KRI Pulau Fani (731): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nafisathallah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Ship|Ship image=[[File:KRI Pulau Fani 731.jpg|300px|KRI Pulau Fani 731]]|Ship country=Indonesia|Ship flag={{TNI-AL flag}}|Ship builder=[[Abeking & Rasmussen]]|Ship fate=Masih bertugas|Ship length=61,4 meter|Ship beam=11,1 meter|Ship laid down=26 November 2020|Ship ordered=29 Januari 2020|Ship launched=12 Oktober 2022}}[[Berkas:KRI Pulau Fani 731.jpg|jmpl|KRI Pulau Fani (731) sedang diangkut dari galangan kapal]]
 
'''KRI Pulau Fani (731)''' adalah [[kapal]] [[perang]] [[Kapal penyapu ranjau|penyapu ranjau]] milik [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI Angkatan Laut]] yang dibangun di [[Galangan kapal]] [[Abeking & Rasmussen]], Lemwerder, [[Jerman]]. Kapal penyapu ranjau ini berjenis MCMV (''mine counter-measure vessel'') yang mampu bekerja baik di laut dangkal maupun laut dalam. Pemotongan baja pertama (''first steel cutting'') dilakukan pada tanggal 26 November 2020.<ref>{{Cite web|last=KBRI Berlin,|first=Kantor Atase Pertahanan|date=2020-11-29|title=DUA KAPAL MCMV PESANAN INDONESIA MASUKI TAHAP AWAL PENGERJAAN|url=https://kemlu.go.id/berlin/id/news/9719/dua-kapal-mcmv-pesanan-indonesia-masuki-tahap-awal-pengerjaan#!|website=Kementrian Luar Negeri Indonesia|access-date=2022-10-23}}</ref> KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 akan menggantikan dua kapal pemburu ranjau sebelumnya, yakni KRI Pulau Rengat-711 dan KRI Pulau Rupat-712 yang usianya sudah cukup tua.
 
== Sejarah ==
Baris 9 ⟶ 10:
Kapal MHV-60 kelas Frankenthal ini memiliki dimensi panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter. Berbahan dasar [[baja]] non-magnetik, memiliki ''degaussing system'' untuk mengurangi kemagnetan kapal. Dilengkapi penggerak [[motor]] [[mesin]] [[elektrik]] yang mampu meminimalisir kebisingan.<ref>{{Cite web|last=indomiliter|date=2022-10-14|title=KSAL Luncurkan Kapal Penyapu Ranjau Terbaru KRI Pulau Fani 731, Kapal Kedua Bernama KRI Pulau Fanildo|url=https://www.indomiliter.com/ksal-luncurkan-kapal-penyapu-ranjau-terbaru-kri-pulau-fani-731-kapal-kedua-bernama-kri-pulau-fanildo/|website=Indomiliter.com|language=en-US|access-date=2022-10-23}}</ref>
 
Kapal ini dilengkapi dengan Autonomous Underwater Vehicle ([[UAV]]) yang berguna untuk membantu mendeteksi dan mengidentifikasi kontak di dalam air dan juga terdapat ''unmanned surface vessel'' (USV) yang berfungsi sebagai kapal tanpa awak yang membersihkan dan menyapu ranjau dari [[permukaan laut]].<ref>{{Cite web|title=Membawa Banyak Manfaat, Ini Hasil Lawatan Kasal ke Belanda|url=http://maritimnews.com/2022/10/membawa-banyak-manfaat-ini-hasil-lawatan-kasal-ke-belanda/,%20http://maritimnews.com/2022/10/membawa-banyak-manfaat-ini-hasil-lawatan-kasal-ke-belanda/|language=en-US|access-date=2023-04-27}}</ref>
 
Pada kapal pemburu ranjau keluaran galangan kapal Jerman ini terdapat ''platform'' Remotely Operated Vehicle (ROV) dan peralatan [[sonar]] [[bawah air]] untuk mendeteksi ancaman dari [[perairan]] dalam.
Baris 21 ⟶ 22:
 
KRI Pulau Fani memiliki ''sister ship''/[[kapal saudari]] yang bernama KRI Pulau Fanildo.
 
==Komandan==
# Letkol Laut (P) Mufianto Machfud, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., CTMP. (2023-Sekarang)
 
== Referensi ==