Ibnu Katsir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pijri Paijar (bicara | kontrib)
Pendidikan: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 67:
Ibnu Katsir dilahirkan dengan nama Ismail bin Umar bin Katsir al-Qursyi ad-Damasyqi.{{Sfn|Katsir|2018|p=1}} Ayahnya bernama Syihabuddin. Pekerjaan ayahnya adalah sebagai seorang ahli fikih dan ahli [[pidato]].{{Sfn|Katsir|2018|p=1}} Ibnu Katsir lahir di desa Majdal yang masuk dalam wilayah kota Busrah. Penaman ad-Damasyqi diberikan karena kota Busrah masuk dalam wilayah [[Damaskus]]. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa penamaan ini dikarenakan Ibnu Katsir pernah tinggal di Damaskus pada masa kecilnya.{{Sfn|Bisri|2020|p=16}}
 
Sebagian besar penulis biografi Ibnu Katsir menetapkan tahun kelahirannya pada 700 Hijriah. Pendapat ini didukung oleh [[Ibnu al-Imad al-Hanbali]], [[Bernard Lewis]], [[Ibnu Hajar al-'Asqalani]] dan [[Imam adz-Dzahabi]]. Ada pula yang menyatakan bahwa Ibnu Katsir lahir pada tahun 701 Hijriah. Salah satunya oleh Ibnu Taghri Bardi.{{Sfn|Bisri|2020|p=17}}  
 
== Pendidikan ==
Baris 77:
Tahun 1366, oleh Gubernur [[Mankali Bugha]] Ibnu Katsir diangkat menjadi guru besar di Masjid Ummayah Damaskus.<ref>{{Cite journal|last=-|first=Nasokah|date=2018-12-20|title=THE KATSIR AND AL-MARAGHI MUQARAN TAFSIR Q.S. AL-ISRA ’: 1|url=https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/paramurobi/article/view/527|journal=PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM|volume=1|issue=2|pages=43–52|doi=10.32699/paramurobi.v1i2.527|issn=2657-2222}}</ref>
 
Ulama ini meninggal dunia tidak lama setelah ia menyusun kitab [[Al-Ijtihad fi Talab al-Jihad]] (Ijtihad Dalam Mencari Jihad) dan dikebumikan di samping makam gurunya, [[Ibnu Taimiyah]].<ref>{{ButuhCite rujukanjournal|last=Azraai Jamsari; Edawati Yaacob; Zulfazdlee Abul Hassan Ashari|first=Ezad; Salmy; Mohamad|date=2013|title=RENTETAN PEPERANGAN DALAM KITAB AL-BIDAYAH WA AL-NIHAYAHKARYA IBN KATHIR AL-DIMASHQI(The Chain of Wars According to al-Bidayah wa al-NihayahbyIbn Kathir al-Dimashqi)|url=http://mojes.um.edu.my/index.php/JAT/article/view/8662/6157|journal=Jurnal Al-Tamaddun Bil|volume=8|issue=2}}</ref>
 
== Keilmuan ==
=== Ilmu tafsir ===
Ibnu Katsir menulis tafsir [[Qur'an]] yang terkenal yang bernama ''[[Tafsir Ibnu Katsir]]''. Hingga kini, tafsir Al-Qur'an al-Karim sebanyak 10 jilid ini masih menjadi bahan rujukan dalam dunia [[Islam]].<ref>{{factCite web|last=Hakim|first=Arif Rahman|date=2019-10-08|title=Biografi Imam Ibnu Katsir Pengarang Kitab Tafsir Ibnu Katsir|url=https://pecihitam.org/biografi-imam-ibnu-katsir-pengarang-kitab-tafsir-ibnu-katsir/|website=Pecihitam.org|language=en-US|access-date=2023-05-15}}</ref> Di samping itu, ia juga menulis buku ''Fada'il Al-Qur'an'' (Keutamaan Al-Qur'an), berisi ringkasan sejarah Al-Qur'an.<ref>{{ButuhCite rujukan}}web|title=Vol. 3 No. 1 (2022): JIBF MADINA TAHUN 2022
| JIBF MADINA : Journal Islamic Banking and Finance Madina|url=https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/jibf/issue/view/71|website=jurnal.stain-madina.ac.id|language=en-US|access-date=2023-05-15}}</ref>
 
Ibnu Katsir memiliki metode sendiri dalam bidang ini, yakni:<ref>{{Cite journal|last=Dozan|first=Wely|date=2019-09-17|title=Epistemologi Tafsir Klasik: Studi Analisis Pemikiran Ibnu Katsir|url=http://ejournal.inaifas.ac.id/index.php/falasifa/article/view/203|journal=FALASIFA : Jurnal Studi Keislaman|language=en-US|volume=10|issue=2|pages=147–159|doi=10.36835/falasifa.v10i2.203|issn=2527-8711}}</ref>
Ibnu Katsir memiliki metode sendiri dalam bidang ini, yakni:{{Butuh rujukan}}
# Tafsir yang paling benar adalah tafsir Al-Qur'an dengan Al-Qur'an sendiri.
# Selanjutnya bila penafsiran Al-Qur'an dengan Al-Qur'an tidak didapatkan, maka Al-Qur'an harus ditafsirkan dengan [[hadis]] Nabi Muhammad, sebab menurut Al-Qur'an sendiri Nabi Muhammad memang diperintahkan untuk menerangkan isi Al-Qur'an.
Baris 111 ⟶ 112:
 
=== ''Tafsir al-Qur'ân al-Adzhīm'' ===
Kitab ''Tafsir al-Qur'ân al-Adzhīm''  merupakan salah satu kitab tafsir. Penafsiran Al-Qur'an dalam ''Tafsir al-Qur'ân al-Adzhīm'' menggunakan metode periwayatan. Para ulama menetapkan bahwa periwayatan di dalam kitab ini masuk dalam kategori paling sahih. Di dalam kitab ini terdapat banyak kisah [[israiliyat]].{{Sfn|Supriyanto|2015|p=1-2}}
 
Ibnu Katsir memasukkan kisah-kisah israiliyat sebagai pengetahuan tambahan dalam kitabnya ini. Ia menambahkan kisah-kisah israiliyat berlandaskan kepada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Amru. Dalam hadis ini, Nabi Muhammad memperbolehkan untuk menceritakan kisah-kisah [[Bani Israil]] selama tidak disertai dengan kebohongan.{{Sfn|Supriyanto|2015|p=3-4}}