Hanya Satu Nama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bunga Katuk (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan |
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(28 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
| Name = Hanya Satu Nama
| Type = studio
| Artist = [[Nike Ardilla | Nike Astrina]]
| Cover =
| Released = 19 Maret 2013
| Recorded = [[1988]]
Baris 9:
| Label = [[JK Records]]
| Producer = [[Judhi Kristiantho Sunarjo|Judhi Kristianto]]
* [[Nyo Kristianto|Leonard Kristianto]]
| Reviews =
| Last album = ''[[Suara Hatiku]]'' <br> (1996)
| This album = '''''Hanya Satu Nama''''' <br> (2013)
| Next album =
}}
Baris 19:
==Tracklist==
{{Track listing
| extra_column = Pencipta
| writing_credits = yes
| note1 =
| writer1 = Omdy
| extra1 =
| length1 = 04:15
| title2 = Duka Di Dadaku
| note2 =
| writer2 = Leo Manuputty
| extra2 =
| length2 = 03:37
| title3 = Hanya Satu
| note3 =
| writer3 = Bartje Van Houten
| extra3 =
| length3 = 02:45
| title4 = Biarkan Cinta Kita Menyatu
| note4 =
| writer4 = Bartje Van Houten
| extra4 =
| length4 = 03:54
| title5 = Birunya Asmara
| note5 =
| writer5 = Mario
| extra5 =
| length5 = 03:52
| title6 = Tak Ingin Membencimu
| note6 =
| writer6 = Herry
| extra6 =
| length6 = 03:32
| title7 = Kau Hadir Dalam Mimpiku
| note7 =
| writer7 = Rani Delta
| extra7 =
| length7 = 03:36
| title8 = Terpaku Dalam Khayal
| note8 =
| writer8 = Asep Hadi
| extra8 =
| length8 = 03:33
| title9 = Mana Janjimu Dulu
| note9 =
| writer9 = Hanny Tuheteru
| extra9 =
| length9 = 03:51
| title10 = Satu Cinta Satu Rasa
| note10 =
| writer10 = Erens F. Mangalo
| extra10 =
| length10 = 04:20
| title11 = Suasana Ceria
| note11 =
| writer11 = Erick
| extra11 =
| length11 = 02:36
}}
==Sejarah==
Baris 81 ⟶ 129:
"Proses rekaman lancar. Oh Nike tidak malu-malu sama sekali. Nike itu profesional sekali. Dia ingin sekali maju," kata Judi. "Kami sebenarnya [kala itu] lagi mencari apa warna yang cocok buat suara musiknya dia. Suaranya lentur, tapi masih ada suara anak-anaknya,"
Judi benar adanya. Album tersebut memiliki
Meski memiliki kualitas vokal yang kuat dan khas, ada sejumlah lagu yang masih mencerminkan suara remaja. Seperti di lagu Tak Ingin Membencimu, Terpaku Dalam Khayal, dan Suasana Cerita. Hal ini lah yang kemudian diakui Judi menjadi hambatan album itu batal rilis.
Baris 87 ⟶ 135:
"Denny Sabri yang ngomong jangan dikeluarin dulu, demi Nike [tunggu berkembang]. Ya silakan saja," kata Judi mengenang percakapannya dengan mendiang Denny yang meninggal pada 2003 silam.
"Album ini kalau mau dikeluarkan ya hak kita," kata Judi.[https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190318144227-227-378374/kisah-album-debut-nike-ardilla-tersembunyi-25-tahun] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230607132249/https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190318144227-227-378374/kisah-album-debut-nike-ardilla-tersembunyi-25-tahun |date=2023-06-07 }}
==Kronologi==
Sebuah
12 lagu berhasil direkam, tentu dengan genre pop ala JK yang saat itu sedang merajai pasar musik. Konon, materi album ini sebenarnya juga bukan disiapkan khusus untuk Nike, tapi untuk seorang penyanyi JK bernama ANNA CISCA.
Baris 99 ⟶ 146:
Sementara waktu ‘menunggu’ usia Nike lebih dewasa, Nike kemudian hijrah ke PROJECT Q Records dan merilis album SEBERKAS SINAR tahun 1989 dengan mengubah nama menjadi NIKE ARDILLA, dan BOOOM… namanya menjulang, sementara nasib album di JK Records kemudian mengendap seiring waktu.
Judi kemudian memutuskan tak merilis album tersebut dengan alasan membiarkan Nike tumbuh berkembang. Namun yang terjadi, Nike justru rekaman di bawah label lain, yaitu Ariesta Records dan menghasilkan album Seberkas Sinar (1989) yang digagas oleh Deddy Dores. Pada masa inilah, nama 'Astrina' berganti menjadi 'Ardilla'.
Namun, alasan pembatalan merilis album Hanya Satu Nama ini sedikit berbeda dari pengakuan pihak keluarga. Raden Alan Yudi, kakak Nike Ardilla menyebut bahwa alasan utama pembatalan album itu karena suara anak-anak Nike tak cocok dengan lagu-lagu cinta yang dibawakan.
"Iya, itu [anggapan tak cocok] betul," kata Alan kala berbincang dengan CNNIndonesia.com, dalam kesempatan terpisah, baru-baru ini.
Akan tetapi, anggapan usia anak-anak tak cocok dengan lagu cinta itu sedikit janggal mengingat album Seberkas Sinar yang digarap Deddy Dores dirilis ketika Nike berusia 14 tahun, lalu album Bintang Kehidupan (1990) di bawah label Blackboard dirilis saat Nike berusia 15 tahun. Baru pada album Matahariku (1992), Nike sudah berusia 17 tahun.
Apapun alasan yang melatar belakangi album tersebut batal rilis, rekaman suara Nike Ardilla saat masih berusia 12 tahun itu tersimpan di arsip JK Records hingga 25 tahun kemudian. Pada 2013, putra Judi, Leonard Kristianto menemukan album itu.
Baris 120 ⟶ 175:
Leonard mengakui mungkin album debut Nike Ardilla tersebut hanya akan menjadi arsip dan sejarah bila penggemar mojang Bandung itu tak 'mencolek' dirinya.
"Kalau saya tidak diminta ya saya tidak akan rilis. Saya tidak kepikiran. Saya juga tidak tahu ada album itu. Kalau pun tahu, kalau mau dirilis bagaimana caranya? Nike juga sudah meninggal," kata Leonard.[https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190318144227-227-378374/kisah-album-debut-nike-ardilla-tersembunyi-25-tahun] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230607132249/https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190318144227-227-378374/kisah-album-debut-nike-ardilla-tersembunyi-25-tahun |date=2023-06-07 }}
== Referensi ==
|