Rusia di sektor energi Eropa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Shinta Jasmen (bicara | kontrib)
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Rusia dalam sektor energi Eropa''' memiliki peranan penting dalam memasok [[bahan bakar bakar fosil]] ke negara-negara [[Eropa]] lainnya.<ref>{{Cite web|date=Desember 2022|title=EU imports of energy products - recent developments|url=https://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/index.php?title=EU_imports_of_energy_products_-_recent_developments|website=ec.europa.eu|language=en|access-date=2023-01-05}}</ref> Hingga akhir tahun 2021, [[Uni Eropa]] memasok kebutuhan [[minyak bumi]] dan gas alam mereka utamanya dari Rusia.<ref name=":0">{{Cite web|date=20-04-2022|title=In focus: Reducing the EU’s dependence on imported fossil fuels|url=https://commission.europa.eu/news/focus-reducing-eus-dependence-imported-fossil-fuels-2022-04-20_en|website=commission.europa.eu|language=en|access-date=2023-01-05}}</ref> TeteapiTetapi rantai pasok ini menjadi diperparah pasca invasi Rusia ke Ukraina.<ref>{{Cite web|title=How Europe can cut natural gas imports from Russia significantly within a year - News|url=https://www.iea.org/news/how-europe-can-cut-natural-gas-imports-from-russia-significantly-within-a-year|website=IEA|language=en-GB|access-date=2023-01-05}}</ref> Ketergantungan Uni Eropa pada impor gas Rusia pada tahun 2021 di antaranya, Uni Eropa mengimpor lebih dari 40% dari total konsumsi gasnya, kemudian 27% impor minyak dan 46% impor batu bara dari Rusia.<ref name=":0" /> Setelah insiden invasi Rusia, impor dari Rusia menurun secara substansial karena pemberian sanksi dari Uni Eropa atas tindakan Rusia dan pengaruh perang terhadap perdagangan dan infrastruktur.<ref>{{Cite web|last=Wettegel|first=Julian|date=2015-06-22|title=Germany, EU remain heavily dependent on imported fossil fuels|url=https://www.cleanenergywire.org/factsheets/germanys-dependence-imported-fossil-fuels|website=Clean Energy Wire|language=en|access-date=2023-01-05}}</ref>
{{Sedang ditulis}}
'''Rusia dalam sektor energi Eropa''' memiliki peranan penting dalam memasok bahan bakar bakar fosil ke negara-negara Eropa lainnya.<ref>{{Cite web|date=Desember 2022|title=EU imports of energy products - recent developments|url=https://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/index.php?title=EU_imports_of_energy_products_-_recent_developments|website=ec.europa.eu|language=en|access-date=2023-01-05}}</ref> Hingga akhir tahun 2021, Uni Eropa memasok kebutuhan minyak bumi dan gas alam mereka utamanya dari Rusia.<ref name=":0">{{Cite web|date=20-04-2022|title=In focus: Reducing the EU’s dependence on imported fossil fuels|url=https://commission.europa.eu/news/focus-reducing-eus-dependence-imported-fossil-fuels-2022-04-20_en|website=commission.europa.eu|language=en|access-date=2023-01-05}}</ref> Teteapi rantai pasok ini menjadi diperparah pasca invasi Rusia ke Ukraina.<ref>{{Cite web|title=How Europe can cut natural gas imports from Russia significantly within a year - News|url=https://www.iea.org/news/how-europe-can-cut-natural-gas-imports-from-russia-significantly-within-a-year|website=IEA|language=en-GB|access-date=2023-01-05}}</ref> Ketergantungan Uni Eropa pada impor gas Rusia pada tahun 2021 di antaranya, Uni Eropa mengimpor lebih dari 40% dari total konsumsi gasnya, kemudian 27% impor minyak dan 46% impor batu bara dari Rusia.<ref name=":0" /> Setelah insiden invasi Rusia, impor dari Rusia menurun secara substansial karena pemberian sanksi dari Uni Eropa atas tindakan Rusia dan pengaruh perang terhadap perdagangan dan infrastruktur.<ref>{{Cite web|last=Wettegel|first=Julian|date=2015-06-22|title=Germany, EU remain heavily dependent on imported fossil fuels|url=https://www.cleanenergywire.org/factsheets/germanys-dependence-imported-fossil-fuels|website=Clean Energy Wire|language=en|access-date=2023-01-05}}</ref>
 
