Hak cipta di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Redafs (bicara | kontrib)
APMINDO bukan 'Pengusaha Musik Indonesia', melainkan 'Penerbit Musik Indonesia'.
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
 
== Sejarah hak cipta di Indonesia ==
Pada tahun [[1958]], [[Perdana Menteri Indonesia|Perdana Menteri]] [[Djuanda]] menyatakan Indonesia keluar dari [[Konvensi Bern]]. Meski alasan utamanya adalah "agar para intelektual Indonesia bisa memanfaatkan hasil karya, cipta, dan karya bangsa asing tanpa harus membayar royalti," keluarnya Indonesia dari Konvensi Bern ternyata juga memiliki alasan politis yang berkaitan dengan [[sengketa Irian Barat]]:<ref name="Simorangkir1961">{{Cite book|last=Simorangkir|first=JCT|date=1961|title=Hak Tjipta|location=Jakarta|publisher=Gunung Agung|url-status=live}} Sebagaimana dikutip dalam {{Cite book | last = Antons | first = Christoph | date = 2008 | chapter = Copyright Law Reform and the Information Society in Indonesia | chapter-url = https://ses.library.usyd.edu.au/bitstream/2123/2358/1/CopyrightAsiaPacific_Ch12.pdf | editor1-last = Fitzgerald | editor1-first = Brian | editor2-last = Gao | editor2-first = Fuping | editor3-last = O'Brien | editor3-first = Damien | editor4-last = Shi | editor4-first = Sampsung Xiaoxiang | title = Copyright Law, Digital Content and the Internet in the Asia-Pacific | url = https://eprints.qut.edu.au/13632/1/13632.pdf | location = Sydney | publisher = [[Sydney University Press]] | pages = 235–256 | isbn = 978-1920898-72-4}}</ref> ''Auteurswet [[1912]]'' ''Staatsblad'' Nomor 600 tahun 1912 (undang-undang yang sama, dengan perubahan signifikan, masih berlaku di Belanda) dianggap hukum kolonial dan pemerintah menyatakan Indonesia tidak ingin menjadi anggota Konvensi Bern hingga disahkannya undang-undang baru tentang hak cipta.<ref name="Simorangkir1961"/> Selain itu, tidak diundangnya Indonesia sebagai negara merdeka untuk menandatangani revisi Konvensi Bern di [[Brussel (kota)|Brussel]] pada tahun [[1948]]—saat Indonesia masih dalam [[Revolusi Nasional Indonesia|perang kemerdekaan]]—merupakan alasan lain.<ref name="Simorangkir1961"/>
Pada tahun [[1958]], [[Perdana Menteri Indonesia|Perdana Menteri]] [[Djuanda]] menyatakan Indonesia keluar dari [[Konvensi Bern]] agar para intelektual Indonesia bisa memanfaatkan hasil karya, cipta, dan karya bangsa asing tanpa harus membayar royalti.
 
Pada tahun [[1982]], [[Pemerintah Indonesia]] mencabut pengaturan tentang hak cipta berdasarkan ''Auteurswet 1912 Staatsblad'' Nomor 600 tahun [[1912]] dan menetapkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta, yang merupakan undang-undang hak cipta yang pertama di Indonesia{{ref|tanyajawab}}. Undang-undang tersebut kemudian diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun [[1987]], Undang-undang Nomor 12 Tahun [[1997]], Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002, dan pada akhirnya dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 yang kini berlaku.
 
Perubahan undang-undang tersebut juga tak lepas dari peran [[Indonesia]] dalam pergaulan antarnegara. Pada tahun [[1994]], pemerintah meratifikasi pembentukan [[Organisasi Perdagangan Dunia]] (''World Trade Organization'' – WTO), yang mencakup pula ''Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Propertyrights'' – [[TRIPs]] ("Persetujuan tentang Aspek-aspek Dagang Hak Kekayaan Intelektual"). Ratifikasi tersebut diwujudkan dalam bentuk Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994. Pada tahun 1997, [[Pemerintah Indonesia|pemerintah]] meratifikasi kembali [[Konvensi Bern]] melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1997 dan juga meratifikasi ''World Intellectual Property Organization Copyrights Treaty'' ("Perjanjian Hak Cipta WIPO") melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 1997{{ref|uu19'02pjls|2}}.
Baris 33:
 
