Kitab Kidung Agung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tanakh OT|Ketuvim|WP}}
'''Kitab Kidung Agung''' Jono tanaka (disingkat '''Kidung Agung'''; akronim '''Kid.''') merupakan salah satu kitab pada [[Perjanjian Lama]] [[Alkitab|Alkitab Kristen]] dan [[Tanakh]] (atau [[Alkitab Ibrani]]). Dalam Perjanjian Lama, Kitab Kidung Agung merupakan salah satu kitab (dan menjadi kitab terakhir bagi kanon [[Alkitab Protestan]]) dalam kelompok [[kitab-kitab puisi]]. Sedangkan pada Alkitab Ibrani, kitab ini disebut '''Gulungan ''Syir Hassyirim''''' ([[bahasa Ibrani]]: מְגִלַּת שִׁיר הַשִּׁירִים, <abbr>translit.</abbr> ''Megillat Syir Hassyirim''), dan merupakan bagian dari kelompok [[Ketuvim]], atau lebih tepatnya merupakan salah satu dari [[Lima Gulungan]]. Dalam [[Alkitab Terjemahan Lama]], kitab ini disebut "Syirul-asyar Sulaiman".
 
== Nama ==
Baris 10:
Kitab Kidung Agung merupakan salah satu kitab yang unik dalam [[Alkitab Ibrani]] atau [[Perjanjian Lama]]. Kitab ini sama sekali tidak menyebutkan hal-hal mengenai [[Taurat|Hukum Taurat]], Perjanjian Israel, atau pun ketuhanan. Bahkan kitab ini merupakan satu-satunya kitab selain [[Kitab Ester]] yang sama sekali tidak menyebutkan nama [[Allah (Kristen)|Allah]] sekali pun. Kitab ini juga tidak mengandung kata-kata hikmat seperti dalam [[Kitab Amsal]] atau [[Kitab Pengkhotbah|Pengkhotbah]], walaupun strukturnya memiliki beberapa kesamaan ciri dengan [[sastra hikmat]] seperti yang disebutkan dalam catatan-catatan mengenai Raja Israel [[Salomo]] pada abad ke-10 SM. Malahan, kitab ini seluruhnya berisi tentang cinta seksual antarpasangan, di antaranya menyebutkan tentang "isi hati kedua mempelai, pujian antarpasangan, keriduan di antara satu sama lain, dan undangan untuk 'saling menikmati' satu sama lain".{{sfn|Garrett|1993|p=366}}{{sfn|Alter|2011|p=232}}
 
Kedua tokoh mempelai dalam kitab ini digambarkan sebagai kedua pasangan yang selaras dalam harmoni, masing-masing menginginkan satu sama lain, dan saling bersukacita dalam keintiman percintaan. Sedangkan tokoh "putri-putri [[Yerusalem]]" digambarkan sebagai pemeran-pemeran pendukung yang bagi kedua pasangan, yang berfungsi sebagai "penonton" yang partisipasinya dalam perjumpaan percintaan kedua mempelai mewakili pembaca.{{sfn|Exum|2012|p=248}}
 
=== Garis besar ===
Baris 127:
{{Kitab-kitab Ketuvim}}
{{authority control}}
 
[[Kategori:Kitab Kidung Agung| ]]
[[Kategori:Kitab Perjanjian Lama|Kidung Agung]]