Tes, Lebong Selatan, Lebong: Perbedaan antara revisi

|nama pemimpin =-

'''Tes''' adalah sebuah [[kelurahan]] di Kecamatankecamatan [[Lebong Selatan, Lebong|Lebong Selatan]], [[Kabupaten Lebong|Lebong]], Provinsi [[Bengkulu]], [[Indonesia]].{{sfn|Kementerian Dalam Negeri|2019|pp=56}} Tes pulajuga merupakan ibu kota kecamatan yang dimaksud.{{sfn|BPS Kabupaten Lebong|2021|pp=11}} Kelurahan ini berjarak 33 km dari ibu kota kabupaten di [[Tubei, Lebong|Tubei]].{{sfn|BPS Kabupaten Lebong|2021|pp=15}}

Tes mendapatkan namanya dari pohon ''tes'' yang banyak tumbuh di sekitar danau dan aliran sungai Ketahun. ''Tes'' sendiri menghasilkan buah yang enak dan ranum seperti [[mangga]], tetapi berukur kecil.{{sfn|Jaspan|1984|pp=120}} Banyaknya pohon ''tes'' menginspirasi penduduk untuk menamai desa mereka sebagai "Tes". Nantinya dari desa Tes, danau besar di Lebong Selatan yang aslinya dikenal oleh masyarakat setempat sebagai ''Bioa Têbêt Lai'' (Kolamkolam Besarbesar) kemudian dikenal sebagai [[Danau Tes]].

Pada tahun 2020, kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 3.222 jiwa, terdiri dari 1.716 jiwa laki-laki dan 1.506 jiwa perempuan. Jumlah tersebut menjadikan Tes sebagai desa/kelurahan dengan populasi terbesar se-Lebong Selatan.{{sfn|BPS Kabupaten Lebong|2021|pp=27}} Sebanyak 920 keluarga di kelurahan ini merupakan pelanggan listrik [[PLN]].{{sfn|BPS Kabupaten Lebong|2021|pp=68}} Pada tahun 2019, tercatat satu orang penderita [[gizi buruk]] di kelurahan Tes.{{sfn|BPS Kabupaten Lebong|2021|pp=46}}

[[Suku Rejang]] adalah penduduk asli kelurahan Tes. Kelurahan ini secara adat termasuk ke dalam wilayah [[Marga Bermani]],{{sfn|Hazairin|1936|pp=34}} sekaligus merupakan pusat kedudukan [[pesirah]] marga tersebut.{{sfn|Siddik|1980|pp=116}}{{sfn|Departemen Penerangan|1953|p=762}} Marga Bermani sendiri merupakan salah satu penerus dari petulai yang bernama sama, yang didirikan oleh [[Biku Bermano]] yang berkedudukan di Kota Rukam (''Kutai Ukêm''; ''Taukêm'').{{sfn| Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa|1974|pp=6}} Pada 1911, marga Bermani disatukan dengan [[marga Jurukalang]] menjadi satu marga saja, [[Marga Bermani Jurukalang|Bermani Jurukalang]].

Bahasa daerah asli kelurahan ini adalah [[bahasa Rejang]]. Selain bahasa Rejang, [[bahasa Melayu]] juga dipakai secara luas, khususnya dalam berkomunikasi antarsuku bangsa. Bahasa Indonesia dipakai dalam situasi resmi, baik di sekolah, kantor (administrasi), plang papan nama jalan, maupun pengumuman atau [[khotbah]].