Organisasi belajar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Added {{Uncategorized}} tag(Tw)
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
• Menurut Sandra Kerka (1995) yang paling konseptual dari learning organization adalah asumsi bahwa ‘belajar itu penting’, berkelanjutan, dan lebih efektif ketika dibagikan dan bahwa setiap pengalaman adalah suatu kesempatan untuk belajar.
 
Kerka menyatakan, lima disiplin yang diidentifikasikan Peter Senge adalah kunci untuk mencapai organisasi jenis ini. Peter Senge juga menekankan pentingnya dialog dalam organisasi, khususnya dengan memperhatikan pada disiplin belajar tim (team learning). Maka dialog merupakan salah satu ciri dari setiap pembicaraan sesungguhnya dimana setiap orang membuka dirinya terhadap yang lain, benar-benar menerima sudut pandangnya sebagai pertimbangan berharga dan memasuki yang lain dalam batasan bahwa dia mengerti tidak sebagai individu secara khusus, namun isi pembicaraannya. Tujuannya bukan memenangkan argumen melainkan untuk pengertian lebih lanjut. Belajar tim (team learning) memerlukan kapasitas anggota kelompok untuk mencabut asumsi dan mesu ke dalam pola “berfikir bersama” yang sesungguhnya. [Senge. 1990].
 
== Dimensi Learning Organization ==
Baris 111:
<ref>[TH. Leksana. 2009. Learning Organization. www.sscnco.com.]</ref>
 
== referensiSumber ==
 
# Aggestam, Lena, 2006, Learning Organization or Knowledge Management: Which Came First, Information Technology and Control Vol.35, No. 3A
Baris 117:
# Gorolick, Carol, 2005, Organizational Learning vs The Learning Organization: A Conversation with a Practioner, The Learning Organization, Vol. 12, No. 4, pp 383–288
 
== referensiReferensi ==
{{reflist}}
 
* {{id}} [http://www.pelatihankaryawan.com/ Pelatihan Karyawan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131225214237/http://www.pelatihankaryawan.com/ |date=2013-12-25 }}
{{Uncategorized|date=Agustus 2023}}