Jaran Goyang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{for|film horor Indonesia tahun 2018|Jaran Goyang (film)}}
'''Jaran Goyang''' adalah salah satu bagian dari [[sastra lisan]] yang berupa [[mantra]]. Mantra berjenis pengasihan ini berkembang di masyarakat [[Suku Osing]] di [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]. Tidak hanya berkembang di Jawa Timur, mantra ini juga terdapat di [[Jawa Barat]]. Nama lain dari jenis mantra ini di antaranya adalah pengasihan dan [[pelet]]. Mantra ini erat kaitannya dengan ilmu gaib, metafisik, dan dunia [[paranormal]].<ref name="travel.kompas.com">{{Cite webnews|last=MediaRachmawati|first=Kompas CyberIra|date=2017-11-29|title=Jaran Goyang dari Mantra hingga Menjadi Tari dan Lagu|url=https://travel.kompas.com/read/2017/11/29/081200027/jaran-goyang-dari-mantra-hingga-menjadi-tari-dan-lagu|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-10-03|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made}}</ref>
 
== Asal Usul ==
Baris 12:
Ada mitos yang berkembang mengenai mantra Jaran Goyang. Ketika Kerajaan Blambangan diambang kehancuran, rakyatnya terpisah-pisah. Agar keturunan tidak tercampur, mereka menikah dengan dasar kekerabatan. Namun, di antara mereka, ada yang tidak mau dijodohkan atau tidak direstui keluarga. Mantra Jaran Goyang kemudian berfungsi untuk menyatukan mereka.
 
Selain Jaran Goyang, ada beberapa mantra lain yang berkaitan dengan ilmu pengasihan, seperti Kucing Gorang dan Kebo bodoh. Binatang liar yang menjadi binatang peliharanpeliharaan sering kali digunakan sebagai nama-nama mantra ilmu merah yang berkaitan dengan asmara.<ref name="travel.kompas.com"/>
 
Begitu juga dengan nama Jaran Goyang yang diambil dari perilaku [[kuda]] yang sulit dijinakkan. Namun, jika sudah jinak, kuda dapat dikendalikan. Hal ini dianalogikan dengan perasaan cinta seseorang. Kata Jaran Goyang jika diartikan secara langsung adalah kuda goyang. Korban terbanyak dari mantra Jaran Goyang ini adalah perempuan dibandingkan laki-laki.<ref name="travel.kompas.com"/>
Baris 30:
Selain menjadi tarian, Jaran Goyang juga menginspirasi sebuah lagu dalam [[bahasa Osing]] yang berjudul Jaran Goyang. Lagu ini sempat populer pada tahun 2000-an dan dinyanyikan oleh penyanyi Banyuwangi, yakni Adistya Mayasari.
 
Nama Jaran Goyang juga dikaitkan dengan judul lagu yang dibawakan oleh penyanyi [[Koplo (musik)|koplo]] bernama [[Nella Kharisma]] (sebenarnya merupakan ''cover'' dari Cornelius and Junior<ref>{{Cite web|url=https://ugetuget.com/jaran-goyang-nella-kharisma-mengguncang-dunia-220/|title=Jaran Goyang Nella Kharisma Mengguncang Dunia|date=2017-09-25|website=ugetuget.com|language=en-US|access-date=2018-12-15|archive-date=2018-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20181215181804/https://ugetuget.com/jaran-goyang-nella-kharisma-mengguncang-dunia-220/|dead-url=yes}}</ref>). Tidak hanya nama, kata-kata dalam lirik lagunya pun mengarah pada jenis ilmu pengasihan ini. Berikut ini kutipan lirik lagu yang diciptakan Andi Mbendol.<ref>{{Cite webnews|date=2017-11-13|title=Jaran Goyang Nella Kharisma dan Sayang Via Vallen Ngetop, Sekarang Ada Parodi Balasannya Lo|url=https://www.tribunnews.com/seleb/2017/11/13/jaran-goyang-nella-kharisma-dan-sayang-via-vallen-ngetop-sekarang-ada-parodi-balasannya-lo|websitework=[[Tribunnews|Tribunnews.com|language=id-ID]]|access-date=2021-12-14|last=Wardhani|first=Anita K|editor-last=Wardhani|editor-first=Anita K}}</ref>
 
