(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox scientist
|name = Francis X. Clooney, S.J.
|image = FXFrancis X. Clooney.jpg
|image_size =
|caption =
Baris 28:
|signature =
|footnotes =}}
'''Francis Xavier Clooney''' adalah seorang teolog yang memperkenalkan [[Teologi Komparatif|teologi komparatif]] dalam diskursus [[Teologi agama-agama|teologi agama-agama]].<ref name="Knitter">{{id}} Paul F. Kintter. 2008. ''Pengantar Teologi Agama-agama''. Yogyakarta: Kanisius.</ref> Ia adalah seorang [[Imam]] [[Yesuit]] dan [[Profesor]] di [[Harvard Divinity School]], yang pernah tinggal di [[India]] dan [[Nepal]] untuk mempelajari [[Hinduisme]].<ref name="Knitter"></ref> Ia menggunakan teks-teks [[Hindu]] sebagai kacamata baru dalam ia melihat tradisi [[Kristen]], agar dapat menggali pemahaman-pemahaman baru tentang tradisi Kristen.<ref name="Clooney2">{{en}} Francis X. Clooney. 1993. ''Theology after Vedanta: An Experiment in Comparative Theology''. Albany: State University of New York Press.</ref> Hal itu ia mengerti sebagai proses transformasi.<ref name="Clooney2"></ref> Ia mengambil bagian dari teks Hindu (''Advaita Vedanta''), kemudian membandingkannya dengan satu teks [[kristiani]], yaitu ''Summa Theologiae'' karangan [[Thomas Aquinas]], untuk memperoleh berbagai pandangan baru, bahkan kebenaran baru, dalam pemikiran Aquinas tersebut.<ref name="Clooney2"></ref>
Dalam berteologi komparatif, Clooney menyatakan perlunya bersifat inklusivistis, yang berbeda dengan posisi inklusivisme menurut tipologi tripolar.<ref name="Clooney2"></ref> Menurutnya pendekatan inklusif dilakukan dengan praktik membaca teks, bukan menggantikannya dengan sebuah teori tentang hal itu.<ref name="Clooney2"></ref> Clooney juga menyatakan bahwa seorang komparativis Kristen yang memegang teguh kebenaran Kristen namun mencoba mencari kebenaran dalam tradisi lain, tidak akan menghakimi salah satu kebenaran salah atau tak berguna.<ref name="Clooney2"></ref> Konflik antara dua klaim kebenaran kemungkinan akan berakhir tanpa kesimpulan akhir dan tanpa jawaban mengenai klaim yang benar.<ref name="Clooney2"></ref> Namun, komparasi antara dua tradisi untuk saling memperdalam tetap dapat dilakukan.<ref name="Clooney2"></ref>