Kerajaan Nanga Bunut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Kerajaan Nanga Bunut''' merupakan kerajaan yang terletak di persimpangan [[muara]] [[Sungai Kapuas]] yang merupakan penghubung antara [[kecamatan|kecamatan-kecamatan]], [[ibu kota]], serta [[kabupaten]] di [[Provinsi Kalimantan Barat]].<ref>{{Cite web |url=http://www.indonesianhistory.info/map/westborn1800.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-10-11 |archive-date=2015-09-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150924035100/http://www.indonesianhistory.info/map/westborn1800.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.indonesianhistory.info/map/borneozelfb1900.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-10-11 |archive-date=2012-05-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120505054754/http://www.indonesianhistory.info/map/borneozelfb1900.html |dead-url=yes }}</ref><ref name="detik">[http://forum.detik.com/penulisan-sejarah-kerajaan-kerajaan-nusantara-t112125.html Penulisan sejarah kerajaan-kerajaan nusantara] <small>diakses 26 April 2015</small></ref><ref name="bpsnt">[http://www.bpsnt-pontianak.org/elibrary/index.php?page=ringkasankat&id=1261 kerajaan di kalimantan barat] <small>{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304212459/http://www.bpsnt-pontianak.org/elibrary/index.php?page=ringkasankat&id=1261 |date=2016-03-04 }} diakses 26 April 2015</small></ref><ref name="SN">[http://www.sejarahnusantara.com/kerajaan-di-nusantara/daftar-782-kerajaan-kerajaan-di-nusantara-10022.htm kerajaan-kerajaan di Nusantara] <small>{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150619002314/http://www.sejarahnusantara.com/kerajaan-di-nusantara/daftar-782-kerajaan-kerajaan-di-nusantara-10022.htm |date=2015-06-19 }} diakses 26 April 2015</small></ref> Kerajaan Nanga Bunut berdiri pada tanggal [[29 Januari]] [[1877]] dengan surat asisten residen Sintang nomor 91 tahun [[1877]] yang menyatakan ''Negeri Nanga Bunut'' telah berdiri selama 64 tahun.<ref name="mab">[http://mabmonline.org/sejarah-asal-usul-nanga-bunut/ asal usul nanga bunut Nanga Bunut] <small>diakses 26 April 2015</small></ref> Dan pada tahun [[1909]] dikuasai dan diletakkan dibawahdi bawah kekuasaan [[Hindia Belanda]].<ref name="sin">[https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/kalimantan-4/bunut-pangeran/ pangeran bunut] <small>diakses 26 April 2015</small></ref>
[[File:Nanga Bunut.JPG|thumb|Nanga Bunut]]
'''Kerajaan Nanga Bunut''' merupakan kerajaan yang terletak di persimpangan [[muara]] [[Sungai Kapuas]] yang merupakan penghubung antara [[kecamatan|kecamatan-kecamatan]], [[ibu kota]], serta [[kabupaten]] di [[Provinsi Kalimantan Barat]].<ref>http://www.indonesianhistory.info/map/westborn1800.html</ref><ref name="detik">[http://forum.detik.com/penulisan-sejarah-kerajaan-kerajaan-nusantara-t112125.html Penulisan sejarah kerajaan-kerajaan nusantara] <small>diakses 26 April 2015</small></ref><ref name="bpsnt">[http://www.bpsnt-pontianak.org/elibrary/index.php?page=ringkasankat&id=1261 kerajaan di kalimantan barat] <small>diakses 26 April 2015</small></ref><ref name="SN">[http://www.sejarahnusantara.com/kerajaan-di-nusantara/daftar-782-kerajaan-kerajaan-di-nusantara-10022.htm kerajaan-kerajaan di Nusantara] <small>diakses 26 April 2015</small></ref> Kerajaan Nanga Bunut berdiri pada tanggal [[29 Januari]] [[1877]] dengan surat asisten residen Sintang nomor 91 tahun [[1877]] yang menyatakan ''Negeri Nanga Bunut'' telah berdiri selama 64 tahun.<ref name="mab">[http://mabmonline.org/sejarah-asal-usul-nanga-bunut/ asal usul nanga bunut Nanga Bunut] <small>diakses 26 April 2015</small></ref> Dan pada tahun [[1909]] dikuasai dan diletakkan dibawah kekuasaan [[Hindia Belanda]].<ref name="sin">[https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/kalimantan-4/bunut-pangeran/ pangeran bunut] <small>diakses 26 April 2015</small></ref>
 
== Silsilah Raja ==
Urutan para pemegang tampuk pemerintahan di Kerajaan Nanga Bunut adalah sebagai berikut:<ref name="mab"/>
# Raden Setia Abang Berita Kyai Adi Pati Jaya;
# Raden Suma Abang Mandoh;
# Kyai Mangku Abang Ubal.
 
