Waduk Penjalin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh Catraloka (bicara) ke revisi terakhir oleh Ardfeb
Tag: Pembatalan
k Perbaikan info
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
| height = 18 m
| crest_elevation = 342,25 m
| volume = 396.000 m³<sup>3</sup>
| reservoir_catchment = 4,4 km<sup>2</sup><ref name="angoedi"/>
| hydraulic_head =
| width =
Baris 16 ⟶ 17:
| spillway_type = Ogee
| spillway_length = 16 m
| spillway_capacity = 90,51 m³<sup>3</sup> / detik
| reservoir_surface = 120 hektar
| active_capacity = 9.992.000 m³<sup>3</sup>
| inactive_capacity = 508.000 m³<sup>3</sup><ref name="sinaro"/>
| began = 1930
| open = 18 Juni 1934
Baris 31 ⟶ 32:
| website =
}}
'''Waduk Penjalin''' adalah sebuah [[waduk]] yang dibangun di [[Winduaji, Paguyangan, Brebes|Winduaji, Paguyangan]], [[Brebes]], [[Jawa Tengah]] untuk menampung air dari salah satu anak [[Sungai Pemali]], yakni [[Sungai Penjalin]].<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref> Waduk ini terletak di perbatasan antara [[Banyumas]] dan [[Brebes]], atau sekitar 12 kilometer dari [[Bumiayu]]. Waduk ini dibangun pada dekade 1930-an oleh pemerintah [[Hindia Belanda]] bersamaan dengan pembangunan [[Waduk Malahayu]]. Waduk ini berfungsi untuk menjamin pasokan air ke [[Saluran Irigasi Pemali Bawah]].<ref>[https://beritahub.com/2017/04/26/waduk-penjalin-brebes-jawa-tengah/ "Waduk Penjalin, Brebes, Jawa Tengah"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== StrukturSejarah ==
Waduk ini dibangun di [[Winduaji, Paguyangan, Brebes|Winduaji]] untuk menampung air dari [[Sungai Penjalin]], salah satu anak [[Sungai Pemali]]. Waduk ini memiliki luas sekitar 1,25 &nbsp;km<sup>2</sup> dengan volume air waduk normal sebesar 9,5 juta&nbsp;m<sup>3</sup>. Di bagian muka [[waduk]] ini terdapat tanggul dengan ketinggian 18 meter dari dasar sungai, lebar puncak 4 meter, dan panjang puncak 842 meter. Waduk ini dikelilingi oleh pedukuhanDukuh Mungguhan, Keser Kulon, Kali Garung, Kedung Agung, Soka, Karangsempu, Pecikalan, dan Karangnangka. Sedangkan dukuh yang terletak di sebelah timur yang merupakan tanggul dan pintu gerbang waduk adalah dukuhDukuh Keser Tengah.
 
Pembangunan waduk ini awalnya akan dibiayai oleh pabrik-pabrik gula yang akan mendapat manfaat langsung dari waduk ini. Sebagai gantinya, pemerintah Hindia Belanda akan memperluas konsesi kebun tebu yang diberikan kepada pabrik-pabrik gula tersebut. Tetapi kemudian terjadi [[Depresi Besar]], sehingga pembiayaan tersebut akhirnya dibatalkan dan waduk ini dibangun dengan menggunakan dana dari pemerintah Hindia Belanda.<ref name="angoedi">{{cite book | last =Angoedi | first = Abdullah | author-link = | title = Sejarah Irigasi di Indonesia | publisher = Komite Nasional Indonesia untuk ICID| series = | volume = | edition = | date = 1984 | location = Bandung | pages = | language = | url = https://pu.go.id/pustaka/biblio/sejarah-irigasi-di-indonesia-1/K74B3 | doi = | id = | isbn = | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
 
Pada tahun 1995, untuk mengatasi kebocoran pada waduk ini, dilakukan pemasangan dinding diafragma sepanjang 150 meter di bagian waduk yang bocor oleh [[Wijaya Karya]]. Dinding diafragma tersebut dibuat dari campuran semen bentonit dan air.<ref name="sinaro"/>
 
== Pemanfaatan ==
Waduk ini berfungsiterutama difungsikan untuk menjaminmenambah pasokandebit air ke [[SaluranDaerah Irigasi Pemali Bawah]] yangsebanyak difungsikan1 untukmeter mengairikubik lahanper pertaniandetik seluasselama 29.000tiga hektarbulan di musim kemarau.<ref name="angoedi" /> Selain itu, warga sekitar juga memanfaatkan kekayaan alam di sekitar waduk ini sebagai tempat mencari nafkah, antara lain mencari ikan, memelihara keramba apung, dan pada saat lebaran, warga menyewakan perahu untuk rekreasi air keliling waduk.

Saat ini, waduk ini banyak dimanfaatkan oleh pengunjung dari [[Purwokerto]], [[Cilacap]], dan [[Purbalingga]] untuk berlibur dan bersantai. Tiap [[Idul Fitri]], diselenggarakan Pekan Wisata [[Idul Fitri]] dengan acara lomba menangkap itik, pentas dangdut, dan permainan ketangkasan anak.
 
== Referensi ==
Baris 53 ⟶ 58:
[[Kategori:Kabupaten Brebes]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Tengah]]
[[Kategori:DAS Pemali]]