Freddy Budiman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 50:
| boards =
| criminal_charge =
| conviction_penalty =
| conviction_status =
Baris 96:
}}
'''Freddy Budiman''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]|18|7|1977|[[Nusakambangan]], [[Cilacap]]|29|7|2016}}) adalah seorang pengedar [[narkoba]] yang akhirnya tertangkap. Ia adik dari Eko Subagyo. Freddy Budiman juga menjadi terkenal akibat perlakuan istimewa dengan mendapat ruangan untuk berhubungan seksual, berdasarkan pengakuan kekasihnya sebelum ia dieksekusi. Ia juga dengan mudah mengembangkan jaringan pengedar dan meracik narkoba sendiri di dalam lapas.<ref>{{cite web|url=https://www.matamatapolitik.com/skandal-penjara-mewah-khusus-koruptor-indonesia-lapas-sukamiskin/|title=Skandal Penjara Mewah Khusus Koruptor Indonesia: Lapas Sukamiskin|first=Ayu|last=Purwaningsih|date=25 Juli 2018|publisher=|accessdate=2 September 2020|archive-date=2020-12-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20201213083939/https://www.matamatapolitik.com/skandal-penjara-mewah-khusus-koruptor-indonesia-lapas-sukamiskin/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/kumparannews/mirip-kasus-freddy-budiman-kisah-napi-narkoba-bayar-kamar-rp-1-4-juta-per-hari-1u2udU9YBly|title=Mirip Kasus Freddy Budiman, Kisah Napi Narkoba Bayar Kamar Rp 1,4 Juta Per Hari|author=|date=|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|accessdate=2 September 2020|last=Irwinsyah|first=Fachrul|archive-date=2023-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230409135828/https://kumparan.com/kumparannews/mirip-kasus-freddy-budiman-kisah-napi-narkoba-bayar-kamar-rp-1-4-juta-per-hari-1u2udU9YBly|dead-url=no}}</ref>
==Masa kecil==
Freddy Budiman dikenal teman-temannya sebagai orang yang luwes bergaul. Ia mahir bermain biliar. Saat bertemu kembali di
==Pengedaran==
Freddy Budiman sebenarnya adalah pengedar kambuhan. Ia sudah berkali-kali tertangkap dan dipenjara, tetapi tidak pernah bertobat. Ia pernah ditangkap pada tahun 2009 karena memiliki 500 gram sabu, dan divonis 3 tahun 4 bulan penjara atas kasus tersebut. Tahun 2011, ia kembali berurusan dengan petugas karena memiliki ratusan gram sabu dan bahan pembuat ekstasi. Tak kapok, Freddy lalu menjadi terpidana 18 tahun karena kasus narkoba di [[
==Eksekusi==
Freddy Budiman dieksekusi pada tanggal 29 Juli 2016 di Lapangan Tunggal Panaluan, [[Nusakambangan]], [[Kabupaten Cilacap|Cilacap]], [[Jawa Tengah]]. Eksekusinya dilaksanakan oleh regu tembak.
Ia merupakan terpidana mati pertama yang dieksekusi selain 13 terpidana mati lainnya, setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) ditolak oleh [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]].<ref name="merdeka">{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/freddy-budiman-dieksekusi-11-hari-setelah-rayakan-ulang-tahun-ke-39.html|title=Freddy Budiman dieksekusi 11 hari setelah rayakan ulang tahun ke-39|author=Masfiatur Rochma|date=29 Juli 2016|work=[[Merdeka.com]]|accessdate=2 September 2020|language=id|last=Rochma|first=Masfiatur|editor-last=Moerti|editor-first=Wisnoe|archive-date=2022-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20221015224215/https://www.merdeka.com/peristiwa/freddy-budiman-dieksekusi-11-hari-setelah-rayakan-ulang-tahun-ke-39.html|dead-url=no}}</ref>
Sesuai keinginan terakhirnya, Freddy dimakamkan di Surabaya, tanah kelahirannya, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbah Ratu, Jalan Demak, di dekat rumahnya di Krembangan, Surabaya.<ref name=merdeka/>
|