Haqiqah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 5:
== Empat Tahap Perjalanan ==
[[Berkas:Syariah-thariqah-hakikah2.jpg|ka|jmpl|250x250px|Bagan yang menggambarkan empat tahapan spiritual: ''syari'ah, tariqah, haqiqah,'' dan ''ma'rifah''.]]
Dalam kitab Sirr al-Asrar, Syekh Abdul Qadir al-Jailani mengutip sebuah hadits:<ref name=":0">{{Cite book|last=Al-Jilani|first=Abdul Qadir|date=2017|url=https://www.onesearch.id/Record/IOS13428.INLIS000000000854229|title=Terjemah Sir al-Asrar|location=Yogyakarta|publisher=Ircisod|isbn=9786023913787|url-status=live|access-date=2022-12-14|archive-date=2022-12-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20221214165858/https://www.onesearch.id/Record/IOS13428.INLIS000000000854229|dead-url=yes}}</ref> "Syariat adalah pohon, tarekat dalah rantingnya, makrifatnya adalah daunnya, hakikat adalah buahnya. Alquran menghimpun semuanya dengan dalil dan isyarat, baik lewat tafsir maupun takwil." Haqiqah merupakan satu dari empat tahapan perjalanan suluk, yakni, ''[[Syariat Islam|syari'ah]]'' (jalan eksoterik), ''[[Tarekat (Islam)|thariqah]]'' (jalan esoteris), ''haqiqah'' (kebenaran hakiki) dan ''[[Makrifat|ma'rifah]]'' (pengenalan akan Tuhan).
Menurut Syekh Abdul Qadir, untuk menjadi seorang ikhlas maka seorang hamba harus bisa mencapai hakikat. Barang siapa yang belum mencapai hakikat maka dia belum menjadi seorang ikhlas, karena sifat-sifat kemanusiannya tidak dapat hilang, kecuali hanya dengan tajali Zat.<ref name=":0" />
|