue=02|pages=1-14}}</ref>
|