== daftarDaftar Pangeran Nanga Bunut ==
1# 1815-1855: Panembahan Adi
# 1855-1858: Panembahan Mangkunegara ([[Pangeran Adhipati Mangkoe Negara]])<ref name="Almanak 31">{{cite book
| pages=133
| url= https://books.google.co.id/books?id=HVNVAAAAcAAJ&pg=RA3-PA133&dq=Pangeran-Adhipati-Manglioe-%D0%BD%D0%B0%D0%B2%D0%B0%D0%B3%D0%B0,-van-Boenoet.&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjzgqS6wZPrAhWIbn0KHbH_BQ8Q6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=Pangeran-Adhipati-Manglioe-%D0%BD%D0%B0%D0%B2%D0%B0%D0%B3%D0%B0%2C-van-Boenoet.&f=false
| title= Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië voor 1858
| contribution= Landsdrukkerij
| location= Batavia
| publisher= Ter Lands-Drukkerij
| year= 1858
| volume= 31
}}</ref>
3# 1858-1876: Panembahan Mangkunegara II
4# 1876-1884: Panembahan Mangkunegara III
5# 1884-1909: Panembahan Adi Pakunegara
 
Nagara Bunut dibawahdi bawah kuasa hindia belanda 1909.
2 1855-1858: Panembahan Mangkunegara
 
3 1858-1876: Panembahan Mangkunegara II
 
4 1876-1884: Panembahan Mangkunegara III
 
5 1884-1909: Panembahan Adi Pakunegara
 
Nagara Bunut dibawah kuasa hindia belanda 1909.
 
== Sejarah ==
Bermula dari tempat perencanaan, berasal dari Batang Suruk di pedalaman perairan Batang Bunut yang bertempat tinggal di sekitar daratan [[Gunung Lohot]], [[Sunan]] dan hampir mendekati [[bukit tekalong]], bagi suku ini yang berada di sekitar perairan [[Sungai Kapuas]] dan [[Sungai Bunut]] bergabung menjadi satu di dalam satu kerajaan, kendati suku ini berbeda-beda.<ref name="mab"/> Adapun sungai yang dilalui atau dimasuki suku-suku, yaitu:<ref name="mab"/>
# Suku yang berada di [[sungai Embaloh]] dengan gelar [[Suku Embaloh]].
# Suku yang berada di [[sungai Batang palin]] dan [[Batang lauk]] dengan nama gelar [[Suku Palin]].
# Suku yang berada di [[sungai Kapuas]] terkenal dengan nama gelarnya [[Suku Taman Tapah]]
# sebagian suku yang menetap di [[sungai Gulung]] dengan nama gelarnya ''Embaloh Gulung''.
 
[[File:Sungai bunut.jpg|left|thumb|Sungai bunut]]
Orang-orang yang menetap dan bertempat tinggal di daerah tersebut yang cukup dikenal adalah [[Kyai Adi Pati Ajan]] bersama keluarga dan anaknya [[Kyai Adi Pati Turan]].<ref name="mab"/> Sekitar pada abad ke-15 dan ke-16 [[Kyai Adi Pati Turan]] dan [[Kyai Adi Pati Ajan]] sementara menetap di daerah [[Ulak Alai]], mereka mengadakan rencana pertama untuk membuat kampung yang baik untuk mengatasi kalau ada serangan musuh, selanjutnya mereka pindah ke ''Kirin Temiang'' sekarang disebut dengan [[Sungai Sunjung]], karena mereka selalu dihantui rasa cemas dan takut terhadap hal-hal yang mungkin bisa terjadi maka segala harta benda yang berguna itu disimpan di dalam tanah yang ditanam dengan tanaman yang disebut [[Bambu Temiang]] karena bambu yang ditaman itu selalu mati pucuknya.<ref name="mab"/> Lalu mereka sebut daerah itu dengan sebetelah ''Kirin Temiang Mati Pucuk''.<ref name="mab"/> Setelah itu Kyai Adi Pati Turan mengadakan musyawarah dan mufakat dengan kawan-kawannya yang lain untuk membuat kampung [[Nanga Lipat]].<ref name="mab"/> Hal itu disetujui oleh kawan-kawannya, setelah kampung [[Nanga Lipat]] berdiri, lanjut kemudian mereka mengadakan musyawarah lagi untuk membuat sebuah kampung di [[Nanga Pilin]] atas nama [[Kyai Adi Pati Turan]] bersama dengan [[Raden Kasuma Abang Manduh]] dengan tujuan membangun kampung di [[Nanga Pilin]] ini sebagai pertahanan dari serangan-serangan dari pihak musuh.<ref name="mab"/> Dalam keluarga [[Kyai Adi Pati Turan]] lahirlah seorang putra dari istrinya yang diberi nama [[Abang Berita]] dengan gelar ''Kyai Adi Pati Jaya''.<ref name="mab"/> Dengan cepatnya pertumbuhan [[Abang Berita]], anak itu memiliki daya ingat dan daya fikir yang hebat dan ketangguhan hati dalam mengerjakan sesuatu dan akhlaknya terpuji dikalangan keluarga dan sahabatnya.<ref name="mab"/>
 