''Kalau tidak berhasil, pakai jurus yang kedua. Semar mesem namanya, jaran goyang jodohnya. Cen rodok ndagel syarate, penting di lakoni wae. Ndang di cubo, mesthi kasil terbukti kasiate, genjrot.''
Baris 38:
Keduanya adalah sejenis ajian untuk menarik lawan jenis dengan cara yang tak kasatmata. Dalam lagu secara spesifik tidak disebut dengan 'ajian', melainkan 'jurus'. Ada ritual khusus untuk melakukan ajian Jaran Goyang. Biasanya diharuskan untuk melakukan puasa mutih selama sebulan lebih. Pada malam terakhir, harus melakukan ritual dengan Pati Geni atau menghilangkan segala nafsu sementara.<ref name="musik.kapanlagi.com"/>
 
Kepopuleran lagu Jaran Goyang membuat para artis menyanyikannya dengan gaya masing-masing. Lagu ini dinyanyikan ulang oleh biduan dangdut, antara lain [[Via Vallen]], [[Nassar]], dan [[Trio Macan]]. Bahkan, aksi pedangdut Nassar sempat menghebohkan jagad media sosial tatkala menyanyikan lagu itu sambil menari. Tidak sedikit warganet yang mengomentari penampilan artis jebolan Kontes Dangdut Indonesia atau [[Kontes Dangdut Indonesia|KDI]] itu saat beraksi di panggung.<ref>{{Cite webnews|date=2017-11-13|title=Nyanyi Jaran Goyang Sambil Lakukan Aksi Begini, Pedangdut Nassar Jadi Sorotan|url=https://www.tribunnews.com/seleb/2017/11/13/nyanyi-jaran-goyang-sambil-lakukan-aksi-begini-pedangdut-nassar-jadi-sorotan|websitework=[[Tribunnews|Tribunnews.com|language=id-ID]]|access-date=2021-12-14|last=Wardhani|first=Anita K|editor-last=Wardhani|editor-first=Anita K}}</ref>
 
Berbagai versi lagu dengan judul "Jaran Goyang" ini pun bermunculan. Menariknya, ada penyanyi yang membawakan ulang lagu itu dengan lirik menggunakan tiga bahasa, yaitu [[Indonesia]], Inggris, dan bahasa daerah [[Jawa]].
Baris 44:
Lagu Jaran Goyang menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat. Kesan mistis yang ada di lagu ini seolah lenyap tatkala dinyanyikan di berbagai kesempatan, baik situasi formal maupun nonformal. Lagu itu kini menjadi lagu hits yang bukan hanya diputar di [[media massa]] dan [[media sosial]], melainkan juga menjadi lagu yang wajib dinyanyikan di acara hajatan, pementasan kesenian, bahkan acara wisuda.
 
Keberadaan lagu ini menjadi sebuah kontroversi tatkala diaransemen ulang oleh paduan suara mahasiswa [[Universitas Jember]]. Mereka membawakan lagu Jaran Goyang dalam acara [[wisuda]] periode III tahun akademik 2017/2018 pada 4 November yang kemudian menjadi viral. Ada yang pro dan kontra mengenai aksi yang dilakukan para mahasiswa ini.<ref>{{Cite webnews|last=Kurniawan|first=Didik W.|title=Pendidikan "Jaran Goyang"|url=https://news.detik.com/kolom/d-3731386/pendidikan-jaran-goyang|websitework=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-12-14|date=2017-11-17}}</ref>
 
Versi lain dari lagu ini adalah dalam bentuk parodi. Lagu Jaran Goyang yang dinyanyikan oleh seorang Youtuber bernama Kery Astina mempunyai lirik yang berbeda, cenderung kontradiksi dan mengandung humor.
Baris 52:
== Jaran Goyang di Ciremai ==
[[Berkas:Ciremai.jpg|jmpl|Gunung Ceremai]]
Mantra "Jaran Goyang" juga dikenal oleh masyarakat [[Jawa Barat]]. Baik yang ada di Jawa Timur maupun yang ada di Jawa Barat, mantra ini mempunyai kesamaan nama dan fungsinya. Di Cirebon istilah yang digunakan adalah "Jaran Guyang", berasal dari kata Jaran dan Guyang. Jaran adalah bahasa jawa dari kuda dan guyang adalah bahasa jawa dari mandi. Kata guyang digunakan untuk mandinya binatang ternak kerbau, sapi, kuda dan kambing. Jaran Guyang adalah mantra pengasihan untuk menundukkan hati wanita. Mantra untuk menundukkan hati wanita disebut 'kemat' sehingga muncul istilah 'kemat jaran guyang'.
 
