Jalur kereta api Saketi–Bayah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(30 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
| box_width =
| name = Jalur kereta api Saketi–Bayah
| image =
| caption =
| type = Jalur lintas cabang
| system = Jalur kereta api rel ringan
Baris 12:
| open = 1944
| close = 1951
| buildby = [[Rikuyu
| tracklength = 89 km
| owner =[[PT Kereta Api Indonesia (Persero)]]
| operator = [[Daerah Operasi I Jakarta|Wilayah Aset I Jakarta]]
| gauge={{RailGauge|1067 mm}}
Baris 23:
| map =
}}
'''
▲'''{{PAGENAME}}''' adalah jalur [[kereta api]] nonaktif yang menghubungkan [[Stasiun Saketi]] dengan [[Stasiun Bayah]], termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta|Wilayah Aset I Jakarta]]. Lintas kereta api sepanjang 89 km dan lebar sepur 1.067 mm ini dibangun pada tahun 1943-1944 oleh pekerja [[romusha]] pada zaman [[pendudukan Jepang di Indonesia]]. Jalur ini melewati 29 jembatan, 9 stasiun dan 5 halte.<ref>de Bruin, Jan (2003). "De Zuid-Bantamlijn" [The South Bantam Line]. Het Indische spoor in oorlogstijd [The Indian rail in war time] (in Dutch). Uitgeverij Uquilair B. V. pp. 119–122. ISBN 90-71513-46-7.</ref> Setelah beroperasi beberapa tahun saja, lintas ini ditutup pada 1951.
Bekas-bekas bangunan [[Stasiun kereta api|stasiun]] maupun [[jembatan]] kereta api sebagian masih dapat dilihat, walaupun kebanyakan relnya sudah lenyap.
== Sejarah ==
Jalur kereta api
Jalur kereta api Saketi–Bayah awalnya direncanakan pada bulan Juli 1942. Pembangunan jalur ini dimulai dari Saketi pada bulan Januari 1943 yang dimulai dengan pembukaan lahan, penyiapan bahan material seperti batu balas/kricak, pemasangan bantalan dan rel kereta api menuju ke arah Bayah. [[Rel|Rel-rel]] kereta api yang digunakan sebagian
Pada Maret 1944, lintas kereta api ini telah selesai dibangun dan diresmikan pada 1 April 1944. Lintas ini dioperasikan di bawah pengawasan militer Jepang. Menggunakan [[lokomotif uap]] [[BB10]] sebagai penghelanya, dari wilayah Bayah dapat diangkut sekitar 300 ton batu bara setiap harinya; okupansi penumpang mencapai 800 orang perhari. Setelah kemerdekaan, antara 1945-1946 jalur ini dikelola oleh Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI), tetapi sempat berhenti beroperasi antara 1946-1947 karena kekacauan situasi peperangan. Tahun 1948 beroperasi kembali hingga sekitar tahun 1951, dan pada akhirnya ditutup karena pemasukan yang minim sementara biaya operasionalnya tinggi.<ref name=detik>Detik.com: [http://news.detik.com/berita/3031053/data-dan-fakta-tentang-jalur-maut-saketi-bayah ''Data dan Fakta Tentang 'Jalur Maut' Saketi-Bayah''], berita Selasa 29 Sep 2015, 17:05 WIB (diakses 02/I/2016)</ref><ref name=": kereta anak bangsa" />
Setelah ditutup pada tahun 1951, sisa-sisa sarana dan prasarana perkeretaapian di jalur ini dibongkar. Pembongkarannya bahkan baru dilaksanakan pada 5 Desember 1960. Berdasarkan surat PNKA tertanggal 30 April 1965 yang tertera di dalam buku ''Daftar Lintas Jalur rel Perusahaan Jawatan Kereta Api''.<ref>{{Citebook|title=Daftar lintas Jalur Rel Perusahaan Jawatan Kereta Api}}</ref>
== Jalur terhubung ==
=== Lintas aktif ===
Jalur ini tidak terhubung dengan lintas aktif mana pun.
=== Lintas nonaktif ===
* [[Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung|Labuan–Rangkasbitung]]
== Daftar stasiun ==
Baris 51 ⟶ 49:
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Jasugi|kelas=Halte|singkatan=JSG|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 5+307}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Cimanggu|kelas=III|singkatan=CMU|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 10+143}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Jalupang|kelas=III|singkatan=JLP|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 23+513}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Pasung|kelas=Halte|singkatan=PUN|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 32+451}}
Baris 61 ⟶ 59:
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Cihara|kelas=III|singkatan=CHA|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 74+474}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Cisiih|kelas=Halte|singkatan=CIS|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 82+639}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Bayah|kelas=II|singkatan=
|}
Baris 67 ⟶ 65:
Jalur ini menggunakan lebar sepur atau ''gauge'' {{RailGauge|700 mm }} untuk pengangkutan [[batu bara]] dari Gunung Madur.
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Bayah|kelas=II|singkatan=
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Karangtaraje|kelas=|singkatan=KGT|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 1+747}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Darmasari|kelas=|singkatan=DMS|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 3+997}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Gunung Madur|kelas=III|singkatan=GGM|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 5+796}}
{{DaftarStasiun-end}}
==
=== Jalur lain yang dibangun Jepang ===
* [[Jalur kereta api Muarakalaban–Muaro–Pekanbaru|Jalur Kereta api Muaro-Pekanbaru]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
[[Kategori:Jalur kereta api tidak aktif di Indonesia|STI-BYH]]
|