Sukma Violetta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(13 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name = Sukma Violetta, S.H., LL.M.
|image = Sukma Violetta.jpg
|imagesize =
|caption =
|office = [[Daftar Wakil Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia|Wakil Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia]]
|order = 4
|term_start = [[26 Februari]] [[2016]]
|term_end = 5 Juli 2018
|president = [[Joko Widodo]]
|predecessor = [[Abbas Said]]
|successor = [[Maradaman Harahap]]
|birth_date = {{birth date|1964|8|10}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|death_date =
|death_place =
|party =
|spouse = [[Arsul Sani]]<ref>[http://news.liputan6.com/read/2446808/istri-jadi-komisioner-ky-ini-tanggapan-arsul-sani-ppp liputan6.com: Istri Jadi Komisioner KY, Ini Tanggapan Arsul Sani PPP]</ref>
|spouse =
|children = 3
|residence =
|alma_mater = [[Universitas Indonesia]]<br>[[Universitas Nottingham]]
|occupation =
|religion = [[Islam]]
}}
 
'''Sukma Violetta''', S.H., LL.M.''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|10|8|1964}}) adalah Wakil Ketua [[Komisi Yudisial]] sejak tahun [[2016]] menggantikan [[Abbas Said]]. Ia juga merupakan perempuan pertama yang menjadi Anggota Komisi Yudisial (KY). Perwakilan dari unsur anggota masyarakat ini tergerak menjadi Anggota KY karena melihat potret buram peradilan di Indonesia yang menampilkan ketidakadilan bagi para pencari keadilan.
 
== Riwayat Hidup ==
Perempuan kelahiran Jakarta, 10 Agustus 1964 ini memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1990. Kemudian ia memperoleh gelar LL.M dari University ofUniversitas Nottingham, Inggris pada tahun 1997.
 
=== Riwayat Karir ===
Ibu tiga anak ini memulai karier sebagai pengacara di [[Lembaga Bantuan Hukum Jakarta|LBH Jakarta]]-YLBHI pada tahun 1987-1990, kemudian bergabung di Gani Djemat & Partners sejak tahun 1990 hingga tahun 1992. Ia juga pernah menjadi konsultan Legislasi pada tahun 2002–2003 di Sekretariat DPR–RI.
 
Kemudian kariernya lebih banyak dihabiskan untuk upaya perbaikan peradilan di Indonesia. Tercatat, istri dari Arsul Sani ini pernah menjadi konsultan Reformasi Hukum dan Peradilan di ''Partnership for Governance Reform in Indonesia'' tahun 2003-2006. Ia juga sempat bergabung menjadi Tim Ahli Menteri Lingkungan Hidup dipada tahun 2010–2014. Sebelum akhirnya bergabung dengan KY, pemilik motto hidup “berikhtiar seoptimal mungkin dan untuk hasilnya berserah diri kepada Tuhan” ini sempat memegang posisi sebagai Koordinator Tim Asistensi Reformasi Birokrasi di Kejaksaan Agung RI sejak tahun 2006–2015.
 
Penelitian menjadi sesuatu yang menarik perhatian ibu tiga anak ini. Ia merupakan peneliti senior di Indonesian Center for Enviromental Law (ICEL) sejak tahun 2006. Ia pernah mengikuti pelatihan Enviromental Law Course for Indonesian Jurists pada tahun 1998 di Van Vollenhoven Institute, Leiden, Belanda.<ref>[{{Cite web |url=http://www.komisiyudisial.go.id/statis-79-profil-anggota-paruhI-2015-2020.html |title=Profil Anggota Komisi Yudisial Paruh I Periode 2015-2020] |access-date=2016-03-10 |archive-date=2016-03-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160307015142/http://www.komisiyudisial.go.id/statis-79-profil-anggota-paruhI-2015-2020.html |dead-url=yes }}</ref>
Sebelum akhirnya bergabung dengan KY, pemilik motto hidup “berikhtiar seoptimal mungkin dan untuk hasilnya berserah diri kepada Tuhan” ini sempat memegang posisi sebagai Koordinator Tim Asistensi Reformasi Birokrasi di Kejaksaan Agung RI sejak tahun 2006–2015.
 
Prestasi lainnya, ia pernah meraih penghargaan ''British Chevening Awards'' 1996–1997 dari Foreign and Commonwealth, Inggris karena dianggap memiliki prestasi dan kualitas kepemimpinan yang baik. Pada tahun 2023, Ia menerima [[Bintang Mahaputera Adipradana]] dari Presiden Joko Widodo.<ref>{{Cite web|last=Humas|date=2023-08-14|title=Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 18 Tokoh|url=https://setkab.go.id/presiden-jokowi-anugerahkan-tanda-kehormatan-bagi-18-tokoh/|website=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-08-19}}</ref>
Penelitian menjadi sesuatu yang menarik perhatian ibu tiga anak ini. Ia merupakan peneliti senior di Indonesian Center for Enviromental Law (ICEL) sejak tahun 2006. Ia pernah mengikuti pelatihan Enviromental Law Course for Indonesian Jurists pada tahun 1998 di Van Vollenhoven Institute, Leiden, Belanda.<ref>[http://www.komisiyudisial.go.id/statis-79-profil-anggota-paruhI-2015-2020.html Profil Anggota Komisi Yudisial Paruh I Periode 2015-2020]</ref>
 
Prestasi lainnya, ia pernah meraih penghargaan British Chevening Awards 1996–1997 dari Foreign and Commonwealth, Inggris karena dianggap memiliki prestasi dan kualitas kepemimpinan yang baik.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Tokoh hukum Indonesia]]
[[Kategori:Pengacara Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Anggota Komisi Yudisial]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]