==Sejarah==
Pada akhir abad ke-19 kota-kota pertama yang telah memanfaatkan kehidupan mereka dengan suplai gas adalah [[Moskwa|Moskow]], [[Sankt-Peterburg|St. Petesburg]], [[Kharkiv|Kharkov]], [[Kyiv|Kiev]], [[Odesa|Odessa]], Vino, [[Riga]], [[Kazan]] dan [[Tver]]. Pemanfaatan gas tersebut juga digunakan untuk kebutuhan industri seperti, untuk pengerasan logam, peleburan kaca, dan sebagainya. Pada tahun 1917, kota penghasil [[Minyak bumi|minyak]] terbesar di Rusia, [[Baku]], dalam setahunnya menghabiskan total 33 juta meter kubik [[Gas fosil|gas alam]]. Pada awal 1930-an, gas alam yang dipakai untuk perekonomian Uni Soviet mencapai 10-15 juta meter kubik, kemudian meningkat pada tahun 1940-an menjadi 3.392 juta meter kubik.<ref name=":1">{{Cite web|date=2007-06-13|title=History of the gas branch|url=http://www.gazprom.com/eng/articles/article8518.shtml|website=Gazprom|access-date=2023-01-05|archive-date=2007-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20070613155715/http://www.gazprom.com/eng/articles/article8518.shtml|website=Gazprom|accessdead-dateurl=2023-01-05unfit}}</ref>
 
Untuk menyalurkan gas ke wilayah lain, Uni Soviet mulai mengoperasikan pipa gas pertama mereka pada tahun 1943 sepanjang 160 kilometer, yang membentang dari Bouguruslan higgahingga ke Kuibyshev. Uni Soviet kemudian juga membangun pipa gas kedua mereka yang melintasi Urengoi di barat laut [[Siberia]] hingga ke [[Uzhhorod]] di Ukraina pada tahun 1982-1984. Pipa yang bertujuan untuk memasukmemasok kebutuhan gas [[Eropa Barat]] tersebut memiliki total panjang sekitar 4.650 kilometer dengan menghabiskan anggaran pembuatannya mencapai 22 miliar dolar. Pada mulanya, salah satu tambang gas Uni Soviet terbesar yang terletak di [[Okrug Otonomi Yamalia|Okrug]] Otonomi Yamalia sampai ke [[Okrug Otonomi Nenetsia|Nenetsia]] Siberia barat laut tersebut dipasok untuk kebutuhan [[Jerman Barat]], [[Prancis]] dan [[Italia]] dengan volume mencapai 40 miliar meter kubik per tahun. Hal ini secara tidak langsung membuat Jerman dan Prancis memiliki ketergantungan sebanyak 30 persen impor gas dari UnisovietUni soviet dan 40 persen bagi Italia. Pipa gas ini pernah disabotase hingga terjadi ledakan pada akhir tahun 1982.<ref>{{Cite web|last=Kupchinsky|first=Roman|date=11-05-2006|title=Analysis: The Recurring Fear Of Russian Gas Dependency|url=https://www.rferl.org/a/1068318.html|website=RadioFreeEurope/RadioLiberty|language=en|access-date=2023-01-05}}</ref>
 
Pada tahun 1989, atas dasar keputusan Kementerian Industri Gas, Uni Soviet mendirikan Perusahaan Gas Negara Gazprom. Perusahaan tersebut kemudian dirombak menjadi perusahaan saham gabungan Rusia "[[Gazprom]]" (RAO "Gazprom") pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi perusahaan saham gabungan Terbuka "Gazprom" (OAO "Gazprom") pada tahun 1998.<ref name=":1" />
Pada tahun 2017, melalui pimpinan tertinggi pemasok Gazprom Rusia, Alexei Miller mengatakan bahwa harga gas alam di Eropa akan terus mengalami kenaikan akibat tingkat penyimpanan gas yang rendah ditambah dengan permintaan akan gas alam yang semakin meningkat,<ref>{{Cite news|last=Reuters|date=2021-09-17|title=Russia's Gazprom says Europe gas prices could set new records|url=https://www.reuters.com/business/energy/russias-gazprom-warns-new-records-natural-gas-prices-europe-2021-09-17/|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2023-01-06}}</ref> sehingga akan menyebabkan krisis energi di Eropa.<ref>{{Cite web|date=2021-10-07|title=Europe’s soaring gas prices: does Russia hold solution to crisis?|url=https://www.theguardian.com/business/2021/oct/07/europes-soaring-gas-prices-does-russia-hold-solution-to-crisis|website=the Guardian|language=en|access-date=2023-01-06}}</ref> Selain itu, harga untuk beragam mineral dan logam yang sering dijadikan sebagai bahan untuk teknologi [[energi bersih]] turut melonjak akibat meingkatnyameningkatnya permintaan, gangguan rantai pasok serta kekhawatiran adanya kelangkaan pasokan. Harga [[litium]] dan [[kobalt]] di pasar global naik menjadi lebih dari dua kali lipatnya dibanding tahun lalu, 2021. Sementara itu harga tembaga, nikel dan aluminium turut naik menjadi sekitar 25%-40% dari biasanya.<ref>{{Cite web|last=Kim|first=Tae-Yoon|date=18 Mei 2022|title=Critical minerals threaten a decades-long trend of cost declines for clean energy technologies|url=https://www.iea.org/commentaries/critical-minerals-threaten-a-decades-long-trend-of-cost-declines-for-clean-energy-technologies|website=IEA|language=en-GB|access-date=2023-01-06}}</ref>
 
