Ibnu Katsir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
|||
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 62:
<!-- --------- -->
|Mazhab Aqidah=[[Atsari]]}}
'''Ibnu Katsir''' (nama lengkap: '''Ismail bin Umar bin Katsir al-Qursyi ad-Damasyqi''') adalah seorang [[hafiz]],{{Sfn|Katsir|2018|p=1}} [[ulama]] dan pemikir.<ref>{{
== Kelahiran ==
Ibnu Katsir dilahirkan dengan nama Ismail bin Umar bin Katsir al-Qursyi ad-Damasyqi.{{Sfn|Katsir|2018|p=1}} Ayahnya bernama Syihabuddin. Pekerjaan ayahnya adalah sebagai seorang ahli fikih dan ahli [[pidato]].{{Sfn|Katsir|2018|p=1}} Ibnu Katsir lahir di desa Majdal yang masuk dalam wilayah kota Busrah. Penaman ad-Damasyqi diberikan karena kota Busrah masuk dalam wilayah [[Damaskus]]. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa penamaan ini dikarenakan Ibnu Katsir pernah tinggal di Damaskus pada masa kecilnya.{{Sfn|Bisri|2020|p=16}}
Sebagian besar penulis biografi Ibnu Katsir menetapkan tahun kelahirannya pada 700 Hijriah. Pendapat ini didukung oleh [[Ibnu al-Imad al-Hanbali]], [[Bernard Lewis]], [[Ibnu Hajar al-'Asqalani]] dan [[Imam adz-Dzahabi]]. Ada pula yang menyatakan bahwa Ibnu Katsir lahir pada tahun 701 Hijriah. Salah satunya oleh Ibnu Taghri Bardi.{{Sfn|Bisri|2020|p=17}}
== Pendidikan ==
Ibnu Katsir menempuh pendidikan sejak usia dini. Ia belajar menghafal Al-Qur'an sambil mempelajari [[Qira'at al-Qur'an]]. Ia juga belajar [[fikih]], [[Ushul Fikih|ushul fikih]], dan [[hadis]].{{Sfn|Katsir|2018|p=1}}
Tercatat guru pertama Ibnu Katsir adalah [[Burhanuddin al-Fazari]], seorang ulama penganut mazhab [[Syafi'i]]. Ia juga berguru kepada [[Ibnu Taymiyyah]] di [[Damaskus]], Suriah, dan kepada [[Ibnu al-Qayyim]]. Ia mendapat arahan dari ahli hadis terkemuka di [[Suriah]], [[Jamaluddin al-Mizzi]], yang di kemudian hari menjadi mertuanya. Ia pun sempat mendengar langsung hadis dari ulama-ulama [[Hejaz]] serta memperoleh ijazah dari [[Al-Wani]].<ref>{{
== Pekerjaan ==
Tahun 1366, oleh Gubernur [[Mankali Bugha]] Ibnu Katsir diangkat menjadi guru besar di Masjid Ummayah Damaskus.<ref>{{
Ulama ini meninggal dunia tidak lama setelah ia menyusun kitab [[Al-Ijtihad fi Talab al-Jihad]] (Ijtihad Dalam Mencari Jihad) dan dikebumikan di samping makam gurunya, [[Ibnu Taimiyah]].<ref>{{
== Keilmuan ==
=== Ilmu tafsir ===
Ibnu Katsir menulis tafsir [[Qur'an]] yang terkenal yang bernama ''[[Tafsir Ibnu Katsir]]''. Hingga kini, tafsir Al-Qur'an al-Karim sebanyak 10 jilid ini masih menjadi bahan rujukan dalam dunia [[Islam]].<ref>{{
| JIBF MADINA : Journal Islamic Banking and Finance Madina|url=https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/jibf/issue/view/71|website=jurnal.stain-madina.ac.id|language=en-US|access-date=2023-05-15}}</ref>
Ibnu Katsir memiliki metode sendiri dalam bidang ini, yakni:<ref>{{Cite journal|last=Dozan|first=Wely|date=2019-09-17|title=Epistemologi Tafsir Klasik: Studi Analisis Pemikiran Ibnu Katsir|url=http://ejournal.inaifas.ac.id/index.php/falasifa/article/view/203|journal=FALASIFA : Jurnal Studi Keislaman|language=en-US|volume=10|issue=2|pages=147–159|doi=10.36835/falasifa.v10i2.203|issn=2527-8711}}</ref>
# Tafsir yang paling benar adalah tafsir Al-Qur'an dengan Al-Qur'an sendiri.
# Selanjutnya bila penafsiran Al-Qur'an dengan Al-Qur'an tidak didapatkan, maka Al-Qur'an harus ditafsirkan dengan [[hadis]] Nabi Muhammad, sebab menurut Al-Qur'an sendiri Nabi Muhammad memang diperintahkan untuk menerangkan isi Al-Qur'an.
Baris 111 ⟶ 112:
=== ''Tafsir al-Qur'ân al-Adzhīm'' ===
Kitab ''Tafsir al-Qur'ân al-Adzhīm''
Ibnu Katsir memasukkan kisah-kisah israiliyat sebagai pengetahuan tambahan dalam kitabnya ini. Ia menambahkan kisah-kisah israiliyat berlandaskan kepada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Amru. Dalam hadis ini, Nabi Muhammad memperbolehkan untuk menceritakan kisah-kisah [[Bani Israil]] selama tidak disertai dengan kebohongan.{{Sfn|Supriyanto|2015|p=3-4}}
|