Orang-orang yang menetap dan bertempat tinggal di daerah tersebut yang cukup dikenal adalah [[Kyai Adi Pati Ajan]] bersama keluarga dan anaknya [[Kyai Adi Pati Turan]].<ref name="mab"/> Sekitar pada abad ke-15 dan ke-16 [[Kyai Adi Pati Turan]] dan [[Kyai Adi Pati Ajan]] sementara menetap di daerah [[Ulak Alai]], mereka mengadakan rencana pertama untuk membuat kampung yang baik untuk mengatasi kalau ada serangan musuh, selanjutnya mereka pindah ke ''Kirin Temiang'' sekarang disebut dengan [[Sungai Sunjung]], karena mereka selalu dihantui rasa cemas dan takut terhadap hal-hal yang mungkin bisa terjadi maka segala harta benda yang berguna itu disimpan di dalam tanah yang ditanam dengan tanaman yang disebut [[Bambu Temiang]] karena bambu yang ditaman itu selalu mati pucuknya.<ref name="mab"/> Lalu mereka sebut daerah itu dengan sebetelah ''Kirin Temiang Mati Pucuk''.<ref name="mab"/> Setelah itu Kyai Adi Pati Turan mengadakan musyawarah dan mufakat dengan kawan-kawannya yang lain untuk membuat kampung [[Nanga Lipat]].<ref name="mab"/> Hal itu disetujui oleh kawan-kawannya, setelah kampung [[Nanga Lipat]] berdiri, lanjut kemudian mereka mengadakan musyawarah lagi untuk membuat sebuah kampung di [[Nanga Pilin]] atas nama [[Kyai Adi Pati Turan]] bersama dengan [[Raden Kasuma Abang Manduh]] dengan tujuan membangun kampung di [[Nanga Pilin]] ini sebagai pertahanan dari serangan-serangan dari pihak musuh.<ref name="mab"/> Dalam keluarga [[Kyai Adi Pati Turan]] lahirlah seorang putra dari istrinya yang diberi nama [[Abang Berita]] dengan gelar ''Kyai Adi Pati Jaya''.<ref name="mab"/> Dengan cepatnya pertumbuhan [[Abang Berita]], anak itu memiliki daya ingat dan daya fikirpikir yang hebat dan ketangguhan hati dalam mengerjakan sesuatu dan akhlaknya terpuji dikalangan keluarga dan sahabatnya.<ref name="mab"/>
Pada suatu saat [[Abang Berita]] mengadakan musyawarah dan mufakat dengan kedua orang tuanya dan dihadiri oleh [[Abang Mandoh]] dan [[Abang Ubal]] serta kawan-kawan dan sahabatnya, untuk membuat dan mendirikan kerajaan disekitar daerah [[Ulak Mahkota Raja]], [[ulak]] ini merupakan [[ulak]] yang terbesar.<ref name="mab"/> Ketika mereka hendak membuat atau mendirikan sebuah kampung atau kerajaan, kayu yang mereka cari dan dipilih untuk ditebang berasal dari [[Pohon Bunut]], adapun alat-alat yang dipakai untuk menebang [[Pohon Bunut]] ialah [[Beliung]] yang terbuat dari timah, tangkai beliung timah kayu, sedangkan tempat pemegangnya atau ulu beliung timah tersebut di buat dari [[Kayu Lempung]] yaitu [[Kayu Pelai]].<ref name="mab"/> Pada saat Menebang [[Pohon Bunut]], beliung yang terbuat dari besi untuk yang pertama kalinya kayu tangkai beliung tersebut selalu patah.<ref name="mab"/> Pada malam hari [[Pohon Bunut]] tersebut kembali seperti semula seperti tidak ada cacat sedikit pun.<ref name="mab"/>
 
