Mikologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan kategori [ * ]
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Merapikan artikel
 
(18 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}[[Berkas:Edith Wolfson Park 2016 (57).jpg|jmpl|Mikologi]]
Mikologi Berasal dari bahasa Yunani Mykes yang berarti Jamur dan Logos yang berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jamur. Dalam bahasa Inggris Jamur disebut Fungi / Fungus.
'''Mikologi''' adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang [[fungi]] (jamur) atau sering disebut juga cendawan.<ref>{{Cite web|title=Mycology {{!}} biology|url=https://www.britannica.com/science/mycology|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-11-30|archive-date=2020-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20201117091410/https://www.britannica.com/science/mycology|dead-url=no}}</ref>
Ciri-ciri jamur :
- Merupakan sel Eukariotik (mempunyai Inti yang jelas)
- Berkembang biak dengan spora secara asexual maupun sexual
- Tidak berklorofil
- Dinding sel terdiri dari khitin dan selulosa
- Bersifat sebagai Saprofit
 
Kajian dalam mikologi antara lain meliputi [[taksonomi]] jamur, [[fisiologi]] jamur, [[bioteknologi]] jamur, budidaya jamur. Mikologi sangat besar pengaruhnya terhadap [[fitopatologi]] karena banyak penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jamur; sehingga pernah fitopatologi disebut sebagai mikologi terapan.
 
== Sejarah ==
Peranan jamur dialam ada yang bermanfaat dan ada yang merugikan bagi manusia,
Sejak zaman prasejarah diduga manusia sudah mulai mengumpulkan [[cendawan]] sebagai makanan. Tulisan mengenai cendawan pertama kali ditemukan dalam karya-karya [[Euripides]] (480-406 SM). Seorang filsuf Yunani yaitu [[Theophrastus]] dari Eressos (371-288 SM) mungkin merupakan orang pertama yang mencoba mengklasifikasikan tumbuhan secara sistematis; menganggap fungi sebagai tumbuhan yang kehilangan organ-organ tertentu. [[Plinius yang Tua|Pliny the elder]] (23-79 Masehi), menulis tentang ''truffle'' di ensiklopedianya ''Naturalis historia''. Mikologi ([[:en:Mycology#cite ref-SanBlasCalderone 3-0|Mycology)]] berasal dari bahasa Yunani: μύκης (mukēs), yang berarti fungus dan -λογία akhiran (-logia), yang berarti "studi".
Yang bermanfaat diantaranya adalah :
- Fermentasi alcohol, pembuatan tempe, menghasilkan antibiotik (Penicillium notatum).
- Jamur yang bisa dimakan edible Mushrom (Volvariella volvacea, Pleurotus ostreatus) dll
 
Pada Abad Pertengahan terlihat adanya sedikit kemajuan dalam pengetahuan tentang fungi. Namun, penemuan mesin cetak memungkinkan beberapa penulis untuk menyebarkan takhayul dan kesalahpahaman tentang jamur yang telah dilakukan para penulis klasik.
 
Permulaan zaman modern mikologi dimulai saat [[Pier Antonio Micheli]] mempublikasikan 1737 publikasi mengenai Nova plantarum genera. Diterbitkan di Florence, publikasi tersebut menjadi dasar untuk klasifikasi sistematis rerumputan (grasses), lumut (mosses) dan fungi. Pada tahun 1936, istilah mikologi dan mikologis pertama kali digunakan oleh M.J. Berkeley.<ref>{{Cite book|title=Introduction to the History of Mycology|url=https://archive.org/details/introductiontohi0000ains_e9i2|last=Ainsworth|first=Geoffrey Clough|publisher=Cambridge University Press|year=1976|isbn=978-0-521-21013-3|location=|pages=[https://archive.org/details/introductiontohi0000ains_e9i2/page/13 13]}}</ref>
Yang merugikan diantaranya :
- yang bersifat pathogen pada manusia
- merusak perabot, penyakit tumbuhan
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Biologi nav}}
MORFOLOGI
Bentuk jamur secara garis besar ada 3 bentuk yaitu :
a. Yeast
merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3 – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual) membentuk tunas atau budding cell. Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah / orange), Cryptococcus neoformans
Secara makroskopik (pada media padat SGA) koloni jamur bentuk yeast tampak Smooth, warna krem, cembung bau seperti ragi. Identifikasi dengan uji biokimia
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Mikologi| ]]
b. Mold / Kapang
[[Kategori:Biologi]]
Merupakan jamur multiselluler (mempunyai inti lebih dari satu) yang membentuk benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman. Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat. Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan.
 
 
{{fungi-stub}}
Secara makroskopik (pada media SGA) jamur yang berbentuk Mold membentuk koloni yang berserabut / granuler koloninya tampak kasar (Rought). Untuk identifikasi, hasil mikroskopik dan makroskopik merupakan dasar identifikasi. Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trichophyton, Epidermophyton
 
 
c. Dimorfik
Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold. Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37 derajat C, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang. Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis
 
STRUKTUR SEL JAMUR
Jamur merupakan sel Eukariotik oleh karena itu struktur sel jamur dapat kita ketahui adanya :
o Dinding sel
o Membrane sel
o Inti
o Sitoplasma
o Retikulum endoplasma
o Badan golgi
o Vakuola
o Ribosom
o Mitokondria
o Organel yang lain
 
Dinding sel : Dinding sel jamur terdiri dari selulosa , chitin atau campuran keduanya yang merupakan karbohidrat ( 90 % ) dan protein 10 % ( enzim ). Ada beberapa golongan fungi yang mempunyai dinding sel yang berbeda diantaranya :
 