[[Gunung Ceremai|Ciremai]] atau Ceremai adalah nama [[gunung]] yang berada di tiga wilayah, yakni [[Kabupaten Cirebon]], [[Kuningan, Kuningan|Kuningan,]] dan [[Kabupaten Majalengka|Majalengka]], [[Jawa Barat]]. Ceremai juga menyimpan banyak [[mitos]] dan [[legenda]] mistis. Salah satunya adalah legenda Nini Pelet. Kisah ini sudah menjadi bagian tradisi lisan masyarakat sekitar gunung. Berdasarkan sastra lisan, Gunung Ceremai merupakan singgasana kerajaan Nini Pelet.<ref name="merdeka.com">{{Cite webnews|date=2014-03-03|title=Legenda Nini Pelet dan ajian jaran goyang di Gunung Ceremai|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/legenda-nini-pelet-dan-ajian-jaran-goyang-di-gunung-ceremai.html|websitework=merdeka[[Merdeka.com|language=id]]|access-date=2021-12-14|last=Taufik|first=Mohamad|editor-last=Taufik|editor-first=Mohamad}}</ref>
Di Cirebon ada kisah percintaan yang melegenda yakni "Baridin dan Ratmina". Dikisahkan Baridin anak Mbok Wangsi yang miskin mencintai Ratmina anak orang kaya. Mbok Wangsi melamar Ratmina untuk Baridin hanya dengan membawa sesisir pisang. Tentu saja lamarannya ditolak mentah-mentah. Maka Baridin sakit hati dan melamun siang dan malam lalu ditemui oleh sahabat karibnya yang bernama Gemblung. Gemblung setelah mendengar curhat Baridin, memberikan mantra kemat jaran guyang warisan ayah Baridin sendiri. Maka Baridin mengamalkan mantra itu dengan berpuasa selama 40 hari dan malam harinya membaca mantra tersebut. Mantra itu cukup ampuh, Ratmina menjadi gila (edan) ngoceh di jalan-jalan mencari Baridin sambil memanggil nama Baridin. Sekampung mengetahui bahwa Ratmina gila karena dikemat (dipelet) oleh Baridin. Akhirnya Ratminan berhasil menemui Baridin sedang membajak sawah. Kedatangan Ratmina tidak dihiraukan oleh Baridin, Lama tidak dladeni akhirnya Ratmina roboh pingsan. Baridin menghampiri dan menidurkan Ratmina di pangkuannya dan ternyata sudah tidak bernyawa lagi. Baridin menyesal dan akhirnya pingsan juga dan meninggal. Makamnya ada di Desa Jagapura Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.
 
[[Gunung Ceremai|Ciremai]] atau Ceremai adalah nama [[gunung]] yang berada di tiga wilayah, yakni [[Kabupaten Cirebon]], [[Kuningan, Kuningan|Kuningan,]] dan [[Kabupaten Majalengka|Majalengka]], [[Jawa Barat]]. Ceremai juga menyimpan banyak [[mitos]] dan [[legenda]] mistis. Salah satunya adalah legenda Nini Pelet. Kisah ini sudah menjadi bagian tradisi lisan masyarakat sekitar gunung. Berdasarkan sastra lisan, Gunung Ceremai merupakan singgasana kerajaan Nini Pelet.<ref name="merdeka.com">{{Cite web|date=2014-03-03|title=Legenda Nini Pelet dan ajian jaran goyang di Gunung Ceremai|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/legenda-nini-pelet-dan-ajian-jaran-goyang-di-gunung-ceremai.html|website=merdeka.com|language=id|access-date=2021-12-14}}</ref>
 
Nini Pelet ini merupakan tokoh yang memiliki kesaktian khusus di bidang percintaan. Dia diceritakan merebut kitab "Mantra Asmara" milik Ki Buyut Mangun Tapa. Kitab tersebut memuat salah satunya ilmu Jaran Goyang, yang dikenal kegunaannya untuk mengikat hati lawan jenis.