== Pencatatan ciptaaan di Indonesia ==
Di Indonesia, pencatatan ciptaan bukan merupakan suatu kewajiban bagi pencipta atau pemegang hak cipta. Pelindungan hak cipta timbul sejak ciptaan diwujudkan dan diumumkan.<ref>[{{Cite web |url=https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |title=Angka 1 Ketentuan Umum Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta] |access-date=2018-11-17 |archive-date=2020-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200611203536/https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |dead-url=no }}</ref> Namun, surat pencatatan ciptaan dapat dijadikan sebagai alat bukti awal dalam suatu sengketa.<ref>[{{Cite web |url=http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/10895 |title=PENCATATAN CIPTAAN E-HAK CIPTA DAN KEDUDUKAN SURAT PENCATATAN CIPTAAN DALAM MENJAMIN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENCIPTA MENURUT UNDANG – UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA oleh M. Jeffry Stanzah Hutabarat dan Tatty A. Ramli] |access-date=2018-11-17 |archive-date=2019-01-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190108044544/http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/10895 |dead-url=no }}</ref> Sesuai yang diatur pada bab X Undang-undang Hak Cipta, pendaftaran hak cipta diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), yang kini berada di bawah [[Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia]].<ref>[{{Cite web |url=https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |title=Pasal 64 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta] |access-date=2018-11-17 |archive-date=2020-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200611203536/https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |dead-url=no }}</ref> Pencipta atau pemegang hak cipta dapat mencatatkan ciptaannya secara langsung maupun dengan menunjuk perwakilan (Konsultan Kekayaan Intelektual).<ref>[{{Cite web |url=https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |title=Ayat (1) Pasal 66 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta] |access-date=2018-11-17 |archive-date=2020-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200611203536/https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |dead-url=no }}</ref> Permohonan pencatatan ciptaan dikenakan biaya.<ref>[{{Cite web |url=https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |title=Huruf c ayat (2) Pasal 66 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta] |access-date=2018-11-17 |archive-date=2020-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200611203536/https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |dead-url=no }}</ref> Ciptaan yang telah dicatatkan melalui DJKI masuk ke dalam daftar umum ciptaan.<ref>[{{Cite web |url=https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |title=Ayat 1 Pasal 69 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta] |access-date=2018-11-17 |archive-date=2020-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200611203536/https://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_28_Tahun_2014 |dead-url=no }}</ref> Daftar umum dapat diakses di [https://pdki-indonesia.dgip.go.id/ Pangkalan Data Kekayaan Intelektual] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230606203909/https://pdki-indonesia.dgip.go.id/ |date=2023-06-06 }} yang dikelola oleh DJKI.
 
== Asosiasi Hak Cipta di Indonesia ==
Baris 41:
* ASIRI: Asosiasi Industri Rekaman Indonesia
* ASPILUKI: Asosiasi Peranti Lunak Indonesia
* [[APMINDO]]: Asosiasi[[Aliansi Penerbit Musik Indonesia]]
* ASIREFI: Asosiasi Rekaman Film Indonesia
* PAPPRI: Persatuan Artis Penata Musik Rekaman Indonesia
Baris 56:
 
== Bacaan lanjutan ==
* [http://www.setneg.go.id/components/com_perundangan/docviewer.php?id=288&filename=UU_no_19_th_2002.pdf Undang-Undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2002, tentang HAK CIPTA] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160409231522/http://portal.unesco.org/culture/admin/file_download.php/id_copyright_2002_en.pdf?URL_ID=30382&filename=11424187703id_copyright_2002_en.pdf&filetype=application%2Fpdf&filesize=162571&name=id_copyright_2002_en.pdf&location=user-S%2F |date=2016-04-09 }}
* [http://www.setneg.go.id/components/com_perundangan/docviewer.php?id=288&filename=UU_no_19_th_2002_penjelasan.pdf Penjelasan atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120713104527/http://www.setneg.go.id/components/com_perundangan/docviewer.php?id=288&filename=UU_no_19_th_2002_penjelasan.pdf |date=2012-07-13 }}.
* {{note|konsultasi}} [http://www.dgip.go.id/ebscript/publicportal.cgi?.ucid=2604 Konsultasi seputar Hak Kekayaan Intelektual] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111011232045/http://dgip.go.id/ebscript/publicportal.cgi?.ucid=2604 |date=2011-10-11 }}.
 
== Lihat pula ==
Baris 64:
 
== Pranala luar ==
{{commons}}
{{Commons|Copyright}}
* {{id}} [http://www.dgip.go.id/article/articleview/36/1/9/ Tanya jawab hak cipta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060927173253/http://www.dgip.go.id/article/articleview/36/1/9/ |date=2006-09-27 }} di situs Ditjen HKI Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
* {{en}} [http://onlinebooks.library.upenn.edu/okbooks.html#whatpd Masa berlaku hak cipta di berbagai negara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230629180455/http://onlinebooks.library.upenn.edu/okbooks.html#whatpd |date=2023-06-29 }}, beserta pranala ke rangkuman atau salinan hukum yang mengaturnya
* {{en}} [http://www.kci.or.id/ Karya Cipta Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230512050637/https://www.kci.or.id/ |date=2023-05-12 }}—[[organisasi nirlaba]] bagi perlindungan dan administrasi hak cipta milik pencipta dari Indonesia
 
[[Kategori:Hak kekayaanKekayaan intelektual]]
[[Kategori:Hukum di Indonesia]]