==Produk==
Salah satu penghasil sumber daya bahan bakar fosil terbesar yang menjadi bagian dari sistem utama energi global adalah Rusia, yang juga merupakan kilang minyak terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Arab Saudi. Rusia juga merupakan produsen gas alam terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Mereka memiliki cadangan gas terbesar sekaligus pengekspor gas terbesar di dunia. Pada tahun 2021 Rusia memproduksi 762 juta meter kubik gas alam dan mengekspor sekitar 210 juta meter kubik melalui pipa-pipa.<ref>{{Cite web|last=Julian|first=Seth|date=2022-04-27|title=Natural Gas: Essential, Transitional, and more Expensive.|url=https://www.energyconnects.com/opinion/features/2022/april/natural-gas-essential-transitional-and-more-expensive/|website=Energy Connects|language=en|access-date=2023-01-06}}</ref> DI tahun yang sama, pemerintah Rusia merilis rencana proyek pengembangan gas alam cair untuk jangka panjang, agar dapat bersaing dengan negara pengekspor [[gas alam cair]] lainnya seperti Amerika Serikat, [[Qatar]] dan [[Australia]]. Rencana tersebut mematok ekspor gas alam cair mencapai 110-190 juta meter kubik pe tahun pada tahun 2025.<ref>{{Cite web|title=Energy Fact Sheet: Why does Russian oil and gas matter? – Analysis|url=https://www.iea.org/articles/energy-fact-sheet-why-does-russian-oil-and-gas-matter|website=IEA|language=en-GB|access-date=2023-01-06}}</ref>
 
Pada tahun 2021, Rusia berhasil mengekspor gas alam cair sebesar 40 juta meter kubik per tahun, yang menjadikannya sebagai pengekspor gas alam cair terbesar ke-4 di dunia serta,<ref>{{Cite web|last=Corbeau|first=Anne-Sophie|last2=Rivota|first2=Diego Rivera|date=27 September 2022|title=Q&A {{!}} Why Under-the-Radar Russian LNG Exports Matter|url=https://www.energypolicy.columbia.edu/research/qa/qa-why-under-radar-russian-lng-exports-matter|website=Columbia SIPA|access-date=2023-01-06}}</ref> menyumbang sekitar 8% dari pasokan gas alam cair secara global. Rusia juga memiliki fasilitas produksi [[Bahan bakar fosil|minyak dan gas]] yang sebagian besar berlokasi di Siberia barat dan timur. Pada tahun 2021, produksi minyak mentah Rusia mencapai 10,54 - 10,64 juta barel per hari,<ref>{{Cite news|last=Reuters|date=2022-11-01|title=Russian oil output at 9.9 mln bpd in October, below OPEC+ quota - Ifx|url=https://www.reuters.com/business/energy/russian-oil-output-99-mln-bpd-october-below-opec-quota-ifx-2022-11-01/|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2023-01-06}}</ref> dan mengekspor sekitar 4,7 juta barel per hari ke negara-negara di dunia. <ref>{{Cite web|title=Russia - Countries & Regions|url=https://www.iea.org/countries/russia|website=IEA|language=en-GB|access-date=2023-01-06}}</ref>
 