FUNGI DINDING SEL Monomer KH
1. Fungi Aquatik Selulosa
2. Klas Zygomycetes Chitin, Chitosan
3 Klas Ascomycetes(Yeast) Beta Glucan, Mannan
4. Klas Basidiomycetes (Yeast) Chitin, Mannan
5. Fungi dengan hifa septa Chitin, Beta Glucans
 
Protein pada dinding sel jamur berfungsi membantu dalam metabolisme yaitu membentuk enzim baik enzim ektraseluler maupun intraselluler. Struktur tambahan pada jamur juga ditemui adanya Kapsul, atau lendir pada jamur yang merupakan struktur tambahan pada bagian luar dinding sel merupakan Polisakarida yang berfungsi sebagai menjaga dari kekeringan dan meningkatkan daya patogenitas. Jamur yang berkapsul secara makroskopik koloninya tampak basah / Mucoid . Contoh jamur yang berkapsul adalah Cryptococcus neoformans
REPRODUKSI
Perkembang biakan jamur dengan membentuk spora, spora dibentuk dengan dua cara yaitu : Asexual dan Sexual Asexual, Spora asexual dibentuk oleh hifa fertile yang mengalami pemutusan atau fragmentasi.
Macam- macam spora asexual :
Blastospora, spora asexual yang dibentuk oleh jamur yang berbentuk oval (jamur uniselluler) dengan membentuk sel anakan Budding cell.
Arthrospora, spora asexual yang dibentuk pada ujung hifa dan berbentuk persegi.
Klamidospora, spora asexual yang dibentuk oleh hifa yang mengalami penebalan terletak pada ujung hifa (klamidospora terminal), atau pada tengah hifa disebut klamidospora interkalar. Spora/ Konidia yang dibentuk pada hifa yang fertile secara asexual atau sexual
Mikrokonidia, spora asexual pada hifa yang ukurannya kecil berbentuk seperti tetes air, cerutu.
Makrokonidia, spora asexual pada hifa yang ukurannya besar dan bentuknya seperti gada, bulan sabit.
Pada beberapa jamur pada bagian ujung menggelembung membentuk suatu wadah (sporangium), dimana protoplasmanya membagi diri membentuk spora (sporangiospora), hifa dari jamur tersebut disebut sporangiospore.
 
Sexual
Spora jamur yang dibentuk melalui percampuran sitoplasma dan inti dari 2 hifa atau 2 sel jamur. Perkembang biakan secara sexual ada dua cara yaitu : Plasmogami dan Karyogami.
Plasmogami, persatuan antara dua sel jamur yang didahului dengan protoplasma kemudian persatuan inti. Karyogami, Persatuan antara dua sel jamur atau hifa pada bagian inti.
 
KLASIFIKASI
Klasifikasi jamur Sejati (Eumycetes)terbagi menjadi empat berdasarkan cara perkembang biakannya yaitu :
1. Golongan Zygomycetes, Jamur yang berkembang biak secara sexual dengan membentuk zigot dari penggabungan ujung-ujung hifa. Contoh : Mucor, Absidia
2. Golongan Basidiomycetes, Jamur yang berkembang biak secara sexual, spora dibentuk diluar tubuhnya pada sel berbentuk seperti pemukul yang disebut basidia
3. Golongan Ascomycetes, Jamur yang berkembang biak secara sexual dengan membentuk spora didalam askus (wadah).
4. Golongan Deuteromycetes, Jamur yang brekembang biak secara asexual atau jamur tidak sempurna (Fungi Imperfekti), dijumpai pada jamur penyebab penyakit. Penggolongan jamur pathogen lebih diutamakan pada lokasi infeksinya, misalnya Mikosis Superfisial, Mikosis Subcutan, Mikosis Sistemik, Oportunis.
 
Jamur berdasarkan habitat asal dibagi menjadi :
 
1. Habitat Tanah (Geofilik)
Menyebabkan penyakit pada manusia melalui :
a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamur ini masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, sehingga biasanya menyebabkan penyakit pada organ dalam (Mikosis Sistemik). Contoh : Aspergillosis paru, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces
b. Traumatik / luka / lesi : Jamur ini masuk kedalam tubuh manusia karena adanya luka, dan dapat menyebabkan penyakit pada Mikosis Subcutan. Contoh : Cladosporium corioni, Phialospora verukosa
c. Kontak kulit : Jamur ini pathogen pada manusia karena kontak antara kulit sehingga menyebabkan Mikosis Superfisial(Jamur Kulit). Contoh : Malazezia furfur / panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton
 
2. Habitat hewan (Zoofilik)
Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui kontak kulit dengan hewan, menyebabkan Mikosis Superfisial. Contoh : Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton
 
3. Habitai Air / Aquatik
Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui mulut, luka kontak dengan kulit, menyebabkan Mikosis Sub cutan. Contoh : Cladosporium, Phialospora verucosa, Candida
 
4. Habitat pada manusia (Anthropofilik)
Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui kontak kulit, menyebabkan penyakit Mikosis Superfisial. Contoh : Malazezia furfur / panu, Epidermophyton, Candida
 
FAKTOR PREDISPOSISI/ pertumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur ada 2 yaitu :
- secara Eksogen♣
- secara Endogen
 
Faktor Eksogen
Cuaca (kelembaban, suhu yang tinggi, pH asam), Pakaian, Penggunaan emolin yang berminyak dan Kebiasaan / pekerjaan.
Faktor Endogen :
Immunodefisiensi, Malnutrisi, Genetic, Hormonal (Mengandung), Diabetes militus dan Obesitas, kulit berminyak.