Pada suatu saat [[Abang Berita]] mengadakan musyawarah dan mufakat dengan kedua orang tuanya dan dihadiri oleh [[Abang Mandoh]] dan [[Abang Ubal]] serta kawan-kawan dan sahabatnya, untuk membuat dan mendirikan kerajaan disekitar daerah [[Ulak Mahkota Raja]], [[ulak]] ini merupakan [[ulak]] yang terbesar.<ref name="mab"/> Ketika mereka hendak membuat atau mendirikan sebuah kampung atau kerajaan, kayu yang mereka cari dan dipilih untuk ditebang berasal dari [[Pohon Bunut]], adapun alat-alat yang dipakai untuk menebang [[Pohon Bunut]] ialah [[Beliung]] yang terbuat dari timah, tangkai beliung timah kayu, sedangkan tempat pemegangnya atau ulu beliung timah tersebut di buat dari [[Kayu Lempung]] yaitu [[Kayu Pelai]].<ref name="mab"/> Pada saat Menebang [[Pohon Bunut]], beliung yang terbuat dari besi untuk yang pertama kalinya kayu tangkai beliung tersebut selalu patah.<ref name="mab"/> Pada malam hari [[Pohon Bunut]] tersebut kembali seperti semula seperti tidak ada cacat sedikit pun.<ref name="mab"/>
Melalui mimpi sang raja [[Pohon Bunut]] tersebut harus ditebang menggunakan [[Beliung]] Timah.<ref name="mab"/> Disekitar pohon-pohon bunut itu terdapat sebuah sungai kecil yang disebut dengan ''sungai perodah''.<ref name="mab"/> Setelah menebang memakai tangkai perodah beliung timah baru lah kayu Bunut tersebut tumbang, karena kayu itulah di daerah [[ulak]] mahkota raja didirikan sebuah kerajaan yang disebut ''Nanga Bunut''.<ref name="mab"/> Tempat kejadian dan kenyataannya sekarang [[Pohon Bunut]] dan [[Sungai Perodah]] terletak di [[Dusun Perodah]], [[Desa Bunut Hulu]], [[Bunut_Hilir,_Kapuas_Hulu |Kecamatan Bunut Hilir]], [[Kabupaten Kapuas Hulu]], [[Provinsi Kalimantan Barat]].<ref name="mab"/>
 
Melalui mimpi sang raja [[Pohon Bunut]] tersebut harus ditebang menggunakan [[Beliung]] Timah.<ref name="mab"/> Disekitar pohon-pohon bunut itu terdapat sebuah sungai kecil yang disebut dengan ''sungai perodah''.<ref name="mab"/> Setelah menebang memakai tangkai perodah beliung timah baru lah kayu Bunut tersebut tumbang, karena kayu itulah di daerah [[ulak]] mahkota raja didirikan sebuah kerajaan yang disebut ''Nanga Bunut''.<ref name="mab"/> Tempat kejadian dan kenyataannya sekarang [[Pohon Bunut]] dan [[Sungai Perodah]] terletak di [[Dusun Perodah]], [[Desa Bunut Hulu]], [[Bunut_HilirBunut Hilir,_Kapuas_Hulu Kapuas Hulu|Kecamatan Bunut Hilir]], [[Kabupaten Kapuas Hulu]], [[Provinsi Kalimantan Barat]].<ref name="mab"/>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Kerajaan di Kalimantan}}
[[Kategori:Bunut_Hilir,_Kapuas_Hulu]]
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah Kalimantan]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara]]
[[Kategori:Bunut Hilir, Kapuas Hulu]]
[[Kategori:Bunut Hulu, Kapuas Hulu]]
[[Kategori:Kabupaten Kapuas Hulu]]
[[Kategori:Kapuas Raya]]
[[Kategori:Kalimantan Barat]]