==Perkembangan==
Salah satu penghasil sumber daya bahan bakar fosil terbesar yang menjadi bagian dari sistem utama energi global adalah Rusia, yang juga merupakan [[kilang minyak]] terbesar ketiga setelah [[Amerika Serikat]] dan [[Arab Saudi]]. Selama tiga tahun terakhir, minyak dan gas Uni Eropa bergantung pada Rusia dengan menerima pasokan hampir 40% untuk gas dan lebih dari seperempat minyaknya dari mereka. Secara global, Rusia menyumbang 12% konsumsi minyak dunia, dan sebagai produsen gas terbesar kedua setelah Amerika Serikat, Rusia menyumbang 17% konsumsi dunia. Di lingkup Eropa, lebih dari sepertiga pasokan gas benua tersebut diekspor dari Rusia. Ekspor gas lainnya yaitu 8% ke [[Belarusia]], 5% ke [[Tiongkok]] dan [[Kazakhstan]], dan 4% ke [[Jepang]]. Sementara dari industri minyak, Rusia mengekspor sebanyak 31% ke Tiongkok, 6% ke [[Korea Selatan]] dan Belarusia, 2% ke Jepang dan 1% ke Amerika Serikat. Menurut data statistik, Dalam seharinya, Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa secara keseluruhan menghabiskan dana sebesar 700 juta dolar untuk membeli minyak dan gas dari Rusia.<ref name=":2">{{Cite web|last=Chandrasekhar|first=Aruna|last2=Dunne|first2=Daisy|date=2022-02-25|title=Q&A: What does Russia’s invasion of Ukraine mean for energy and climate change?|url=https://www.carbonbrief.org/qa-what-does-russias-invasion-of-ukraine-mean-for-energy-and-climate-change/|website=Carbon Brief|language=en|access-date=2023-01-06|last3=Evans|first3=Simon|last4=Gabbatiss|first4=Josh|last5=Tandon|first5=Ayesha|last6=Viglione|first6=Giuliana|last7=You|first7=Xiaoying}}</ref>
 
Pada tahun 2009, gas alam Rusia diekspor ke negara-negara di Eropa melewati 12 pipa, di mana tiga di antaranya langsung menuju ke [[Finlandia]], [[Estonia]] dan [[Latvia]], sementara empat lainnya melewati Belarusia untuk dikirim ke [[Lituania]] dan [[Polandia]], lima lainnya melintasi Ukraina menuju ke [[Slovakia]], [[Rumania]], [[Hungaria]] dan Polandia.<ref>{{Cite journal|date=16 Juli 2009|title=Commission staff working document–Accompanying document to the Proposal for a Regulation of the European Parliament and of the Council concerning measures to safeguard security of gas supply and repealing Directive 2004/67/EC. Assessment report of directive 2004/67/EC on security of gas supply {COM(2009) 363}|url=https://eur-lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=SEC:2009:0978:FIN:EN:PDF|journal=Komisi Eropa|pages=33}}</ref> Pada tahun 2011, Rusia mulai mengoperasikan jalur pipa tambahan [[Nord Stream|Nord Stream 1]] untuk dikirim langsung ke Jerman melalui Laut Baltik,<ref>{{Cite news|date=2011-09-06|title=Putin opens Nord Stream Baltic gas pipeline to Germany|url=https://www.bbc.com/news/world-europe-14803065|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2023-01-06}}</ref> yang pada saat peresmiannya di Jerman, dihadiri oleh Kanselir Angela Merkel dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.<ref>{{Cite news|date=2011-11-08|title=Nord Stream gas pipeline opened by Merkel and Medvedev|url=https://www.bbc.com/news/world-europe-15637244|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2023-01-06}}</ref> Hingga tahun 2008, Jerman dan Italia menjadi negara di uni Eropa yang mengimpor gas terbesar dari Rusia, disusul oleh Prancis, HongariaHungaria, Republik Ceko, Polandia, Austria dan Slovakia.<ref>{{Cite web|date=Mei 2008|title=Country analysis briefs: Russia|url=https://web.archive.org/web/20100607120415/http://www.eia.doe.gov/emeu/cabs/Russia/pdf.pdf|website=Energy Information Administration|access-date=2023-01-06|archive-date=2010-06-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20100607120415/http://www.eia.doe.gov/emeu/cabs/Russia/pdf.pdf|dead-url=unfit}}</ref> Rusia menjadi pemasok utama di Eropa untuk [[gas alam cair]] (LNG) pada tahun 2017. Di tahun berikutnya, sekitar 6% pasokan gas Rusia ke Eropa dikirm dalam bantuk gas alam cair.<ref>{{Cite journal|last=Yermakov|first=Vitaly|date=September 2021|title=Big Bounce: Russian gas amid market tightness|url=https://www.oxfordenergy.org/wpcms/wp-content/uploads/2021/09/Russian-gas-amid-market-tightness.pdf|journal=Oxford Institute for Energy Studies}}</ref>
 
Rusia dan Tiongkok saat ini tengah membahas empat proyek pipa gas, termasuk diantaranya adalah proyek [[Power of Siberia 2]] yang akan menghubungkan Rusia dengan Tiongkok melalui Mongolia, rute timur jauh dari Vladivostok Rusia ke Tiongkok, rute barat yang akan menghubungkan Siberia Rusia dengan [[Xinjiang]] Tiongkok, dan yang terakhir adalah peningkatan [[Power of Siberia|pasokan ke Siberia]] yang awalnya 38 miliar menjadi 44 miliar meter kubik.<ref name=":2" />
 
==Dampak invasi rusiaRusia ke ukrainaUkraina==
Ketergantungan Eropa akan impor gas alam dari Rusia diperparah akibat invasi Rusia pada 24 Februari 2022 silam. Satu tahun sebelumnya, pada 2021, impor gas harian ke Uni Eropa melalui jalur pipa dari Rusia rata-rata mencapai 380 juta meter kubik (mcm) atau jika dikalkulasikan per tahunnya mencapai 140 miliar meter kubik (bcm) pada tahun tersebut. Di samping itu diimpor juga sekitar 15 milar meter kubik dalam bentuk liquefied natural gas (LNG) sehingga total mencapai 155 miliar meter kubik. Gas impor tersebut menyumbang sekitar 45% konsumsi gas Uni Eropa.<ref name=":3">{{Cite web|title=A 10-Point Plan to Reduce the European Union’s Reliance on Russian Natural Gas – Analysis|url=https://www.iea.org/reports/a-10-point-plan-to-reduce-the-european-unions-reliance-on-russian-natural-gas|website=IEA|language=en-GB|access-date=2023-01-06}}</ref>
 
Pasca [[Invasi Rusia ke Ukraina 2022|penyerangan militer Rusia ke Ukraina]] pada 24 Februari 2022 silam, harga gas alam Eropa mulai melonjak hingga 50% setiap harinya mencapai 44 dolar per juta [[satuan panas Britania]] (BTU). Selang dua bulan kemudian, perusahaan energi terbesar Rusia, Gazprom, mengumumkan akan menghentikan ekspor gas alamnya ke Polandia dan Bulgaria per 26 April 2022 dengan alasan kedua negara tersebut menolak membayar pasokan dengan mata uang rubel Rusia.<ref>{{Cite news|date=2022-04-26|title=Ukraine war: Russia halts gas exports to Poland and Bulgaria|url=https://www.bbc.com/news/business-61237519|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2023-01-06}}</ref> Kemudian pada 21 Mei, Rusia mulai menghentikan semua ekspor gasnya ke Finlandia dengan alasan yang sama yang terjadi pada Polandia dan Bulgaria.<ref>{{Cite news|date=2022-05-20|title=Russia halts gas supplies to Finland|url=https://www.bbc.com/news/world-europe-61524933|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2023-01-06}}</ref> Dan untuk pertama kalinya sejak 2008, harga minyaminyak [[Brent Blend]] naik menjadi di atas 130 dolar per barel yang di duga akibat penundaan potensi pengembalian minyak mentah Iran ke pasar global dan karena Amerika Serikat bersama sekutu Eropa berencana memberlakukan kebijakan pelarangan impor minyak Rusia.<ref>{{Cite news|last=Disavino|first=Scott|date=2022-03-07|title=Oil price surges to highest since 2008 on delays in Iranian talks|url=https://www.reuters.com/business/energy/oil-price-set-surge-further-iranian-talks-delays-2022-03-06/|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2023-01-06}}</ref>
 
Beberapa publikasi mengutarakan pendapat bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina yang saat ini sedang terjadi dapat mengganggu pasokan gas ke Eropa dan mengkhawatirkan risiko pengalihan jalur pipa gas, sehingga Uni Eropa perlu berkoordinasi untuk mengelola pasokan energi mereka. Selama bulan-bulan ke belakang, Rusia telah membatasi ekspor gas pada tingkatan volume yang semestinya ke Eropa. Mereka berencana beralih ke Tiongkok untuk menyatukan kerja sama energi dan [[ekonomi]] secara umum,<ref>{{Cite news|last=Bernbaum|first=Michael|last2=Mufson|first2=Steven|title=E.U. will unveil a strategy to break free from Russian gas, after decades of dependence|url=https://www.washingtonpost.com/climate-environment/2022/02/23/russia-ukraine-eu-nordstream-strategy-energy/|newspaper=Washington Post|language=en-US|issn=0190-8286|access-date=2023-01-06}}</ref> dengan meningkatkan ekspor [[batu bara]] menjadi 100 juta ton, di samping sebagai salah satu jalan yang diambil Rusia untuk mengatasi [[Sanksi internasional selama invasi Rusia ke Ukraina 2022|sanksi internasional akibat invasi]].<ref name=":2" />
Baris 37 ⟶ 36:
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references />
 
[[Kategori:Rusia]]